Sebelum pergi, gue mempersiapkan semua kekeliruannya gue gaj tau akan berapa lama kita di hutan yang jelas ini pasti seru.
"Mar, gue jadi takut mau pergi ke hutan ?". Ucap Mila
"Tenang aja, bukannya ada Ki Darmono dia juga sudah memberikan syaratnya asal kita mematuhi peraturannya kan ?".
"Iya tapi tetap saja, kalau mengenai jangan menengok ke belakang itu mudah saja tapi kita susah mengendalikan godaan. Gue takutnya nanti tergoda atau gak sadar sudah terpengaruh".
"Lu tenang aja kan ada gue, kita fokus saja ke tujuan dan kedepan biar gak tergoda kan kita bisa pakai headset atau headphone pokoknya agar kita gak denger apa-apa jadi kita akan terus fokus". Ucap Gion
"Bener tuh kata pacar lu Kak, biar gak ada yang manggil kan kita bisa sambil dengerin musik. Kalau urusan fatamorgana kita fokus aja lihat hp, pokoknya kan kata Ki Darmono juga kalau kita lihat yang aneh-aneh apapun itu jangan pernah tergoda atau terbujuk". Ucapku
"Iya bener, kita harus terus bersama-sama. Kita pasti bisa ko asal mematuhi peraturannya". Ucap Seli
"Iya eh lupa tadi kalau misal kita sudah tiba di tujuan apa jalan pulangnya masih jalan yang sama ya ?". Ucap Rizal
"Mungkin sama, jadi kita berjalan ke jalan yang sudah kita lewati". Ucap Mila
"Tapi sebaiknya nanti kita tanyakan saja sama Ki Darmono sapa tau aja kan ada jalan pintas atau disana ada taksi jadi nanti kita gak perlu capek-capek lagi harus jalan". Ucapku
"Haha taksi hantu maksudnya ? Mana ada taksi di tengah hutan, yang ada kereta kencana miliki Nyi Blorong". Ucap Rizal
"Ah kalian ini malah pada bercanda kalau kita menjelajahnya ke pantai atau dasar laut, baru bakal ketemu Nyi Blorong kalau di hutan paling genderuwo, kuntilanak, pocong, wewe gombel dan apa lagi ?". Ucap Gion
"Malah makin ngawur lu pada, mending siap-siap aja kita bawa barang-barang yang kita butuhkan". Ucap Mila
"Tau nih malah pada reunian setan". Ucap Seli
"Si Damar tuh yang mulai !". Ucap Rizal
"Ah kalian sama aja kayak anak kecil, kita harus cepat-cepat takutnya mereka sudah pada siap semua". Ucap Mila
"Btw gue laper banget nih, kita sebelum pergi makan dulu kan ?". Ucapku
"Katanya kita akan makan bareng-bareng sama tim Reno, nanti kita kesana aja". Ucap Seli
"Ok kalau gue udah siap semuanya tinggal makan". Ucap Rizal
"Kira-kira bakal berapa lama ya kita di hutan ?". Ucap Mila
"Hutannya sendiri kan katanya luas, jadi sepertinya bakal lama". Ucap Seli
"Cukup lah selama kita libur 2 bulan, gak mungkin kan kalau kita sampai setahun ?". Ucapku
"Jangan ngomong aneh-aneh, gue perkirakan satu atau dua minggu lah". Ucap Gion
"Mudah-mudahan 3 hari juga langsung pulang dan kita cepet-cepet dapat harta karunnya". Ucap Mila
"Kalau pengen cepat kita naik odong-odong kesananya". Ucapku
"Tapi kalau kita naik kendaraan, apa gak boleh ya ?". Ucap Seli
"Hutannya kan gak bisa di lewati oleh kendaraan, jadi kita harus jalan kaki sayang". Ucap Rizal
"Pulang dari hutan kaki kita bakal seperti tukang becak atau pemain bola, kakinya jadi gede-gede karna jalan kaki terus". Ucapku
"Bagus kalau sampai gitu tapi kalau malah pada lecet dan sampai pegel-pegel gak bisa jalan lagi gimana ?". Ucap Mila
"Oh jadi lu mau Kak, kakinya gede seperti tukang becak ? Kalau pegel lu gak usah jalan lagi tapi menggelinding aja tau-tau udah sampe". Ucapku
"Sialan lo Mar, memangnya gue bola. Syukur-syukur kalau jalannya turunan semua gak ada tanjakannya".
"Lu mau ke hutan apa mau ke jurang, pengen turunan semua. Hutan kan berliku-liku kayak hidup gue". Ucapku
"Sayangnya hidup lu tanjakan semua nasib lu sulit terus".
"Sudah-sudah kalian Kakak adik kayak tom & jerry aja dimana-mana berantem terus". Ucap Gion
"Tapi seru lo kalau sudah lihat mereka berantem, ada tontonan gratis serasa nonton drama Korea". Ucap Rizal
"Ckckckckck..... Lu sering ya liat mereka berantem ?". Ucap Seli
"Sering, kan gue suka ke rumah nya Damar. Masalah mau mandi aja mereka sampai berebutan, tapi gue salut sama Ibunya bisa sabar gitu gak sampai stroke lihat kelakuan mereka". Ucap Rizal
"Diam lo". Ucapku
"Diam lo". Ucap Mila
"Tuh kompak banget kan mereka, sebenarnya mereka cocok jadi jadi anggota seriosa tapi keduanya sama-sama gengsi".
"Rizal.... Awas lo !".
"Hajar dia Kak !".
Beginilah kita, di rumah juga kita suka bercanda gini biasanya sama Ica juga. Kita berempat selalu bersama, gue jadi ingat sama Ica dia orangnya penyabar jika kita saling berantem, dia yang memisahkan kita dan membuat kita kembali damai. Tapi sekarang dia sudah tidak ada, semoga lu tenang di alam sana Ca gue disini sahabat-sahabat lo akan terus mendo'akan lo. Sebelum pergi, kita makan-makan dulu semuanya ternyata sudah tersedia.
"Wah makanannya sudah tersedia aja nih sepertinya enak-enak". Ucap Rizal
"Ayo kalian sini makan dulu !". Ucap Febby
"Iya Feb, kita pasukan kelaparan siap gagares". Ucapku
"Apa itu gagares ?". Ucap Tania
"Om Asep biasanya ngomong gitu kalau mau makan, itu bahasa sunda gak tau apaan". Ucapku
"Ohhh.... Ayo kalau gitu kita gagares bersama !".
Kita langsung makan, gue makan dengan lahapnya benar-benar lapar karna tadi sarapan cuma makan sedikit. Ternyata penginapannya cukup bagus juga walaupun tempatnya terpencil, bagi gue sangat betah tinggal di penginapan ini. Makanannya juga enak-enak, selain itu disini tempatnya bagus view nya di sekeliling penginapan ini gunung dan pemandangan indah. Setelah selesai makan, kita berkumpul dulu mendengarkan yang di katakan oleh Ki Darmono.
"Ki denger-denger kan dulu katanya pernah ada yang menemukan harta karun nya tapi katanya itu bekas peninggalan Belanda di desa ini". Ucap Febby
"Iya benar, yang mereka temukan itu memang peninggalan Belanda tapi bukan di hutan ini. Hutan yang berada di sebelahnya, jadi kali ini harta karunnya merupakan peninggalan kerajaan jaman dulu yang berada di hutan itu. Jadi harta karunnya berbeda dengan yang di temukan dulu".
"Oh gitu Ki, pantesan saja karna kan katanya harta karunnya sudah di temukan jadi tidak akan ada lagi".
"Iya, jadi peta harta karun yang kalian temukan itu sangat beruntung. Karna Rizal dan Damar menemukannya saat berada di dalam hutan tepatnya di alam lain".
"Iya Ki, kita jadi gak sabar ingin cepat menemukan harta karunnya".
"Ingat ya yang tadi saya katakan, kalian harus mematuhinya jika kita semua ingin selamat".
"Oh iya Ki, jika nanti kita sudah tiba di tempat tujuan, apa kita pulangnya ke jalan yang sama atau ada jalan lain ?". Ucapku
"Nanti kita pulangnya ke jalan yang berbeda, justru kalau pulangnya lebih mudah nanti tinggal terus lurus saja. Dari sana kita akan keluar dari hutan dan akan menembus ke sebuah desa lain".
"Oh gitu Ki, kalau lebih mudah dari tempat tujuan, kenapa kita tidak langsung saja ke tempat harta karunnya berada". Ucapku
"Betul Ki, kan kita gak harus repot-repot jalan jauh dulu". Ucap Reno
"Tidak bisa, kalau langsung dari sana justru tempatnya akan menghilang. Jadi jika kita masuk dari desa itu hutannya tidak akan ditemukan. Dari desa itu jalan menuju ke hutan ini tidak ada, yang terlihat hanya sebuah kebun kecil".
"Hahh ko bisa Ki ?". Ucap Rizal
"Karna kan hutan itu hutan siluman jadi pas kita masuk ke hutan itu, kita sudah berbeda alam. Makanya Aki katakan akan banyak hal aneh karna hutan itu adalah desa siluman".
"Oh gitu Ki, oh iya ngerti berarti kita akan masuk ke alam ghaib dan penghuninya makhluk halus semua". Ucap Ergi
"Ya kurang lebih seperti itu, oh iya ini yang belum pakai gelang, kalian pakai gelangnya dulu. Sebentar lagi kita akan segera berangkat, kita semua langsung bersiap-siap".
"Baik Ki".
Mereka juga di kasih gelang penangkal hantu, kita kembali ke penginapan masing-masing. Sebentar lagi kita akan segera berangkat, gue mempersiapkan semua keperluannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments