PAMALI Penunggu Pohon Beringin

PAMALI Penunggu Pohon Beringin

Bab 1 Asal Muasal

Suatu ketika sekelompok mahasiswa pergi ke Desa itu dengan tujuan mencari harta karun dan sekedar liburan, tapi mereka tidak mematuhi peraturan dan larangan di desa itu.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..... !".

Intan terkejut, temannya Kevin tiba-tiba tewas tergantung di pohon beringin.

"Keviiiiiiiiiiiiiiiinnn...... !". Intan berteriak histeris

Teman-teman yang lain datang dan terkejut melihat temannya tewas.

"Kita harus cepat pergi dari sini Tan, Kevin dan Marko sudah tewas". Ucap Rendi

"Aaaaaaa... Gua takut, gua belum mau mati !".

"Lu yang tenang, kita pasti keluar dari desa terkutuk ini !". Ucap Sandi

"Semua ini gara-gara lo, warga desa nyuruh kita gak masuk ke pagar pembatas yang sudah di peringatkan. Tapi lo malah merusaknya dan tetap nyari harta karun". Ucap Intan

"Aaaa.. tapi lo sendiri kan ikut masuk juga, lu juga penasaran kan ? Karna letak harta karunnya berada di pohon beringin ini". Ucap Sandi

"Tapi ternyata gak ada kan ? Satu persatu teman kita mati".

"Dasar lo nya aja yang cengeng, dari awal harusnya lo gak ikut".

"Sudah.... Sudah.... Kalian jangan bertengkar ! Kita harus segera keluar dari Desa ini". Ucap Rendi

Hingga kemudian, tiba-tiba saja ada makhluk hitam besar mengejar mereka. Jam menunjukkan pukul 8 malam, mereka berlima terjebak di dalam hutan tinggal Intan, Rendi dan Sandi yang masih hidup.

"Awas taaaaaaaann di belakang lo !". Sandi berteriak

Saat Intan menoleh ke belakang, dia di tarik oleh makhluk itu dan di bawa pergi. Rendi dan Sandi lari sekencang-kencangnya karna malam hari, Sandi tidak bisa melihat dengan jelas dia terjatuh dan perutnya tertusuk ranting pohon yang runcing dan dia langsung tewas.

"Sandiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii..........".

Kini tidak tinggal Rendi yang tersisa, dia sangat ketakutan dia lari sekencang-kencangnya hingga di depan dia bertemu dengan makhluk hitam besar itu. Rendi tidak bisa lari lagi, makhluk itu menyeret Rendi dengan sadis, hingga tiba di pohon beringin dia di lempar. Tubuhnya di lilit akar pohon, hingga kemudian dia tewas.

Kisah ini di ambil dari cerita orang-orang di Desa Siluman yang berada di Kabupaten Subang Jawa Barat. Tapi kisahnya di ubah, hanya nama tempatnya saja yang sama. Setelah tau di Desa Siluman ini pernah ada yang menemukan harta karun, orang-orang semakin penasaran dengan Desa ini. Walaupun Desa ini di kenal sangat berbahaya dan angker, tapi orang-orang tidak mempermasalahkan bahaya yang mengancam. Desa Siluman terletak di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang. Sesuai dengan namanya yakni Desa Siluman, tidak sedikit warga sekitar maupun warga pendatang yang sering mengalami kejadian aneh.

Namaku Asep Ruslan Permana aku tinggal di Jakarta, aku asli orang Sunda tepatnya di Subang Jawa Barat. Mungkin dari namaku sendiri sudah ketebak kalau aku orang Sunda, aku tinggal di Jakarta bersama istri dan kedua anakku. Aku kerja di Jakarta di salah satu perusahaan di Jakarta, istriku sendiri merupakan asli orang Jakarta tapi alhamdulilah kita sudah punya rumah sendiri walaupun bayarnya kredit. Bagiku lebih nyaman dan bebas jika kita punya rumah sendiri, walaupun rumahnya sederhana tapi pikiran tenang. Saat masih bersama mertuaku, aku dan istriku sendiri sering canggung dan mungkin sering berdebat karna hal sepele, itu yang membuat aku memutuskan untuk segera memiliki rumah sendiri. Saat menikah umurku 22 tahun dan istriku berumur 19 tahun, kini pernikahan kita sudah berjalan 7 tahun. Istriku bernama Dewi Sartika, anaku yang pertama perempuan bernama Salma Prisilia dia berusia 7 tahun dan sekarang duduk di sekolah dasar kelas 1 dan yang kedua laki-laki usianya 4 tahun bernama Salman Alfarisi, dia sekolah paud tapi masih anak bawang maksudnya masih percobaan belum benar-benar sekolah. Sampai saat ini aku sangat bahagia, rumah tangga kami harmonis aku sendiri sangat kagum sama istriku dulu pertama kita kenalan, aku hanya seorang pengangguran tapi dia tidak pernah merasa malu atau minder, dia selalu menyemangatiku hingga sampai aku dapat pekerjaan. Dia merupakan istri yang sangat sabar, baik dan sholehah aku sangat beruntung bisa mendapatkannya.

"Ayah bentar lagi kan liburan nanti kita jadi kan ke rumah nenek ?". Ucap Salma

"Jadi dong, kita semua akan liburan disana. Salma belajar yang rajin ya kalau nanti juara Ayah akan kasih hadiah".

"Yang benar Yah, asiiikk aku pengen beli sepeda ya Yah ?".

"Iya asal Salma belajar yang rajin ya biar juara".

"Tuh Ayah akan ngasih Salma hadiah makanya makin semangat belajarnya". Ucap Suci

"Pasti dong Bu, pokoknya Salma akan semangat biar dibeliin Ayah sepeda".

"Aku juga mau dong Yah beli sepeda seperti Kakak". Ucap Salman

"Kamu ikut-ikutan aja Dek, memangnya bisa naik sepeda ?".

"Aaa aaaaaa pokoknya aku pengen sepeda juga seperti Kakak".

"Iya sayang, nanti Salma dan Salman akan di beliin sepeda juga asal kalian jadi anak yang baik ya soleh dan sholehah. Berbakti sama Ayah dan Ibu, pokoknya Ibu do'kan kalian agar jadi anak-anak yang pintar dan bikin bangga orangtua".

"Aamiin sekarang Adek dan Kakak tidur dulu ya sudah malam, gak baik tidur malam-malam gini".

"Iya Yah aku akan langsung tidur besok kan aku sekolah".

"Yasudah selamat tidur ya, baca do'a dulu sebelum tidur !".

"Tapi Salma pengen di anterin dulu ke kamarnya sama Ayah dan Ibu !".

"Iya kita anterin dulu".

"Adek juga nanti Ibu anterin ke kamar".

"Iya Adek juga Ibu antar".

Aku senang punya anak yang baik dan pinter-pinter, sejak kehadiran anak-anak hidup kami jadi semakin bahagia rumah ini jadi hangat sejak adanya mereka. Setelah anak-anak ku tidur, aku dan istriku juga pergi ke kamar.

"Ayah juga harus segera tidur besok kan pagi-pagi ada meeting".

"Oh iya Ayah sampai lupa besok ada meeting".

"Hmmm Ayah ini memang pelupa".

"Hehe udah dari dulu Bu aku sering lupa, tapi Ibu tetap cinta kan sama Ayah".

"Iyalah kalau gak cinta udah dari dulu aku ninggalin Ayah".

"Ayah juga cinta.. cintaaa banget pokoknya, makasih ya Bu, sejak kita masih pacaran dulu aku masih nganggur tapi kami tetap setia tidak ninggalin aku. Hingga alhamdulillah sekarang ini aku sudah dapat pekerjaan, semua ini karna semangat dari Ibu yang membuat Ayah terus bangkit".

"Sama-sama Yah, Ibu itu dari dulu tulus sayang sama Ayah. Ayah itu orangnya berbeda dengan orang lain, sosok lelaki yang pekerja keras, baik, sabar, perhatian pokoknya banyak di diri Ayah yang membuat Ibu jatuh cinta sama Ayah".

"Duhhh Ibu ini, bikin Ayah malu aja. Begitu juga Ayah, biasanya orang menilai dari sisi materi nya apalagi waktu itu Ayah lagi nganggur mungkin cewek lain udah kabur. Tapi Ibu selalu ada buat Ayah ngasih semangat, jika Ayah merasa putus asa Ibu selalu support dan terus menyemangati Ayah. Makasih ya Bu selama ini, sudah mau berjuang bersama Ayah dari nol sampai sekarang".

"Sama-sama Yah, sudah kewajiban Ibu selalu ada buat Ayah baik susah maupun senang. Kata pribahasa dibalik kesuksesan suami, ada istri yang hebat. Ibu tidak akan pernah meninggalkan Ayah saat lagi susah maupun senang".

"Aduuh meleleh hati Ayah denger nya, betul banget itu. Beruntung banget Ayah punya Ibu yang sangat sholehah, Bu kira-kira ada pikiran pengen punya anak lagi gak ?".

"Ibu sih gimana di kasihnya, kan anak itu bawa rezeki Yah".

"Jadi bener nih mau punya anak banyak ?".

"Iya Yah kalau Ibu sih gak masalah".

"Ayo kalau gitu kita bikin !". Ucapku nyengir

"Ahh pantesan ada maunya, tapi pelan-pelan ya kan punya Ayah gede".

"Haha bukannya Ibu suka yang gede".

"Ihhh dasar".

Malam itu aku menikmati istriku yang sangat cantik dan sholehah ini, rencananya aku pengen punya anak banyak. Karna aku sendiri merupakan anak tunggal, aku tau rasanya gak punya sodara gimana. Aku ingin suatu saat nanti anak-anak ku hidup rukun, saling mengasihi dan menyayangi satu sama lain. Pagi harinya kami semua bersiap-siap, anak-anak ku sendiri sekolah. Istriku sendiri lagi mempersiapkan sarapan untuk kami.

"Ayah kita sarapan dulu ya, Ayah kan duluan pergi harus pagi-pagi kalau anak-anak agak santai apalagi Salman nanti masuknya jam 8".

"Iya Bu, Salma di jemput pakai bus sekolah lagi Bu ?".

"Iya Pah sekarang sudah mulai di antar jemput lagi".

"Syukurlah kalau begitu Bu, jadi Ibu gak kerepotan lagi. Tapi nanti pulangnya gimana kalau Ibu masih di paud ?".

"Pulangnya jam 10 an Pah, kan Salma juga jam 10 pulangnya. Aku suruh Salma ke sekolahnya Salman kalau misal Ibu belum pulang, kan deket dari rumah".

"Baguslah kalau gitu Bu, tapi Ibu bener bisa ngelakuin nya sendiri gak kerepotan ? Kalau misal capek nanti Ayah cari asisten rumah tangga untuk bantu-bantu kita".

"Enggak ko Yah, Ibu kan gak kerja selalu ada di rumah jadi kalau cuma seperti ini gampang Yah Ibu bisa sendiri".

"Hebat Ibu ini, padahal pekerjaan rumah juga sudah banyak".

"Kan itu sudah tugas seorang istri, Ayah pokoknya jangan khawatir Ibu baik-baik aja ko. Bentar Yah, Ibu lihat anak-anak dulu biar kita sarapan bareng !".

"Iya Bu, Ayah tunggu".

Anak-anak ku baru bangun tidur, aku sendiri harus segera bersiap-siap pergi bekerja. Kerjaku semakin semangat karna istriku dan kedua anak-anakku, aku akan terus bekerja keras demi membahagiakan kalian semua.

"Anak-anak Ayah sudah pada bangun nih, ayo nak kita sarapan dulu ! Ibu bikin nasi goreng dan telor mata sapi untuk kita".

"Asiiiiiikk Salma suka sekali nasi goreng".

"Salman juga suka".

"Kalian cuci tangan dulu sana dan cuci muka biar seger !". Ucap Istriku

"Iya Bu".

Setelah itu kita sarapan bersama, kebersamaan seperti inilah yang aku suka berkumpul bersama keluarga-keluarga ku. Pukul setengah tujuh pagi aku langsung segera pergi ke kantor, pagi ini akan ada acara meeting. Aku sendiri jika banyak kerjaan bisa sampai pulang malam tapi hari ini jam 5 sore aku sudah pulang.

"Ayah mandi dulu sana ! Nanti kita makan bersama".

"Iya, anak-anak kemana Bu ?".

"Ada di kamarnya, Salma lagi belajar kalau Salman lagi main mobil-mobilan di kamarnya. Mereka belum tau Ayah sudah pulang tadi Ibu bilangnya Ayah pulang malam, pasti mereka seneng Ayah udah pulang".

"Ayah tadi beli es krim dan makanan untuk mereka Bu, Ayah mau ke kamar anak-anak dulu ya ngasih makanan !".

"Iya Yah, mereka pasti seneng Yah. Ibu mau nyiapin dulu ya mandinya buat Ayah".

"Iya Bu".

Pelan-pelan aku ke kamar Salman dulu, kamar mereka bersebelahan. Aku panggil mereka dari luar.

"Salman ! Salma ! Ayah sudah pulang nih !". Ucapku berteriak.

Dalam sekejap, mereka langsung keluar dari kamar nya mereka sampai berlari. Keduanya memeluku saat aku berlutut.

"Asiiiiiikk Ayah pulang !". Ucap Salman antusias dan memeluku

"Ayah tumben jam segini sudah pulang ? Seneng banget Ayah sudah pulang. Itu Ayah bawa apa ?". Ucap Salma

"Iya nih Ayah hari ini kerjaannya sudah beres jadi bisa langsung pulang, Ayah tadi beli es krim dan makanan ringan untuk anak-anak Ayah. Nih masing-masing sudah Ayah beliin untuk kalian !". Sambil memberikan masing-masing satu kantong keresek pada mereka.

"Horeeeee es krim !". Ucap Salman

"Ada coklat juga, makasih ya Yah !". Ucap Salma

"Iya sama-sama, kalian sudah mandi belum ?".

"Sudah dong". Ucap Salma

"Aku juga udah".

"Anak-anak Ayah memang pinter, tapi nanti ya makan eskrim nya pasti kalian belum pada makan ? Sebelum makan es krim kita makan bersama dulu ya ?".

Kemudian istriku datang menghampiri kami.

"Ayah mandi dulu ! Sudah Ibu siapkan".

"Ayah mandi dulu ya anak-anak, nanti kita makan bareng !".

"Iya Yah, kita tunggu ya eskrim nya di simpan dulu ah di kulkas". Ucap Salma

"Aku pengen makan sekarang es krim nya". Ucap Salman

"Kan kata Ayah nanti makan eskrim nya habis makan dulu Dek".

"Aku pengen sekarang makan es krim nya".

"Kan biar bareng makan nya nanti sama Kakak Dek, nanti kalau makan eskrim nya duluan udah habis punya Salman". Ucap Istriku

"Yasudah kalau gitu, aku juga disimpan dulu di kulkas". 

"Anak pinter, anak-anak Ayah paling pintar. Bentar ya sayang nya Ayah ! Gak bakal lama ko".

"Iya Yah, aku tunggu !". Ucap Salman

Aku langsung pergi ke kamar mandi, aku bahagia melihat wajah mereka yang tersenyum. Aku ingin selamanya seperti ini, aku akan terus bahagia bersama keluargaku.

"Eskrim Kakak dan Salman Ibu masukan ke dalam kulkas ya ?".

"Iya Bu, takutnya langsung mencair. Salma mau belajar lagi ya Bu sambil nunggu Ayah".

"Iya nak, nanti Ibu panggil kalau Ayah sudah selesai".

"Aku juga mau main mobil-mobilan lagi ah".

"Nanti Ibu panggil kalian lagi ya, Ibu mau siapin dulu makan nya".

Setelah aku selesai mandi dan berpakaian, kita solat magrib berjamaah dulu. Karna sudah adzan magrib, aku sebagai imam memimpin keluargaku kebetulan keluargaku dua orang laki-laki dan dua orang perempuan. Kami sholat dengan khusu, kemudian tak lupa setelah sholat kami mendo'akan kedua orangtua kita dan mendo'akan keluargaku agar tetap rukun, mudah rezeki dan diberi kesehatan selalu.

Terpopuler

Comments

IG:Oho_rtensia

IG:Oho_rtensia

Hi! intip juga cerita aku, ya^^

2023-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Asal Muasal
2 Bab 2 Aku bangga sama anak-anak ku
3 Bab 3 Tiba di Subang
4 Bab 4 Penyesalan
5 Bab 5 Penasaran
6 Bab 6 Menjalankan misi
7 Bab 7 Kembali ke hutan
8 Bab 8 Tidak pernah kapok
9 Bab 9 Hantu merah
10 Bab 10 Situasi semakin mencekam
11 Bab 11 Trauma Ica
12 Bab 12 Belum menemukan titik terang
13 Bab 13 Mulai membaik
14 Semoga kamu tenang, Ica !
15 Pergi liburan
16 Kembali menjalankan misi
17 Semakin lancar
18 Persiapan
19 Kembali ke Subang
20 Persiapan
21 Mulai penjelajahan
22 Mulai mencekam
23 Kembali mengganggu
24 Meminta bantuan
25 Petunjuk
26 Korban semakin banyak
27 Terus mengganggu
28 Lindungi keluargaku
29 Melindungi rumah
30 Penuh rintangan
31 Banyak keanehan
32 Semakin banyak rintangan
33 Fatamorgana
34 Terbawa angin
35 Aku harus bertahan
36 Semakin tersesat
37 Awal perjalanan
38 Banyak makhluk halus
39 Berada di jaman kerajaan
40 Kampung Pajajaran
41 Masalah di desa
42 Satu masalah selesai
43 Mulai menyiarkan agama Islam
44 Bergotong-royong
45 Asal usul adanya penunggu pohon beringin
46 Semakin rumit
47 Bertemu Raja
48 Misi
49 Sosok makhluk merah
50 Berhasil selamat
51 Mulai di temukan
52 Akhirnya berhasil
53 Berhasil di lumpuhkan
54 Kembali pulang
55 Pulang dengan selamat
56 Kembali pulang
57 Mulai di lumpuhkan
58 Berhasil di kalahkan
59 Membuka lembaran baru
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1 Asal Muasal
2
Bab 2 Aku bangga sama anak-anak ku
3
Bab 3 Tiba di Subang
4
Bab 4 Penyesalan
5
Bab 5 Penasaran
6
Bab 6 Menjalankan misi
7
Bab 7 Kembali ke hutan
8
Bab 8 Tidak pernah kapok
9
Bab 9 Hantu merah
10
Bab 10 Situasi semakin mencekam
11
Bab 11 Trauma Ica
12
Bab 12 Belum menemukan titik terang
13
Bab 13 Mulai membaik
14
Semoga kamu tenang, Ica !
15
Pergi liburan
16
Kembali menjalankan misi
17
Semakin lancar
18
Persiapan
19
Kembali ke Subang
20
Persiapan
21
Mulai penjelajahan
22
Mulai mencekam
23
Kembali mengganggu
24
Meminta bantuan
25
Petunjuk
26
Korban semakin banyak
27
Terus mengganggu
28
Lindungi keluargaku
29
Melindungi rumah
30
Penuh rintangan
31
Banyak keanehan
32
Semakin banyak rintangan
33
Fatamorgana
34
Terbawa angin
35
Aku harus bertahan
36
Semakin tersesat
37
Awal perjalanan
38
Banyak makhluk halus
39
Berada di jaman kerajaan
40
Kampung Pajajaran
41
Masalah di desa
42
Satu masalah selesai
43
Mulai menyiarkan agama Islam
44
Bergotong-royong
45
Asal usul adanya penunggu pohon beringin
46
Semakin rumit
47
Bertemu Raja
48
Misi
49
Sosok makhluk merah
50
Berhasil selamat
51
Mulai di temukan
52
Akhirnya berhasil
53
Berhasil di lumpuhkan
54
Kembali pulang
55
Pulang dengan selamat
56
Kembali pulang
57
Mulai di lumpuhkan
58
Berhasil di kalahkan
59
Membuka lembaran baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!