Bab 8 Tidak pernah kapok

Mereka terus berlari hingga sampai di pintu keluarnya.

"Apaan tadi ya guys serem banget, untuk kali ini cukup disini dulu nanti kita akan kembali lagi". Ucap Rizal 

"Besok kita akan mencari yang katanya disini ada harta karunnya, hmmmm beneran ada gak ya guys ? Tunggu aja video kita selanjutnya, jangan lupa like, komen dan subscribe dan bagikan ke teman-teman kalian. Yang suka cerita horor, misterius dan hal-hal mistis kalian wajib tonton video ini. Ok see you sampai jumpa lagi subscriber !". Ucap Mila

"Ok mantap nih video hari ini, tinggal di edit aja nanti gak sia-sia nih kita kesini lagi. Sekarang kita mau kemana nih ?". Ucap Damar 

"Gua laper Mar, coba kita keliling desa ini siapa tau ada tempat makan atau jajanan enak". Ucap Rizal 

"Setuju, ayo cusss kita cari makan !". Ucap Damar 

"Lu dari tadi kenapa Ca diem mulu gak ngomong-ngomong ?". Ucap Mila 

"Iya Ca, muka lo pucat gitu. Tenang aja kan kita udah keluar dari hutan itu, buktinya kan gak ada apa-apa. Jadi lo gak usah takut". Ucap Rizal 

"Iya Ca, berkat akting lo tadi rekaman kita jadi makin bagus". Ucap Damar 

"Si Ica kayaknya berbakat nih kalau jadi hantu, dapet banget tadi adegannya keren. Gua aja takut dia tiba-tiba muncul kayak hantu beneran". Ucap Rizal 

"Gua juga sama, terutama pas tiba-tiba muncul di belakang pohonnya pakai mukena merah. Rambutnya kan panjang ya bener-bener serem". Ucap Mila

"Untuk keberhasilan hari ini, lu semuanya gua traktir". Ucap Damar 

"Aseeeekk.... Mantap nih, bisa sering-sering nih !".

"Kalau sering nanti gua yang bangkrut, apalagi lo Zal makannya banyak". 

"Ah lu Mar kan uang lo banyak".

"Kalau makannya sekali sepuluh mangkok, lama-lama kan habis juga".

"Ah lu".

"Udah-udah, kita buruan pergi nyari tempat makan nanti langsung pulang takutnya Om dan tante nyariin". Ucap Mila

"Iya bener tuh, nanti mereka curiga".

Mereka semua pergi dari hutan itu, saat keluar dari pagar pembatas, pintunya tertutup sendiri dan sosok hitam besar itu berdiri melihat mereka. Sosok yang menyerupai Ica sendiri ikut dengan mereka, dia tidak berbicara sepatah katapun. Mereka semua tidak ada yang curiga dengan sosok Ica yang bersama mereka, mereka semua terlihat gembira dan tertawa-tawa. Hingga kemudian mereka berhenti di salah satu tempat makan, mereka langsung memesan makananya. Ada beberapa orang kampung asli sana yang sedang makan juga.

"Neng dan aa-aa ini dari mana ? Bukan penduduk sini ya ?". Ucap seorang bapak-bapak yang lagi duduk sambil ngopi 

"Kita mahasiswa dari Jakarta Pak, kita kesini untuk liburan kita sodaranya Om Asep".

"Oh ini sodaranya Asep, wah kapan kalian kesini ?".

"Sekitar 2 hari Pak disini".

"Oh iya-iya, sudah lama banget Asep gak pulang kampung. Sekarang dia sudah jadi orang sukses ya, katanya di kota kerja kantoran".

"Hee iya Pak".

"Ini Dek makanannya, silakan !".

"Iya Bu terima kasih".

Setelah makanannya datang, mereka langsung makan.

"Apa bapak tau mengenai cerita hutan yang disana ? Yang ada pohon beringin nya". Ucap Damar 

Saat Damar menanyakan itu, sontak mereka semua seperti kaget dan mukanya berubah menjadi tegang.

"Jangan sekali-kali kalian masuk ke dalam hutan itu ! Kalau kalian tetap saja masuk, sama saja ingin mati". Ucap Bapak yang satunya dengan mimik wajah tegas 

"Iya Pak, kita gak akan kesana ko. Om Asep juga dan Kakek sudah melarang kami untuk masuk kesana. Kita cuma ingin tau saja informasinya Pak, soalnya di kampus kita lagi ada tugas bikin cerita hal-hal mistis". Ucap Mila

"Mending kalian jangan bikin cerita tentang hutan itu, sangat berbahaya jika penunggunya sudah marah kemanapun kalian pergi, dia akan terus mengikuti dan menghantui kalian. Kalian tidak akan bisa selamat, semuanya akan mati". Bapak itu berdiri dan kemudian pergi dari warung makan itu.

"Bener neng, mending bikin cerita yang lain aja karna sangat berbahaya. Mungkin Pak Rahmat juga Ayahnya Tatan tau semua ceritanya".

"Kakek juga cerita sih Pak, tapi kami butuh informasi lebih lengkap. Ini cuma untuk cerita aja ko Pak, gak bakalan sampai masuk ke hutan itu".

"Jadi gini neng, dulu desa ini merupakan tempat para siluman. Tidak di huni para manusia, letaknya juga jauh dari keramaian. Tidak pernah tersentuh oleh para manusia karna berada di bawah jurang yang sangat dalam. Kalaupun manusia ingin kesana, butuh waktu berbulan-bulan untuk pergi ke sana itu juga kalau naik kendaraan. Tempatnya hutan semua yang sangat berbahaya banyak hewan buas, katanya itu bukan hewan melainkan sosok siluman yang menyerupai binatang. Tepat di pohon beringin itu katanya itu adalah kerajaan silumannya, jadi ada kerajaan besar di pimpin oleh seorang Raja. Raja nya itu mempunyai banyak sekali selir para gadis-gadis cantik, mereka harus melayani nafsu sang Raja kalau tidak mau, langsung di bunuh dengan cara di pancung. Suatu ketika ada seorang gadis berpakaian merah yang menentang sang Raja tapi dia berpura-pura, padahal dia bermaksud ingin mencelakai Raja dia merasa peraturan yang di berikan Raja sangat keji. Gadis itu memberikan ramuan pada minuman Raja, hingga kemudian Raja meminumnya wajahnya berubah jadi menyeramkan percis seperti monster. Dari kepalanya muncul tanduk, giginya bertaring, kukunya panjang pokoknya menyeramkan. Kemudian Raja mengamuk, dia tau gadis yang berbaju merah itu yang melakukannya. Dia langsung mencari gadis itu, hingga kemudian gadis itu di bunuh oleh Raja itu, oleh kukunya yang panjang di tusukkan ke dadanya sampai gadis itu mati. Sementara itu karna Raja telah berubah, semua orang tidak ada yang percaya kalau monster itu adalah sang Raja. Hingga kemudian sang Raja di seret sampai ke hutan beringin dan dia diikat oleh akar pohon beringinnya, dia di gantung sampai kemudian Raja itu tewas. Tapi sebelum Raja tewas, dia bersumpah dan mengutuk para warganya menjadi seekor binatang. Dan semua warganya berubah jadi binatang, hingga kemudian setelah ratusan tahun kemudian desa itu diberi nama desa siluman. Dan sekarang-sekarang ini seiring berjalannya waktu, desa ini di huni oleh manusia. Tapi dulu sempat ada orang yang menemukan harta karun bekas peninggalan sang Raja, sejak saat itu orang-orang berburu harta karun banyak juga orang-orang dari jauh hanya untuk mendapatkan harta karunnya. Tapi dua puluh tahun yang lalu ada lima orang mahasiswa yang pergi ke hutan itu. Mereka melanggar peraturan, jangan melakukan hal-hal yang PAMALI saat berada di hutan itu. Kelima mahasiswa itu tewas semuanya tergantung di pohon beringin. Konon sosok hitam besar itu yang datang yang selalu menghantui warga sini dan mahasiswa itu, sosok itu adalah sang Raja. Dan ada sosok yang berbaju merah dan dia itu katanya gadis yang telah dibunuh oleh Raja, tapi sejak Pak Kyai Abdul Saleh berhasil mengurung mereka, mereka tidak bisa lagi menghantui warga disini. Itu pagar pembatas nya adalah batas antara alam manusia dan mereka, makanya di pagar agar tidak ada yang masuk kesana soalnya sangat berbahaya takutnya mereka bisa bebas lagi. Pak Kyai sudah menancapkan besi yang sudah di beri jampe-jampe tepat ke paru-paru hantu itu yaitu di pohon beringin nya. Dan sekarang hantu itu tidak akan bisa lagi berkeliaran atau menghantui warga lagi".

Mereka sangat kaget saat mendengar besi yang di tancapkan karna Rizal sudah mencabutnya. Damar sendiri merasa kaget saat membahas hantu merah karna saat masuk ke dalam hutan, dia melihat sosok itu. Akibat besi nya di cabut, makanya mereka kembali menghantui dan bebas bisa berkeliaran lagi.

"Hahahaha........ Haaa... Hahaha ..... Hahahaha ..... hahahaha....". Tiba-tiba Ica tertawa terbahak-bahak

"Si Ica kenapa ketawa-ketawa  ?". Ucap Damar 

"Ca, lu kenapa ketawa ?". Ucap Mila 

"Hahahaha..... Hahahahahahaha...... Hhhhhhhaaaaaaaa......".

Ica terus tertawa tanpa henti, sehingga membuat mereka kaget.

"Si Ica kenapa sih ? Ko ketawa mulu". Ucap Rizal 

Hingga kemudian Ica berhenti, dia tidak berbicara sepatah katapun. Mereka kembali makan, setelah makan mereka langsung pulang.

"Kalian habis dari mana ?". Ucapku 

"Jalan-jalan Om, seru banget disini banyak pemandangan indah". Ucap Mila 

"Kalian jangan ngelakuin yang aneh-aneh lagi ya ?". Ucap Istriku 

"Enggak ko Tan, kita cuma jalan-jalan aja gak ngapa-ngapain". Ucap Rizal 

"Iya Tan, kita pergi le dekat sawah dan sungai". Ucap Damar 

Saat itu tiba-tiba saja Salman menangis saat bertemu mereka.

"Kamu kenapa nak, ko tiba-tiba nangis ?". Ucapku 

Salman menujuk ke arah Ica, gak tau kenapa dia menangis seperti orang ketakutan saat melihat Ica.

"Ayaaaahhh takutttttt.....".

"Takut kenapa nak ? Itu kan Kak Ica, kenapa takut ?". Ucap Istriku 

Sontak, kita semua melihat Ica. Memang sih mukanya pucat, ekspresinya datar dia terus diam tanpa ada ekspresi apa-apa.

"Ica, kamu kenapa ? Kamu sakit ?". Ucapku 

Tapi Ica tidak menjawabnya, dia malah masuk ke dalam rumah begitu saja.

"Ica kenapa ?". Ucap Istriku 

"Gak tau Tan, dari tadi dia aneh". Ucap Mila 

"Malah tadi tiba-tiba saja dia tertawa sendiri". Ucap Rizal 

"Mungkin dia kecapean, biarkan saja dia istirahat". Ucapku 

"Iya Om".

Kami semua masuk ke dalam rumah, sore ini kita berkumpul di rumah sambilan menikmati makananan yang di buat oleh Ibuku. Aku senang seharian ini bisa mengajak anak-anak bermain sepeda, mereka akhirnya bisa bermain sepeda. Malam ini kita kembali akan tidur di ruang tengah semuanya, karna sosok itu sering kali masih menampakkan diri. Aku sendiri bingung cara menyelesaikan masalah ini seperti apa, aku ingin masa liburan ku berjalan baik tidak ada kendala atau masalah yang terjadi.

Sementara itu Ica asli terjebak di dalam hutan. Dia tidak bisa keluar dari lingkaran pohon beringin, dia terus berputar-putar di dekat pohon beringin itu sambil menangis dan memanggil teman-temannya.

"Milaaaaaaaaaaa...... Damaaaaaaaaarrr... Rizaaaaaaaaaaaall.. dimana kalian ? Lu semua jangan bercanda, gua takut disini. Gua mau pulang.... ! Tolongin gua !".

Hingga kemudian dari belakang pundak Ica, dia merasa ada yang mendekatinya. Dia langsung membalikkan tubuhnya tapi tidak ada siapa-siapa, hingga kemudian ada suara yang tertawa.

"Hhhhhhaaaaa hhhhhhhhhhaaaaa hhhhhhhhhhhaaaaa hhhhhhhhaaaaaaaaa".

"Siapa itu ? Mil, Zal, Damar ! Kalian jangan nakut-nakutin gue !".

Ica berdiri sambil berputar mengelilingi hutan itu, suara tawa itu terdengar dimana-mana. Keringatnya bercucuran dari seluruh badannya, dia benar-benar merasa ketakutan. Dia terus berlari sekuat tenaga, dia merasa sudah jauh dari pohon beringin itu tapi lagi-lagi dia berhenti di dekat pohon beringin itu.

"Kenapa gua disini lagi ? Perasaan tadi udah lari jauh ? Kenapa rasanya muter-muter terus ? Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa......  Keluarin gua dari sini ! Gua mohon, gua pengen pulang !".

Ica terus berputar-putar, dia tidak bisa keluar dari hutan itu. Hingga kemudian dia merasa lelah dan kelaparan, dia mencari sesuatu apa saja yang bisa dimakan. 

"Gua harus tetap hidup, gua harus bisa keluar dari hutan ini ! Gua akan makan apa saja yang ada di sini, gua benar-benar lapar. Gua juga haus, gua harus cari air gua gak mau mati konyol di hutan ini !".

Nasib Ica sangat memprihatinkan, dia sampai memakan kodok, cacing dan apapun itu yang dia temukan langsung di makan. Dia benar-benar merasa kelaparan, dia terjebak di dalam hutan sudah seharian lamanya.

Episodes
1 Bab 1 Asal Muasal
2 Bab 2 Aku bangga sama anak-anak ku
3 Bab 3 Tiba di Subang
4 Bab 4 Penyesalan
5 Bab 5 Penasaran
6 Bab 6 Menjalankan misi
7 Bab 7 Kembali ke hutan
8 Bab 8 Tidak pernah kapok
9 Bab 9 Hantu merah
10 Bab 10 Situasi semakin mencekam
11 Bab 11 Trauma Ica
12 Bab 12 Belum menemukan titik terang
13 Bab 13 Mulai membaik
14 Semoga kamu tenang, Ica !
15 Pergi liburan
16 Kembali menjalankan misi
17 Semakin lancar
18 Persiapan
19 Kembali ke Subang
20 Persiapan
21 Mulai penjelajahan
22 Mulai mencekam
23 Kembali mengganggu
24 Meminta bantuan
25 Petunjuk
26 Korban semakin banyak
27 Terus mengganggu
28 Lindungi keluargaku
29 Melindungi rumah
30 Penuh rintangan
31 Banyak keanehan
32 Semakin banyak rintangan
33 Fatamorgana
34 Terbawa angin
35 Aku harus bertahan
36 Semakin tersesat
37 Awal perjalanan
38 Banyak makhluk halus
39 Berada di jaman kerajaan
40 Kampung Pajajaran
41 Masalah di desa
42 Satu masalah selesai
43 Mulai menyiarkan agama Islam
44 Bergotong-royong
45 Asal usul adanya penunggu pohon beringin
46 Semakin rumit
47 Bertemu Raja
48 Misi
49 Sosok makhluk merah
50 Berhasil selamat
51 Mulai di temukan
52 Akhirnya berhasil
53 Berhasil di lumpuhkan
54 Kembali pulang
55 Pulang dengan selamat
56 Kembali pulang
57 Mulai di lumpuhkan
58 Berhasil di kalahkan
59 Membuka lembaran baru
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1 Asal Muasal
2
Bab 2 Aku bangga sama anak-anak ku
3
Bab 3 Tiba di Subang
4
Bab 4 Penyesalan
5
Bab 5 Penasaran
6
Bab 6 Menjalankan misi
7
Bab 7 Kembali ke hutan
8
Bab 8 Tidak pernah kapok
9
Bab 9 Hantu merah
10
Bab 10 Situasi semakin mencekam
11
Bab 11 Trauma Ica
12
Bab 12 Belum menemukan titik terang
13
Bab 13 Mulai membaik
14
Semoga kamu tenang, Ica !
15
Pergi liburan
16
Kembali menjalankan misi
17
Semakin lancar
18
Persiapan
19
Kembali ke Subang
20
Persiapan
21
Mulai penjelajahan
22
Mulai mencekam
23
Kembali mengganggu
24
Meminta bantuan
25
Petunjuk
26
Korban semakin banyak
27
Terus mengganggu
28
Lindungi keluargaku
29
Melindungi rumah
30
Penuh rintangan
31
Banyak keanehan
32
Semakin banyak rintangan
33
Fatamorgana
34
Terbawa angin
35
Aku harus bertahan
36
Semakin tersesat
37
Awal perjalanan
38
Banyak makhluk halus
39
Berada di jaman kerajaan
40
Kampung Pajajaran
41
Masalah di desa
42
Satu masalah selesai
43
Mulai menyiarkan agama Islam
44
Bergotong-royong
45
Asal usul adanya penunggu pohon beringin
46
Semakin rumit
47
Bertemu Raja
48
Misi
49
Sosok makhluk merah
50
Berhasil selamat
51
Mulai di temukan
52
Akhirnya berhasil
53
Berhasil di lumpuhkan
54
Kembali pulang
55
Pulang dengan selamat
56
Kembali pulang
57
Mulai di lumpuhkan
58
Berhasil di kalahkan
59
Membuka lembaran baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!