Bab 2 Aku bangga sama anak-anak ku

Setelah itu kita makan malam bersama, biasanya aku jarang sekali bisa makan bareng bersama keluargaku.

"Ayo anak-anak kita makan dulu !".

"Iya Bu, beberapa hari ini udah mau liburan nih Yah pengen cepet-cepet ke rumah nenek".

"Oh iya Yah, adek ku Damar dan Mila katanya pengen ikut juga nanti ke Subang".

"Silahkan aja kalau mau ikut, kan seru kalau pergi nya rame-rame".

Damar dan Mila adalah adiknya Suci istriku, Mila sedang kuliah semester dua dan Damar adiknya dia sekolah di SMA kelas 3.

"Bakal seru Yah kalau tante Mila dan Om Damar ikut". Ucap Salma

"Iya nanti kita kesananya rame-rame, memang Mila juga sedang libur Bu ?".

"Libur Yah sama-sama libur panjang nanti".

Kita semua makan malam bersama, aku sendiri sudah rindu sama Bapak dan Mamahku di kampung. Jarang banget aku dan keluargaku bisa bertemu dengan mereka, liburan nanti kesempatan buat kami karna aku sendiri libur. Anak-anak ku sendiri sangat bersemangat ingin segera pergi liburan, kasihan juga melihat mereka butuh refreshing agar tidak jenuh selama sekolah. Hingga akhirnya tibalah acara kenaikan semester, tapi aku sendiri sekarang ini sedang bekerja ingin sekali aku melihat anakku Salma di sekolahnya. Demi bisa melihat anakku, aku minta izin pada atasanku untuk bisa menghadiri acara kenaikan semester putriku.

"Ayah gimana bisa ke sekolah Salma gak ?".

"Bisa Bu, tadi Ayah sudah izin sama atasan Ayah tapi gak bisa lama".

"Iya Yah gak apa-apa asal bisa lihat Salma, kasihan dia kalau sampai Ayah gak datang dari tadi nanyain Ayah terus".

"Iya Bu, Ayah sekarang juga mau langsung pergi ke sekolah".

"Ibu tunggu, hati-hati di jalannya ya Yah".

"Iya Bu".

Setelah di kasih izin oleh atasanku, aku langsung segera pergi ke sekolahnya Salma. Aku langsung naik mobilku dan langsung menuju kesana, aku sangat bahagia sekali bisa menghadiri acara anakku. Salma pasti sangat bahagia jika aku bisa ikut menghadiri acaranya. Sekitar 20 menit aku sudah sampai di sekolah, aku langsung masuk ke dalam. Suasana sekolah cukup ramai, banyak orang-orang yang berada disini. Hingga aku melihat ada panggung dan sedang berlangsung acara sambutan. Aku mencari keberadaan istriku, hingga akhirnya aku menemukannya sedang duduk. Aku langsung duduk di sebelahnya tanpa dia sadari keberadaanku karna lagi fokus melihat kedepan dan disebelahnya ada Salman yang sedang fokus juga melihat kedepan.

"Duh serius amat".

Seketika istriku langsung melirik ke arah ku dan tersenyum dia kaget karna tau-tau aku ada di dekatnya.

"Ayah ih ngagetin aja, kapan Ayah tiba ?".

"Baru saja, acaranya sudah mulai Bu ?".

"Ayaaaah, asik ada Ayah. Ayah memang gak kerja ?".

"Ayah izin dulu nak, kamu besok ya acaranya ?".

"Iya Yah, Ayah jangan lupa datang ya ?".

"Pasti nak, kan besok Ayah libur".

"Asiiiiiikk, Ayah janji ya mau belikan aku sepeda ?".

"Iya, nanti bareng beli nya sama Kak Salma ya ?".

"Aku pengen yang bagus sepeda nya ya Yah".

"Iya nanti Salman yang pilih mau beli yang mana".

"Horeeeee....".

"Bilang apa sama Ayah ?". Ucap Istriku

"Makasih Ayah, Ayah memang baik pokoknya Ayah terbaik di dunia".

"Hehe bisa aja kamu nak, kamu lagi makan apa itu ?".

"Oh ini coklat Yah tadi beli di depan, aku pengen duduk dekat Ayah ah".

"Iya sini, kita nonton bareng-bareng. Kak Salma belum tampil ya ?".

"Belum Yah".

"Baru acara sambutan Yah, nanti sebentar lagi acara nyanyi bersama".

"Oh gitu ya".

Setiap kelas maju ke atas panggung, dan di mulai dari kelas 1. Aku lihat ada Salma dia berdiri di paling depan tapi dia terlihat cemberut, aku langsung maju kedepan untuk memfoto nya. Salma sendiri melihat ku dan dia langsung tersenyum, aku melambaikan tanganku agar dia semangat. Salma sendiri langsung bersemangat aku memfoto nya beberapa kali kemudian aku duduk kembali. Setelah acara nyanyi kelas nya Salma selesai, dia terlihat berlari dan menghampiriku. Dia langsung mencium tanganku dan terlihat senang.

"Aku kira Ayah gak akan datang ?".

"Datang dong, masa acara anak sendiri gak datang".

"Hee aku seneng banget Ayah datang, Ayah nanti aku akan membacakan puisi dan isinya untuk Ayah dan Ibu".

"Wah anak Ayah hebat, semangat ya nak. Kira-kira kamu juara gak ?".

"Gak tau Yah, soalnya teman-teman Salma pada pinter-pinter".

"Bagi Ayah, Salma mau jurara enggaknya juga gak apa-apa. Asal isi raport bagus-bagus, yang penting Salma sudah berusaha dan rajin belajar. Ayah bangga sama Salma, di paud juga kan dulu Salma juara pertama. Anak Ayah pinter-pinter dan hebat".

"Aku juga pinter ko Yah". Ucap Salman gak mau kalah

"Iya Salman juga pinter".

"Yang penting kalian pada rajin belajar nya dan bikin Ibu dan Ayah bangga".

"Pasti Bu, eh Salma mau kedepan lagi ya mau kumpul sama teman-teman".

"Iya nak, semangat ya".

Aku bangga punya mereka, mereka itu semangat hidupku. Aku dan istriku tersenyum melihat Salma yang sangat bersemangat, kemudian kita kembali menonton acara selanjutnya. Hingga tibalah pembacaan juara-juaranya, di mulai dari kelas 1. Aku sendiri jadi deg-degan, anaku Salma masuk juara enggak nya.

"Dan juara pertama nya dari kelas satu selamat kepada Salma Prisilia... Silahkan naik ke atas panggung !".

Aku dan istriku sangat bahagia saat nama Salma di sebut, aku sangat bersyukur anaku masuk lagi juara.

"Alhamdulillah ya Yah anak kita juara pertama lagi, kemarin waktu di paud juga Salma juara pertama".

"Iya Bu, Salma memang pintar".

"Salma setiap pulang sekolah selalu belajar terus Pah, dia memang anak rajin".

"Iya, Salaman juga harus seperti Kak Salma ya bisa juara ?".

"Iya Yah aku pasti juara ko".

"Ayah mau memfoto Salma dulu !".

"Aku ikut Yah".

Aku dan Salman berjalan ke depan, aku memfoto nya yang sedang di berikan hadiah oleh gurunya. Seketika mataku berkaca-kaca, saat melihat anakku juara kelas. Rasa lelah, capek dan ngantuk saat bekerja seketika terbayarkan sudah dengan melihat anakku juara. Aku sangat bangga melihat anakku yang pintar, aku memberikan jempol pada Salma saat dia tersenyum melihatku. Setelah penerimaan hadiah, Salma langsung menghampiri ku orang-orang di sekitar melihat kami saat Salma berlari dan memelukku. Mereka sendiri ikut merasa senang dan bangga sama Salma, Salma memberikan hadiah dan medali nya padaku.

"Nih Yah aku titip, ini buat Ayah !".

"Makasih nak, Ayah benar-benar bangga sama kamu. Nanti di pajang ya di kamar kamu, hebat banget anak Ayah".

Dan istriku menghampiri kami.

"Hee makasih Yah".

"Selamat ya nak, anak Ibu memang pintar. Pertahankan ya, walaupun Salma juara bukan berarti berhenti belajar tapi harus semakin rajin belajarnya".

"Pasti Bu, Salma akan terus rajin belajar".

"Hebat anak Ayah, sekarang masih ada acaranya ?".

"Sudah beres sih Yah kalau Salma, mungkin tinggal kelas-kelas lainnya dan nanti terakhir pembagian raport".

"Oh gitu, nak Ayah gak bisa lama-lama ya maafin Ayah yang penting Ayah sudah lihat anak Ayah juara, Ayah harus kembali lagi ke kantor".

"Iya Yah gak apa-apa, Salma sudah seneng ko Ayah bisa kesini".

"Anak Ayah memang baik, besok sudah dari sekolahnya Salman kita semua pergi beli sepeda untuk kalian".

"Horeeeee asiiikkk.... Asiiiiiikk mau beli sepeda". Ucap Salman sampai loncat-loncat

Aku dan istriku tertawa melihat tingkahnya

"Makasih ya Yah, seneng banget. Kira-kira Ayah mau beliin sepeda yang gimana ?".

"Terserah Salma aja, pokoknya nanti Sepeda yang di sukai Salma akan Ayah belikan".

"Asiiiiiikk... Aku pengen yang di depannya ada keranjangnya dan warnanya pengen pink".

"Iya nanti kita beli yang seperti itu".

"Kalau Salman pengen yang bisa terbang Yah seperti di film kartun".

"Haha mana ada sepeda yang bisa terbang yang di kartun itu bohong". Ucap Salma tertawa

"Iya nak, gak ada sepeda yang bisa terbang yang penting sepeda nya bagus dan kalian harus menjaga sepeda nya baik-baik. Sayangi sepedanya jangan rusak, menjaga barang itu harus dengan penuh kasih sayang. Kalau menjaganya dengan baik sepeda nya pasti akan awet".

"Iya Yah Salma akan menjaga baik-baik sepedanya, pokoknya akan selalu di rawat biar tetap awet".

"Salman juga Yah pasti akan menjaganya dengan baik, akan Salman mandikan selalu dan pengen di simpan di kamar juga".

"Haha gak segitunya juga Dek, sekalian aja bawa tidur".

"Pokoknya nanti sepeda Salman pengen di simpan di kamar takut ada yang nyuri".

"Iya, nanti di simpan di kamarnya Salman. Yaudah Ayah mau pergi dulu ya, mau kerja lagi !".

"Ayah pulangnya jangan malam-malam". Ucap Salman

"Iya Ayah usahakan, Bu Ayah mau kerja dulu ya ?".

"Iya Yah hati-hati ya !".

Aku berpamitan sama mereka, aku cukup puas bisa melihat Salma. Dan yang paling berkesan, aku bisa melihat saat Salma juara kelas naik ke atas panggung. Disitu aku merasa sangat bangga, aku benar-benar bahagia melihat anakku saat menerima hadiah dan medali. Tiba di kantor aku kembali bekerja, aku semakin bersemangat saat bekerja. Hingga tekan kerjaku sampai menyapaku melihatku sangat bersemangat hari ini.

"Wah ada yang senang nih, dari tadi senyum-senyum terus dapat lotre ya ?". Ucap temanku

"Ini lebih dari lotre".

"Apaan bagi-bagi dong, apa dapat istri baru ya ?".

"Ngawur kamu, itu sih kamu yang pengen punya istri lagi. Tadi kan aku izin keluar, aku melihat acara di sekolah anakku yang paling buat aku seneng dia juara pertama di sekolahnya".

"Hebat banget anak kamu Sep, selamat ya pasti bangga punya anak pintar".

"Bangga banget tentunya, lebih senang dari apapun harta sebanyak apapun tidak sebanding dengan kebahagiaan di keluarga".

"Kamu bener banget Sep, aku sendiri baru punya anak satu masih balita semoga dia juga nantinya tumbuh jadi anak yang pintar dan bikin bangga orangtua".

"Aamiiin, semoga anak-anak kita jadi anak yang Soleh dan Solehah nantinya akan jadi anak yang sukses".

"Aamiin ya Allah".

Walaupun kerja ku sangat banyak tapi rasanya langsung terasa mudah dan cepat. Hingga jam setengah enam sore aku bisa langsung pulang karna pekerjaanku sudah selesai. Mereka pasti bahagia saat aku bisa pulang lebih awal, malam ini bisa makan malam bareng lagi bersama mereka. Sebelum pulang aku mampir dulu ke toko mainan, aku membelikan boneka untuk Salma dan mobil-mobilan untuk Salman mereka pasti sangat senang. Karna aku sendiri tau kesukaan mereka, besok kerjaku libur aku dan keluarga mau membelikan sepeda untuk anak-anak ku.

Terpopuler

Comments

Achewalt

Achewalt

Pembaca setia datang lagi untuk memintamu mengupdate thor!

2023-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Asal Muasal
2 Bab 2 Aku bangga sama anak-anak ku
3 Bab 3 Tiba di Subang
4 Bab 4 Penyesalan
5 Bab 5 Penasaran
6 Bab 6 Menjalankan misi
7 Bab 7 Kembali ke hutan
8 Bab 8 Tidak pernah kapok
9 Bab 9 Hantu merah
10 Bab 10 Situasi semakin mencekam
11 Bab 11 Trauma Ica
12 Bab 12 Belum menemukan titik terang
13 Bab 13 Mulai membaik
14 Semoga kamu tenang, Ica !
15 Pergi liburan
16 Kembali menjalankan misi
17 Semakin lancar
18 Persiapan
19 Kembali ke Subang
20 Persiapan
21 Mulai penjelajahan
22 Mulai mencekam
23 Kembali mengganggu
24 Meminta bantuan
25 Petunjuk
26 Korban semakin banyak
27 Terus mengganggu
28 Lindungi keluargaku
29 Melindungi rumah
30 Penuh rintangan
31 Banyak keanehan
32 Semakin banyak rintangan
33 Fatamorgana
34 Terbawa angin
35 Aku harus bertahan
36 Semakin tersesat
37 Awal perjalanan
38 Banyak makhluk halus
39 Berada di jaman kerajaan
40 Kampung Pajajaran
41 Masalah di desa
42 Satu masalah selesai
43 Mulai menyiarkan agama Islam
44 Bergotong-royong
45 Asal usul adanya penunggu pohon beringin
46 Semakin rumit
47 Bertemu Raja
48 Misi
49 Sosok makhluk merah
50 Berhasil selamat
51 Mulai di temukan
52 Akhirnya berhasil
53 Berhasil di lumpuhkan
54 Kembali pulang
55 Pulang dengan selamat
56 Kembali pulang
57 Mulai di lumpuhkan
58 Berhasil di kalahkan
59 Membuka lembaran baru
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1 Asal Muasal
2
Bab 2 Aku bangga sama anak-anak ku
3
Bab 3 Tiba di Subang
4
Bab 4 Penyesalan
5
Bab 5 Penasaran
6
Bab 6 Menjalankan misi
7
Bab 7 Kembali ke hutan
8
Bab 8 Tidak pernah kapok
9
Bab 9 Hantu merah
10
Bab 10 Situasi semakin mencekam
11
Bab 11 Trauma Ica
12
Bab 12 Belum menemukan titik terang
13
Bab 13 Mulai membaik
14
Semoga kamu tenang, Ica !
15
Pergi liburan
16
Kembali menjalankan misi
17
Semakin lancar
18
Persiapan
19
Kembali ke Subang
20
Persiapan
21
Mulai penjelajahan
22
Mulai mencekam
23
Kembali mengganggu
24
Meminta bantuan
25
Petunjuk
26
Korban semakin banyak
27
Terus mengganggu
28
Lindungi keluargaku
29
Melindungi rumah
30
Penuh rintangan
31
Banyak keanehan
32
Semakin banyak rintangan
33
Fatamorgana
34
Terbawa angin
35
Aku harus bertahan
36
Semakin tersesat
37
Awal perjalanan
38
Banyak makhluk halus
39
Berada di jaman kerajaan
40
Kampung Pajajaran
41
Masalah di desa
42
Satu masalah selesai
43
Mulai menyiarkan agama Islam
44
Bergotong-royong
45
Asal usul adanya penunggu pohon beringin
46
Semakin rumit
47
Bertemu Raja
48
Misi
49
Sosok makhluk merah
50
Berhasil selamat
51
Mulai di temukan
52
Akhirnya berhasil
53
Berhasil di lumpuhkan
54
Kembali pulang
55
Pulang dengan selamat
56
Kembali pulang
57
Mulai di lumpuhkan
58
Berhasil di kalahkan
59
Membuka lembaran baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!