Pintunya semakin kencang di pukul-pukul, gue benar-benar ketakutan.
"Pergiiiiiiii..... Pergiiiiiiiii.... Jangan ganggu gue... !".
"Damar..... Damar..... Kenapa lo ? Ini gue Kak Mila, buka pintunya !".
"Kak ini benaran Kakak ? Gue takut Kak, hantu itu ada disana, dia ngejar-ngejar gue !".
"Gak ada siapa-siapa, mungkin cuma halusinasi lu aja. Buka pintunya !".
Tapi gue takut, jangan-jangan itu bukan Kak Mila tapi hantu itu. Perlahan gue buka pintunya sambil memegang sikat WC, saat aku buka
"Aaaaaaaaaaa ini gue !".
Hampir aja gue pukul Kak Mila
"Ini beneran Kak Mila ?".
"Beneran lah, lu jangan takut gak ada apa-apa ko".
Hingga kemudian Ibu datang
"Ada apa ini ?".
"Gak apa-apa ko Bu, ini si Damar katanya ada kecoa di kamar mandi".
"Iya Bu, tadi mau aku pukul tapi sudah kabur".
"Kirain apaan, Ibu mau masak dulu !". Ibu pergi ke dapur
"Kak tadi hantu yang pake jubah hitam itu ngejar gue, tiba-tiba muncul dalam laptop dia bawa benda tajam. Untungnya gue langsung lari, saat masuk ke kamar mandi dia gedor-gedor pintunya".
"Makanya kita harus cepat-cepat bertemu sama orang pintar itu biar kita aman".
"Iya Kak, kira-kira si Rizal berhasil gak ya ?".
"Coba lu ga hubungin !".
"Bentar Kak tapi takut ke kamarnya, anterin ! Takutnya dia ada di kamar".
"Ah lu".
Kita berjalan ke kamar pelan-pelan, pintunya di buka lebar-lebar.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...... ".
Kak Mila tiba-tiba teriak, gue langsung berlari keluar
"Haha gak apa-apa woii !".
"Ah lu Kak, nakut-nakutin aja".
"Ah lu, kan kita bakal ada yang ngelindungi jadi gak usah takut".
"Iya kalau orang mau, kalau gak mau gimana ?".
"Tenang aja kita cari yang lain, kan masih banyak yang lain".
"Iya sih, mana lagi handphone gue ?".
"Lu yang punya malah nanya gue".
"Gue ngomong sama gue sendiri".
"Ah lu belum apa-apa udah gila".
Hingga tiba-tiba handphone nya berbunyi, gue tambah kaget mana nada dering nya kenceng banget.
"Aaaaaaaaaaaaaa.... Sialan, si Rizal yang nelpon".
"Haha makanya nanti udah kaya ganti pakai iPhone".
"Berisik lu Kak.
Hallo Zal, gimana ?".
"Mar, gue udah ketemu sama orangnya dan katanya dia mau tapi sebelum kesana kita harus nyiapin syarat-syaratnya".
"Apaan syaratnya, kayak mau ngelamar kerjaan aja".
"Lu sebaiknya kesini, gue serlok lokasinya".
"Oke-oke gue kesana".
"Apa kata si Rizal ?".
"Di suruh kesana dulu, katanya sebelum mulai kita harus nyiapin syarat-syaratnya".
"Syarat apaan ?".
"Gak tau".
"Kita kesana aja yu Kak, si Rizal ngirim lokasinya".
"Ok, bentar ganti baju dulu !".
"Ah lu Kak mau ketemu orang pintar aja dandan dulu, gak bakal naksir dianya juga. Pasti milih-milih gak mungkin suka sama tipe kayak lu".
"Ah lu bawel, tunggu dulu gue gak lama".
"Iya-iya cepetan, nanti dia nya keburu berubah pikiran".
"Iya bentar !".
Kita langsung pergi ke alamat yang di kasih sama Rizal, sekitar 15 menitan kita sudah tiba disana. Setelah ketemu, gue kayak gak asing sama ini orang dan bener aja dia itu suka gue lihat kontennya.
"Ini sama Ki Darmono ya ?". Ucapku
"Iya benar, ko tau ?".
"Kan aki ini kontennya suka aku tonton, terkenal juga kan sampai pernah masuk TV juga".
"Ah biasa saja, jadi kalian sudah pernah masuk ke hutan itu ya ?".
"Sudah ki, tapi sampai sekarang kita di hantui, malah teman kami sampai meninggal".
"Kalian ini terlalu terburu-buru, jelas saja penunggunya marah kalian main masuk-masuk aja tanpa ada persiapan".
"Iya Ki, kami benar-benar bodoh. Kita harus gimana Ki ? Hidup kita jadi gak tenang, malah tadi aku di kejar-kejar sama hantunya".
"Wah yang bener Mar ?".
"Iya nih, si Damar sampai ngurung diri di kamar mandi. Gue aja sampai mau di pukul pakai sikat WC".
"Haha, lu ini Mar masa Kakak sendiri di kira hantu".
"Beneran gue gak bohong, jelas-jelas hantu itu muncul dan ngejar gue terus bawa senjata tajam juga".
"Hantu itu akan terus mengejar kalian, ada dua hantu ya yang mengejar kalian ? Keduanya merasa terusik, yang hitam besar itu yang berada di pohon beringin nya dan yang pakai baju merah, dia yang berada di akar pohon nya".
"Oh iya Ki ada seperti besi yang tertancap dan Rizal membuatnya".
"Nah itu dia karna besi itu di cabut, mereka jadi bebas dan karna kalian mengusik mereka jadi mereka terus menghantui kalian. Tapi bukan cuma sama kalian, sepertinya sama semua orang khususnya penduduk desa siluman itu akan di hantui".
"Lalu, kita harus bagaimana Ki ?".
"Siapkan 7 tumbuhan wewangian, ayam cemani, kopi hitam dan air dari tujuh sumur. Itu syarat nya agar hantu itu jinak seenggaknya tidak terus menghantui kalian. Kalau sudah ada, nanti biar saya yang urus caranya".
"Iya Ki, kita benar-benar gak tenang terus saja di hantui. Kira-kira kapan harus ada persyaratannya ?".
"Kalau bisa sekarang-sekarang ini, kan biar kalian bebas tidak di hantui lagi".
"Oh iya sih benar juga, secepatnya kita akan cari Ki".
"Tapi sebetulnya walaupun kita sudah memberikan syaratnya, hantu itu akan tetap menghantui tapi tidak akan seperti sekarang ini. Saya nanti akan memberikan penangkalnya agar tidak berani menyakiti kalian, hantu itu sangat ganas dan sakti jadi tidak mudah untuk melumpuhkannya".
"Iya Ki gak apa-apa yang penting sekarang ini tidak mengejar-ngejar kita lagi".
Setelah kita berbincang-bincang sama Ki Darmono, kita juga langsung mempersiapkan persyaratannya. Kak Mila juga mencari bantuan pada Reno untuk mencarinya karna di bantu banyak orang, persyaratannya langsung terkumpul kita langsung memberikan semuanya pada Ki Darmono.
"Ini penangkalnya, cukup di kubur di dekat rumah kalian dan ingat jangan sampai ada orang yang tau. Satu lagi ini gelang di pakai saja, ingat jangan di bawa mandi kalau di bawa mandi kekuatannya akan hilang". Ki Darmono memberikan gelang dan gumpalan benang yang gak tau isinya apa
"Baik Ki, terima kasih banyak kita akan ingat semuanya. Setelah ini kapan kira-kira kita akan langsung berangkat ?".
"Besok lusa kita berangkat, sekarang saya akan mengolah persyaratannya untuk nanti di bawa ke hutan itu".
"Baik Ki, kalau gitu kita pulang dulu !".
"Iya silahkan".
Gelangnya langsung gue pakai, gue, Kak Mila dan Rizal memakai gelangnya. Kita langsung segera pulang, selanjutnya kita akan mengubur benangnya di dekat rumah kita.
"Kak gak ada orang yang lihat kan ?".
"Gak ada, ayo cepat nanti ada orang !".
"Iya bentar lagi selesai".
Setelah selesai, kita benar-benar lega. Gua udah gak mau lagi di hantui oleh penunggu itu, untung aja si Rizal cepat-cepat menemukan orangnya dan sekarang sudah sedikit lega. Sekarang gue akan melanjutkan bikin persiapan buat nanti ngonten, gue udah gak sabar pengen cepet-cepet menjelajahi hutan itu dan dapat harta karunnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments