Aku dan keluargaku serba mendadak pergi ke Jakarta, memang dari awal akan pulang pulang tapi tidak menyangka akan berakhir sedih. Aku tidak menyangka Ica akan pergi untuk selamanya, aku ingin cepat menuntaskan kasus ini aku takut akan ada korban berikutnya. Setelah acara pemakaman selesai, aku dan keluargaku kembali ke rumah. Mila, Damar dan Rizal sendiri kembali pulang ke rumahnya.
"Ayah katanya mau ke air terjun ko malah pulang". Salma menangis dan berlari ke kamarnya
"Iya Ayah ini gimana, tenyata bohong... Hiks.. hiks ..hiks...hiks ..". Salman juga menangis dia berlari ke luar
Anak-anak pada ngambek semua karna kita semua mendadak pergi ke Jakarta sambil mengantarkan jenazahnya Ica dan Indra. Anak-anak tidak tau kalau kita mengantar jenazah, aku sengaja tidak memberitahukan mereka tentang apa yang terjadi. Kita pergi dari Subang saat malam hari dan serba mendadak, anak-anak sendiri sedang pada tidur. Tiba di Jakarta, aku langsung ikut mengurus jenazah nya Ica sementara anak dan istri ku berada di rumah. Pagi hari aku baru pulang dari pemakaman, semalaman ini aku sama sekai tidak tidur. Saat pulang ke rumah Salma dan Salman menangis karna mungkin pas mereka bangun tiba-tiba saja sudah pulang. Aku sendiri bingung, apakah aku harus pergi liburan sementara sekarang ini sedang berduka cita. Tapi aku sudah janji sama anak-anak ku, kasihan mereka liburannya jadi berantakan. Aku juga punya janji akan kembali ke Subang untuk menuntaskan masalah. Ya Tuhan berikanlah hamba mu ini kekuatan, apa yang harus aku lakukan sekarang ?
"Ayah sebaiknya tidur dulu, kan semalaman Ayah belum tidur !".
"Gak apa-apa Bu, Ayah merasa sangat bersalah sama anak-anak".
"Nanti anak-anak biar Ibu yang bujuk. Pemakaman Ica sudah selesai Yah ?".
"Sudah Bu, keluarganya sangat terpukul dan sekarang mereka jadi benci sama kita karna gara-gara ikut ke Subang Ica jadi celaka".
"Tapi Ayah sudah menjelaskan semuanya pada mereka ?".
"Sudah Bu, Mila, Damar dan Rizal sudah menjelaskan semuanya. Ibunya Ica awalnya menuntut dan akan mengambil jalur hukum tapi Ayahnya sendiri sudah berlapang dada. Ayahnya sudah ikhlas tapi Ibunya tetap tidak terima, tapi akhirnya kita semua bisa saling berdamai dan memaafkan".
"Syukurlah kalau gitu Yah, orangtua mana yang tidak sedih jika anaknya meninggal apalagi meninggalnya mendadak. Semuanya sudah terjadi, semoga Ica tenang di alam sana dan yang di tinggalkan di berikan ketabahan".
"Amin Bu, Ayah mau tidur sebentar ya Bu. Ayah benar-benar lemas dan ngantuk".
"Iya Yah istirahatkan dulu !".
Aku benar-benar ngantuk, saat sudah di dalam kamar aku langsung tertidur pulas. Siang hari aku terbangun, badanku sudah terasa ringan. Aku mencari istriku dan dia sedang membereskan rumah.
"Bu sekarang kita siap-siap !".
"Mau kemana Yah ?".
"Kita pergi ke air terjun dan setelah itu kita pergi ke mana saja yang penting anak-anak senang".
"Tapi kan Ayah masih capek dan bukannya Ayah mau kembali lagi ke Subang ?".
"Aku akan menepati janji pada warga di Subang tapi janji sama anak-anak lebih penting. Mumpung masih ada waktu buat liburan, Ayah ingin mengajak anak-anak liburan dulu Bu ingin membuat mereka senang. Mereka anak-anak pintar sudah sepantasnya menerima ini semua".
"Yasudah kalau gitu Ibu akan mempersiapkan semuanya".
"Ayah mau menemui mereka dulu ya Bu ?".
"Iya Yah mereka lagi di kamar".
Aku langsung pergi ke kamarnya anak-anak, pertama ke kamarnya Salma. Perlahan aku membuka pintu nya, aku lihat saat aku mau masuk dia langsung berbaring di kasur sambil memeluk boneka beruang kesayangannya.
"Sayang, kamu ngambek ya sama Ayah ?".
Salma diam saja, dia pura-pura tidur
"Maafin Ayah ya, terpaksa kita harus langsung pulang karna Kak Mila, Kak Damar dan Kak Rizal mendadak harus segera pulang katanya mereka harus segera masuk kuliah. Jadi kita semua harus pulang juga tapi liburannya masih tetap pergi ko. Sekarang Salma siap-siap sekarang juga kita akan pergi ke air terjun".
Saat aku berkata seperti itu, Salma langsung bangun
"Ayah gak bohong lagi kan ?".
"Enggak nak, Ibu juga lagi siap-siap jadi Salma siap-siap juga ya !".
"Asiiiiiiiiiiiiiiikk..... Berarti kita akan kembali ke rumah nenek kakek Yah ?".
"Enggak nak, kita pergi ke air terjun yang lain".
"Ko gitu, Salma pengen ke tempat Kakek dan Nenek lagi pengen air terjunnya yang di dekat rumah mereka".
"Jadi gini nak, ternyata air terjun yang di sana itu sudah di tutup. Tau gak sekarang air terjunnya juga sudah surut, kata orang-orang juga tempatnya jadi jelek banyak sampah, airnya keruh. Memangnya Salma pengen pergi ke sana tapi tempatnya kotor, banyak sampah dan gak bisa berenang".
"Gak mau Yah kalau kotor apalagi gak bisa berenang, gak mau ah".
"Makanya Ayah ingin mengajak Salma ke tempat yang lain yang lebih indah, bagus dan tempatnya bersih bisa berenang. Sekarang Salma siap-siap ya, Ayah juga mau ngajak Salman !".
"Asiiiiiiiiiiiiiiikk.... Iya Yah, tapi gak bisa ke rumah nya Nenek dan Kakek dong ?".
"Nanti kita kesana lagi ko, Nenek dan Kakek nya juga lagi sibuk mereka lagi bekerja di kebun".
"Oh gitu ya Yah, yasudah deh Salma mau mandi dulu !".
"Iya nak, dandan yang cantik ya dan pakai pakaian yang paling bagus".
"Ok Yah".
Salma langsung senang, anak-anak memang mudah di bujuk apalagi kalau keinginannya di penuhi. Akupun pergi ke kamar nya Salman dab ternyata dia benar-benar tidur, kasihan dia menunggu pengen jalan-jalan sampai tertidur.
"Salman... Salman.... !".
Dia tetap tidur walaupun aku menepuk-nepuk badannya
"Salman gak mau ikut ya, Kak Salma dan Ibu lagi bersiap-siap mau pergi ke air terjun !".
Dia langsung terbangun dan menoleh ku
"Mau... Mau Yah, jadi kita mau berangkat sekarang Yah ?".
"Iya sekarang juga kita akan langsung berangkat, maaf ya baru bisa sekarang perginya soalnya dari kemarin Ayah sibuk".
"Asiiiiiiiiiiiiiiikk..... Iya gak apa-apa Yah".
"Sekarang Salman mandi dulu ya siap-siap, nanti keduluan Kak Salma soalnya Kak Salma juga lagi mandi".
"Wah Salman gak boleh kalah, harus cepat-cepat nyusul Kak Salma".
Kemudian istriku masuk ke dalam kamar
"Tuh di bantu Ibu, biar cepet !".
"Iya Bu ayo Bu, Salman gak boleh kalah dari Kak Salma bantu Salman Bu !".
"Iya, Salman mandi dulu ya !".
"Salman mau mandi sendiri Bu kan Salman sudah besar".
"Anak Ayah memang pintar, kalau gitu Ayah juga mau siap-siap !".
"Ibu siapin pakaian Salman ya !".
"Iya Bu".
Aku mempersiapkan barang-barang yang di butuhkan dan memasukannya kedalam mobil. Bentar lagi aku sudah akan kembali bekerja, semoga aja masalahnya selesai sebelum aku kembali bekerja. Setelah semuanya beres, kita langsung segera pergi.
"Anak-anak sudah siap !".
"Siap Yah".
"Ayo anak-anak kita pergi ke air terjun !".
"Yeeeeee horeeeeeeeeee.... Asiiiiikkk asiiikkk... asik... Asiiikkk ..". Mereka sangat senang
"Nanti habis air terjun kita mau kemana lagi ?".
"Aku pengen pergi ke pantai Yah". Ucap Salma
"Aku pengen ke Dufan Yan". Ucap Salman
"Ok kita semua pergi ke sana tapi jangan langsung hari ini ya, besok-besok nya lagi kan nanti capek".
"Asiiiii ke pantai.... Ke pantai... Ke pantai...."
"Ke Dufan.... Ke Dufan.... Ke Dufan....".
Anak-anak sangat bahagia mereka berteriak-teriak, selama perjalanan tak hentinya terus bercakap dan bernyanyi-nyanyi. Hari ini aku akan membuat mereka bahagia dan akan mengajak mereka jalan-jalan sampai mereka puas dan hari liburnya benar-benar berkesan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments