Semakin lancar

Gue langsung saja ke rumahnya Rizal, dari rumah gue langsung gas pakai motor menuju rumahnya. Saat di perjalanan gue hampir aja mau jatuh gara-gara ada yang nyebrang tiba-tiba tapi pas berhenti orang itu menghilang. Gue gak menghiraukan itu, gue kembali melanjutkan perjalanan untuk pergi ke rumahnya Rizal. Hingga akhirnya telah sampai di rumah nya pas mau ke rumah nya Rizal juga keluar sepertinya akan pergi.

"Lu mau kemana Zal, gue mau ke rumah lu ?".

"Gue mau futsal bete di rumah terus, gue terus di hantui penunggu itu".

"Itu dia tujuan gue datang ke sini, supaya kita gak di gangguin lagi".

"Memangnya gimana caranya ?".

"Mending kita ngobrol nya di dalam aja".

"Yasudah ayo !".

Kita masuk ke dalam rumahnya dan aku akan mengajak dia untuk bergabung kembali.

"Gini Zal, lu tau kan kotak yang kita temukan di hutan itu yang isinya peta harta karun ?".

"Iya memangnya kenapa ?".

"Gue berencana mau kembali lagi ke hutan dan mencari harta karunnya".

"Gila lo, mau mampus lu gua gak mau ikut".

"Dengerin gue dulu, lo lihat kan banyak konten kreator seperti kita yang mencari hal-hal mistis dan ghaib pokoknya yang berbau horor. Mereka punya pendamping atau apalah istilahnya indigo, punya indra keenam pokoknya yang tau dan ngerti soal perhantuan. Kita cari orang yang punya kemampuan seperti itu, punya ilmu yang bisa menaklukkan makhluk halus. Kalau kita di dampingi orang pintar seperti itu, kita akan aman gak akan lagi di gangguin oleh makhluk halus. Kita juga sekarang gak akan di gangguin lagi, memangnya lo gak mau konten kita jadi terkenal sekarang aja followers kita sudah makin banyak. Dan konten yang kemarin di upload viewers nya sudah nyampe ratusan juta, lo bisa bayangin kalau kita ngelanjutin kontennya kita akan makin terkenal jadi konten kreator nomor satu. Kita semua akan kaya raya apalagi kalau sampai harta karunnya di temukan. Lu bayangin penghasilan kita dari konten plus harta karunnya, lu bisa beli mobil atau apa aja yang lu mau. Konten mengenai Desa Siluman itu kan sekarang ini jarang, ada juga cuma lewat depan doang gak ada yang sampai masuk ke pohon beringin nya seperti kita. Otomatis kan orang-orang yang nyari tentang Desa Siluman yang lagi viral akan langsung ke konten kita semua, orang-orang gak ada yang berani ini kesempatan kita".

"Bener juga sih kata lo, sampai sekarang belum di temukan ya harta karunnya. Oh ya kalau mengenai orang pintar rasanya gue punya temen yang kenal sama orang yang punya kemampuan seperti itu. Dia katanya udah pernah di undang di TV tapi gimana caranya kita ajak dia ? Pasti bayarannya mahal".

"Beneran lo punya kenalan ? Wah bagus, keberuntungan ada di pihak kita. Kalau soal uang gampang, nanti juga akan kembali modal kita hitung aja berapa keuntungan kita kalau nanti konten kita benar-benar rame. Belum lagi dari harta karun tapi kalau mengenai harta karun jangan kita liput ke medsos takutnya nanti malah di bawa pemerintah".

"Iya sih bener juga lo, berarti nanti gue hubungi temen gue dulu untuk bisa ketemu sama orang itu".

"Sip lo atur aja mengenai orang pintar nya karna Kakak gue juga lagi ngajak temennya buat gabung. Kalau kita cuma bertiga, takutnya seperti kemarin Kakak gue mau ngajak Reno dan teman-temannya untuk gabung mereka kan konten kreator juga kita ajak kerjasama. Gue sendiri lagi mau bikin alurnya buat lanjutin konten kita, lu nanti hubungi gue aja perkembangannya gimana".

"Ok siap, sekarang juga gue mau hubungin teman gue".

"Sip, kalau gitu gue pulang dulu. Mudah-mudahan semuanya lancar, oh ya ingat Om Asep dan tante Dewi jangan sampai tau kalau kita kembali ke hutan".

"Kalau itu beres, kan mereka kerabat lu jadi lu yang harus tutup mulut".

"Ya maksudnya takutnya lu keceplosan".

"Gal lah tenang aja".

"Ok gue cabut dulu ! Kalau udah beres kabari gue !".

"Ok beres".

Gue kembali pulang, apa gue bilang ? Si Rizal kalau urusan perduitan pasti matanya langsung ijo. Makin lancar aja jalan jadi orang kaya, gue udah gak sabar pengen cepet-cepet berhasil. Hingga setelah sampai rumah, gue langsung bikin alur untuk konten nanti. 

"Tok ...tok ...tok .. !".

"Iya masuk aja !". Ternyata Kakak gue 

"Mar si Reno bersedia, dia mau ikut gabung ke konten kita".

"Wah mantap kalau gitu Kak, tim Reno berapa orang ?".

"Ada 5 orang kan si Tania, Febby, Ikhsan sama Ergi".

"Mantap kalau gitu, si Rizal juga udah setuju Kak kebetulan dia punya kenalan orang pintar nya katanya udah pernah di undang di TV, dia lagi hubungi temannya".

"Ok kalau gitu, mudah-mudahan orangnya mau".

"Iya Kak, biar kita cepat-cepat pergi ke Subang lagi sebelum kuliah nya kembali masuk".

"Masih lama kan kuliahnya masuk masih 2 bulan lagi waktunya pasti cukup".

"Eh tapi kan Om Asep mau balik lagi ke Subang, gimana kalau nanti malah ketemu ?".

"Oh iya bukannya Om Asep mau menuntaskan hantu itu ya ? Kita nanti nginep di villa atau apa aja yang penting jauh dari rumah Kakek, pokoknya nanti jangan sampai kita ketemu Om Asep".

"Iya bisa-bisa kacau rencana kita, lu lagi ngapain ?".

"Ini lagi nyiapin buat nanti, gue lagi mikir biar konten kita agar lebih keren. Nanti gue edit-edit biar makin bagus yang nonton biar gak bosen dan bikin penasaran".

"Sip, lu kan ahlinya soal ngedit pokoknya buat konten kita semakin menarik lain dari pada yang lain".

"Ok siap Kak"

"Ok deh gue mau antar Ibu dulu !".

"Mau kemana Kak ?".

"Ibu mau ke minimarket katanya".

"Oh, eh Kak ! Si Gion di ajak ?".

"Katanya sih pengen ikut".

"Masa pacar sendiri gak di ajak ?".

"Tau ah, udah gue ajak kan dia sibuk terus sama kerjaannya. Lu gak ajak pacar lu juga ?".

"Wah ngejek lu Kak".

"Haha makanya nyari pacar, memangnya enak jadi jones ?".

"Sialan lo Kak".

Kak Mila pergi dari kamarku, gue jadi makin bersemangat bikin konten. Gue lagi cari-cari ide dan inspirasi yang bikin menarik dan gak ngebosenin. Saat lagi ngetik, tiba-tiba laptopnya mati dan hidup lagi kemudian muncul hantu itu.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahh....".

Hampir aja, laptopnya gue banting dia seperti akan keluar dari layar laptopnya.

"Aaaaaaaaaaaa... Ngapain lu ? Jangan ganggu gue... !".

Dia benar-benar keluar dari dalam laptop, gua pelan-pelan menjangkau pintu. Dia merangkak dan dia bawa benda tajam seperti pedang, di mendekat.

"Jangan ! Jangan deketin gue !".

Gue langsung membuka pintu nya dan cepat-cepat lari, dia mengejar gue membawa benda tajam di tangannya. Gue lari sekencang-kencangnya, di rumah sepi tidak ada siapa-siapa Kak Mila sama Ibu lagi pergi keluar. Gue hendak akan keluar dari rumah tapi pintunya malah terkunci, gue benar-benar takut dia terus mendekat.

"Aaaaaaaaa aaaaaaaaaa jangan.... Tolooooooooong...... Tolooooooooong...... !".

Gue pergi ke kamar mandi lalu pintunya langsung gue tutup.

"Duggg...dugggg ..dugggg ! Dugggg...duggggg ..dugggg..... !". Pintunya di pukul-pukul sangat keras 

"Pergi..... Pergi .... Jangan ganggu gue... !".

Gue benar-benar bingung dan takut, gue belum mau mati. Gue cari jalan keluar, pintunya terus di pukul-pukul sangat keras.

"Pergiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii........ !". Gue duduk di pojokan sambil memeluk lutut dan tertunduk sangat ketakutan.

Episodes
1 Bab 1 Asal Muasal
2 Bab 2 Aku bangga sama anak-anak ku
3 Bab 3 Tiba di Subang
4 Bab 4 Penyesalan
5 Bab 5 Penasaran
6 Bab 6 Menjalankan misi
7 Bab 7 Kembali ke hutan
8 Bab 8 Tidak pernah kapok
9 Bab 9 Hantu merah
10 Bab 10 Situasi semakin mencekam
11 Bab 11 Trauma Ica
12 Bab 12 Belum menemukan titik terang
13 Bab 13 Mulai membaik
14 Semoga kamu tenang, Ica !
15 Pergi liburan
16 Kembali menjalankan misi
17 Semakin lancar
18 Persiapan
19 Kembali ke Subang
20 Persiapan
21 Mulai penjelajahan
22 Mulai mencekam
23 Kembali mengganggu
24 Meminta bantuan
25 Petunjuk
26 Korban semakin banyak
27 Terus mengganggu
28 Lindungi keluargaku
29 Melindungi rumah
30 Penuh rintangan
31 Banyak keanehan
32 Semakin banyak rintangan
33 Fatamorgana
34 Terbawa angin
35 Aku harus bertahan
36 Semakin tersesat
37 Awal perjalanan
38 Banyak makhluk halus
39 Berada di jaman kerajaan
40 Kampung Pajajaran
41 Masalah di desa
42 Satu masalah selesai
43 Mulai menyiarkan agama Islam
44 Bergotong-royong
45 Asal usul adanya penunggu pohon beringin
46 Semakin rumit
47 Bertemu Raja
48 Misi
49 Sosok makhluk merah
50 Berhasil selamat
51 Mulai di temukan
52 Akhirnya berhasil
53 Berhasil di lumpuhkan
54 Kembali pulang
55 Pulang dengan selamat
56 Kembali pulang
57 Mulai di lumpuhkan
58 Berhasil di kalahkan
59 Membuka lembaran baru
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1 Asal Muasal
2
Bab 2 Aku bangga sama anak-anak ku
3
Bab 3 Tiba di Subang
4
Bab 4 Penyesalan
5
Bab 5 Penasaran
6
Bab 6 Menjalankan misi
7
Bab 7 Kembali ke hutan
8
Bab 8 Tidak pernah kapok
9
Bab 9 Hantu merah
10
Bab 10 Situasi semakin mencekam
11
Bab 11 Trauma Ica
12
Bab 12 Belum menemukan titik terang
13
Bab 13 Mulai membaik
14
Semoga kamu tenang, Ica !
15
Pergi liburan
16
Kembali menjalankan misi
17
Semakin lancar
18
Persiapan
19
Kembali ke Subang
20
Persiapan
21
Mulai penjelajahan
22
Mulai mencekam
23
Kembali mengganggu
24
Meminta bantuan
25
Petunjuk
26
Korban semakin banyak
27
Terus mengganggu
28
Lindungi keluargaku
29
Melindungi rumah
30
Penuh rintangan
31
Banyak keanehan
32
Semakin banyak rintangan
33
Fatamorgana
34
Terbawa angin
35
Aku harus bertahan
36
Semakin tersesat
37
Awal perjalanan
38
Banyak makhluk halus
39
Berada di jaman kerajaan
40
Kampung Pajajaran
41
Masalah di desa
42
Satu masalah selesai
43
Mulai menyiarkan agama Islam
44
Bergotong-royong
45
Asal usul adanya penunggu pohon beringin
46
Semakin rumit
47
Bertemu Raja
48
Misi
49
Sosok makhluk merah
50
Berhasil selamat
51
Mulai di temukan
52
Akhirnya berhasil
53
Berhasil di lumpuhkan
54
Kembali pulang
55
Pulang dengan selamat
56
Kembali pulang
57
Mulai di lumpuhkan
58
Berhasil di kalahkan
59
Membuka lembaran baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!