Bab 5 Penasaran

Jam 9 malam tapi masih mati lampu, hingga akhirnya kita semua tidur di tengah rumah semuanya. Saat tengah malam, aku terbangun gara-gara ingin pergi ke kamar mandi padahal aku sendiri takut melihat hantu itu tapi apa daya tidak basa di ajak kompromi. Perlahan aku bangun, aku mencari senter karna tenyata masih mati lampu. Aku arahkan lampu itu ke jam dinding ternyata sekarang jam 1 malam, aku dengar di luar sana masih terdengar hujan. Aku mulai berdiri dan pergi ke kamar mandi, aku terus baca do'a dan langsung buang air. Setelah selesai tepat di depanku di dekat sumur ada sosok hitam besar sedang duduk, jantungku berdetak kencang rasanya berat sekali saat aku melangkahkan kakiku. Dan sosok itu menolehkan kepalanya.

"Aaaaaaa.... Suaraku tertahan, aku tutupi pakai tanganku betapa seramnya mukanya.

Aku berusaha tenang, ingin rasanya aku berteriak sekencang mungkin tapi aku takut semuanya akan bangun. Aku langsung membaca ayat kursi dengan keras, sosok itu menatapku matanya merah, ada taringnya panjang. Mukanya ancur, rambutnya panjang dan gimbal. Sosok itu tinggi besar, hingga setelah selesai membaca do'a sosok itu menghilang aku langsung kembali ke ruang tengah dan langsung tidur. Tapi aku malah susah untuk memejamkan mata, aku terus berdo'a hingga akupun tertidur. Entah pukul berapa aku kembali bangun karna mendengar suara orang menangis. Aku duduk dan melihat semuanya masih tertidur, aku mencari sumber suara itu. Lampunya masih mati, aku mencari senter dan penasaran dengan suara tangisan itu.

"Mau kemana ?".

"Aaaaaaaaaaa....". Saat aku hendak berdiri, tiba-tiba ada yang memegang pundak ku

"Ini aku Yah".

"Haduhhh Ibu, bikin aku kaget aja".

"Ayah mau kemana ?".

"Ibu mendengar suara tangisan gak ?".

Istriku mulai mendengarkan suara itu dan saat itu memang masih terdengar suaranya.

"Eeeehh iya, suara apa itu Yah ?". Istriku langsung memelukku

"Justru Ayah tanya sama Ibu, sepertinya dari dapur Bu".

"Biarin aja Yah jangan di pedulikan, Ibu takut".

"Ibu disini saja, Ayah pengen lihat siapa yang nangis".

Aku mulai berdiri dan berjalan ke dapur

"Tunggu Yah, Ibu ikut ! Takut disini".

"Iya ayo !".

Kita berjalan ke dapur, istriku memegang tanganku erat. Setelah sampai di dapur, aku melihat ada seseorang yang sedang duduk, dia menghadap ke depan. Dia tidak terlihat jelas karna lampunya mati, aku mengarahkan senter ke padanya.

"Siapa itu ?".

Orang itu malah diam dan terus menangis sekarang aku bisa lihat kalau orang itu perempuan karna rambutnya panjang. Aku dan istriku mulai mendekatinya, tapi istriku menarik tanganku.

"Jangan Yah, kita kembali aja !".

"Ibu tenang aja".

Kita sudah didekatnya, dengan perasaan deg-degan aku mulai memberanikan diri.

"Kamu kenapa ?".

Orang itu mulai menolehkan kepalanya. Aku dan istriku sangat takut, saat orang itu mulai menoleh ke belakang.

"Ica ! Ngapain kamu di sini ? Aku kira siapa ?".

"Ica ngapain malam-malam kamu di sini, kamu kenapa ?". Ucap Istriku

"Aku pengen pulang Om, aku takut disini". Dia terus menangis tanpa henti

"Kamu yang tenang ya Ca, semuanya akan baik-baik saja. Pasti masalah ini cepat selesai, nanti kita akan meminta bantuan untuk menuntaskan masalah ini".

"Iya Ca, Tante juga sama merasa gak nyaman jadinya tinggal di sini pengen segera pulang. Tapi gak enak sama Nenek dan Kakek, Tante juga kasihan sama Salma dan Salman mereka begitu antusias dan senang ingin kesini".

"Untuk sementara, kita disini dulu sambil mencari jalan keluarnya".

"Mending kita kedalam lagi, gak enak ngobrol di dapur gini".

"Ayo kita ke ruang tengah lagi ? Kita bicaranya di dalam !".

Aku dan istriku membantunya berdiri lalu membawanya ke ruang tengah, dia mengikuti kami dari belakang.

"Kamu harus banyak berdo'a Ca, semuanya akan baik-baik aja. Masalahnya akan segera selesai, kita harus bertanggung jawab terutama kamu dan yang lainnya".

"Iya kamu harus meminta maaf dan ajak Mila, Rizal dan Damar juga biar masalahnya cepat selesai".

Saat kita menuju ke ruang tamu, kita bertemu dengan Ica dan Mila hampir saja kita bertubrukan.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....... Aduh Tante, Om.. !".

"Ica ! Kamu ?".

Aku dan istriku menoleh ke belakang dan di belakang kami tidak ada siapa-siapa.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa......". Istriku berlari ke ruang tamu

"Tante, kenapa Om ?".

"Ica, bukannya tadi kamu di dapur ?".

"Kapan Om ? Aku baru aja mau ke kamar mandi ini mau di temenin Mila".

"Iya aku dan Ica dari tadi disini kan kita tidur berdekatan Om, ada apa emang Om ?".

"Ihhh udah mending antar kita aja Om, aku udah kebelet banget". Ucap Ica

"Iya ayo !".

Aku mengantar Ica dan Mila ke kamar mandi, hingga setelah itu kita kembali ke ruang tengah.

"Tante, ada apa sih ?".

"Kamu beneran tadi gak ke dapur ?".

"Beneran, aku gak kemana-mana Tan. Dari tadi aku disini, ada apa sih Tan ?".

"Tadi ada yang nangis pas tante dan Om lihat..... Udah ah jangan di bahas".

"Ihh Tante jangan nakut-nakutin".

"Tante gak nakut-nakutin, tadi Om dan Tante lihat kamu di dapur".

"Masa sih Tan ? Orang aku dari tadi disini sama Mila".

"Udah, sekarang kita tidur ! Kalau misal kita mendengar suara aneh-aneh jangan di dengarkan atau apa saja juga jangan di hiraukan. Lebih baik berdo'a saja dan tetap diam jangan kemana-mana".

"Baik Om, tapi kita jadi takut".

"Banyak berdo'a aja insyaallah akan baik-baik aja".

Kita mulai tidur, aku sendiri terus berdo'a aku memeluk anakku Salman hingga kemudian akupun tertidur. Saat adzan subuh kita semua bangun, di bangunkan oleh Ayahku. Saat bangun, lampunya sudah menyala. Tapi saat mau wudhu kita semua berjalan ke kamar mandi rame-rame.

"Duh ke kamar mandi aja rame-rame".

"Takut Om biar sekalian, kalau rame-rame kan gak bakal takut".

Saat pergi ke kamar mandi, semuanya pengen yang pertama karna yang terakhir pasti sendirian dan yang terakhir adalah Rizal.

"Woii jangan ninggalin dong, tungguin !".

"Kan belum jauh ini".

Dengan cepat Rizal berlari, kita mulai melaksanakan solat berjamaah di ruangan tengah. Setelah solat, kita berdo'a agar di selamatkan dan lindungi dari kejahatan makhluk halus maupun orang-orang jahat. Setelah semuanya beres, kita masih tiduran di tengah rumah semuanya hingga kemudian sampai pagi hari terlihat matahari terbit. Hari kedua di kampung halamanku, suasananya semakin menegangkan. Tujuanku yang ingin berlibur dan membuat keluargaku senang tapi jadinya seperti ini.

"Yah kapan kita bermain sepeda ? Aku ingin belajar". 

"Nanti ya setelah kita sarapan dan mandi kita main sepeda".

"Bener ya Yah ?".

"Iya hari ini kita belajar sepeda".

"Salman juga Yah, pengen main sepeda".

"Iya kalian semua hari ini akan belajar sepeda bersama Ayah".

"Asiiiiiikk, Salman pengen cepat bisa naik sepeda".

"Salma juga Yah".

"Kalian pasti cepat bisa kalau terus berlatih".

"Iya Yah".

Sementara itu Rizal dan yang lainnya masih membahas soal kontennya.

"Eh lihat konten kita yang kemarin langsung masuk trending, yang nontonnya sampai jutaan nih !". Ucap Rizal

"Lihat yang komen nya, mereka pada penasaran kelanjutanya Zal. Mereka banyak yang suka".

"Kalau gini, konten kita akan cepet naiknya, followers kita juga makin bertambah nih".

"Apa kita ke hutan lagi ya ? Mengenai hantu itu pikirkan nanti aja, bukannya Kakek bilang nanti akan ada yang membantu kita".

"Kalian ini gak ad kapoknya, kan gara-gara konten ini kita semua celaka. Kalian aja yang kesana kita udah gak mau ya Ca ?".

"Iya, aku benar-benar takut. Dari pada nantinya celaka mending hentikan saja".

"Ah kalian ini pada cemen, bukannya dari dulu kita setiap bikin konten susah banget nemu topik yang bikin heboh dan trending seperti sekarang ? Kita bisa untung banyak nih, kalau kita lanjutin kasusnya kita bakal jadi terkenal dan peringkat kita naik".

"Iya kalian gak mau memang jadi content creator tekenal ? Kan penghasilannya menjanjikan. Kita bisa beli apa saja yang kita mau bukan cuma itu kita juga punya masa depan. Banyak lo content creator yang membahas cerita horor, kalian pada pernah lihat kan mereka dengan sengaja menantang hantu dengan pergi ke bangunan terbengkalai buktinya sampai sekarang mereka baik-baik aja kan ?".

Rizal dan Damar terus meyakinkan Mila dan Ica agar mereka tetap dalam tujuan utama yaitu membuat konten hantu.

"Bener juga sih yang di katakan Rizal Mil, gak sedikit para content creator yang melakukan aksi-aksi menantang dan berbahaya. Mereka mendatangi tempat-tempat angker seperti tempat bersejarah dan bangunan terbengkalai. Sampai sekarang mereka kan makin banyak followers nya dan mereka baik-baik aja".

"Iya sih tapi ....".

"Udah, kalian jangan kebanyakan mikir. Pokoknya jangan sampai ada yang tau kalau kita ngelanjutin kontennya, masa kita berhenti gitu saja kan sayang banget konten kita sekarang lagi trending nih sampai sekarang makin banyak yang nonton. Kalau konten ini kita lanjutkan, gua yakin pasti bakal langsung viral dan Chanel kita akan makin banyak followernya". 

"Yasudah nanti kita berangkat lagi kesana, tapi Tante dan Om jangan sampai tau".

"Iya kita pura-pura nya ke mana gitu jangan bilang masuk ke dalam hutan lagi".

Mereka akhirnya kembali ke dalam hutan, rasa penasaran dan keuntungan yang menjanjikan membuat mereka melupakan bahaya yang mengancam nyawa mereka.

Terpopuler

Comments

Elysia

Elysia

Wah, detail banget! Orang baru seolah-olah udah kenal lama sama tokoh-tokohnya.

2023-08-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Asal Muasal
2 Bab 2 Aku bangga sama anak-anak ku
3 Bab 3 Tiba di Subang
4 Bab 4 Penyesalan
5 Bab 5 Penasaran
6 Bab 6 Menjalankan misi
7 Bab 7 Kembali ke hutan
8 Bab 8 Tidak pernah kapok
9 Bab 9 Hantu merah
10 Bab 10 Situasi semakin mencekam
11 Bab 11 Trauma Ica
12 Bab 12 Belum menemukan titik terang
13 Bab 13 Mulai membaik
14 Semoga kamu tenang, Ica !
15 Pergi liburan
16 Kembali menjalankan misi
17 Semakin lancar
18 Persiapan
19 Kembali ke Subang
20 Persiapan
21 Mulai penjelajahan
22 Mulai mencekam
23 Kembali mengganggu
24 Meminta bantuan
25 Petunjuk
26 Korban semakin banyak
27 Terus mengganggu
28 Lindungi keluargaku
29 Melindungi rumah
30 Penuh rintangan
31 Banyak keanehan
32 Semakin banyak rintangan
33 Fatamorgana
34 Terbawa angin
35 Aku harus bertahan
36 Semakin tersesat
37 Awal perjalanan
38 Banyak makhluk halus
39 Berada di jaman kerajaan
40 Kampung Pajajaran
41 Masalah di desa
42 Satu masalah selesai
43 Mulai menyiarkan agama Islam
44 Bergotong-royong
45 Asal usul adanya penunggu pohon beringin
46 Semakin rumit
47 Bertemu Raja
48 Misi
49 Sosok makhluk merah
50 Berhasil selamat
51 Mulai di temukan
52 Akhirnya berhasil
53 Berhasil di lumpuhkan
54 Kembali pulang
55 Pulang dengan selamat
56 Kembali pulang
57 Mulai di lumpuhkan
58 Berhasil di kalahkan
59 Membuka lembaran baru
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1 Asal Muasal
2
Bab 2 Aku bangga sama anak-anak ku
3
Bab 3 Tiba di Subang
4
Bab 4 Penyesalan
5
Bab 5 Penasaran
6
Bab 6 Menjalankan misi
7
Bab 7 Kembali ke hutan
8
Bab 8 Tidak pernah kapok
9
Bab 9 Hantu merah
10
Bab 10 Situasi semakin mencekam
11
Bab 11 Trauma Ica
12
Bab 12 Belum menemukan titik terang
13
Bab 13 Mulai membaik
14
Semoga kamu tenang, Ica !
15
Pergi liburan
16
Kembali menjalankan misi
17
Semakin lancar
18
Persiapan
19
Kembali ke Subang
20
Persiapan
21
Mulai penjelajahan
22
Mulai mencekam
23
Kembali mengganggu
24
Meminta bantuan
25
Petunjuk
26
Korban semakin banyak
27
Terus mengganggu
28
Lindungi keluargaku
29
Melindungi rumah
30
Penuh rintangan
31
Banyak keanehan
32
Semakin banyak rintangan
33
Fatamorgana
34
Terbawa angin
35
Aku harus bertahan
36
Semakin tersesat
37
Awal perjalanan
38
Banyak makhluk halus
39
Berada di jaman kerajaan
40
Kampung Pajajaran
41
Masalah di desa
42
Satu masalah selesai
43
Mulai menyiarkan agama Islam
44
Bergotong-royong
45
Asal usul adanya penunggu pohon beringin
46
Semakin rumit
47
Bertemu Raja
48
Misi
49
Sosok makhluk merah
50
Berhasil selamat
51
Mulai di temukan
52
Akhirnya berhasil
53
Berhasil di lumpuhkan
54
Kembali pulang
55
Pulang dengan selamat
56
Kembali pulang
57
Mulai di lumpuhkan
58
Berhasil di kalahkan
59
Membuka lembaran baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!