Bab 14

"Cantik sekali," ucap Ilham menatap Sitha penuh cinta.

Pipi Sitha semakin memerah ketika mendengar ucapan Ilham. Dada wanita itu berdebar kencang. Dengan penuh mesra, Sitha mengecup bibir Ilham dan memejamkan matanya.

Kini, ciuman mereka berubah menjadi semakin nafsu. Tangan Ilham sudah menelusuri setiap titik tubuh wanita itu. Dedek yang sudah tak karuan langsung diobrak abrik oleh pemuda itu dengan lembut membuat Sitha sangat menikmatinya.

"Ough! Sssttt...." desah Sitha, tangannya mencengkeram rambut pemuda itu dan menahan agar Ilham tetap di sana.

Sementara itu Ilham sudah menemukan sasaran baru. Tounge pemuda itu sibuk mengecup dan mengesap dedek yang sudah sangat wet. Dengan tiba tiba Ilham menggigit ******** wanita itu hingga membuatnya menjerit dan berada di puncak kenikmatannya. Dengan cepat, Sitha merengkuh dan semakin cepat menahan Ilham di sana disaat dia tersentak sentak, sementara Ilham langsung dengan cepat menampung dan tak menyisakannya sedikit pun.

Nafas Sitha masih tersengal sengal. Setelah gelombang kenikmatannya surut. Tangannya masih membelai rambut Ilham sedangkan pemuda itu masih sibuk untuk tak menyisakan apapun yang sudah diberikan si dedek donat.

Ilham bangkit dan menarik lengan Sitha agar wanita itu duduk di sofa. Sitha yang masih lemas menuruti kemauan Ilham ketika pemuda itu membalik tubuhnya menjadi membelakangi Ilham. Ilham mengelusnya dari sana.

"Pegangan, Sayang...." perintah Ilham yang langsung dituruti oleh Sitha.

Ilham mengelus elus si Jun untuk segera dipersatukan dengan dengan si dedek. Sebelum menerkam, Ilham masih mengelus kedua belah pihak lalu tidak lama kemudian, Ilham langsung memberikan serangan hingga mentok ke dalam.

"Ilham! Ough! Hemph! Aaaa...." jerit Sitha ketika Ilham langsung menyerang begitu kuat. Wanita itu tidak menyangka bahwa pemuda itu dengan langsung melakukannya dan begitu kuat pula.

"Ough! Hemph! Aarrghh.... Terlalu besar... Ham..." Sitha terus merintih antara sakit dan nikmat dirasakan oleh wanita itu. Dengan posisi seperti itu, jun masuk dengan cepat dan begitu dalam hingga Sitha seakan merasa jun sudah sampai ke rahimnya. Terasa penuh sekali.

Jeritan dan rintihan Sita seakan tak di hiraukan oleh Sitha, pemuda itu terus melakukan olahraganya dengan cepat dan kuat hingga sesaat kemudian terasa jepitan dari dedek yang mencengkeram erat jun membuat Ilham mengerang nikmat. Wanita itu sudah di puncak kenikmatannya.

"Ssttt.... Ough! Aaa... Enak, Sayang...." erang Ilham parau. Pemuda itu menghentikan olahraganya dan menikmati cengkeraman dedek, sesaat kemudian jun menikmati hasil yang di out in dari dedek.

Rintihan Sitha terdengar lagi begitu Ilham kembali melakukan olahraganya dengan cepat dan menaikkan tempo permainannya. Keringat telah membasahi tubuh mereka berdua. Hand Ilham masih bermain bersama gunung dan sesekali menyentilnya.

Sitha hanya bisa pasrah menerima apa yang dilakukan oleh Ilham yang begitu liar. Baru kali ini wanita itu merasakan kenikmatan bercinta yang begitu dahsyat.

"Hemph! Ough!.... Ham, mau lagi..." desah Sitha ketika gelombang kenikmatan akan datang kembali.

"Tunggu, Sayang.... Sama sama....."

Semakin cepat Ilham melakukannya. Terdengar bunyi nikmat diantara mereka yang begitu erotis. Hingga akhirnya Sitha menengadah dan merintih keras.

"Arghh! Aaaa....."

Ilham sesaat kemudian menyusul Sitha dengan menghentakkan, mengerang dengan kuat. Mengeluarkan semuanya di in dedek.

"Ough! Aaaa....''

Hips Ilham masih tersentak sentak mengeluarkan sisanya dan membanjiri mereka. Suara nafas mereka berdua berkejaran dengan keras. Sitha roboh di sandaran sofa, lemas. Sitha sedikit mendesah ketika Ilham menarik out jun dari sana. Lelehan hasil dari cinta mereka juga masih melekat di sana.

Tubuh Sitha ditarik oleh lelaki itu hingga jatuh ke dalam pelukannya dan Ilham di sofa. Tak mempedulikan lagi lelehan cinta mereka yang masih ada tersisa.

Kecupan mesra diberikan oleh Ilham di pipi dan bibir Sitha. Wanita itu hanya diam tak mampu bergerak karena kelelahan, sebentar saja Sitha sudah tertidur lelap dalam pelukan Ilham.

Ilham yang melihat Sitha sudah tidur terlelap dalam pelukannya, ia mengecup keningnya dengan perlahan Ilham bangkit dari soda dan menggendongnya menuju ke kamar.

Setelah membaringkan tubuh Sitha di atas kasur, Ilham menuju kamar mandi untuk mengambil kain dan membasahi kain tersebut. Pemuda itu membersihkan tubuh Sitha dengan penuh cinta dan kelembutan. Ilham menatap tubuh indah nan seksi wanitanya itu. Sitha tidak terbangun sama sekali, rupanya wanita itu benar benar kelelahan.

Ilham sangat berharap semoga aja Sitha bisa hamil. Ilham sengaja membuat wanita itu lupa diri dengan hasratnya hingga dia lupa akan pencegahan kehamilan. Sudah beberapa kali mereka bercinta dan Ilham selalu melakukannya di dalam. Hanya sekali saja wanita itu mencegahnya dan meminta Ilham untuk membuangnya di luar.

"Bantu papa memiliki mamamu, Nak." ucap Ilham sambil mencium perut Sitha dengan lembut. Ia berharap agar usahanya malam ini berhasil di perut wanita itu telah ada calon anaknya.

Sitha sedikit gelisah ketika Ilham melakukan hal tersebut. Wanita itu seperti tahu apa yang sedang terjadi. Ilham melihatnya hanya tersenyum dan mengelus kepala wanita itu perlahan.

"Mine!!...." bisik Ilham di telinga Sitha dan mengecup bibir wanita itu dengan lembut. Tak akan dilepaskannya wanita itu.

Pemuda itu sangat berharap kalo Sitha beneran hamil karena ia merasakan kalo Sitha masih ragu dengannya, Jadi dengan Sitha hamil anaknya membuat wanita itu tak bisa lepas darinya.

Ilham menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Beberapa saat kemudian pemuda itu telah berbaring di atas kasur. Dia menarik tubuh wanita itu masuk ke dalam pelukannya. Sitha seakan tahu siapa yang memeluknya. Wanita itu bahkan semakin mendekat hingga Ilham tersenyum bahagia.

Rupanya hati Sitha mulai mencair karena di saat dia tertidur, wanita itu seakan tak mau lepas dari Ilham.

Setelah mengecup kening Sitha sekilas, Ilham berusaha untuk tidur juga.

*********

Sitha terbangun dengan perasaan asing. Wanita itu bingung dirinya sedang berada dimana. Kemudian beberapa saat kemudian wanita itu sadar kalo dirinya sekarang pasti sedang berada di kamar tidur Ilham. Dilihatnya lengan Ilham yang memeluknya begitu erat. Dengan perlahan Sitha berusaha untuk melepaskan pelukan Ilham dan melangkah turun ke ruangan yang di pikir itu pasti kamar mandi. Ngilu dirasakan Sitha saat dirinya melangkah ke kamar mandi hingga membuat langkah wanita itu menjadi perlahan.

Sitha masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan dirinya. Wanita itu sedikit meringis menahan ngilu dan perih ketika membersihkan dedek. Sitha akui kalo memang si jun melebihi milik Reza sehingga saat dia menerima si jun, wanita itu merasa sangat engap dan kepenuhan di dalam sana. Tetapi tetap saja wanita itu merasakan kenikmatan yang luar biasa, hingga sepertinya Sitha ketagihan di gituin Ilham.

Terpopuler

Comments

S

S

Trus klo uda begini emak emak mau koment apa coba?
😄

2023-08-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!