Tengah malam, Sitha terbangun dari tidurnya. Sedikit bingung wanita itu bangun dan terkejut ketika melihat ada seseorang yang tidur di sebelahnya.
Setelah lebih sadar, Sitha baru mengingat kejadian yang baru saja dia lakukan dengan Ilham.
Malam ini, Sitha telah digauli oleh karyawannya sendiri. Setelah nafsu pudar dan hasrat terpenuhi, tiba tiba rasa bersalah hadir di dalam diri wanita itu.
Sitha tanpa sadar meneteskan air mata. Wanita itu menangis ketika mengingat kejadian tadi. Dia tak lebih dari wanita binal yang seakan haus akan ****. Kelakuannya tadi benar benar liar sudah seperti wanita ******. Mendesah dan merintih bahkan orgasme beberapa kali bersama Ilham karyawannya.
Sitha begitu malu dengan apa yang sudah ia lakukan dengan Ilham. Dia telah berselingkuh, mengkhianati suaminya. Sitha merasa dia ternyata sama saja seperti suaminya.
Perasaan sedih dan takut dirasakan oleh Sitha. Sekuat tenaga dia menahan tangisnya agar Ilham yang tidur disebelahnya tidak bangun dan mendengarnya, tapi ternyata Ilham akhirnya bangun dan mendengar juga.
Pemuda itu melihat wanita yang dicintainya sedang menangis membuat Ilham sedikit kecewa. "Apa mungkin Sitha menyesal?" batin Ilham.
Ilham dengan perlahan mendekati Sitha dan memeluknya dari belakang. Tubuh Sitha tersentak kaget. Wanita itu terdiam berusaha menahan sedu sedan tangisnya.
"Maaf, tolong jangan bilang kalo kamu menyesal dengan apa yang telah kita lakukan," ucap Ilham sambil bibir pemuda itu mengecup punggung Sitha.
"Aku tahu apa yang kita lakukan salah, tapi aku melakukannya karena aku mencintaimu." tambah Ilham lagi. Pemuda itu berusaha membuat Sitha mengerti dan tak menyesal dengan apa yang telah mereka lakukan.
"Tolong, lihat aku," pinta Ilham berusaha memutar tubuh Sitha untuk menghadapnya.
Sitha akhirnya menyerah dan berbalik menghadap Ilham. Dia menatap Ilham yang juga sedang menatapnya dalam.
"Tadi itu merupakan hal yang begitu indah, tak ada yang salah sama hasrat kita berdua," ucap Ilham berusaha membuat Sitha tak merasa bersalah.
"Aku sudah bersuami," ujar Sitha pelan sambil menangis.
Dengan pelan, Ilham mengusap air mata yang mengalir di wajah Sitha. Ilham mengecup kedua mata wanita itu yang membuat Sitha otomatis memejamkan matanya.
"Jangan merasa bersalah. Biar aku saja yang menanggung rasa bersalah itu," ucap Ilham hingga membuat Sitha membuka matanya dan menatap pria itu.
Sitha tak menyangka Ilham bisa begitu romantis. Pemuda yang usianya jauh lebih muda darinya ternyata malah terlihat lebih dewasa pemikirannya dibandingkan dengan dirinya.
"Tolong terima cintaku, aku rela biarpun dijadikan selingkuhan," ucap pemuda itu lagi berusaha menyakinkan Sitha.
Mendengar ucapan Ilham membuat Sitha malah semakin sedih, air matanya yang sempat berhenti kini mengalir kembali.
"Sitha, tolong jangan menangis. Aku yang salah, Tolong, Sayang.... Jangan menangis," pinta Ilham, pemuda itu memeluk Sitha erat.
Sitha menangis sampai dia kelelahan sendiri. Cukup lama wanita itu menangis hingga akhirnya hanya sedu sedan yang terdengar. Sementara Ilham hanya bisa memeluk erat tubuh wanita yang dicintainya itu, sambil mengelus elus punggung Sitha, membiarkan wanita itu menangis di pelukannya.
Setelah lebih tenang, Sitha melepaskan pelukan Ilham dan berusaha bangkit dari ranjang dan duduk. Akhirnya pemuda itu ikut duduk disebelah Sitha. Mereka berdua duduk bersandar pada kepala ranjang.
"Reza suamiku berselingkuh," ucap Sitha setelah beberapa saat mereka berdua terdiam, sibuk dengan pikiran masing masing.
Ilham menatap Sitha terkejut mendengar ucapan wanita itu.
"Ya, suamiku berselingkuh, Aku baru mengetahui perselingkuhannya baru baru ini. Maaf, tadi aku begitu emosional karena aku teringat sama penghiatannya. Aku merasa sekarang, aku tak jauh beda dengan dia karena berselingkuh dengan kamu, Ham. Maafkan aku, karena sebenarnya aku hanya memanfaatkan kamu buat membalaskan perbuatan suamiku." jelas Sitha dengan jujur kepada Ilham.
Wanita itu memutuskan untuk jujur, sekarang terserah sama Ilham mau bagaimana. Kalo Sitha mau menjalani hubungan dengan Ilham, wanita itu tak mau ada kebohongan antara Ilham dengannya. Makanya Sitha jujur dari awal, terserah sekarang sama Ilham mau menanggapinya bagaimana
Ilham menarik tubuh Sitha dan memeluknya, diciumnya kening wanita itu.
"Terima kasih sudah jujur. Aku tak masalah kalo kamu manfaatkan buat membalaskan perlakuan suami kamu. Aku tuh beneran cinta sama kamu, Sit. Bukan cuma sekedar nafsu. Tak masalah kalo sekarang kamu belum cinta sama aku, tapi aku mau kamu buka hati buat aku dan tinggalkan suami brengsek itu, Kamu mau kan?" tanya Ilham menatap Sitha dengan mesra.
Setelah beberapa saat, akhirnya wanita itu menganggukkan kepala. Ilham langsung menghela nafas lega ketika melihat kalo Sitha mau menuruti permintaanya.
"Aku janji akan membahagiakan kamu lebih dari suami kamu yang brengsek itu," janji Ilham menatap dalam wanita itu.
Setelah mendengar janji Ilham, Sitha merasa ini awal yang baru buat dirinya. Sitha akan berusaha melupakan Reza dan menerima Ilham.
Malam ini, kedua insan tersebut saling berbagi cerita dan perasaan mereka. Berusaha menjalin rasa. Ilham berusaha membuat Sitha melupakan suaminya dan Sitha berusaha menerima perasaan Ilham.
***********
Sitha bangun dengan perasaan yang terasa nyaman sekali. Ia melihat jam dinding di kamarnya sudah menunjukkan pukul enam pagi. Sitha terdiam merasakan pelukan dari Ilham yang masih tertidur lelap dibelakangnya. Hembusan nafasnya sangat terasa di tengkuk wanita itu.
Sitha kembali mengingat kejadian semalam, mengingat kembali tangisan histerisnya dan bujukan dari pemuda itu. Sitha tak menyangka pemuda yang umurnya lebih mudah darinya malah terkesan lebih dewasa.
Perasaan nyaman dan bahagia ia rasakan. Wanita itu akan berusaha melupakan semua tentang Reza dan melangkahkan kaki menuju ke arah yang lebih bahagia.
Sitha sudah memutuskan untuk berpisah saja dengan Reza daripada hatinya selalu tersakiti. Yang paling penting sekarang adalah wanita itu harus menceritakan semuanya kepada orang tuanya terlebih dahulu. Setelah memikirkan semua itu, membuat Sitha sedikit lebih tenang.
Dengan perlahan wanita itu menggeliat berusaha melepaskan pelukan Ilham. Tetapi pemuda itu malah semakin mempererat pelukannya. Kecupan basah Ilham berikan di tengkuknya. Ternyata pemuda itu sudah bangun juga.
"Udah pagi, Ham," kata Sitha berusaha melepaskan pelukannya.
"Bentar lagi, Sayang. Masih terlalu pagi." jawabnya pelan dan tangannya sudah mulai nakal mengelus ngelus si gunung.
Sitha rasa benda keras di belakang punggungnya membuatnya berdebar debar. Wanita itu masih mengingat jelas bentuknya, betapa nikmat ketika sudah menghantam si dedek, membayangkan hal itu membuatnya kembali wet.
Sitha bergeser dan membalikkan tubuhnya menghadap Ilham, lalu langsung mengecupnya. Sitha bisa melihat tindakannya itu membuat Ilham terkejut tapi langsung dibalas ganas oleh Ilham hingga sedikit membuatnya kewalahan. Dengan nakal, Ilham sudah bertindak sehingga Sitha hanya bisa pasrah dan merintih.
"Ough.... Sakit," rintih Sitha ketika merasakan kecupan dan gigitan di lehernya. Wanita itu sudah bisa pastikan bahwa tanda merah keunguan itu menghiasi lehernya kembali dan menambah tanda setelah yang pemuda itu berikan juga semalam.
Wanita itu mengakui permainan cinta Ilham lebih ganas dibandingkan Reza. Tapi entah kenapa ia malah menyukainya. Apa mungkin dia sudah mencintai Ilham?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
S
Bukan cinta tp haus.Haus belaian 🤭
2023-08-10
0
Suhaeni
ditunggu kelanjutannya
2023-08-10
0
hye2 ming
AQ suka thorr...terus berkarya dan semangat selalu thorr.. selalu menanti kan upnya
2023-08-10
0