Ilham baru sampai di kosannya, setelah mandi pemuda itu berbaring di kasur yang diletakkan di lantai. Masih terbayang di benaknya kejadian tadi pagi, selama bekerja hampir 3 bulan baru tadi ia bisa berbicara panjang lebar dengan Bos nya Sitha. Andai saja pintu tak terketuk apakah akan terjadi sesuatu, pemuda itu benar benar kesal akan gangguan tadi pagi itu.
Ilham pertama kali melihat Sitha ketika menemani orang tuanya menghadiri ulang tahun perusahaan orang tuanya. Dari situlah ia tau kalo Sitha istri dari karyawan papanya. Dari awal pertemuan itu, Ilham sudah jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Sitha dan demi dekat dengan Sitha membuat Ilham nekat melamar kerja di butik Sitha walaupun hanya sebagai OB yang penting ia bisa bertemu dengan pujaan hatinya setiap hari.
Demi Sitha juga, Ilham sengaja meninggalkan apartemen mewahnya dan tinggal di kost sederhana dekat dengan butik Sitha. Ilham tau hal yang mustahil Sitha bisa meliriknya karena bagi wanita itu Ilham cuma seorang OB dan lagi pula Sitha sudah menikah dan kelihatannya pernikahan wanita itu bahagia.
Tapi karena kejadian tadi pagi membuat harapan Ilman berkembang. Kalo tidak bisa memiliki Sitha secara utuh, paling tidak ia masih bisa dekat dan mungkin saja Sitha bisa di rayu. Dijadikan selingkuhan juga, Ilham rela.
Masih Sambil tiduran, Ilham membayangkan si seksi Sitha nan ramping yang memakai kemeja putih dan rok. Bosnya itu memang suka memakai pakaian seksi yang membuat Ilham selalu penuh gairah melihatnya.
Membayangkan Sitha membuat si Jun tiba tiba menggeliat karena si Jun yang telah ingin dibelai ketika membayangkan Bos cantiknya itu.
Ilham mengelus si Jun yang sudah sangat ingin di belai lalu memuaskan dirinya sendiri di sana hingga sampai Ilham mengerang dan mendesah karena olahraga tunggalnya itu.
"Arggh, enak bangat, Sitha!" Ilham membayangkan diri sedang berolahraga dengan sang Bos nya.
Ilham mengerang, membayangkan si Jun main tusuk tusukkan bersama di dedek dan merasakan betapa menggodanya si dedek.
Ilham juga membayangkan suara manja Sitha ketika si Jun berolahraga dengan si dedek dengan kuat serta mengelusnya, pemuda itu membayangkan wanita itu ketika sudah melanda pada puncaknya, membuat olahraga tunggal Ilham semakin menaikkan tempo.
"Sitha..... Argh!!" Ilham mengerang ketika dia sudah berada di atas puncak dan menyelesaikan olahraganya.
Nafas Ilham tersenggal ketika permainan olahraganya mereda, dengan masih membayangkan Bosnya sembari mengelus elus si Jun.
Beberapa saat kemudian, Ilham tertidur lelap dengan senyum di lips dan masih membelai si Jun.
********
Pagi ini, dengan semangat Ilham berangkat ke tempat kerjanya. Pemuda itu sengaja berangkat lebih pagi dengan harapan dapat bertemu dengan Sitha sang Bos, karena biasanya Sitha datang lebih awal dibandingkan karyawannya.
Ternyata apa yang diharapkannya pun terwujud. Mobil Bosnya sudah ada diparkiran tepat di depan Butik itu, dan itu tandanya Bosnya si cantik sudah datang. Dengan semangat Ilham langsung segera masuk ke dalam butik tersebut, keadaan masih sepi karena belum ada karyawan yang datang. Kesempatan bisa berduaan dengan Sitha pun ada harapan.
Ilham segera menuju ke ruangan Sitha. Tanpa mengetuk pintu, pemuda itu masuk keruangan tersebut. Betapa kagetnya ia ketika melihat Sitha yang sedang berdiri di tengah ruangan tersebut hanya mengenakan anak baju saja.
Sitha tak kala terkejut juga. Wanita itu langsung berteriak menyuruh Ilham keluar tapi pemuda itu hanya berdiri diam sambil menatap Sitha dengan gairah.
"Keluar dari ruangan saya!'' teriak Sitha langsung berusaha menutupi tubuhnya dengan selembar kain bahan pakaian yang ada di ruangan itu.
"Ibu cantik sekali," ucap Ilham sambil melangkah mendekati Sitha membuat wanita itu terus mundur hingga akhirnya wanita itu menyentuh tepian meja kerjanya sehingga membuatnya tidak bisa mundur lagi.
"Ilham, jangan kurang ajar kamu! Saya Bos, kamu?!'' gusar Sitha sedikit ketakutan juga tetapi Ilham malah semakin mendekat hingga kedua lengan Sitha yang disilangkan wanita itu untuk menghadang Ilham, akhirnya menempel di dada bidang Ilham.
Sitha berusaha mendorong tubuh Ilham tetapi pemuda itu dengan sigap menahan lengan Sitha hingga tak bisa bergerak lagi dan membuatnya menyentuh Ilham. Terasa sangat lembut sehingga membuat Ilham semakin bergairah.
"Ilham..... Jangan! Saya bisa pecat kamu!" teriak dan ancam Sitha.
Ilham tak peduli dengan teriakan Sitha, lagi pula belum ada yang datang hingga tidak ada yang mendengar teriakan Bosnya itu.
Lips Ilham mencari cari lips Sitha, dia semakin menekan Sitha ke tepi meja kerjanya. Sitha berusaha menghindar dengan cara menggelengkan kepala menghindari perlakuan Ilham hingga pemuda itu hanya terkena di rahangnya. Sitha mencoba meronta melepaskan diri tapi tubuh Ilham yang memang lebih besar darinya membuatnya tidak bisa bergerak dan kedua tangannya di cengkeram oleh tangan pemuda itu.
Mereka sedang berada dalam aksi berontak beberapa saat, tetapi Ilham tidak mau menyerah dari perlawanan Sitha. Pemuda itu tidak peduli apapun lagi, yang dia inginkan hanya Sitha. Hingga akhirnya ketika Sitha membuka mulut untuk berteriak, Ilham langsung ******* bibir itu dengan begitu intens, menikmati setiap rasa manis di mouth dan lips Bosnya itu. Ilham mengerang di sela ******* lips mereka. Lips Sitha benar benar nikmat lebih dari yang ia bayangkan. Perlahan tangan Ilham melepaskan genggaman tangannya dari lengan Sitha, pemuda itu malah melingkarkan lengannya di pinggang Sitha.
Sementara itu, Sitha sepertinya sudah terhanyut dalam hasratnya. Wanita itu yang pada awalnya berontak kemudian malah membalas ******* lips Ilham, lengannya yang telah bebas dirangkulkan ke leher pemuda itu. Cukup lama kedua insan tersebut saling menikmatinya sampai pada akhirnya Sitha sadar apa yang dia lakukan itu salah. Di dorongnya sekuat tenaga tubuh Ilham hingga membuat pemuda itu terdorong kebelakang, suara tamparan terdengar keras di ruang kerja itu.
Nafas mereka berdua tersenggal bersahutan. Sitha menatap Ilham dengan marah.
"Keluar dari ruangan saya!'' perintah Sitha, sambil kembali menyilang lengannya berusaha menutupi tubuhnya.
"Aku tidak akan minta maaf, Bu. Aku tau ibu juga menikmati ciuman kita tadi," ujar Ilham.
"Keluarrrrr!!!!" teriak Sitha putus asa, menyuruh Ilham keluar dari ruangannya.
Akhirnya Ilham mengalah, pemuda itu keluar dari ruangan itu. Sitha langsung terduduk di lantai menangis memeluk tubuhnya. Wanita itu tidak tahu kenapa harus mengalami kejadian seperti ini. Tadi awalnya, Sitha ingin mencoba baju rancangannya sendiri, karena yakin hanya sendirian di butik membuat wanita itu tidak mengunci pintu ruang kerjanya. Tapi Sitha malah mendapatkan pelecehan dari karyawannya sendiri.
Sementara Ilham tak peduli kalo apa yang dilakukannya tadi bisa membuat dia terkena masalah. Sudah terlanjur terjadi dan ia tidak menyesal.
Ilham pasrah kalo di pecat ataupun dilaporkan ke polisi karena melakukan pelecehan seksual terhadap Bosnya sendiri.
Sekarang tinggal menunggu apa saja yang akan terjadi nantinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
hye2 ming
up yg banyak thor..buat bos merasakan sosej Illam yg super hot thor...dan c bos ketagihan sbb TDK DPT kenikmatan Dr suaminya
2023-08-04
1