Sitha merasa sudah lebih tenang, wanita itu kini telah duduk di balik meja kerjanya berusaha melakukan perhitungan transaksi yang ada di Butik. Tapi, pikiran Sitha selalu kembali pada kejadian tadi pagi. Entah kenapa wanita itu tidak melakukan tindakan apapun kepada Ilham, seharusnya dia bisa melaporkan Ilham tetapi ada rasa tak rela kalo sampai pemuda itu di penjara hingga membuat Sitha membiarkan saja kejadian tadi pagi.
Ketika tadi pagi di cium paksa oleh Ilham, jantungnya berdetak sangat kencang, belum pernah ada laki laki lain yang menciumnya selain suaminya Reza. Sensasi berbeda dirasakan oleh wanita itu.
Selama.pernikahannya dengan Reza, jujur saja Sitha tak pernah membayangkan pria lain. **** juga masih hal yang dianggapnya sesuatu yang sakral. Sitha tidak mau **** yang aneh aneh.
Apa mungkin karena itu suaminya Reza berselingkuh darinya, pikiran itu berkecamuk di benak Sitha seketika. Apa selama ini suaminya tak pernah puas bercinta dengannya? Banyak pikiran yang berseliweran di kepala Sitha.
Sitha merasa seharusnya dia berubah menjadi wanita yang lebih bebas mengekspresikan dirinya, tak harus malu dan lebih bisa bebas dalam hal ****. Tetapi semuanya telah terlambat. Suaminya Reza nyatanya telah berselingkuh dengan adiknya sendiri.
Di tengah kebimbangan Sitha, entah kenapa malah terlintas pikiran jahat dan nakal.
Suaminya berselingkuh, kenapa dia tidak bisa melakukannya juga? Wanita itu berpikir seperti itu. Seharusnya dia juga membalas perlakuan suaminya dengan berselingkuh dengan pria lain.
Dengan cepat, wanita itu menggelengkan kepalanya, berusaha melupakan pikiran aneh yang hinggap di kepalanya dan berniat fokus pada pekerjaannya. Dia seorang istri yang harus menjaga perilaku, tidak boleh memikirkan hal seperti itu. Tapi lagi lagi, pikirannya selalu beralih ke hal itu.
Sitha akhirnya memutuskan untuk pergi keluar dari butik untuk menghindari Ilham. Wanita Itu malah jadi sedikit takut berdekatan dengan karyawannya itu. Sitha takut tergoda. Sitha keluar dari ruangannya, dia tidak melihat Ilham di sana sehingga dia merasa sangat lega.
Setelah berpesan kepada salah satu karyawannya, wanita itu segera keluar dari Butiknya.
**********
Sudah seminggu, Sitha selalu main kucing kucingan sama Ilham. Wanita itu selalu menghindari Ilham kalo sedang di Butik.
Tetapi tetap saja, Sitha masih bisa selalu bertemu dengan pemuda itu. Dan lebih parahnya lagi, Ilham jadi semakin berani dan nakal. Pemuda itu sepertinya tahu kalo Sitha tak melakukan apa apa setelah kejadian ciuman mereka, itu yang membuat Ilham semakin menjadi jadi beraninya.
Terkadang tangan Ilham dengan berani mengelus tubuh Sitha ketika wanita itu berpapasan dengan dirinya, pernah juga tangan Ilham menyentuh miliknya ketika wanita itu bertabrakan dengan Ilham di pantry secara tidak sengaja yang hampir membuat Sitha jatuh dan Ilham menangkap tubuhnya, tangan pemuda itu memegang pas di area itu dan dengan nakalnya tangan Ilham meremasnya di sana.
Sitha hanya tersentak kaget dan mendorong tubuh Ilham tapi wanita itu diam, tidak protes dan marah bahkan tidak berbicara apapun, dan berlalu keluar dari pantry begitu saja dan bergegas segera ke ruangannya.
Sitha baru saja masuk ke ruang kerjanya. Rasa deg deg an menghampiri dirinya ketika saat bertabrakan di pantry. Entah kenapa Sitha diam saja dan tak marah oleh kenakalan kenakalan yang dilakukan Ilham akhir akhir ini.
***********
Belakangan ini, Sitha sangat sibuk karena begitu banyak pesanan di butiknya, membuat dia dan semua karyawan sangat sibuk, bahkan Sitha sampai harus tidur di butik karena sudah terlalu malam untuk pulang ke rumah. Sempat terpikir olehnya, kesempatan itu pasti tidak disia siakan oleh Reza suaminya dan Mila adiknya untuk bergumul dengan nafsunya. Memikirkan hal itu masih sangat terasa sakit bagi Sitha.
Wanita itu sudah memutuskan untuk tidak mau peduli lagi sama mereka berdua. Hatinya sudah mati rasa. Rasa sakit itu berusaha dibuangnya jauh jauh.
Akhir akhir ini juga Sitha malah merasakan debaran di dadanya, ada rasa berbeda yang dirasakan oleh Sitha setiap berdekatan dengan Ilham. Barusan juga Ilham dengan tidak segan segan nya menyentuh salah satu bagian tubuhnya. Wanita itu membiarkan saja kelakuan Ilham yang termasuk dalam pelecehan seksual itu. Malah Sitha malah sepertinya menanti nanti kenakalan apa lagi yang akan dilakukan oleh pemuda itu.
Di tengah tengah kesibukannya,
Sitha masih bisa termenung memikirkan Ilham karyawannya yang lebih muda 4 tahun darinya itu. Pemuda yang bekerja dengannya selama tiga bulan itu setahunya kuliah sambil kerja. Waktu pertama Ilham melamar kerja, sebenarnya Sitha tek terlalu butuh seorang OB karena selama dia membuka butiknya, biasanya karyawannya sendiri yang membuat kopi atau bersih bersih, Mereka juga kadang bantu membantu, jadi Sitha tidak pernah terpikirkan untuk mempekerjakan seorang OB.
Sitha sedikit lega ketika ada seorang pemuda yang datang ke butiknya dan bilang mau lamar kerja. Pemuda itu mengenalkan dirinya bernama Ilham. Karena Ilham bilang dia sangat butuh pekerjaan untuk meringankan beban orang tuanya membiayai kuliahnya. Sitha menjadi kasihan dan menerima Ilham bekerja di Butik sebagai OB. Pertama kali melihat Ilham, Sitha merasa mengenal pemuda itu, Sitha merasa pernah melihatnya, tapi dia lupa dimana.
Sitha masih duduk di ruangan dan melamun. Terbayang bayang wajah Ilham dengan senyum nakalnya. Tubuh pemuda itu gagah dengan tinggi dan berisi seperti suaminya Reza, bahkan Sitha merasa tubuh Ilham lebih tinggi dari suaminya itu. Memikirkan Ilham membuat Sitha merasakan sesuatu di areanya yang tandanya membuat wanita itu terangsang.
Sitha akhirnya menyerah, dirinya tergoda, pikiran nakal merasuki kepala cantiknya. Di bayangannya, Ilham berdiri di hadapannya, mengelus elusnya dengan manja sembari mengecup lipsnya hingga sampai mengelus dedek donat. Sitha memundurkan kursinya, serta mulai merasakan sesuatu dan satu dan dia langsung melakukan olahraga self service hingga benar benar mengerang di sana. Wanita itu semakin mengalami gairah karena kedua tangannya yang semakin menaikkan tempo olahraganya saat dirinya tengah membayangkan wajah Ilham ada di hadapannya membuat dia mengerang nikmat.
"Ach, Ilham ayo lebih dalam! Ach, enak, Sayang!'' rintih Sitha semakin cepat melakukan olahraga tangan itu. Hingga akhirnya tubuh melenting dan tersentak pada saat puncaknya yang datang. Tangannya semakin gencar hingga tubuh wanita itu lemas bersandar di kursi dengan tangan yang masih memegang si dedek donat.
Sitha terkejut ketika ponselnya tiba tiba bunyi yang membuat wanita itu bergegas merapikan pakaiannya dan membersihkan tubuh dan tangannya.
Sitha malu sekali ketika dia menyadari dia sedang masturbasi di ruang kerjanya dan mengkhayalkan karyawannya sendiri. Pemuda yang lebih pantas sebenarnya menjadi adiknya sendiri.
Setelah sedikit lebih tenang, Sitha mengangkat telepon yang ternyata dari pelanggan yang menanyakan soal baju pesanannya.
Tanpa Sitha sadari, ada sepasang mata melihat apa yang dilakukan oleh Sitha. Pintu perlahan tertutup dan sosok itu melangkah menjauh dengan wajah tersenyum nakal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
hye2 ming
masuk jebakkan mbak bos Illam..tinggal tunggu waktunya...dan on terus untuk puas kn c mbak bos mu
2023-08-04
0