Pagi hari telah tiba. Sitha sudah bangun dan sedang membuat kopi di pantry butik. Semalam setelah mengambil keputusan, tidur wanita itu terasa nyenyak, ia sudah tidak mau peduli lagi dengan kelakuan suaminya Reza. Wanita itu tidak mau sakit hati lagi. Pagi ini, Ia menjadi Sitha yang baru, wanita yang bebas, akan ia buat Reza menyesal telah berselingkuh darinya.
Setelah berniat berubah, ia akan lebih berusaha untuk semakin lebih berani lagi menghadapi laki laki. Di mulai dari berpakaian dulu. Kalo dulu memang ia lebih cenderung memakai pakaian yang ketat tapi tetap sopan, lalu beda dengannya pagi ini, ia sengaja memakai pakaian yang ketat dan seksi. Sengaja wanita itu buka kancing blouse butiknya lebih dari 2 kancing dari atas hingga belahannya terlihat mengintip. Rok ketat yang biasa ia gunakan sengaja ia potong lebih pendek hingga menjadi rok mini dan seksi. Kalo wanita itu sedikit menunduk saja akan terlihat CD nya. Wanita itu juga akan berniat untuk belanja ke mall untuk membeli pakaian yang lebih seksi dan menantang.
Sedang asyik asyiknya memikirkan rencananya untuk belanja, tiba tiba pintu pantry terbuka dan wanita itu melihat Ilham masuk. Wanita itu mengakui, memang Ilham selalu rajin dan selaku datang lebih pagi dibanding karyawannya yang lain.
Perasaan deg deg an telah wanita itu rasakan setelah memikirkan apa yang telah pemuda itu lakukan semalam kepadanya. Ungkapan hatinya yang mengatakan kalo dia menyukainya. Tapi, Sitha melihat bahwa pemuda itu biasa saja sikapnya pagi ini. Apakah Ilham sudah menyerah dengannya? Pikiran tersebut membuat hati wanita itu sedikit kecewa.
"Pagi Bu.'' sapa Ilham ketika melihat Sitha ada di sana.
"Pagi Ilham," jawab wanita itu sambil melirik Ilham yang langsung membereskan pantry dan menyiapkan minuman buat karyawan hang lain.
Pemuda itu seakan akan tidak peduli dengan keberadaan Sitha yang ada di pantry. Ia hanya sibuk sendiri, membuat wanita itu semakin penasaran kenapa Ilham bisa secepat itu berubah padahal baru semalam ia menciumnya dan menyatakan perasaannya. Apa mungkin perasaan yang Ilham bilang katakan semalam sudah hilang begitu saja?
"Tolong buatkan saya kopi dan antar ke ruangan saya," ucap wanita itu akhirnya ketika melihat Ilham seakan lupa akan kejadian tadi malam yang membuat Sitha sedikit kecewa. Sitha langsung meninggalkan pantry dan kembali ke ruangannya.
Setelah di ruangannya juga wanita itu masih kepikiran tentang Ilham. Kenapa pemuda itu jadi terkesan cuek, membuat Sitha penasaran.
Apa mungkin pemuda itu sudah menyerah dengan perasaannya dan entah kenapa ada pikiran nakal yang merasuki kepala Sitha pagi ini.
"Kenapa tidak aku goda saja pemuda itu, Ilham pasti tidak segampang itu melupakan diriku. Aku bisa merayunya dan itu bisa membantuku sedikit melupakan rasa sakit hatiku akan penghianatan Reza. Ilham juga bisa membantuku membalas penghianatan Reza." batinnya terus bergejolak.
Sitha juga merasa kalo Ilham pemuda gang tampan dengan kulit sawo matang bersih, bertubuh tinggi besar. Malah tubuh Ilham lebih tinggi dari tubuh Reza. Sitha akan menggodanya, pemuda itu pasti bisa menghapuskan kekecewaannya terkait perselingkuhan suaminya Reza dengan adiknya Mila.
Setelah memikirkan hal itu membuat Sitha semakin bersemangat dan jantungnya semakin berdebar tak karuan.
Sitha melihat jam dinding menunjukkan pukul setengah delapan pagi yang berarti masih pagi buat karyawan yang lain untuk datang ke butik Karena butiknya buka jam sepuluh pagi.
Masih ada waktu sekitar dua jam untuk berduaan dengan Ilham.
Sambil tersenyum, Sitha melihat pakaiannya. Ia harus berpakaian lebih seksi lagi agar Ilham tergoda. Sengaja ia ganti blouse batiknya dengan pakaian kemeja putih yang ketat dan sedikit transparan, Sitha membuat tiga kancing teratas membuat belahannya terlihat semakin jelas, dengan mengenakan bra berwarna hitam yang seksi dipadu dengan rok mini yang ia kenakan benar benar membuatnya terlihat seperti wanita penggoda.
Terdengar siara pintu diketuk dari luar, itu tandanya Ilham sudah datang membawakan secangkir kopi untuknya. Sitha berdiri di depan manekin, pura pura sedang memperbaiki pakaian pesanan pelanggan.
"Masuk," ucapnya dan jantungnya sudah berdebar menunggu Ilham masuk ke ruangannya.
Pemuda itu masuk setelah dipersilahkan untuk masuk ke ruangan Sitha. Semalam setelah mendapat penolakan dari Sitha membuat Ilham sangat kecewa. Tapi, Ilham harus bisa menerima karena tidak mungkin Sitha mau dengannya apalagi sudah menikah dan tak mungkin juga Sitha mau berselingkuh dari suaminya.
Ilham memutuskan untuk sementara waktu menjaga jarak dengan Bosnya Sitha dan bersikap biasa saja di depannya hingga Sitha tidak risih lagi dengannya. Ilham tentu saja belum mau menyerah. Ia cuma mundur sementara sebelum mencari celah untuk masuk ke dalam hati Sitha si wanita pujaannya. Ilham yakin, dia bisa menaklukkan hati wanita itu.
Ilham segera masuk ke ruangan Sitha dengan membawakan secangkir kopi. Ilham tertegun di depan pintu saat melihat wanita itu berdiri di depan manekin dengan pakaian yang sangat seksi. Sitha berdiri di depan Ilham dengan pakaian yang begitu terbuka. Mengenakan pakaian yang begitu menyayat mata membuat Ilham meneguk salivanya. Ilham merasakan kalo si Jun tiba tiba saja mengeras di bawah saja. Ilham berusaha menahan godaan yang terpampang nyata di depan matanya.
"Bu, ini kopinya," ucap Ilham.
"Taruh saja di mejaku." sahut Sitha.
Setelah menaruh kopi di atas mejanya, Ilham berniat untuk langsung pamit keluar, tapi saat dia berbalik badan, terlihat Sitha sedang menunduk mengambil barang yang jatuh ke lantai, spontan mata Ilham langsung terbelalak melihat bokong bahenol sang Bos yang memperlihatkan cd nya di sana karena rok mini yang ia kenakan terlalu pendek sehingga menunduk sedikit saja pasti sudah akan terlihat. Entah Sitha sengaja atau tidak, tetapi Ilham melihat pinggul Sitha sedikit digoyang goyang ke kiri dan ke kanan seolah olah menggoda pemuda itu dan membuat si Jun semakin meronta.
Setelah sekian menit Ilham mendapatkan pemandangan erotis, Sitha berdiri dan berbalik menatapnya sambil senyum seakan menggodanya dan membuat Ilham hanya bisa manahan nafas melihat kecantikan wanita di depannya itu.
"Tolong bersihkan ruangan ini ya, Ham." kata Sitha memberikan pekerjaan untuk Ilham.
"Baik, Bu. Saya ambil peralatan dulu," jawabnya langsung bergegas keluar dari ruangan itu sebelum ia tak bisa menahan godaan itu dan bisa saja kalo tidak langsung keluar, dia akan menerkam langsung si Bos cantiknya.
*****
Sitha sedikit kecewa ketika Ilham tidak melakukan apapun setelah ia bertingkah nakal. Padahal Sitha yakin kalo pemuda itu pasti bisa melihat cd nya yang terpampang tadi ketika ia berpura pura menunduk untuk mengambil barang, tetapi pemuda itu malah segera keluar ketika Sitha menyuruhnya membersihkan ruangan. Tapi Sitha yakin pasti Ilham tergoda karena tadi matanya sempat melihat ada yang aneh dengan si Jun dan menunjukkan bahwa pemuda itu sudah terangsang. Sebagai wanita dewasa dia tahu kalo Ilham telah bernafsu kepadanya, mungkin pemuda itu cuma ragu atau takut kalo Sitha nantinya menolak seperti semalam.
Pintu kembali diketuk dan setelah Sitha menyuruh masuk, terlihat Ilham sedang membawa peralatan bersih bersih.
"Tolong kamu bereskan kain kain yang ada di lantai itu, Ham," suruh Sitha sambil menunjuk ke arah kain yang berserakan di lantai.
Ilham langsung melakukan apa yang diperintahkan oleh Sitha. Ia membereskan kain kain yang berserakan di lantai dengan diam.
Sitha sengaja duduk di atas meja menghadap ke arah Ilham yang sedang kain kain bahan pakaian yang ada dilantai sambil pura pura membaca majalah. Sengaja kakinya disilangkan hingga rok mini itu semakin naik ke atas membuat paha putih dan semuanya terlihat jelas oleh mata Ilham.
Sitha yakin sekarang ini pasti Ilham sedang mencuri pandang ke arahnya. Memikirkan hal itu membuat Sitha bergairah dan merasakan kalo si dedek sudah tak karuan. Selama pernikahan, Sitha tidak pernah menggoda atau berbuat nakal kepada Reza suaminya. **** diantara mereka juga biasa saja, kepuasan memang di dapat tapi perbuatan nakal dan erotis tak pernah mereka lakukan. Mungkin itu yang membuat Reza berpaling kepada wanita lain. Tetapi entah kenapa sekarang Sitha merasa ingin melakukan hal hal nakal kepada karyawannya sendiri yang malah usianya lebih muda darinya.
Sitha membuka kakinya dengan lebar membuat Ilham bisa melihat ke dalamnya dan tindakan itu membuat Sitha semakin bergairah dan tidak karuan. Diturunkannya majalah yang pura pura ia baca itu dan Sitha langsung melihat Ilham yang sedang menatap ke arahnya dengan pandangan sayu penuh nafsu membuat Sitha merasakan debaran di dadanya. Di lihatnya mata Ilham tertuju ke si dedek, kemudian tatapan itu naik ke arah belahan gunung Sitha hingga perlahan lelaki itu menatap wajah Sitha dengan penuh nafsu.
Suasana ruangan yang dingin seketika panas padahal suhu AC sudah sangat dingin, itu karena aura birahi yang membara antara si Bos dan karyawannya. Kedua insan beda jenis dan umur itu sedang sama sama merasakan gejolak hasrat tetapi mereka berdua hanya bisa saling bertatapan dengan penuh nafsu tanpa satupun di antara mereka yang berani memulainya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments