Sitha duduk di aras meja, berpose seperti tadi pagi. Melihat Ilham yang menutup pintu dan melangkah masuk. Pemuda itu diam membelakangi pintu seakan bingung dan ragu mau ngapain. Sitha maklum akan hal itu. Sebagai wanita dewasa yang berpengalaman dan sudah menikah, Sitha yang harus bisa lebih aktif menggoda Ilham.
"Ilham, kamu bereskan kain kain yang tadi pagi terus susun di sudut sana," perintah Sitha sembari menunjuk.
Ilham yang diperintahkan seperti itu bengong tak menyangka padahal dari tadi siang pikiran nakal sudah berseliweran di kepala Ilham. Kenapa sekarang malah Bos cantiknya itu menyuruhnya melakukan pekerjaan bukan malah mengerjai Bosnya.
"Loh, kenapa malah bengong, Ham?"
"Eh, Iya, Bu. Saya kerjakan," sahut Ilham yang langsung buru buru mengerjakan pekerjaan yang disuruh sama Sitha.
Sitha tersenyum nakal ketika melihat Ilham yang bingung. Wanita itu tau pasti Ilham mengira kalo malam ini akan bermesraan berdua. Sitha memang sengaja berbuat begitu, ia mau lihat sejauh mana pemuda itu bisa tahan dengan godaannya.
Sitha turun dari atas meja dan melangkah mendekati Ilham, sengaja wanita itu menunduk mengambil kain yang berserakan di lantai.
"Biar aku bantuin ya, Ham. Biar cepat selesai jadi kamu gak kemalaman pulangnya," ucap Sitha mengambil kain di hadapan Ilham, sengaja Sitha menunduk di hadapan Ilham hingga pemuda itu bisa melihat bokong yang montok dengan memperlihatkan cdnya di sana.
"Iy....iya, Bu."
Ilham terpana melihat pemandangan erotis di depan matanya, pemuda itu sampai menelan salivanya membasahi tenggorokan yang tiba tiba terasa kering.
"Aduuhhhh....Auh...." rintih Sitha yang tiba tiba jatuh terduduk.
"Eh, kenapa Bu?'' tanya Ilham bingung ketika mendapati Sitha yang tiba tiba jatuh dihadapannya.
"Ouch.... Aduh... Tolong aku, Ham," pinta Sitha.
Ilham membantu Sitha untuk berdiri, pertama pemuda itu hanya mengulurkan tangannya untuk di pegang oleh Sitha tapi ternyata Bosnya itu malah merangkul lengannya sementara tangan yang lain melingkar di pinggang Ilham.
"Ayo, Ham. Bantu aku berdiri, jangan diam aja." ucap Sitha.
Ilham akhirnya merangkul pinggang Sitha dan mengangkat tubuh wanita itu. Segera saja Sitha memeluk erat tubuh Ilham. Kedua lengan wanita itu melingkar ke leher Ilham. Sambil pura pura mengerang kesakitan, Sitha menyuruh menggendongnya ke kursi yang berada di pinggir mejanya.
"Aduh, sakit sekali. Sepertinya aku keseleo," keluh Sitha, sebenarnya wanita itu hanya berpura pura saja jatuh dan keseleo.
"Kemarin kamu pernah bilang kan kalo bisa ngurut, tolong ya pijit kaki aku," pinta Sitha.
"Iya, Bum saya coba," jawab Ilham terbata.
Ilham segera mengangkat tubuh Sitha hingga sekarang wanita itu duduk di atas meja dan ia duduk di kursi tepat di hadapan Bosnya itu. Sitha mengulurkan kaki jenjangnya dan langsung disambut oleh Ilham.
"Saya lepas sepatunya dulu ya, Bu."
"Aouch... Pelan pelan, Ham,"
Suara Sitha sengaja dia buat mendesah manja. Sebenarnya kakinya tidak keseleo hanya memang sedikit sakit waktu jatuh tadi tapi tidak sampai keseleo.
Ilham melepas high heels yang Sitha gunakan dengan pelan pelan takut Sitha akan meringis kesakitan. Setelah terlepas dan terjatuh dilantai, suaranya sepatunya mengisi kesunyian di ruangan itu. Mata Ilham dengan nakal menjelajahi pemandangan erotis yang ada di depannya. Sitha duduk di hadapannya dengan begitu seksinya. Kaki wanita itu berada di genggaman Ilham, sementara mata pemuda itu melihat jelas kaki jenjang, paha mulus hingga kakinya yang terbuka lebar terpampang di depannya. Keringat dingin membasahi tubuh Ilham dan terasa kaos oblong yang ia kenakan basah penuh keringat. Jantung Ilham berdebar tak karuan.
Perlahan, Ilham mulai memijat kaki Sitha sementara Sitha masih merintih seperti kesakitan tapi terdengar bagi Ilham seperti suara keenakan membuat pemuda itu makin terangsang, si Jun audah tegang dan keras di sana membuat pemuda itu sedikit memperbaiki duduknya agar lebih nyaman karena si Jun rasanya seperti kejepit, ingin rasanya Ilham melepaskan yang dipakainya dan memperlihatkan si Jun tapi pemuda itu berusaha menahan diri.
Sitha sengaja bergerak provokatif, dirinya mendesah merintih menggoda iman Ilham. Entah kenapa wanita itu berani melakukan hal yang begitu nakal padahal selama pernikahan dengan Reza, Sitha tak pernah melakukan hal tersebut.
Tangan Ilham bukannya memijat lagi tapi sudah mulai mengelus elus kaki hingga paha Sitha, jemari nakal pria itu sedikit demi sedikit merayap ke atas. Sitha yang mengetahui itu hanya diam saja sampai akhir ketika hand Ilham hampir sampai di rok mininya.
"Ilham....!!" sentak Ilham yang langsung membuat pemuda itu terkejut dan melepaskan kaki Sitha.
"Ma....maaf, Bu. Saya tidak sadar...."
"Kamu sudah berani kirang ajar sama aku,"
"Maaf, Bu."
Sitha duduk menantang di depan Ilham dengan membusungkan dada hingga gunungnya terlihat semakin yahut di mata Ilham. Pemuda itu hanya bisa duduk terdiam, matanya melihat dengan nafsu tetapi tidak berani melakukan apapun.
"Kamu harus dihukum karena sudah berani kurang ajar sama aku!'' ketus Sitha pura pura marah.
Ilham hanya diam seakan menerima hukuman dari Sitha.
Sitha menaikkan kakinya mengusap dada Ilham menggunakan telapak kakinya terus turun sampai ke arah pangkuan Ilham dan merasakan ketegangan si Jun di sana. Di usap usapnya si Jun membuat Ilham mengerang di sana.
"Suka, Ham?'' tanya Sitha sambil terus mengelus si Jun hingga membuat Ilham semakin sudah tidak nyaman.
"Aaaa... Sukaa, Bu."
Sitha mengelus elus si Jun beberapa kali saat kemudian kaki Sitha kembali menjelajahi dada bidangnya hingga sampai ke wajah pemuda itu.
Pemuda itu membuka mouthnya dan menyesapnya penuh gairah membuat wanita itu mendesah. Melihat Sitha tidak menolak membuat Ilham semakin semangat melakukannya hingga kakinya dipenuhi salivanya.
Setelah puas dengan kakinya dan membuat Sitha semakin merasakan rangsangan hebat hingga cdnya sudah basah kuyup.
Selama pernikahannya Sitha baru merasa begitu bernafsu sekarang ini. Wanita itu seperti haus akan belaian laki laki, lupa sudah dengan suaminya Reza, lupa sedah dengan sakit hatinya karena perselingkuhannya dan penghianatan dari kedua orang yang disayanginya. Yang ada dalam pikiran Sitha hanya yang saat ini. Sitha ingin mereguk kenikmatan bersama pemuda dan karyawannya sendiri yang usianya jauh lebih muda darinya. Ilham pemuda yang di tolaknya tapi sekarang malah bisa membuatnya bernafsu dan basah.
"Aaaaa..... Udah, Ham...."
Ilham melepaskan kakinya. Nafas pemuda itu sedikit menderu yang menandakan sudah sangat bergairah. Pemuda itu ragu untuk meneruskan hasratnya. Sitha yang mengetahuinya langsung mengambil inisiatif dan langsung melebarkan kakinya hingga semuanya terlihat jelas di mata Ilham.
"Bu....?'' tanya Ilham, ingin mengetahui apa yang diinginkan Bos cantiknya itu.
"Jangan panggil Ibu dong, Ham." ucap Sitha cemberut. "Panggil aja namaku tapi saat lagi kita berduaan," tambahnya.
"Ayo, Ham. Nikmati aku. Miliki aku malam ini," desah Sitha yang akhirnya kalah dengan gairahnya dan menyerahkan diri kepada Ilham.
Ilham yang mendengar perkataan Sitha langsung mendekatinya, dia langsung bergerak tanpa aba aba dia langsing melakukan olahraga mouth di sana, Ilham sudah seperti hewan liar yang dengan sigap menerkam mangsanya, apalagi ditambah dia baru pertama melakukan itu jadi dia begitu bergairah dan bersemangat menikmati si dedek donat. Toungenya bekerja dengan penuh hasrat membuat Sitha merintih penuh gairah dan menjerit nikmat.
"Ough.... Ham....."
Tubuh Sitha bergerak tersentak ketika mendapati kenakalan Ilham dan berusaha menikmati cumbuan Ilham. Wanita yang selama ini menolak untuk oral **** dengan suaminya dan sekarang malah pasrah si dedek di nikmati oleh Ilham yang merupakan karyawannya sendiri.
Semakin bergairah, Ilham melakukan olahraga itu apalagi ditambah dia baru pertama kali langsung melihat dedek wanita yang begitu mempesona. Pemuda itu tak menyangka bahwa malam ini bisa melihat bahkan menikmati dedek sang Bos nya sendiri.
"Benar benar indah," ucap Ilham sambil menatap Sitha.
Pemuda itu memainkan toungenya dan mulai dengan garang bergerak membuat Sitha mendesah hebat.
"Ough.... Ilham, apa yang kamu lakukan? Argh..."
Mendengar ******* Sitha membuat Ilham semakin bersemangat membuat wanita tersentak yang baru pertama kali dia rasakan. Tusukan dari permainan tounge begitu gencar membuat tangan Sitha spontan mencengkeram rambut Ilham dengan erat. Wanita itu semakin menekan kepala Ilham dan jadi begitu liar, tak peduli apapun lagi yang dia inginkan hanya ingin melampiaskan hasratnya yang telah memuncak. Gelombang kenikmatan datang dengan dahsyat membuat Sitha semakin tersentak sentak.
Pelepasan Sitha membuat Ilham sangat terkejut dan berusaha menjauh, tapi Sitha langsung menghalaunya membuat Ilham terkurung di bawah itu, sehingga Ilham perlahan merasakan dan akhirnya menikmatinya hingga tak tersisa.
Sitha merasakan kenikmatan yang luar biasa dari oral pertamanya. Wanita itu terbaring lemas dengan menantang. Pemandangan yang sangat erotis dan nakal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
hye2 ming
Ayo illham jgn sia² kn kesempatan ini
2023-08-08
1