Bab 6

Sitha dan Ilham sama sama saling bertatapan tanpa satu pun yang berani bergerak. Ilham takut bertindak karena karena takut ditolak oleh Sitha, sedangkan Sitha juga masih ragu akan tindakannya yang nakal itu.

Ketika Ilham melangkah maju menuju ke arah Sitha yang masih duduk terpaku di atas meja kerjanya dengan kaki yang masih terbuka lebar, tiba tiba terdengar suara ketukan pada pintu ruangan yang membuat keduanya kaget.

Sitha langsung turun dari atas meja dan duduk di atas kursinya sambil buru buru menggunakan blazer menutupi kemeja putih tipis menerawang yang dipakainya. Sedangkan Ilham pura pura membereskan kain yang berserakan di lantai.

Setelah dipersilahkan masuk, muncullah seorang karyawati membawa pakaian yang sudah selesai.

"Ini Bu, pesanannya Bu Rosa sudah selesai, apa mau di telepon atau nunggu bu Rosa datang aja?''

"Tolong kamu telepon saja, taruh bajunya di rak depan."

"Baik, Bu."

"Ilham, tolong bikinin Mbak kopi ya," kata karyawati Sitha itu.

"Baik, Mbak." jawab Ilham sembari matanya menatap Sitha yang juga sedang menatapnya.

"Iya sudah tinggalkan saja kerjaan kamu, Ham. Biar nanti sore saja kamu lanjutin," kata Sitha.

"Tidak apa apa kan kalo kamu lembur atau kamu ada kuliah?'' tambah Sitha.

"Saya bisa lembur, Bu. Tidak ada kuliah malam ini." jawab Ilham yang langsung menyambar kesempatan yang ditawarkan oleh Sitha. Harapan membuncah di hatinya, apa mungkin malam ini akan terjadi sesuatu yang telah diinginkan Ilham selama ini.

"Biar saya saja yang membereskannya, Bu." ucap Karyawati Sitha tiba tiba, membuat Ilham menggerutu kesal dalam hati. Pemuda itu takut Sitha membatalkan rencananya gara gara tawaran sialan itu.

"Tidak usah, biar Ilham saja. Kamu selesaikan saja pesanan Ibu Cinta." sahut Sitha yang langsung menolak tawaran karyawatinya.

"Baik, Bu. Kalo gitu saya permisi dulu. Ilham, jangan lupa kopi saya," katanya sembari berlalu.

"Iya, Mbak."

Setelah karyawati itu keluar dari ruangan, Sitha menatap Ilham dengan tersenyum.

"Nanti sore, aku tunggu kamu di ruangan ini, Ham." Sitha mengubah panggilannya menjadi aku. Wanita itu sudah memutuskan untuk menerima perasaan Ilham.

"Aku pasti akan datang, jangan berubah pikiran," sahut Ilham sambil melangkah keluar dari ruangan itu.

Sepanjang siang itu, Sitha dan Ilham sama sama saling menahan hasratnya, mereka tak sabar menunggu waktu butik tutup sehingga bisa berduaan.

Ilham merasa sangat berbunga bunga karena Sitha sepertinya memutuskan untuk berubah pikiran walaupun pemuda itu sedikit heran kenapa begitu cepat Sitha berubah menjadi wanita yang nakal dan lebih menggoda dibandingkan kemarin malam.

Apa telah terjadi sesuatu hingga Sitha bisa berubah, padahal awalnya Ilham sudah pesimis dengan usahanya untuk mendapatkan hati Sitha. Bahkan ia sudah kepikiran untuk menyerah saja dan berhenti kerja dari butik Sitha dan fokus untuk menyelesaikan kuliahnya, tetapi sesuatu yang merubah Sitha membuat wanita itu malah menjadi liar dan nakal di depan Ilham, bahkan Sitha menggodanya yang tentu saja tidak mungkin di tolak oleh pemuda itu.

Ilham di ruangan pantry sibuk berusaha menenangkan si Jun yang sudah tegang menggeliat semenjak melihat tindakan dan perkataan Sitha tadi pagi. Setelah pekerjaannya selesai, pemuda itu memutuskan berada di ruangan pantry sambil menunggu waktu sore, menunggu waktu untuk berduaan dengan wanita pujaan hatinya.

Pemuda itu tidak menyangka bahwa Sitha akhirnya memutuskan untuk membalas perasaan Ilham. Ia tidak akan menyia nyiakan kesempatan itu. Malam ini mungkin malam yang bermakna buat Ilham karena kemungkinan malam dimana dia akan melepaskan keperjakaannya. Tak perlu lagi tangannya sendiri yang memberi kenikmatan tetapi sudah ada lubang kenikmatan untuk Ilham nikmati dan meraih kenikmatan surgawi yang sering dibilang teman teman kampusnya. Ilham benar benar sudah tak sabar menunggu sore tiba.

Sedangkan di ruangan, Sitha juga menjadi tak tenang. Memikirkan apa yang akan terjadi nanti sore yang membuat wanita itu menjadi terangsang dan basah. Tetapi di sisi lain masih ada perasaan takut dan bersalah yang menghinggapi hati Sitha.

Sepanjang siang itu, Sitha tidak bisa konsentrasi pada pekerjaannya, untung saja pelanggan hari ini tidak terlalu ramai. Sehingga akhirnya Sitha memutuskan untuk menutup butiknya lebih cepat. Biasanya butik tutup jam lima sore, tapi buat hari ini Sitha memutuskan untuk tutup jam 4 sore, satu jam lebih cepat.

Tentu saja semua karyawan sangat senang dan buru buru membereskan barang mereka dan satu persatu pamit untuk pulang kepada Sitha.

Setelah semua karyawannya pulang, Sitha mengunci pintu depan butiknya.

Sitha tau Ilham belum pulang karena pemuda itu tadi tidak ada pamit kepadanya.

Entah kenapa sekarang Sitha malahan yang lebih tak sabaran dan ingin berduaan dengan Ilham. Sitha mengira kalo Ilham pasti ada di pantry dan tidak mengetahui kalo Sitha hari ini menutup butiknya lebih cepat. Sambil tersenyum wanita itu kembali ke ruangannya.

Sitha segera melepaskan blazer dan bra nya sekaligus sehingga ia sekarang hanya mengenakan blouse putih ketat. Blouse yang menerawang itu membuat gunungnya kelihatan, si coklat kecil sudah seakan tegap menantang di sana.

Sitha bercermin dan melihat penampilannya yang begitu seksi dan menantang nakal. Belum pernah wanita itu terlihat begitu seksi dan nakal seperti ini. Sedikit ragu menghampiri diri Sitha. Apa dia berubah sebanyak ini demi membalas penghianatan Reza?

Sitha merasa sedikit berdosa. Tetapi ketika dia mengingat penghianatan suaminya apalagi yang berselingkuh dengan adiknya sendiri membuat Sitha begitu marah berapi api dan memantapkan hati untuk membalas rasa sakit hatinya.

Setelah berdandan seksi dan cantik, Sitha keluar menuju pantry, tempat yang wanita itu yakini ada Ilham di dalamnya. Dibukanya pintu ruangan pantry dan dia melihat Ilham sedang duduk membelakanginya.

Ilham otomatis menoleh ketika mendengar suara pintu dibuka dan pemuda itu langsung melihat Bos cantiknya sedang berdiri di hadapannya dengan begitu seksi.

Ilham buru buru berdiri menatap penuh nafsu ke arah Sitha. Pemuda itu begitu bergairah melihat Bos nya itu berdiri di hadapannya dengan menggunakan blouse yang menerawang hingga Ilham bisa melihat si coklat kecil terlihat jelas di sana.

Ilham begitu bernafsu, rasanya ia ingin segera menerkam Bos nya itu dan langsung bergumul dengan liar, tapi pemuda itu tak mau gegabah, ia takut kalo di tolak lagi, hingga Ilham hanya berdiri diam di hadapan Sitha, bingung harus ngapain.

Jujur saja pemuda itu belum pernah berbuat terlalu nakal dengan seorang perempuan, Ia hanya pernah berciuman dengan manta mantannya walau dia banyak uang dan bisa melakukan segalanya, tetapi sekarang di hadapannya berdiri seorang wanita yang telah berpengalaman dan sudah menikah. Ilham takut tak bisa memuaskan Sitha.

"Aku sudah tutup butik, kamu masih mau lembur bantuin aku untuk beresin kain kain yang ada di ruanganku?" tanya Sitha sedikit canggung.

"Iya, Bu. Saya mau, saya mau lembur." jawab Ilham langsung.

"Ya sudah, aku tunggu kamu di ruangan," ucap Sitha yang berbalik keluar dari ruang pantry tapi sebelum keluar mata Sitha sempat melirik ke arah bawah Ilham yang memperlihatkan kalo si Jun sudah tidak karuan, Sitha tersenyum dan langsung keluar dari ruangan pantry dan meninggalkan Ilham yang masih terlihat bengong di sana.

Setelah Sitha keluar, Ilham menghela nafasnya panjang. Jantungnya berdetak dengan cepat. Pemuda itu benar benar berdebar. Malam ini sepertinya benar, ia akan melepaskan keperjakaannya dan bisa menikmati yang selama ini dia inginkan.

Dengan buru buru, Ilham segera menuju ke ruangan Bosnya. Di depan pintu ruangan Sitha, jantungnya begitu berdebar cepat dan hampir melompat keluar, ditambah si Jun yang sudah tidak karuan juga membuat pemuda itu benar baner sudah diujung puncak gairah.

Ilham membuka pintu dan melihat Sitha sedang duduk di atas meja seperti tadi pagi dan seakan sedang menunggunya.

"Masuk Ilham, tutup pintunya."

Pemuda itu menurut. Masuk ke dalam dan menutup pintunya.

Terpopuler

Comments

Mentari

Mentari

jangan lama Thor up nya....penasaran nunggu yg panas panas 🤭😁😁

2023-08-07

0

hye2 ming

hye2 ming

thorr jgn lama² unboxing perjaka nya c illham

2023-08-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!