Bab 18: Berteman

Wanita itu terkejut melihat ada sebuah kepala manusia di bawahnya.

Untungnya, kepala ini tidak terinjak karena dia kebetulan melebarkan langkahnya untuk membenarkan pakaian renangnya yang bergaya tropis.

Begitu mata wanita tersebut melihat wajah dari kepala ini, tubuhnya terasa sedikit tersengat arus listrik kecil, kemudian tertegun dalam waktu yang singkat.

Ervin juga tertegun ketika melihat keseluruhan wajah dari wanita ini.

Bibir ceri dengan kelembapan yang pas, warna merah muda yang menggoda, mata indah dengan tatapan yang dapat mengambil hati pria dengan mudah, hidung mancung dan kecil yang terasa ingin selalu dicubit, seluruh fitur wajah wanita ini sangat baik dan paling cantik yang pernah Ervin lihat.

Keduanya saling bertatapan selama satu menit lamanya, sorot mata mereka berdua lambat laun terasa berbeda.

Tampak biji benih yang memunculkan cinta itu sudah tumbuh di dalam kedua hati mereka.

Pipi Ervin dan wanita acak ini mulai memerah karena rasa malu mulai timbul, kemudian suara anak kecil memasuki kedua telinga mereka, memecahkan suasana cinta mereka berdua.

"Paman, kamu telah menemukan jodoh? Um, kakak ini sangat cantik," celetuk Roni yang berdiri di tengah-tengah antara keduanya.

Berikutnya, tatapan mereka berdua secara serentak bergerak ke sosok Roni yang kecil dengan wajah yang mekar.

Mata Ervin membesar mendengar ucapan Roni. Anak kecil ini ingin membuat malu dirinya lagi di depan wanita.

Sementara itu, wanita yang tak sengaja melangkahi kepala Ervin terkejut dengan ucapan yang keluar dari anak sekecil Roni.

Roni mengangguk sembari mengelus dagunya, dia berkata, "Ya, aku suka kakak cantik ini. Kak, apakah kamu mau menjadi bibi kami alias pacar dari paman kami?"

Setelah mengatakan itu, beberapa keponakan yang lain datang dengan wajah yang imut.

Ada delapan keponakan yang berdiri di samping Roni dan belakang Ervin. Mereka semua lucu dan menggemaskan.

"Kakak, paman ini sudah menjomlo sejak lahir, hampir saja dia menyukai teman laki-lakinya—"

Tubuh Ervin yang dikubur meletus dengan kekuatan yang besar, pasir-pasir yang menutupi seluruh tubuhnya segera turun dan menyebar ke segala arah.

Gerakan Ervin yang tiba-tiba ini mengejutkan wanita tersebut dan juga keponakannya.

Dengan gegas Ervin menutupi mulut Roni dan tersenyum. "Anu, keponakan aku ini memang suka berbicara tidak jelas, apa pun dibicarakan olehnya tanpa disaring. Jangan didengar omongannya, keponakanku sesat."

"Um, iya." Wanita itu mengangguk sambil memeluk perutnya. Wajahnya sudah memerah tersipu. "Maaf, aku tidak sengaja melangkahi kepalamu tadi, kukira tidak ada apa-apa di belakang."

"Ah ... tidak apa-apa, tidak jadi masalah. Kalau kamu ingin melangkahi kepala aku seribu kali pun aku tidak mempermasalahkannya," kata Ervin dengan senyuman.

Kata-kata Ervin ini terdengar salah.

Bagaimana tidak mempermasalahkannya, dia saja mendapatkan keuntungan dari wanita tersebut melangkahi kepalanya.

Kapan lagi melihat pemandangan indah secara gratis.

Pipi Ervin mulai merona ketika mengingat sekilas pemandangan yang sudah ia lihat sebelumnya.

Wanita ini tidak merasa ada yang salah dengan kalimat Ervin, malah dia merasa Ervin sangat rendah diri demi dirinya.

"Aku pergi dahulu, ya. Aku ingin berenang dahulu," ucap wanita cantik tersebut dengan wajah yang canggung.

"Tunggu," kata Ervin dengan wajah yang keberatan. "Apakah kita bisa berpaca—berteman?"

Sebelum menjawab ajakan Ervin, tilikan mata wanita ini melirik kembali sosok Ervin dari atas sampai bawah. Penampilan Ervin mirip dengan orang Eropa dan Barat yang digabungkan juga dengan wajah Asia. Ketampanannya masuk ke segala jenis ras dan negara di dunia ini.

Tentu, wanita ini memilih iya di dalam hatinya, otaknya pun sama.

Dengan begitu, mereka berdua bertukar dan memberi tahu media sosial satu sama lain, seperti Instagrem, Whatsupp, dan Tololgram.

Setelah mengonfirmasi bahwa akun mereka sudah terhubung, wanita itu berpisah dengan Ervin dan pergi ke bibir pantai untuk berenang.

Sikap wanita tersebut ketika pergi sangat imut, membuat Ervin menjadi makin jatuh cinta dan semangat untuk mengejar cinta wanita ini.

Ervin sudah memutuskan di dalam hatinya untuk memilih wanita ini sebagai calon pacarnya.

Usai peristiwa yang membuat hati Ervin manis ini terjadi, Ervin terus melanjutkan bermain pasir dengan keponakannya dengan serius hingga membuat perbukitan pasir abstrak dan tidak jelas bentukannya.

[Mengajak keponakan bermain pasir dan dapatkan Keterampilan Seni Pasir Master!]

Saat Ervin sedang berjongkok bersama dengan keponakannya yang membuat bangunan dari pasir, suatu pengetahuan memasuki otaknya dengan cepat.

Kepala Ervin terasa kebal untuk sesaat, ditahan seolah dirinya tidak apa-apa di depan anak-anak kecil ini.

Sensasi kulit kesemutan dan kebal ini berlangsung lebih dari 30 detik. Setelahnya, pengetahuan tentang membangun suatu bentuk atau karya seni dari pasir laut kering dan basah telah dikuasai sampai puncaknya oleh Ervin.

Hanya dalam waktu kurang dari 3 menit, Ervin berhasil membuat eksterior bangunan rumah kecil sederhana dari pasir.

Pemandangan Ervin yang melakukan ini menarik perhatian anak-anak kecil dan beberapa orang lain.

Ervin terus tenggelam dengan asyiknya bermain pasir, membuat beberapa bangunan terkenal di dunia dalam bentuk mini dan berbahan pasir.

Dalam sekejap, banyak sekali orang yang mengerumuni Ervin karena ingin melihat proses pembuatan karya seni indah dan keren ini.

Tangan Ervin itu dengan cepat membentuk dan mencetak sebuah bangunan yang tentunya tidak membutuhkan ruang kosong.

Ketika membuat Patung Selamat Datang saja tengah-tengahnya tetap diisi pasir sebagai topangan.

Hasilnya tetap bagus meski Ervin harus menggunakan teknik mengeringkan pasir agar kaku.

Namun, keasyikan Ervin dalam membuat karya seni pasir ini langsung menghilang saat melihat bahwa wanita yang baru saja berkenalan dengannya berdiri dengan seorang pria yang sedikit tampan, tetapi tampak akrab.

Klik!

Sesuatu ada yang pecah, itu adalah hati Ervin yang baru saja berbunga-bunga, kini disirami oleh racun yang mematikan.

Ervin menjadi malas membuat bangunan pasir ini, pemandangan wanita cantik yang ia targetkan terlihat tertawa akrab dengan seorang pria meski itu tidak berpegangan tangan dan yang lainnya.

Tetap saja, Ervin merasa sesak di dada. Ingin sekali rasanya Ervin mencopotkan hatinya dan dikubur ke pasir dalam-dalam.

Rasa sakit ini begitu pedih.

Keponakan Ervin melihat bahwa ada sesuatu yang tidak benar dari wajah Ervin.

Berikutnya, mereka semua mengikuti Ervin yang berjalan menundukkan kepalanya sambil menerobos kerumunan tanpa memedulikan apa-apa.

"Paman, kamu menjadi murung seperti itu? Kamu kalah judi? Tidak Jackpot?" celetuk Roni dengan wajah yang cemas.

Semua keponakan yang lain pun sama cemasnya, mereka menarik-narik celana Ervin supaya pertanyaan mereka ditanggapi.

Sayangnya, Ervin tetap diam dan menjadi seorang pria yang paling tersakiti di dunia dan alam semesta.

Sosok Ervin yang tiba-tiba pergi ini sempat dilihat oleh wanita tersebut, dan entah kenapa dirinya merasa bersalah.

Melirik pria di sampingnya, wanita itu berkata, "Kamu sebaiknya jangan dekat-dekat denganku."

"Mengapa begitu? Bukankah aku pacarmu hari ini?"

Terpopuler

Comments

Pina Sprh

Pina Sprh

cintaaa di pantai ancol

2024-04-15

0

Choco

Choco

filtor dikot ngo ngoro/Doge/

2023-10-03

7

Dragonoid

Dragonoid

next tor

2023-08-18

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Berita Mendadak
2 Bab 2: Kejutan Luar Biasa
3 Bab 3: Perubahan Mendadak
4 Bab 4: Mobil Pertama
5 Bab 5: Masuk ke Mall
6 Bab 6: Bocah Lugu
7 Bab 7: Menonton Film
8 Bab 8: Aku Tidak Punya Musuh
9 Bab 9: Kejujuran Berbohong Ervin
10 Bab 10: Impian Papa
11 Bab 11: Pergi Mendadak
12 Bab 12: Sejarah Monas
13 Bab 13: Roni Pengacau
14 Bab 14: Pertolongan Cepat
15 Bab 15: Roni Menangis
16 Bab 16: Burung Kecil
17 Bab 17: Pergi ke Pantai
18 Bab 18: Berteman
19 Bab 19: Sakit Hati
20 Bab 20: Keras Kepala
21 Bab 21: Bang Adam Selamat
22 Bab 22: Sebuah Pengungkapan
23 Bab 23: Orang Bodoh
24 Bab 24: Wanita Ervin?
25 Bab 25: Undangan Nindya
26 Bab 26: Orang Tak Dikenal
27 Bab 27: Teman Lama
28 Bab 28: Pergi Reuni
29 Bab 29: Masuk ke Restoran
30 Bab 30: Fitri yang Aneh
31 Bab 31: Masalah Joni
32 Bab 32: Penipu Payah
33 Bab 33: Berbahagia Bersama
34 Bab 34: Ide Bisnis
35 Bab 35: Bingung Menghabiskan Uang
36 Bab 36: Menceritakan Nindya
37 Bab 37: Ketegasan Niat
38 Bab 38: Kedatangan Nindya
39 Bab 39: Pria Culun
40 Bab 40: Negosiasi Bibit Lele
41 Bab 41: Keributan Keluarga Orang
42 Bab 42: Kemajuan
43 Bab 43: Persiapan ke Rumah Nindya
44 Bab 44: Berangkat ke Rumah Nindya
45 Bab 45: Setetes Kebahagiaan
46 Bab 46: Kekhawatiran Ervin
47 Bab 47: Bertemu dengan Kakek
48 Bab 48: Bertarung dengan Pengawal
49 Bab 49: Pertanyaan Mengejutkan
50 Bab 50: Pergantian Tahun
51 Bab 51: Pergi ke Kebun Binatang
52 Bab 52: Keseruan Kebun Binatang
53 Bab 53: Keponakan Mulut Tajam
54 Bab 54: Ditinggal Sendiri
55 Bab 55: Nasihat Roni
56 Bab 56: Pulang dari Kebun Binatang
57 Bab 57: Nindya Selingkuh
58 Bab 58: Ajakan Antusias
59 Bab 59: Keponakan yang Rewel
60 Bab 60: Selesai berjalan-jalan
61 Bab 61: Pindah ke Rumah Baru
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1: Berita Mendadak
2
Bab 2: Kejutan Luar Biasa
3
Bab 3: Perubahan Mendadak
4
Bab 4: Mobil Pertama
5
Bab 5: Masuk ke Mall
6
Bab 6: Bocah Lugu
7
Bab 7: Menonton Film
8
Bab 8: Aku Tidak Punya Musuh
9
Bab 9: Kejujuran Berbohong Ervin
10
Bab 10: Impian Papa
11
Bab 11: Pergi Mendadak
12
Bab 12: Sejarah Monas
13
Bab 13: Roni Pengacau
14
Bab 14: Pertolongan Cepat
15
Bab 15: Roni Menangis
16
Bab 16: Burung Kecil
17
Bab 17: Pergi ke Pantai
18
Bab 18: Berteman
19
Bab 19: Sakit Hati
20
Bab 20: Keras Kepala
21
Bab 21: Bang Adam Selamat
22
Bab 22: Sebuah Pengungkapan
23
Bab 23: Orang Bodoh
24
Bab 24: Wanita Ervin?
25
Bab 25: Undangan Nindya
26
Bab 26: Orang Tak Dikenal
27
Bab 27: Teman Lama
28
Bab 28: Pergi Reuni
29
Bab 29: Masuk ke Restoran
30
Bab 30: Fitri yang Aneh
31
Bab 31: Masalah Joni
32
Bab 32: Penipu Payah
33
Bab 33: Berbahagia Bersama
34
Bab 34: Ide Bisnis
35
Bab 35: Bingung Menghabiskan Uang
36
Bab 36: Menceritakan Nindya
37
Bab 37: Ketegasan Niat
38
Bab 38: Kedatangan Nindya
39
Bab 39: Pria Culun
40
Bab 40: Negosiasi Bibit Lele
41
Bab 41: Keributan Keluarga Orang
42
Bab 42: Kemajuan
43
Bab 43: Persiapan ke Rumah Nindya
44
Bab 44: Berangkat ke Rumah Nindya
45
Bab 45: Setetes Kebahagiaan
46
Bab 46: Kekhawatiran Ervin
47
Bab 47: Bertemu dengan Kakek
48
Bab 48: Bertarung dengan Pengawal
49
Bab 49: Pertanyaan Mengejutkan
50
Bab 50: Pergantian Tahun
51
Bab 51: Pergi ke Kebun Binatang
52
Bab 52: Keseruan Kebun Binatang
53
Bab 53: Keponakan Mulut Tajam
54
Bab 54: Ditinggal Sendiri
55
Bab 55: Nasihat Roni
56
Bab 56: Pulang dari Kebun Binatang
57
Bab 57: Nindya Selingkuh
58
Bab 58: Ajakan Antusias
59
Bab 59: Keponakan yang Rewel
60
Bab 60: Selesai berjalan-jalan
61
Bab 61: Pindah ke Rumah Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!