Bab 2: Kejutan Luar Biasa

"Paman! Segera buka pintunya atau kami dobrak!"

Suara ketukan pintu makin intens, kebisingan tersebut membuat Ervin kembali tersadar dari keterkejutannya.

Tangan Ervin yang memegang ponsel mulai berguncang hebat, dan tubuhnya pun mulai gemetar karena perasaan takut yang melanda.

Iblis-iblis kecil itu telah datang ke sini.

Glup!

Menelan ludahnya, mata Ervin mengarah ke pintu dengan pupil yang bergetar, dia berusaha untuk menekan rasa takutnya dan membulatkan keberaniannya.

Berikutnya, Ervin berjalan ke arah pintu langkah demi langkah dengan keberanian yang tinggi.

Menyentuh kunci yang tergantung dan kenop pintu, tubuh Ervin terdiam sejenak dengan mata yang terpejam.

Di dalam hatinya, Ervin berharap dirinya bisa tahan dengan apa yang mereka lakukan kepadanya.

Dengan mata yang tegas dan dalam, tangan Ervin bergerak dan pintu yang terkunci terbuka.

Ceklek!

Pintu yang tertutup secara perlahan terbuka. Makin lebar pintu itu terbuka, jantung Ervin makin berdebar-debar.

Selanjutnya, pintu itu terbuka sepenuhnya dan memperlihat sembilan anak kecil tengah berdiri di depan pintu dengan senyuman di wajah kecilnya.

"Paman!!"

Sembilan anak kecil itu secara bersamaan menyerbu Ervin dengan pelukan yang disertai dorongan.

Tubuh Ervin tidak kuat untuk menahan semua tubuh dari kesembilan keponakannya sehingga keseimbangannya menjadi hilang dan dia terjatuh dengan sekuat tenaga memastikan mereka tidak terluka.

Bam!

Ervin terbaring di atas lantai dengan suara yang terdengar cukup keras.

Rasa nyeri muncul di belakang tubuh dan bokong Ervin, tetapi dia mengabaikan rasa sakit ini dan segera memeriksa keponakannya.

"Hahaha! Paman sangat lemah!"

"Sangat seru jatuh dari ketinggian!"

"Hahaha!"

"..."

Mendengar suara tawa kecil mereka, Ervin bisa melihat semua keponakannya tidak terluka sama sekali, mereka semua baik ke atas tubuhnya dan tertawa bersama-sama.

Bagi anak kecil, hal kecil seperti ini dapat membuat mereka tertawa senang.

Sebuah senyuman muncul di wajah Ervin, perasaan takut dan gelisah mulai mereda seiring mendengar tawa geli mereka.

Namun, senyum Ervin membeku saat mendengar salah satu keponakannya berbicara sesuatu.

"Hei, siapa orang tampan ini?! Di mana paman?!"

Mendengar ucapan salah satu keponakannya, Ervin berkata dengan bingung, "Ini paman kalian. Kalian semua sudah lupa?"

"Paman?"

Keponakan kecil Ervin satu per satu memandang Ervin dengan mata yang membulat.

Ervin tersenyum dan mengangguk kejam. "Benar, aku paman kalian. Ada apa?"

"Kamu tidak seperti paman kami!" Keponakan Ervin yang paling besar menolak, kemudian melangkah mundur dengan wajah yang sangat waspada.

Semua keponakan Ervin menjauhi tubuh Ervin dengan hati-hati.

Mendengar ucapan mereka semua, Ervin menjadi bingung.

Ervin bertanya dalam hatinya, 'Mengapa mereka tidak mengakuiku sebagai paman?

Dengan perasaan yang bimbang dan heran, Ervin segera bangun dari lantai, dan berdiri memandang mereka semua. "Tunggu, Paman ingin ke kamar mandi."

Di bawah tatapan semua keponakannya, Ervin berlari ke kamar mandi dengan cepat dan tidak untuk mengunci pintunya.

"Kak, itu benaran Paman Ervin?" Salah satu keponakan Ervin yang perempuan bertanya kepada keponakan yang lebih tua.

Melihat adik kecilnya, keponakan paling besar itu tersenyum dan menjawab, "Kakak lihat orang itu memang sedikit mirip dengan Paman Ervin, tetapi versi lebih tampannya."

"Jadi, itu sungguhan Paman Ervin?" Keponakan laki-laki ikut mengobrol bersama mereka dengan wajah yang masih tak percaya.

"Mungkin, aku juga tidak tahu," kata keponakan paling besar.

Pada saat yang sama, Ervin yang ada di dalam mandi sedang terpana memandang sosoknya di cermin.

Di depannya, terlihat sosok pria tampan dengan wajah yang hampir tidak ada kurangnya.

Kedua matanya yang ada di dalam cermin tampak begitu jernih dengan tatapan yang mampu membuat semua wanita menjerit. Alis yang panjang dengan lengkungan sempurna, menambah kesan tegas dalam wajahnya. Hidung mancung mulus, rahang yang punya bentuk tegas, memberi tampilan wajah yang jantan dan rupawan.

Ervin masih bingung dengan wajah yang dilihat sekarang. Ia mencoba untuk mengedipkan matanya, dan bayangan tampan di cermin ikut berkedip.

Namun, Ervin masih belum percaya, dia mencoba untuk menjulurkan lidahnya, dan bayangan di cermin ikut menjulurkan lidahnya. Apa yang Ervin gerakan pada wajahnya, cermin itu mengikutinya dalam waktu yang sama.

Mengetahui hasilnya, Ervin makin terkejut, dia memandang sosok tampan di cermin sambil menggelengkan kepalanya dan mundur perlahan.

"Tidak! Tidak mungkin ini bisa terjadi?!"

[Ding! Sistem Paman Terhebat berhasil diikat!]

[Selamat kepada Anda karena telah menjadi tuan rumah pertama!]

[Sebagai hadiah keberhasilan pengikatan, Sistem sudah memberikan hadiah berupa 90 poin pesona, uang 50 juta, Mobil Toyota Hiace Promono Kustom!]

[Pedoman Sistem telah dibuka!]

[Sistem Paman Terhebat akan membuat Anda menjadi paman paling hebat di dunia, semua perbuatan baik dan perlakuan baik kepada keponakan akan diberikan imbalan.]

[Ayo berjuang untuk menjadi paman paling hebat di dunia!]

Serangkaian suara mekanis yang dingin dan terdengar kaku muncul di kepala Ervin.

Wajah Ervin penuh dengan kejutan, ekspresi bingungnya digantikan oleh ekspresi bahagia yang tak terlukiskan

"Sistem?! Aku mendapatkan sistem?!" Ervin melotot ke cermin dengan muka seperti orang gila.

Sebagai pria yang suka dengan novel, Ervin tahu dan familier dengan sesuatu yang bernama sistem ini.

Sistem biasanya muncul kepada orang terpilih, seperti reinkarnasi, terlahir kembali, atau pindah ke dunia lain.

Namun, Ervin yang merasa dia bukan dari ketiga jenis tersebut menjadi agak bingung. Menggelengkan kepalanya, Ervin tidak peduli dengan itu, terpenting dia telah mendapatkan sistem.

Dengan adanya Sistem, hidupnya akan menjadi jauh lebih baik seperti apa yang dia bayangkan.

"Tunggu, aku dengar ada pesona dari hadiah ini," gumam Ervin yang sadar akan sesuatu.

[Ding! Perubahan penampilan tuan rumah disebabkan oleh Sistem.]

[Menjaga keponakan agar tidak terluka ketika Anda ingin jatuh dan dapatkan 1 poin Fisik!]

Belum siap Ervin menerima hadiah lain, sebuah letusan energi muncul di tubuhnya, membuat tubuh Ervin tersentak hingga menabrak tembok di belakangnya.

Arus hangat mengalir sangat cepat di setiap sela sudut tubuh Ervin, bersamaan dengan rasa nyeri yang tak tertahankan.

Pada akhirnya, tubuh Ervin tergeletak di lantai kamar mandi dengan kondisi yang setengah tersadar, dia terlihat hampir ingin mati.

Perubahan di tubuhnya terjadi, otot-otot yang membungkus tubuh mulai mengembang dan menjadi padat, penampilan kurus Ervin menghilang dan diganti oleh penampilan tubuh berotot yang ramping serta memesona.

Bajunya yang basah terkena air di dalam kamar mandi dan juga keringat mencetak garis-garis oto Ervin yang menggairahkan.

Lebih dari 3 menit berselang, sosok Ervin yang meringkuk kaku sudah berdiri kembali dengan tubuh yang segar.

Jelas terlihat banyak perubahan pada tubuh Ervin, dimulai dari bajunya tampak lebih kecil, dan celananya yang seperti tidak pas dengan panjang kakinya.

"Aku menjadi lebih tinggi." Ervin tersenyum lebar dengan hati yang berbunga-bunga.

Memandang sosoknya di cermin, ingin rasanya dia mencium dan menyetubuhi dirinya sendiri, ini sangat tampan dan jantan.

"Sial, aku harus keluar dari sini, jangan sampai mereka menyentuh itu!"

Ervin tiba-tiba teringat sesuatu dan dia bergegas keluar dari ruang kamar mandinya.

Begitu dia keluar dari kamar mandi, wajah Ervin yang bahagia menghilang, ekspresi sedih dan pasrah memenuhi seluruh wajahnya dengan mata yang menyaksikan pemandangan di dalam kamar

Di depan Ervin sekarang, terlihat mainan figur yang dipajang telah diambil oleh semua keponakannya dan potongan-potongan mainan terpisah sampai berhamburan ke mana-mana.

"Kak, orang itu sudah keluar dari toilet!!"

Terpopuler

Comments

QueenDevil

QueenDevil

Klok ini namanya bocah petakilan

2023-11-21

4

Kang Comen

Kang Comen

/Angry/ckckck gading

2023-11-04

3

Kang Comen

Kang Comen

Dasar ponakan Laknat

2023-11-04

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Berita Mendadak
2 Bab 2: Kejutan Luar Biasa
3 Bab 3: Perubahan Mendadak
4 Bab 4: Mobil Pertama
5 Bab 5: Masuk ke Mall
6 Bab 6: Bocah Lugu
7 Bab 7: Menonton Film
8 Bab 8: Aku Tidak Punya Musuh
9 Bab 9: Kejujuran Berbohong Ervin
10 Bab 10: Impian Papa
11 Bab 11: Pergi Mendadak
12 Bab 12: Sejarah Monas
13 Bab 13: Roni Pengacau
14 Bab 14: Pertolongan Cepat
15 Bab 15: Roni Menangis
16 Bab 16: Burung Kecil
17 Bab 17: Pergi ke Pantai
18 Bab 18: Berteman
19 Bab 19: Sakit Hati
20 Bab 20: Keras Kepala
21 Bab 21: Bang Adam Selamat
22 Bab 22: Sebuah Pengungkapan
23 Bab 23: Orang Bodoh
24 Bab 24: Wanita Ervin?
25 Bab 25: Undangan Nindya
26 Bab 26: Orang Tak Dikenal
27 Bab 27: Teman Lama
28 Bab 28: Pergi Reuni
29 Bab 29: Masuk ke Restoran
30 Bab 30: Fitri yang Aneh
31 Bab 31: Masalah Joni
32 Bab 32: Penipu Payah
33 Bab 33: Berbahagia Bersama
34 Bab 34: Ide Bisnis
35 Bab 35: Bingung Menghabiskan Uang
36 Bab 36: Menceritakan Nindya
37 Bab 37: Ketegasan Niat
38 Bab 38: Kedatangan Nindya
39 Bab 39: Pria Culun
40 Bab 40: Negosiasi Bibit Lele
41 Bab 41: Keributan Keluarga Orang
42 Bab 42: Kemajuan
43 Bab 43: Persiapan ke Rumah Nindya
44 Bab 44: Berangkat ke Rumah Nindya
45 Bab 45: Setetes Kebahagiaan
46 Bab 46: Kekhawatiran Ervin
47 Bab 47: Bertemu dengan Kakek
48 Bab 48: Bertarung dengan Pengawal
49 Bab 49: Pertanyaan Mengejutkan
50 Bab 50: Pergantian Tahun
51 Bab 51: Pergi ke Kebun Binatang
52 Bab 52: Keseruan Kebun Binatang
53 Bab 53: Keponakan Mulut Tajam
54 Bab 54: Ditinggal Sendiri
55 Bab 55: Nasihat Roni
56 Bab 56: Pulang dari Kebun Binatang
57 Bab 57: Nindya Selingkuh
58 Bab 58: Ajakan Antusias
59 Bab 59: Keponakan yang Rewel
60 Bab 60: Selesai berjalan-jalan
61 Bab 61: Pindah ke Rumah Baru
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1: Berita Mendadak
2
Bab 2: Kejutan Luar Biasa
3
Bab 3: Perubahan Mendadak
4
Bab 4: Mobil Pertama
5
Bab 5: Masuk ke Mall
6
Bab 6: Bocah Lugu
7
Bab 7: Menonton Film
8
Bab 8: Aku Tidak Punya Musuh
9
Bab 9: Kejujuran Berbohong Ervin
10
Bab 10: Impian Papa
11
Bab 11: Pergi Mendadak
12
Bab 12: Sejarah Monas
13
Bab 13: Roni Pengacau
14
Bab 14: Pertolongan Cepat
15
Bab 15: Roni Menangis
16
Bab 16: Burung Kecil
17
Bab 17: Pergi ke Pantai
18
Bab 18: Berteman
19
Bab 19: Sakit Hati
20
Bab 20: Keras Kepala
21
Bab 21: Bang Adam Selamat
22
Bab 22: Sebuah Pengungkapan
23
Bab 23: Orang Bodoh
24
Bab 24: Wanita Ervin?
25
Bab 25: Undangan Nindya
26
Bab 26: Orang Tak Dikenal
27
Bab 27: Teman Lama
28
Bab 28: Pergi Reuni
29
Bab 29: Masuk ke Restoran
30
Bab 30: Fitri yang Aneh
31
Bab 31: Masalah Joni
32
Bab 32: Penipu Payah
33
Bab 33: Berbahagia Bersama
34
Bab 34: Ide Bisnis
35
Bab 35: Bingung Menghabiskan Uang
36
Bab 36: Menceritakan Nindya
37
Bab 37: Ketegasan Niat
38
Bab 38: Kedatangan Nindya
39
Bab 39: Pria Culun
40
Bab 40: Negosiasi Bibit Lele
41
Bab 41: Keributan Keluarga Orang
42
Bab 42: Kemajuan
43
Bab 43: Persiapan ke Rumah Nindya
44
Bab 44: Berangkat ke Rumah Nindya
45
Bab 45: Setetes Kebahagiaan
46
Bab 46: Kekhawatiran Ervin
47
Bab 47: Bertemu dengan Kakek
48
Bab 48: Bertarung dengan Pengawal
49
Bab 49: Pertanyaan Mengejutkan
50
Bab 50: Pergantian Tahun
51
Bab 51: Pergi ke Kebun Binatang
52
Bab 52: Keseruan Kebun Binatang
53
Bab 53: Keponakan Mulut Tajam
54
Bab 54: Ditinggal Sendiri
55
Bab 55: Nasihat Roni
56
Bab 56: Pulang dari Kebun Binatang
57
Bab 57: Nindya Selingkuh
58
Bab 58: Ajakan Antusias
59
Bab 59: Keponakan yang Rewel
60
Bab 60: Selesai berjalan-jalan
61
Bab 61: Pindah ke Rumah Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!