Bab 4: Mobil Pertama

[Tubuh Anti-penyakit: Tubuh Anda tidak akan pernah kena penyakit lagi dan takkan pernah sakit. Semua dan segala penyakit yang ada akan ditolak oleh tubuh Anda.]

Mendengar ini, Ervin tertegun sejenak, berdiri di depan kasur dengan mata yang membesar.

Sebelum dia bisa berbicara, sebuah sensasi perasaan hangat mengalir di sekujur tubuhnya, membuat anggota bagian tubuh Ervin merasa sangat nyaman dan damai.

Rasa hangat berlangsung selama kurang dari 1 menit, kemudian Ervin merasa tubuhnya jauh-jauh lebih sehat dan baik dari sebelumnya.

"Paman, kamu tidak apa-apa?" tanya keponakan perempuan paling besar dengan wajah yang khawatir.

Penampilan Ervin yang terdiam sambil berdiri setelah meletakkan semua keponakan laki-lakinya, tidak sengaja membuat semua keponakan perempuannya takut dan cemas.

Mereka menganggap penampilan Ervin tadi itu aneh.

Mendengar suara keponakannya yang lucu, Ervin menoleh untuk melihat keponakannya sembari tersenyum, menjawab dengan anggukan kepala, "Paman baik-baik saja. Tunggu di sini, paman ingin mengganti baju di kamar mandi. Ingat, tidak boleh mengintip, mata kalian akan nanti bengkak."

"Baik, Paman!"

Setelah mendengar respons mereka, Ervin mengambil baju di dalam lemari dan segera masuk ke dalam kamar mandi, melakukan apa yang ingin dia lakukan.

Di dalam sana, mata Ervin cukup terkejut dengan ukuran Pino miliknya yang sekarang, itu menjadi lebih besar dari ukuran normalnya, mungkin mencapai lebih dari 20 cm panjangnya, lingkar kepalanya menyentuh 4 cm. Tebal, besar, dan berurat.

Cocok dengan tubuhnya yang sudah dipenuhi otot. Tidak lucu apabila otot besar, tetapi Pino ukurannya kecil, seperti anak burung Pipit.

Sebuah kebahagiaan telah tercapai. Semua impian pria, memiliki tongkat besar dan kuat.

Sekarang Ervin punya itu, dan dia sangat bahagia. Kebahagiaan hari ini sangat mendadak dan terlalu banyak.

Dimulai dengan wajah dan tubuhnya yang ditingkatkan, kemudian Sistem datang untuk bersatu dengannya, dilanjutkan lagi dengan ukuran Pino yang menjadi besar.

Melihat sosoknya yang berotot dan sedikit tinggi di dalam cermin, Ervin tersenyum puas dengan tubuhnya yang sekarang.

Dalam beberapa saat, dia sudah menjadi pria tampan dengan otot di tubuhnya. Wanita-wanita pasti menyukainya sekarang.

Ervin berpikir untuk mencari pacar jika ada waktu luang, dia juga harus mencari tipe wanita yang disukai dan difavoritkan, tentu tidak akan asal dalam menjadikan wanita sebagai calon istri atau pasangan hidup selamanya.

Butuh pertimbangan dan pemilihan yang matang, dan tidak boleh gegabah karena sangat krusial.

Keluar dari kamar mandi, pakaian Ervin sudah berganti dengan pakaian yang rapi dan bersih.

Meski bajunya ini terlihat kurang pas di badannya. Hal ini dikarenakan tubuhnya yang sudah mengembang, tubuh Ervin awalnya tampak kurus, otomatis baju yang dibelinya pun tidak begitu besar, mengikuti ukuran tubuhnya saat itu.

Ada niatan untuk ke mall hari ini, tidak mungkin dia memakai pakaian yang ada di lemari sekarang. Pasalnya, kebanyak baju yang ada di dalam lemari punya ukuran yang sama, tidak ada yang besar.

Maka dari itu, pakaian baru harus dibeli hari ini.

"Semuanya, tolong berbaris di depan paman sekarang! Paman ingin memberi tahu kalian sesuatu!"

Berdiri di tengah-tengah kamar sambil menghadap semua keponakannya di atas tempat tidur, Ervin meminta semua keponakannya dengan sikap yang tidak takut lagi.

Di dalam otak Ervin yang sekarang, dia meyakinkan dirinya bahwa bersama keponakannya sekarang tidak akan terjadi apa-apa, selalu ingat bahwa ada Sistem yang membantunya.

Semua keponakannya segera mengikuti ucapan Ervin, bersama-sama mereka semua berdiri di depan Ervin dengan wajah yang penuh ingin tahu.

Lengkungan lembut terbentuk di mulutnya, Ervin tersenyum ke arah mereka semua, dan berkata, "Di siang hari ini, paman ingin mengajak kalian ke mall untuk berbelanja. Apa kalian bersedia?"

Sontak, mata semua keponakan Ervin menjadi cerah, hati mereka mengalami perubahan suasana, dan mereka merasa sangat senang.

Tanpa melakukan diskusi bersama, semua keponakan Ervin menjawab hampir berbarengan, "Aku bersedia!"

Dengan ajakan Ervin kepada seluruh keponakannya barusan, semua anggota keluarga menjadi sangat sibuk karena sepuluh keponakan mereka ingin memakai pakaian yang bagus karena mau bepergian ke mall bersama pamannya.

"Ervin, kamu sungguh ingin membawa anak-anak ke mall? Memangnya kamu punya uang?" tanya Naufal, abang kandung Ervin, dengan wajah yang khawatir.

Sebagai abang, Naufal tahu dengan kondisi keuangan Ervin dan bahkan dia juga tahu pekerjaan Ervin yang menjadi seorang penjoki gim, gajinya tidak besar.

Hati Ervin menjadi hangat mendengar pertanyaan abangnya yang terdengar begitu peduli.

"Aku punya uang, Bang Naufal. Tenang saja," jawab Ervin dengan senyum hangat, "Omong-omong, aku sudah memesan mobil dan sekarang sedang diantarkan."

Naufal terkejut mendengar jawaban Ervin, dan dia menatap Ervin dengan senyum lebar. "Ervin, kamu jangan berbohong kepadaku. Tidak baik berbohong kepada keluarga sendiri."

"Aku tidak berbohong, Bang Naufal," kata Ervin dengan wajah yang serius tanpa ada rasa bercanda.

"Uang dari mana kamu gunakan untuk membeli mobil itu? Kamu minta uang ke papa dan mama?"

Abang Ervin tidak percaya dengan perkataan Ervin karena itu terlalu sulit dipercaya dan sulit untuk benar-benar terjadi.

Menjadi penjoki gim memiliki gaji yang sedikit, untuk membeli mobil tentunya sulit. Naufal tahu sendiri karena dia sempat mencari tahu.

Naufal bekerja di perusahaan sebagai manajemen keuangan. Dia punya keahlian mengenai keuangan dan mencari tahu sumber keuangan. Setelah Naufal cari-cari tentang gaji penjoki, itu tidak besar dan cenderung kecil, sifatnya pun tidak stabil.

Tepat ketika mereka berdua berdebat di ruang tamu berdua.

Abang Ervin yang lain masuk ke dalam rumah dengan tergesa-gesa.

"Ervin! Seseorang mencarimu!"

Mendengar suara abang kandung Ervin yang datang, perdebatan keduanya berhenti, dan Ervin segera bergegas keluar rumah untuk mendatangi seseorang yang mencarinya.

Di luar rumah, Ervin bisa melihat ada sebuah mobil baru yang diparkirkan di depan rumah Ervin yang ada di pinggir jalan.

Bisa dikatakan, keluarga Ervin adalah keluarga sederhana, rumahnya tidak jelek dan tidak bagus, ukurannya sedikit besar dari rumah yang lain.

Mobil hitam yang cukup besar ini terlihat sangat bagus.

Toyota Hiace Premio, mobil besar yang digunakan untuk keluarga besar karena mampu mengangkut 8 orang atau lebih.

Sistem yang memberikan hadiah ini kepada Ervin, dan ternyata itu tidak bohong. Ervin sudah menduga Sistem tidak akan pernah bohong.

Varian mobil ini berbeda dari versi regulernya, Sistem memberi Ervin yang versi kustomisasi dengan nilai mobil ini menjadi bertambah 1 miliar rupiah.

Jujur saja, Ervin sangat senang mendapatkan mobil ini, selain harganya yang mahal, kustomisasi yang disematkan pada mobilnya sangat ramah untuk anak-anak.

"Sial! Ini terlalu mewah, Ervin!"

Naufal dan semua kakak serta Abang Ervin melirik ke dalam mobil yang dibeli oleh Ervin.

Mereka semua sangat penasaran dengan mobil Ervin yang dibeli sehingga mereka rela menunda kegiatan mereka untuk melihat mobilnya.

"Um, ya. Aku sengaja membeli mobil ini dengan tujuan digunakan oleh anggota keluarga, terutama untuk semua keponakanku." Ervin tersenyum sembari menggaruk pipinya.

Kalimat yang Ervin keluarkan membuat semua anggota keluarganya tersenyum, Ervin membeli mobil ini untuk mereka semua.

"Paman! Aku ingin masuk!" Roni yang berdiri di samping ibunya tiba-tiba berteriak meminta izin untuk masuk.

Tanpa berpikir, Ervin mengizinkan semua anggota keluarganya untuk masuk ke dalam.

Sementara dirinya pergi menghampiri petugas yang mengantarkan mobilnya sampai ke rumahnya. Tangan Ervin bergerak untuk menandatangani kertas yang diserahkan petugas. Setelah itu, pengantar mobil berpamitan kepada Ervin dan pergi.

Ervin ikut masuk ke dalam mobil, di dalam terasa nyaman, kursi mobil sudah dimodifikasi dengan memakai bahan yang lembut dan aman untuk anak-anak.

Seluruh interior memiliki perpaduan banyak warna, mayoritas yang memenuhi bagian dalam mobil adalah biru dan pink.

Di dalam mobil ada 12 kursi, 2 kursi bagian depan, termasuk kursi pengemudi, 10 kursi ada di bagian tengah dan belakang.

Terdapat 5 kursi berwarna biru dengan gambar hiu di kepala kursi, dan 5 kursi berwarna pink dengan bungkus kursi berbentuk lumba-lumba pink.

Kustomisasi mobil yang sangat cocok dengan anak-anak.

Berikutnya, Ervin dan suami Kakak Narissa masuk ke dalam mobil, di kursi belakang mobil ada Kakak Narissa yang menjaga 10 keponakannya.

Dengan semuanya sudah masuk ke dalam mobil, Ervin menoleh ke belakang dan berkata, "Sekarang kita akan berangkat. Apa kalian semua siap?"

"Aku siap, Paman!"

Semua keponakan Ervin menjawab hampir berbarengan.

Setelah mendengar jawaban itu, kaki suami Narissa menginjak pedal gas, kemudian mobil bergerak maju menuju mall yang ada di Kota Jakarta Pusat.

Terpopuler

Comments

WITABU08

WITABU08

urat sakit udah ke putus ini

2024-01-04

0

fika^-°04

fika^-°04

lanjut thor
terus crazy up👍🤭

2023-08-02

3

the Amay one

the Amay one

next thor 👍🏿👍🏿👍🏿

2023-08-02

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Berita Mendadak
2 Bab 2: Kejutan Luar Biasa
3 Bab 3: Perubahan Mendadak
4 Bab 4: Mobil Pertama
5 Bab 5: Masuk ke Mall
6 Bab 6: Bocah Lugu
7 Bab 7: Menonton Film
8 Bab 8: Aku Tidak Punya Musuh
9 Bab 9: Kejujuran Berbohong Ervin
10 Bab 10: Impian Papa
11 Bab 11: Pergi Mendadak
12 Bab 12: Sejarah Monas
13 Bab 13: Roni Pengacau
14 Bab 14: Pertolongan Cepat
15 Bab 15: Roni Menangis
16 Bab 16: Burung Kecil
17 Bab 17: Pergi ke Pantai
18 Bab 18: Berteman
19 Bab 19: Sakit Hati
20 Bab 20: Keras Kepala
21 Bab 21: Bang Adam Selamat
22 Bab 22: Sebuah Pengungkapan
23 Bab 23: Orang Bodoh
24 Bab 24: Wanita Ervin?
25 Bab 25: Undangan Nindya
26 Bab 26: Orang Tak Dikenal
27 Bab 27: Teman Lama
28 Bab 28: Pergi Reuni
29 Bab 29: Masuk ke Restoran
30 Bab 30: Fitri yang Aneh
31 Bab 31: Masalah Joni
32 Bab 32: Penipu Payah
33 Bab 33: Berbahagia Bersama
34 Bab 34: Ide Bisnis
35 Bab 35: Bingung Menghabiskan Uang
36 Bab 36: Menceritakan Nindya
37 Bab 37: Ketegasan Niat
38 Bab 38: Kedatangan Nindya
39 Bab 39: Pria Culun
40 Bab 40: Negosiasi Bibit Lele
41 Bab 41: Keributan Keluarga Orang
42 Bab 42: Kemajuan
43 Bab 43: Persiapan ke Rumah Nindya
44 Bab 44: Berangkat ke Rumah Nindya
45 Bab 45: Setetes Kebahagiaan
46 Bab 46: Kekhawatiran Ervin
47 Bab 47: Bertemu dengan Kakek
48 Bab 48: Bertarung dengan Pengawal
49 Bab 49: Pertanyaan Mengejutkan
50 Bab 50: Pergantian Tahun
51 Bab 51: Pergi ke Kebun Binatang
52 Bab 52: Keseruan Kebun Binatang
53 Bab 53: Keponakan Mulut Tajam
54 Bab 54: Ditinggal Sendiri
55 Bab 55: Nasihat Roni
56 Bab 56: Pulang dari Kebun Binatang
57 Bab 57: Nindya Selingkuh
58 Bab 58: Ajakan Antusias
59 Bab 59: Keponakan yang Rewel
60 Bab 60: Selesai berjalan-jalan
61 Bab 61: Pindah ke Rumah Baru
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1: Berita Mendadak
2
Bab 2: Kejutan Luar Biasa
3
Bab 3: Perubahan Mendadak
4
Bab 4: Mobil Pertama
5
Bab 5: Masuk ke Mall
6
Bab 6: Bocah Lugu
7
Bab 7: Menonton Film
8
Bab 8: Aku Tidak Punya Musuh
9
Bab 9: Kejujuran Berbohong Ervin
10
Bab 10: Impian Papa
11
Bab 11: Pergi Mendadak
12
Bab 12: Sejarah Monas
13
Bab 13: Roni Pengacau
14
Bab 14: Pertolongan Cepat
15
Bab 15: Roni Menangis
16
Bab 16: Burung Kecil
17
Bab 17: Pergi ke Pantai
18
Bab 18: Berteman
19
Bab 19: Sakit Hati
20
Bab 20: Keras Kepala
21
Bab 21: Bang Adam Selamat
22
Bab 22: Sebuah Pengungkapan
23
Bab 23: Orang Bodoh
24
Bab 24: Wanita Ervin?
25
Bab 25: Undangan Nindya
26
Bab 26: Orang Tak Dikenal
27
Bab 27: Teman Lama
28
Bab 28: Pergi Reuni
29
Bab 29: Masuk ke Restoran
30
Bab 30: Fitri yang Aneh
31
Bab 31: Masalah Joni
32
Bab 32: Penipu Payah
33
Bab 33: Berbahagia Bersama
34
Bab 34: Ide Bisnis
35
Bab 35: Bingung Menghabiskan Uang
36
Bab 36: Menceritakan Nindya
37
Bab 37: Ketegasan Niat
38
Bab 38: Kedatangan Nindya
39
Bab 39: Pria Culun
40
Bab 40: Negosiasi Bibit Lele
41
Bab 41: Keributan Keluarga Orang
42
Bab 42: Kemajuan
43
Bab 43: Persiapan ke Rumah Nindya
44
Bab 44: Berangkat ke Rumah Nindya
45
Bab 45: Setetes Kebahagiaan
46
Bab 46: Kekhawatiran Ervin
47
Bab 47: Bertemu dengan Kakek
48
Bab 48: Bertarung dengan Pengawal
49
Bab 49: Pertanyaan Mengejutkan
50
Bab 50: Pergantian Tahun
51
Bab 51: Pergi ke Kebun Binatang
52
Bab 52: Keseruan Kebun Binatang
53
Bab 53: Keponakan Mulut Tajam
54
Bab 54: Ditinggal Sendiri
55
Bab 55: Nasihat Roni
56
Bab 56: Pulang dari Kebun Binatang
57
Bab 57: Nindya Selingkuh
58
Bab 58: Ajakan Antusias
59
Bab 59: Keponakan yang Rewel
60
Bab 60: Selesai berjalan-jalan
61
Bab 61: Pindah ke Rumah Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!