Menjadi Paman Sepuluh Keponakan

Menjadi Paman Sepuluh Keponakan

Bab 1: Berita Mendadak

"Pemain pertama, cara bermainmu jelek, Bajingan!"

Di jam 3 malam, di saat semua orang tidur terlelap dengan tenang, seorang pemuda yang biasa saja, dengan penampilan tubuh tidak mengesankan, tidak begitu tinggi, wajah pun tidak tampan atau rupawan, tengah bermain ponselnya dengan wajah yang geram.

Dalam kamar yang rapi dan bersih, pria ini menghabiskan waktu beristirahat di malam hari hanya demi bermain gim ponsel.

Terdengar dari kata-katanya yang bijak, pria ini sedang memarahi teman bermainnya dalam gim karena bermain buruk membuat timnya kalah.

"Sial!" Pria ini melemparkan ponselnya dengan sekuat tenaga ke bantal yang super lembut.

Meskipun sedang marah, barang yang telah dimiliki tidak boleh dirusak, harus dijaga dengan baik, dilempar satu kali itu tidak mengapa.

Melihat ponselnya baik-baik saja, pemuda ini menghela napas panjang. "Untung tidak terkena tembok."

"Ervin ...."

Suara wanita yang begitu lembut terdengar dari luar ruangan, membuat pemuda tersebut berdiri tegak dan menoleh ke arah pintu kamarnya.

"Iya, Ma?" sahut pemuda tersebut karena ibunya telah memanggil namanya.

Ceklek!

Pintu dibuka dan seorang wanita yang cukup tua, memiliki penampilan yang penuh kelembutan dan damai, masuk ke dalam kamar untuk memeriksa pemuda itu.

"Kamu belum tidur?"

Pemuda itu menggelengkan kepalanya sambil menggaruk pipi. "Belum, Ma. Masih ada kerjaan yang belum selesai, sebentar lagi juga Ervin tidur."

Mendengar ucapan anaknya, ibunya tersenyum lembut dan mengangguk. "Jangan banyak bergadang, enggak baik buat kesehatan kamu. Cepat selesaikan kerjaannya lalu pergi tidur. Mama lupa memberi tahu kamu, besok pagi, semua keponakan kamu datang ke sini."

Deg!

Wajah pemuda itu segera memucat seolah tubuhnya diserang oleh penyakit mematika secara mendadak.

Tubuhnya membeku untuk waktu yang singkat, kemudian pemuda tersebut mengangguk kaku kepada ibunya. "I–Iya, Ma. Ervin akan menyelesaikan kerjaan ini dengan cepat."

"Bagus, Mama mau tidur lagi. Jangan lupa bereskan kamarmu sebelum tidur."

Setelah mengatakan itu, ibunya menutup kamar dan pergi meninggalkan pemuda itu di dalam kamar.

"Papa, dia sudah tua, tetapi masih kuat saja ...."

Pemuda itu masih bisa mendengar ibunya yang mengucapkan kalimat yang ambigu.

Usai merasa ibunya sudah jauh dari kamarnya, pemuda itu melompat ke atas kasur dan langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Mereka datang ke sini, aku bisa mati!" Pemuda itu menggigil tidak karuan dengan mata yang dipenuhi rasa takut.

Pemuda itu bernama Ervin Karl, pria muda berumur 20 tahun yang memutuskan untuk tidak kuliah demi kebebasannya. Entah kebebasan apa yang dimaksud olehnya.

Tidak kuliah bukan berarti dia menganggur. Saat ini, di umur 20 tahun kurang 1 bulan, Ervin memiliki pekerjaan sebagai penjoki akun gim, di mana dia dibayar untuk menaikkan peringkat dalam sebuah gim hingga mencapai peringkat tertinggi.

Tentu saja, penjoki terkadang tidak berjalan mulus, seperti yang barusan dia alami ketika mencoba menaikkan peringkat sendirian, dia mendapatkan kekalahan.

Jika kliennya tahu, bisa-bisa dia takkan disewa lagi oleh pelanggan.

Wanita tua yang masih segar dan terawat adalah ibu kandungnya. Kedua orang tua masih sangat sehat, mereka berdua tinggal di rumah tak bekerja karena umur sudah tua. Jadi, anak-anaknya yang gilirannya merawat mereka.

Omong-omong, kedua orang tuanya memiliki 6 orang anak, dan Ervin adalah anakku bungsu, artinya anak terakhir atau anak keenam dari kedua orang tuanya.

Memiliki 5 kakak atau abang, terdiri dari 2 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Bisa dibilang sepasang, ditambah dengannya menjadi 3 anak laki-laki dan 3 anak perempuan.

Kelima abang dan kakak Ervin sudah menikah, dan sialnya mereka menikah di waktu yang berdekatan sehingga mereka juga mempunyai anak yang waktu lahirnya sangat berdempetan satu dengan lainnya.

Masih jelas di dalam kepala Ervin sebuah peristiwa yang melelahkan baginya, yaitu dia dan orang tuanya bolak-balik berkunjung ke rumah sakit untuk menemani kakak kandung dan kakak iparnya melahirkan.

Genap 10 kali Ervin ke rumah sakit yang berbeda untuk melihat keponakannya lahir.

Dengan 10 kali berkunjung ini, Ervin mendapatkan 10 keponakan yang lucu dan ... membuat kepala meledak.

Bagi orang lain, mempunyai keponakan adalah suatu impian yang membahagiakan. Baginya, memiliki keponakan adalah hal yang buruk, apa lagi ada 10 keponakan yang selalu berteriak dan memintanya untuk melakukan hal yang tak masuk akal, membuatnya merasa ada di tempat penyiksaan.

Terakhir kali Ervin pergi ke rumah sakit di dua tahun yang lalu untuk melihat kakak kandung melahirkan anak yang kedua.

Benar, masing-masing dari abang dan kakaknya punya dua anak dengan selisih melahirkan 1 sampai 3 tahun, antara kemunculan anak pertama dan kedua.

"Tidak-tidak! Kumohon, jangan biarkan mereka ke sini! Ampun, DJ!!"

Pada saat ini, Ervin yang menutupi tubuhnya dengan selimut karena ketakutan, tak sadar dirinya tertidur dan mengalami mimpi buruk yang mengerikan.

Brak!

Ervin terjatuh dari atas tempat tidur dengan wajah yang pucat dan panik.

Merasakan sakit di punggung dan kepalanya, Ervin berusaha untuk bangun dan melihat ke sekeliling kamar.

"Di mana mereka?!" Ervin kembali panik dan memandang ke setiap sudut kamar. Sama sekali dirinya tidak melihat ada anak kecil.

Wajah pucat Ervin menjadi merah, jantungnya yang berdetak begitu cepat mulai kembali tenang, menghirup napas dalam-dalam untuk menstabilkan pernapasan. "Fiuh ... itu cuma mimpi buruk."

Hati Ervin menjadi lega saat tahu bahwa peristiwa yang mengerikan yang telah dia alami ternyata cuma mimpi belaka.

"Jam berapa ini?" tanya Ervin setelah sadar bahwa ia tidak sengaja tidur.

Dengan cepat Ervin mengambil ponselnya yang keluaran 2 tahun lalu tampak sedikit usang, kemudian melihat jam di layar.

Muka merah Ervin kembali memutih dengan bola mata yang hampir keluar ketika melihat jam saat ini.

"Tidak!"

Ervin melempar ponselnya ke kasur, dia berlari ke kamar mandi dalam kamar dan menguncinya.

Di dalam sana, Ervin tampak sangat cemas seolah ia diteror oleh sesuatu yang membahayakan nyawanya.

Berdiri sembari bersandar di balik pintu toilet, pandangan Ervin bergerak ke atas ruangan dengan ekspresi memohon.

"Zeus, Apollo, Lucifer, Gatot Kaca, siapa pun orang yang hebat, tolong bantu aku dalam menghadapi sepuluh keponakanku yang akan datang! Kumohon bantu aku, Dewa Zeus Gacor! Setidaknya, tolong lambatkan waktu untukku agar aku bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi mereka semua. Tolong ... aku benar-benar belum siap ...."

Ervin memohon ke langit dengan suara yang lirih dan erdengar pasrah. Dia berlutut di lantai kamar mandi dengan wajah yang depresi.

Pemuda ini punya ketakutan tersendiri terhadap keponakannya, mungkin dia punya phobia keponakan di dalam dirinya.

"Tidak, aku tak boleh takut. Aku harus berani menghadapi mereka, bagaimana juga, mereka semua adalah keponakanku," gumam Elvin sambil mengepalkan tinjunya di atas lantai kamar mandi.

Penampilan Ervin seperti seorang MC yang mendapatkan kekuatan tersembunyi, dan memiliki niat berjuang yang tinggi.

"Yosh! Aku akan berjuang untuk hidup bersama mereka!! Demi Keluarga Karl! Ura!!"

Dengan seruan yang keluar dari mulutnya, Ervin melakukan kegiatan selanjutnya dengan penuh kegigihan dan keseriusan yang tinggi.

Di saat mandi pun, dia menggosok tubuhnya dengan mata yang tajam dan penuh kebulatan tekad.

Namun, Ervin tidak tahu bahwa tubuhnya mengalami perubahan yang luar biasa.

"Aneh, mengapa daki hitam di tubuhku banyak sekali? Air di bak saja sampai menjadi keruh."

Keluar dari kamar mandi, sebuah perasaan aneh memenuhi tubuh dan pikirannya.

Ervin menggelengkan kepalanya, mencoba mengabaikan keanehan pada dirinya. Dia mengambil baju yang ada di atas kasur dan segera mengenakannya dengan cepat, kemudia mengambil ponsel yang ia lempar untuk melihat jam.

"Sudah jam sembilan pagi? Aku menghabiskan satu jam di dalam kamar mandi? Aneh." Ervin terkejut saat tahu dirinya sudah terlalu lama saat mandi.

Wajar saja, dia sudah menghabiskan banyak air untuk memastikan tubuhnya benar-benar bersih dari banyak daki hitam yang luntur dan berjatuhan.

Tidak tahu kenapa tubuhnya menghasilkan banyak kotoran. Mungkin karena dirinya belum mandi 3 hari.

Duduk di atas kasur, Ervin bergumam, "Seharusnya, mereka akan tiba sebentar lagi—"

Tok! Tok! Tok!

"Paman!! Buka pintunya!"

"Paman, aku datang!!!"

Terpopuler

Comments

miyamura kun~

miyamura kun~

admin slot 🗿

2024-04-05

0

Hyung-Nim

Hyung-Nim

uraaaaaa uraaaaaa

2024-01-27

0

PHOENIX UNGU

PHOENIX UNGU

jam 3 malam atau jam 3 pagi

2023-12-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Berita Mendadak
2 Bab 2: Kejutan Luar Biasa
3 Bab 3: Perubahan Mendadak
4 Bab 4: Mobil Pertama
5 Bab 5: Masuk ke Mall
6 Bab 6: Bocah Lugu
7 Bab 7: Menonton Film
8 Bab 8: Aku Tidak Punya Musuh
9 Bab 9: Kejujuran Berbohong Ervin
10 Bab 10: Impian Papa
11 Bab 11: Pergi Mendadak
12 Bab 12: Sejarah Monas
13 Bab 13: Roni Pengacau
14 Bab 14: Pertolongan Cepat
15 Bab 15: Roni Menangis
16 Bab 16: Burung Kecil
17 Bab 17: Pergi ke Pantai
18 Bab 18: Berteman
19 Bab 19: Sakit Hati
20 Bab 20: Keras Kepala
21 Bab 21: Bang Adam Selamat
22 Bab 22: Sebuah Pengungkapan
23 Bab 23: Orang Bodoh
24 Bab 24: Wanita Ervin?
25 Bab 25: Undangan Nindya
26 Bab 26: Orang Tak Dikenal
27 Bab 27: Teman Lama
28 Bab 28: Pergi Reuni
29 Bab 29: Masuk ke Restoran
30 Bab 30: Fitri yang Aneh
31 Bab 31: Masalah Joni
32 Bab 32: Penipu Payah
33 Bab 33: Berbahagia Bersama
34 Bab 34: Ide Bisnis
35 Bab 35: Bingung Menghabiskan Uang
36 Bab 36: Menceritakan Nindya
37 Bab 37: Ketegasan Niat
38 Bab 38: Kedatangan Nindya
39 Bab 39: Pria Culun
40 Bab 40: Negosiasi Bibit Lele
41 Bab 41: Keributan Keluarga Orang
42 Bab 42: Kemajuan
43 Bab 43: Persiapan ke Rumah Nindya
44 Bab 44: Berangkat ke Rumah Nindya
45 Bab 45: Setetes Kebahagiaan
46 Bab 46: Kekhawatiran Ervin
47 Bab 47: Bertemu dengan Kakek
48 Bab 48: Bertarung dengan Pengawal
49 Bab 49: Pertanyaan Mengejutkan
50 Bab 50: Pergantian Tahun
51 Bab 51: Pergi ke Kebun Binatang
52 Bab 52: Keseruan Kebun Binatang
53 Bab 53: Keponakan Mulut Tajam
54 Bab 54: Ditinggal Sendiri
55 Bab 55: Nasihat Roni
56 Bab 56: Pulang dari Kebun Binatang
57 Bab 57: Nindya Selingkuh
58 Bab 58: Ajakan Antusias
59 Bab 59: Keponakan yang Rewel
60 Bab 60: Selesai berjalan-jalan
61 Bab 61: Pindah ke Rumah Baru
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1: Berita Mendadak
2
Bab 2: Kejutan Luar Biasa
3
Bab 3: Perubahan Mendadak
4
Bab 4: Mobil Pertama
5
Bab 5: Masuk ke Mall
6
Bab 6: Bocah Lugu
7
Bab 7: Menonton Film
8
Bab 8: Aku Tidak Punya Musuh
9
Bab 9: Kejujuran Berbohong Ervin
10
Bab 10: Impian Papa
11
Bab 11: Pergi Mendadak
12
Bab 12: Sejarah Monas
13
Bab 13: Roni Pengacau
14
Bab 14: Pertolongan Cepat
15
Bab 15: Roni Menangis
16
Bab 16: Burung Kecil
17
Bab 17: Pergi ke Pantai
18
Bab 18: Berteman
19
Bab 19: Sakit Hati
20
Bab 20: Keras Kepala
21
Bab 21: Bang Adam Selamat
22
Bab 22: Sebuah Pengungkapan
23
Bab 23: Orang Bodoh
24
Bab 24: Wanita Ervin?
25
Bab 25: Undangan Nindya
26
Bab 26: Orang Tak Dikenal
27
Bab 27: Teman Lama
28
Bab 28: Pergi Reuni
29
Bab 29: Masuk ke Restoran
30
Bab 30: Fitri yang Aneh
31
Bab 31: Masalah Joni
32
Bab 32: Penipu Payah
33
Bab 33: Berbahagia Bersama
34
Bab 34: Ide Bisnis
35
Bab 35: Bingung Menghabiskan Uang
36
Bab 36: Menceritakan Nindya
37
Bab 37: Ketegasan Niat
38
Bab 38: Kedatangan Nindya
39
Bab 39: Pria Culun
40
Bab 40: Negosiasi Bibit Lele
41
Bab 41: Keributan Keluarga Orang
42
Bab 42: Kemajuan
43
Bab 43: Persiapan ke Rumah Nindya
44
Bab 44: Berangkat ke Rumah Nindya
45
Bab 45: Setetes Kebahagiaan
46
Bab 46: Kekhawatiran Ervin
47
Bab 47: Bertemu dengan Kakek
48
Bab 48: Bertarung dengan Pengawal
49
Bab 49: Pertanyaan Mengejutkan
50
Bab 50: Pergantian Tahun
51
Bab 51: Pergi ke Kebun Binatang
52
Bab 52: Keseruan Kebun Binatang
53
Bab 53: Keponakan Mulut Tajam
54
Bab 54: Ditinggal Sendiri
55
Bab 55: Nasihat Roni
56
Bab 56: Pulang dari Kebun Binatang
57
Bab 57: Nindya Selingkuh
58
Bab 58: Ajakan Antusias
59
Bab 59: Keponakan yang Rewel
60
Bab 60: Selesai berjalan-jalan
61
Bab 61: Pindah ke Rumah Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!