KEDATANGAN OM DONI DAN TANTE VIVI

"Mmm, iya terimakasih, tapi sungguh saya bisa melakukan apapun sendiri, jadi, pak Farhan tidak perlu repot-repot." Rose rasa dirinya bukanlah siapa-siapa sehingga tidak perlu untuk dilayani, toh dia sudah terbiasakan melakukan pekerjaan rumah saat masih tinggal dirumah om Doni.

"Nona adalah nona muda kami, istri tuan muda, jadi nona jangan sungkan, kami yang ada disini siap untuk melaksanakan perintah yang nona katakan."

Rose tersenyum malu, dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Begitu ya."

"Apa disini aku akan dijadikan ratu meskipun aku hanya seorang istri pengganti." batinnya.

"Nona, barang-barang nona biar nanti..."

"Saya hanya bawa ini saja pak Farhan." Rose menunjukkan dua paperbag yang ada ditangannya, "Semua barang-barang saya masih berada dirumah paman saya."

Pak Farhan mengangguk paham dan berkata, "Mari nona saya tunjukkan kamar nona, nona sepertinya butuh istirahat."

"Ohh baiklah." Rose mengikuti pak Farhan ke lantai dua.

Pak Farhan yang merupakan kepala pelayan dirumah besar milik Rayyan mendapatkan perintah dari tuannya yang menelponnya untuk melakukan ini itu saat Rose tiba dirumahnya, termasuk menunjukkan kamar dimana seharusnya Rose tidur.

Saat menerima perintah tersebut, pak Farhan agak heran juga karna tuan mudanya memintanya untuk menempatkan Rose dikamar yang berada disamping kamarnya, bukan dikamar yang ditempati oleh sang tuan, ingin bertanya, takut kena marah tuannya sehingga dia hanya memendam rasa penasarannya dalam hati tanpa dilisankan.

Mata Rose melirik kesana kemari saat pak Farhan mengantarkannya menuju kamarnya, rumah Rayyan yang kini telah sah berstatus sebagai suaminya benar-benar megah dan besar, Rose sieh bukan tipe orang yang udik, hanya saja memang ini untuk pertamakalinya dia memasuki rumah mewah bak istana.

"Nahh, ini dia kamar nona." pak Farhan berhenti didepan sebuah pintu berwarna coklat tua.

"Terimakasih pak Farhan."

"Nona, ini sudah kewajiban saya, jadi nona tidak perlu berterimakasih, dan kalau nona butuh sesuatu, nona tinggal bilang saja sama saya."

"Baik pak Farhan, sekali lagi terimakasih." Rose tetap mengatakan terimakasih.

"Akhh nona tidak bisa dibilangin, kalau tuan muda dengar nona mengucapkan terimakasih, tuan pasti akan marah." desah pak Farhan dalam hati.

"Kalau begitu, saya akan turun dulu nona, nona sebaiknya beristirahat, nona pasti capek."

Rose mengangguk.

Rose membuka pintu yang kini resmi menjadi kamarnya, sebuah kamar yang luas yang didominasi oleh warna putih dan gold menyambut penglihatannya.

"Ini kamarku." Rose memandang takjub sebelum dia ingat akan satu hal, "Eh tidak tidak, ini adalah kamarku dan kak Rayyan." Rose menyangka kalau dia dan Rayyan akan menempati kamar yang sama, dan hal itu membuat wajahnya kembali murung.

Rose mendudukkan bokongnya dipinggir tempat tidur, saat sedih seperti ini, fikirannya tertuju pada tunangannya, atau lebih tepatnya adalah mantan tunangannya.

"Kak Raka, hiks hiks, maafkan aku kak Raka, maafkan aku, jangan membenciku kalau suatu saat nanti kakak terbangun." desahnya pilu, dia benar-benar merasa bersalah dengan Raka.

*****

"Benar-benar sik Della itu pa, bisa-bisanya dia kabur dihari pernikahannya, coba saja kalau dia tidak kabur, sekarangkan kita bisa tinggal dirumah besar ini pa, bukannya malah keponakan papa yang gatel itu yang jadi istrinya Raka." desah mama Vivi sembari mengedarkan tatapannya ke seluruh penjuru ruang tamu dirumah besar milik Rayyan, mama Vivi benar-benar menyesali sikap Della yang kabur begitu saja saat hari pernikahannya, dan saking marahnya, sampai sekarang, baik papa Doni dan mama Vivi tidak berniat untuk mencari putrinya tersebut.

Papa Doni menghela berat, dia tidak suka mendengar sang istri yang mengata-ngatai keponakannya gatal, tapi papa Doni untuk saat ini tidak mau mendebat istrinya sehingga dia berkata, "Sudahlah ma, gak usah diungkit-ungkit lagilah masalah itu, semuanya sudah berlalu, mungkin memang jodoh nak Rayyan adalah Rosi." saat ini pasangan pasutri tersebut tengah berada dirumah Rayyan, mereka berada disana untuk mengantarkan pakain Rose, Dio tidak ikut karna dia malas untuk bertemu dengan Rayyan.

Sementara menunggu, pak Farhan saat ini tengah memanggil Rose dikamarnya.

Namun ternyata mama Vivi tidak mengindahkan kata-kata suaminya, dia benar-benar tidak ikhlas melihat Roselah yang menikah dengan Rayyan, "Pokoknya awas saja ya kalau anak nakal itu kembali ke rumah, mama marahi habis-habisan dia, mama usir sekalian, biar tinggal dikolong jembatan dia, biar tahu rasa."

"Jangan begitu ma, mungkin Della punya alasan kenapa dia kabur dihari pernikahannya." papa Doni positif thinking.

"Ihh papa ini, selalu saja begini, selalu saja membela yang salah, sekali-kali papa itu tegas dan memarahi Della."

"Biar bagaimanapun Della itu putri kita lho ma, mana mungkin papa tega memarahinya apalagi sampai mengusirnya dari rumah." papa Doni adalah laki-laki penyayang dan tidak gampang emosian, sikapnya benar-benar bertolak belakang dengan sang istrinya yang cendrung pemarah.

"Akhh papa ini benar-benar tidak adil, coba saja giliran Dio, papa selalu saja memarahinya."

Papa Doni sudah akan membuka bibirnya untuk membalas kata-kata istrinya, namun suaranya kembali dia telan saat melihat kehadiran keponakannya yang datang menghampirinya.

Rose tersenyum lebar saat melihat omnya, begitu juga dengan om Doni, sejujurnya, laki-laki setengah baya itu merasa bersalah sama Rose karna demi menyelamatkan dirinya dan keluarganya dia harus mengorbankan Rose, padahal saat ini Rose dengan setianya masih menunggu Raka yang masih terbaring dirumah sakit, tapi rasa bersalah papa Doni agak terkikis saat melihat senyum Rose.

"Om." Rose menyalami sang om dan mencium tangannya.

Papa Doni mengelus kepala Rose dengan sayang, "Maafkan ommu yang tidak berdaya ini Rosi, maafkan kakakmu yang jahat ini Vina." batin papa Doni meminta maaf sama almarhum adiknya karna dia tidak bisa menjaga Rose dengan baik dan malah memaksa Rose untuk menikah demi menyelamatkan keluarganya.

"Tante." Rose beralih menyalami mama Vivi, wanita itu tampak acuh tak acuh seperti biasanya, sedangkan Rose tampak senang dikunjungi oleh satu-satunya keluarga yang dia miliki.

Rose duduk bersebrangan dengan om dan tantenya.

"Apa kamu baik-baik saja Rosi." papa Doni bertanya, dia tampak memperhatikan wajah keponakannya dengan seksama mencoba untuk membaca ekpresi diwajah Rose.

"Tentu saja aku tidak baik-baik saja om, om tahukan aku menunggu kak Raka dan akan selalu setia kepadanya." itu jawaban yang diberikan oleh Rose dalam hati, dan bibirnya malah mengatakan, "Iya om, Rosi baik-baik saja." dia mengatakan hal itu karna tidak ingin om Doni merasa bersalah, biar bagaimanapun, om Donilah yang selalu membantunya selama ini, memberikan sejumlah uang kepadanya untuk biaya pengobatan Raka, dan Rose harus mengorbankan perasaannya demi untuk membalas kebaikan sang om.

"Tentu saja dia baik-baik saja, dia pasti sangat bahagia bisa menikah dengan laki-laki kaya raya seperti Rayyan, harusnyakan Della pa yang menikah dengan Rayyan, bukan perempuan ini."

*****

Episodes
1 KESEDIHAN ROSE
2 WANITA SIALAN
3 KEDATANGAN RAYYAN
4 BAGAIMANA KALAU AKU HAMIL
5 HARI PERNIKAHAN
6 HARI PERNIKAHAN
7 SAH
8 KAMAR PENGANTIN
9 LINGERIE
10 FITNAH DIO
11 DIA HARUS MENDERITA
12 KEDATANGAN OM DONI DAN TANTE VIVI
13 DASAR PENDEK
14 MANDI
15 KEISENGAN RAYYAN
16 MAKAN MALAM MENYEBALKAN
17 NGUPING
18 MENYANYI DAN MENARILAH DIHADAPANKU
19 DASAR GADIS MUNAFIK
20 DASAR LAKI-LAKI SINTING
21 PERTENGKARAN DIRUMAH SAKIT
22 MENJENGUK RAKA
23 APA LAKI-LAKI ITU PERNAH MENYENTUHMU
24 MENGETAHUI FAKTA
25 JANGAN SENTUH AKU
26 NGAPAIN GUE CEMBURU
27 BOSSKU TERNYATA SUAMIKU
28 AJAKAN MAKAN SIANG
29 KEPO
30 KEDATANGAN RAYYAN DICAFE
31 KALIAN JADIANKAN
32 JANGAN PECAT AKU
33 BERSIKAPLAH SEPERTI ISTRI YANG BAIK
34 KEDATANGAN ORANG TUA RAYYAN
35 PERTEMUAN MERTUA DAN MENANTU
36 SEKAMAR
37 KAPAN MENCERAIKANKU
38 SARAPAN
39 SUDAH ADA TANDA-TANDA KEHIDUPAN
40 BERTEMU DENGAN DELLA
41 PERTENGKARAN DI CAFE
42 APA DIA BAIK-BAIK SAJA
43 JADIKAN ROSE SEKERTARISMU
44 DITURUNKAN
45 MAKAN SIANG BERSAMA
46 DI PANGGIL KE RUANGAN RAYYAN
47 KITA PULANG BERSAMA
48 UANGKU AKAN DIGANTIKAN
49 HONEYMOON
50 MINUMAN PENAMBAH STAMINA
51 TELPON DARI DELLA
52 MAKAN SIANG BERSAMA DELLA
53 PERLAKUAN MANIS RAYYAN
54 KECEMBURUAN DELLA
55 DIA BUKAN PACARKU
56 MAMA VIONA DAN PAPA RICO KEMBALI KE AMERIKA
57 PIJIT AKU
58 CHAT DARI DIO
59 KEMARAHAN ROSE
60 KEDATANGAN ADNAN
61 CURHAT ROSE
62 KAMU BICARA JUJURKAN
63 PONSEL BARU
64 OM DONI SAKIT
65 DIA ADALAH MASA DEPANKU
66 AKU AKAN PERGI KE JEPANG
67 HARUSKAH MINTA IZIN
68 KAMU MENGGUNAKAN GUNA-GUNAKAN
69 MENGINGKARI PERASAAN
70 RAYYAN PULANG
71 AJAKAN MERAYAKAN ULANG TAHUN
72 CEMBURU
73 AKU BUKAN LAKI-LAKI BRENGSEK
74 MENCUCI MOBIL
75 SAKIT
76 KENAPA HATIKU JADI PANAS
77 APA YANG TERJADI
78 MEMINJAM UANG
79 TIDURLAH DENGANKU
80 MELAKUKANNYA
81 JANGAN PERGI
82 KEKHAWATIRAN RAYYAN
83 KISAH CINTA ROSE DAN RAKA
84 ROSE DITEMUKAN
85 BERTENGKAR
86 MINTA MAAF
87 BUNGA DARI RAYYAN
88 SIAPA RAKA
89 MAKAN DIKANTIN KANTOR
90 KPERGOK
91 MEMBAWA ROSE KE SALON
92 KAMU CANTIK SEKALI
93 MENYATAKAN PERASAAN
94 CERITAKAN TENTANG RAKA
95 KENAPA JATUH CINTA PADA WANITA SEPERTIKU
96 MEMINTA RESTU
97 KIRIMAN BUNGA DIPAGI HARI
98 HATIKU HANYA UNTUK KAK RAKA
99 NIAT JAHAT DELLA
100 IKLHASKAN RAKA
101 KAKAK SALAH PAHAM
102 ROSE MENGHILANG
103 TIDAK MENEMUKAN ROSE
104 APA ADA YANG KAMU SEMBUNYIKAN
105 KECELAKAAN
106 HAMIL
107 AKU MENYERAHKAN ROSE PADAMU
108 TETAPLAH DISAMPINGKU
Episodes

Updated 108 Episodes

1
KESEDIHAN ROSE
2
WANITA SIALAN
3
KEDATANGAN RAYYAN
4
BAGAIMANA KALAU AKU HAMIL
5
HARI PERNIKAHAN
6
HARI PERNIKAHAN
7
SAH
8
KAMAR PENGANTIN
9
LINGERIE
10
FITNAH DIO
11
DIA HARUS MENDERITA
12
KEDATANGAN OM DONI DAN TANTE VIVI
13
DASAR PENDEK
14
MANDI
15
KEISENGAN RAYYAN
16
MAKAN MALAM MENYEBALKAN
17
NGUPING
18
MENYANYI DAN MENARILAH DIHADAPANKU
19
DASAR GADIS MUNAFIK
20
DASAR LAKI-LAKI SINTING
21
PERTENGKARAN DIRUMAH SAKIT
22
MENJENGUK RAKA
23
APA LAKI-LAKI ITU PERNAH MENYENTUHMU
24
MENGETAHUI FAKTA
25
JANGAN SENTUH AKU
26
NGAPAIN GUE CEMBURU
27
BOSSKU TERNYATA SUAMIKU
28
AJAKAN MAKAN SIANG
29
KEPO
30
KEDATANGAN RAYYAN DICAFE
31
KALIAN JADIANKAN
32
JANGAN PECAT AKU
33
BERSIKAPLAH SEPERTI ISTRI YANG BAIK
34
KEDATANGAN ORANG TUA RAYYAN
35
PERTEMUAN MERTUA DAN MENANTU
36
SEKAMAR
37
KAPAN MENCERAIKANKU
38
SARAPAN
39
SUDAH ADA TANDA-TANDA KEHIDUPAN
40
BERTEMU DENGAN DELLA
41
PERTENGKARAN DI CAFE
42
APA DIA BAIK-BAIK SAJA
43
JADIKAN ROSE SEKERTARISMU
44
DITURUNKAN
45
MAKAN SIANG BERSAMA
46
DI PANGGIL KE RUANGAN RAYYAN
47
KITA PULANG BERSAMA
48
UANGKU AKAN DIGANTIKAN
49
HONEYMOON
50
MINUMAN PENAMBAH STAMINA
51
TELPON DARI DELLA
52
MAKAN SIANG BERSAMA DELLA
53
PERLAKUAN MANIS RAYYAN
54
KECEMBURUAN DELLA
55
DIA BUKAN PACARKU
56
MAMA VIONA DAN PAPA RICO KEMBALI KE AMERIKA
57
PIJIT AKU
58
CHAT DARI DIO
59
KEMARAHAN ROSE
60
KEDATANGAN ADNAN
61
CURHAT ROSE
62
KAMU BICARA JUJURKAN
63
PONSEL BARU
64
OM DONI SAKIT
65
DIA ADALAH MASA DEPANKU
66
AKU AKAN PERGI KE JEPANG
67
HARUSKAH MINTA IZIN
68
KAMU MENGGUNAKAN GUNA-GUNAKAN
69
MENGINGKARI PERASAAN
70
RAYYAN PULANG
71
AJAKAN MERAYAKAN ULANG TAHUN
72
CEMBURU
73
AKU BUKAN LAKI-LAKI BRENGSEK
74
MENCUCI MOBIL
75
SAKIT
76
KENAPA HATIKU JADI PANAS
77
APA YANG TERJADI
78
MEMINJAM UANG
79
TIDURLAH DENGANKU
80
MELAKUKANNYA
81
JANGAN PERGI
82
KEKHAWATIRAN RAYYAN
83
KISAH CINTA ROSE DAN RAKA
84
ROSE DITEMUKAN
85
BERTENGKAR
86
MINTA MAAF
87
BUNGA DARI RAYYAN
88
SIAPA RAKA
89
MAKAN DIKANTIN KANTOR
90
KPERGOK
91
MEMBAWA ROSE KE SALON
92
KAMU CANTIK SEKALI
93
MENYATAKAN PERASAAN
94
CERITAKAN TENTANG RAKA
95
KENAPA JATUH CINTA PADA WANITA SEPERTIKU
96
MEMINTA RESTU
97
KIRIMAN BUNGA DIPAGI HARI
98
HATIKU HANYA UNTUK KAK RAKA
99
NIAT JAHAT DELLA
100
IKLHASKAN RAKA
101
KAKAK SALAH PAHAM
102
ROSE MENGHILANG
103
TIDAK MENEMUKAN ROSE
104
APA ADA YANG KAMU SEMBUNYIKAN
105
KECELAKAAN
106
HAMIL
107
AKU MENYERAHKAN ROSE PADAMU
108
TETAPLAH DISAMPINGKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!