Sebenarnya tangan Dita selalu gatal ingin menampar kekasih sang boss, tapi untungnya akal sehatnya selalu bisa dia andalkan untuk menahan dirinya sehingga meskipun rasanya sulit, Dita masih bisa melengkungkan bibirnya.
"Kalau bukan kekasihnya pak Rayyan, sudah kutampar bibirnya itu." batin Dita.
"Mbak Della mencari pak Rayyan."
"Siapa lagi, gak mungkinkan aku mencari kamu." sinisnya dan melenggang pergi menuju ruangan Rayyan.
"Wanita ****** ini, tidak bisakah dia menjawab dengan baik-baik kalau ditanya, heran deh, kenapa pak Rayyan mau sama wanita modelan kayak gini." Dita mengata-ngatai Della dalam hati, meskipun setiap kali bertemu dengan Della Dita dibuat sangat kesal setengah hati, tapi karna mengingat sang boss dia harus tetap bersikap manis kepada Della.
"Aku doain semoga saja mereka cepat putus, kalau mereka putus, aku akan membuat selamatan." doa Della.
****
Dan Della tidak perlu mengetuk pintu terlebih dahulu, gadis itu langsung main nyelonong saja masuk ke ruangan Rayyan.
Rayyan yang tengah berkutat dengan leptopnya menyelsaikan beberapa pekerjaan mendongak, laki-laki itu memang sudah menduga yang membuka pintu adalah Della, hanya Della yang main masuk tanpa mengetuk terlebih dahulu.
Della tersenyum lebar saat matanya bersitatap dengan mata kekasihnya itu, tapi Rayyan yang masih marah sama Della karna kekasihnya itu mematikan ponsel semalam dan tidak memberitahunya tentang kepergiannya kembali menatap ke arah leptopnya dan nyuekin Della, meskipun cinta mati sama Della, laki-laki posesif itu paling tidak suka saat Della pergi tanpa pamit kepadanya, dia selalu ingin Della melapor kepadanya kalau mau pergi kemanapun dan melakukan apapun.
"Sial, aku dicuekin lagi, harusnyakan aku yang marah sama dia karna dia membatalkan janji makan malam denganku." batin Della, "Tapi berhubung aku ngelakuin kesalahan, yahh tidak ada salahnyalah kalau aku yang ngalah dan meminta maaf sama dia."
Della melangkah masuk dengan anggunnnya mendekati meja kerja Rayyan, dia meletakkan kotak makan siang yang dibawanya dimeja kerja Rayyan.
"Sayang." sapanya berjalan mengelilingi meja kerja Rayyan dan berhenti dibelakang kursi kerja Rayyan, wanita itu kemudian melingkarkan tangannya dari belakang leher Rayyan dan mencium pipi Rayyan, "Kamu kok nyuekin aku sieh, kamu gak kangen sama aku hemm." suara Della mendesah manja.
Rayyan yang masih menyimpan rasa marah untuk Della tidak tahan kalau kekasihnya itu bersikap mesra seperti ini, sudah pasti rasa marah dan sesalnya langsung hilang begitu saja tanpa sisa, "Kamu kemana semalam." meskipun mama Vivi sudah memberitahunya, Rayyan kembali menanyakan tentang kemana Della pergi.
Della yang sudah dikasih tahu oleh mamanya tentang kedatangan Rayyan semalam dan mamanya memberikan alasan bohong atas kepergian Della tentu saja memberikan jawaban yang sama seperti jawaban sang mama, "Ke pesta ulang tahunnya Shinta sayang, pestanya cewek-cewek."
"Terus, harus gitu ponsel kamu matikan, apa kamu disana ketemu sama laki-laki tampan." nada suara Rayyan terdengar cemburu.
Della tertawa hambar saat mendengar kata-kata Rayyan, gimana tidak, semalam dia menghabiskan waktu dengan Adit, mabuk berat sampai membuatnya dan Adit lepas kendali sampai kehilangan keperawanannya, kalau Rayyan tahu, Della sudah yakin akan dibunuh oleh Rayyan, "Mana mungkin aku tertarik sama pria lain sayang kalau yang ada didepanku sangatlah sempurna, lagian apa kamu tidak dengar kata-kata aku ya sayang, kalau pesta itu khusus untuk cewek-cewek." lisan Della sepertinya sudah terlatih untuk berbohong, "Shinta memintaku untuk mematikan ponsel karna dia tidak mau suara berisik ponsel mengganggu pesta ulang tahunnya."
Dan Rayyan yang super pinter percaya, memang bener ternyata, tipu daya wanita mampu meluluhkan akal kaum para adam.
Della kemudian menggeser tubuhnya kedepan dan mendudukkan bokongnya dipangkuan Rayyan, dia melingkarkan tangannya memeluk leher kekasihnya itu, ketika dilihatnya wajah kekasihnya masih belum berubah, wanita itu kembali mengeluarkan bujuk rayunya, "Percayalah sayang, hanya kamu yang ada dihatiku, aku tidak akan pernah berpaling pada pria manapun, kamu percayakan sama aku."
Nahh, barulah saat mendengar kata-kata manis yang tidak lebih dari hanya sebuah omong kosong itu barulah bibir Rayyan sedikit melengkung.
"Oke, semuanya beres." ujar Della dalam hati karna lega saat melihat senyum tipis yang tersungging dibibir Rayyan, hanya Dellalah yang bisa membuat Rayyan tersenyum.
"Aku juga sangat mencintaimu Della, aku ingin menjadikan kamu ratu dihatiku dan kehidupanku, menjadi ibu dari anak-anakku, maukah kamu menikah denganku." spontan Rayyan mengatakan kalimat tersebut, benar-benar tanpa persiapan sama sekali, dia melamar Della tanpa cincin dan tanpa adegan-adegan berlutut seperti difilm-film.
Della tentunya kaget saat mendengar kalau Rayyan melamarnya dadakan begini, dan memang inilah yang sejak dulu sudah ditunggu-tunggu oleh Della, menjadi nyonya Rayyan Pratama, pengusaha muda kaya raya, tentunya itu menjadi hal yang sangat membanggakan untuk Della menjadi seorang istri dari Rayyan Pratama, sehingga dengan sangat antusias Della mengangguk, "Mau, aku samgat mau mendampingimu dan menjadi ibu dari anak-anakmu sayang."
Rayyan tersenyum bahagia, ini untuk pertama kalinya Della melihat sang kekasih tersenyum selebar itu.
"Terimakasih sayang."
Sepasang kekasih itu berpelukan penuh cinta, siap untuk menyongsong kebahagian mereka atau awal malapetaka bagi mereka berdua.
****
Tiga bulan berlalu sejak lamaran itu, kini semua persiapan pernikahan mewah sudah sempurna 100%, pesta pernikahan yang akan dilangsungkan disebuah hotel berbintang, lobi hotel yang luas itu sudah disulap sedemikian rupa dengan nuansa warna putih dan gold, warna kesukaan Della, hari ini benar-benar menjadi hari yang bersejarah untuk Rayyan, dalam waktu beberapa jam lagi, status lajangnya akan berubah menjadi suami karna akan menikahi wanita yang begitu sangat dia cintai, dan dia sangat bahagia.
Saat ini dia berada disalah satu kamar hotel dan sudah mengenakan pakaian pengantin, rencananya, disalah satu kamar hotel yang sudah disulap menjadi kamar pengantin itulah tempat dia dan Della akan menginap dan menghabiskan malam pertamanya, sungguh dada Rayyan berdebar-debar dan tidak sabar menunggu hal yang sudah lama dia tunggu-tunggu, selama ini Rayyan menahan diri untuk tidak menyentuh Della karna ingin melakukannya dimalam pertama, dia ingin membuat malam pertamanya berkesan dengan Della dan menjadi malam yang tidak akan pernah dia lupakan dan Della.
"Akhh, gue gak pernah nyangka Reyy kalau lo lebih dulu melepas masa lajang, gue fikir gue yang bakalan duluan menikah, gue tidak menyangka orang gila kerja kayak lo punya keinginan juga untuk menikah." ledek sahabat Rayyan yang saat ini tengah bersamanya dikamar hotel tersebut, dia adalah Bisma, sahabat Rayyan sejak SMA, selain sahabat, Bisma juga menjadi kuasa hukum yang jasanya sering dipakai oleh Rayyan, "Dan yang tambah aneh ya Reyy, kok ada ya perempuan yang mau sama laki-laki kayak lo."
Rayyan yang agak tersinggung dengan kata-kata sahabatnya dengan begitu cepat menoleh, "Laki-laki kayak apa maksud lo."
"Kulkas, egois, posesif, pemarah, cemburuan." Bisma mengabsen sikap sang sahabat.
Rayyan hanya mendengus menanggapi ledekan Bisma.
"Dan yang paling penting, gue tampan ya Bis, jangan lupakan itu."
"Hmm, iya, itulah satu-satunya yang bisa dibanggakan dari elo yang membuat cewek-cewek suka sama lo, heran dah gue, cewek-cewek sukanya cowok tampan meskipun karakternya minus."
"Bisa stop ngata-ngatain gue Bis sebelum elo gue lempar keluar jendela."
Bisma menutup mulutnya rapat-rapat, dia masih sangat sayang sama nyawanya.
"Lo juga cepatan menikah Bis, jangan kelamaan jomblo, nanti tuh barang lo jadi gak bisa dipake." tambah Rayyan dengan nada dinginnya.
Karna sudah biasa dengan nada bicara Rayyan yang dingin dan ketus, Bisma tidak tersinggung, dia membalas, "Siapa bilang gue jomblo, pokoknya satu bulan setelah elo melangsungkan pernikahan, siap-siap saja menerima undangan pernikahan gue."
"Hmm, kalau itu benar, gue beliin lo mobil ferari sebagai hadiah pernikahan lo."
"Benar lo ya." mata Bisma langsung on begitu mendengar hadiah menggiurkan yang dijanjikan oleh sang sahabat, padahal kata-katanya barusan cuma iseng karna tidak mau diledek karna jomblo, dan sekarang mendengar akan mendapatkan hadiah ferari membuatnya semangat untuk mencari pacar, dan itu akan dia lakukan sepulang dari acara pesta pernikahan sahabatnya.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Tarmi Widodo
sultan mah bebas
2023-11-05
0