"Sudah kubilang kan, aku tidak akan melepaskan kamu sayang~" suara mas Heri terdengar bagai petir yang menyambar di siang hari.
"Awssh ahh lepaskan !" aku memberontak kala dua lengan kekarnya menekan tubuhku ke dinding.
Dari belakang tampak aku rasakan tubuh Mas Heri menekan begitu kuat. Aku merinding..
Meskipun dulu kami sering melakukan hubungan sebagai suami istri namun, kini perasaan itu sudah hilang.
Aku merasa risih saat mas Heri menjilati daun telingaku sambil menekan tubuh bagian bawahnya ke arahku.
"Mas, jangan lakukan Ahh~" mas Heri masih mengunci pergerakan ku, kini dia sedang menghisap ceruk leherku penuh nafsu.
"Sudah lama sekali mas tidak menyentuh kamu sayang, mas ingin tahu apakah masih terasa sama disini.." ucapan mas Heri diiringi gerakan kurang ajar meremas tubuh bagian bawahku.
"Awshh ahh mas, tolong jangan lakukan ! Ini tempat umum !!" aku berontak lagi namun masih gagal.
Sentuhan mas Heri semakin kurang ajar, bagaimana dia bisa seenaknya sendiri meraba dan meremas tubuhku. Tangan kasarnya yang satu masih menahan dua tanganku agar tidak berkutik, sedangkan satu tangan lainnya berani masuk menyusup meremas gundukan kenyal ku.
"Ini atap gedung sayang, sepi~ " Kalimat mas Heri terputus kala mulut nya kembali melanjutkan aktivitas.
Hhmmpphh~ slurrp~ slurrp~ hhmmpphh~
"Tolong !!" aku berteriak keras tapi sedetik kemudian mas Heri justru tertawa.
"Ha ha ha.. Tidak akan ada orang yang datang menolong mu sayang. Lagipula kita ini suami istri Hhmmpphh~" suara mas Heri kembali terdengar berat dan berkabut.
Sial, seperti nya mas Heri beneran terpancing gairah.
Tubuhku gemetar, di saat bersamaan aku sangat marah. Meski dengan suami sendiri, tapi ini adalah pelecehan !!
"Layani suamimu sayang, ugh~" mas Heri berucap seraya menekan tangannya masuk ke dalam rok panjang yang aku kenakan.
Dengan seenaknya dia menyingkap rokku lalu menyusupkan tangan kasarnya itu diantara pangkal paha ku. Sontak aku berontak, "Mas !!"
Aku membentak mas Heri, sungguh aku kini merasa risih dan tidak nyaman.
Sentuhan mas Heri terasa asing dan aku tidak suka, tangan mas Heri terlalu kasar kala mengoyak bagian itu.
Otakku berpikir cepat, jika aku tidak segera melepaskan diri bisa bisa aku dipaksa melayani mas Heri sampai dia puas.
Nafasku tersengal kala mas Heri semakin gencar memberi rangsangan. Aku masih mencari celah untuk melawan.
Ketika Mas Heri berusaha melepaskan resleting celananya, itulah saat yang tepat bagiku untuk kabur.
Mas Heri sedikit lengah hingga aku berhasil menarik kedua tanganku yang terkunci tadi, kemudian aku menyikut lambung mas Heri sekuat tenaga sambil mengumpat kasar.
"Dasar brengsek, bedebah !!!"
Bugh
Bruuk~
Aku mendorong mas Heri sekuat tenaga lalu aku berbalik badan dan kabur secepat mungkin.
"Kumala Dewi kembali !!! Aarrgghh sial !!"
Aku mendengar suara mas Heri di belakang sana, aku tidak peduli dan tidak menoleh sedikit pun.
Aku ketakutan tapi harus tetap tenang kala menekan tombol lift dan memilih lantai tempat anak anak aku titipkan.
Beruntung di dalam lift sepi hanya ada aku, dengan cepat aku merapikan penampilan yang sempat berantakan karena ulah pelecehan yang dilakukan mas Heri .
Tarik nafas, hembuskan~
Tarik nafas, hembuskan~
Aku terus mengatur nafasku agar tenang, lalu segera menghampiri anak anak yang rupanya masih betah memainkan permainan di arena mandi bola.
"Makasih ya pak sudah jagain anak anak saya,ini sedikit untuk bapak." aku mengulurkan beberapa lembar uang berwarna biru sebagai tanda terima kasih.
"Sudah kewajiban saya bu, ini terlalu banyak~" ucap pria tersebut berniat mengembalikan padaku.
Aku menolak dengan sopan, kemudian aku membawa Rasya dan Arsya untuk pulang ke apartemen.
Aku hanya ingin lekas pergi dari tempat ini, aku takut mas Heri tiba tiba muncul lalu mengejutkan aku dan anak anak .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments