Bab 17 : Duka yang hilang

Setelah Ani dan Reno untuk pertama kali makan di kantin berdua tanpa teman-temanya,Reno langsung mendatangi teman-temanya bahwa dia memang menyukai Ani. Dan mereka semua ingin mendukung keinginan Reno bahkan Rani dan Sinta pun menyetujui dengan berat hati demi kebahagiaan temanya itu.

*

*

Setelah sore hari Rani yang datang bersama Hana untuk mengunjungi Reno dan keluarganya yang masih berduka. Reno menyambut kedatangan kedua temanya itu. Karena memang itu adalah inisiatif Rani yang ingin mengunjungi keluarga Reno dan mengajak Hana. Rani ingin melupakan rasa sakit atas pengakuan mengejutkan Reno yang mengatakan bahwa dia menyukai Ani.

Reno yang senang karena teman-temanya sangat peduli kepadanya ia pun mengajak Rani dan Hana untuk makan di rumahnya kebetulan ART dirumahnya memasak banyak untuk tamu yang berkunjung di rumah Reno. Reno termasuk dari keluarga yang mampu, ibunya seorang dosen dan ayahnya memiliki sebuah restoran. Namun Reno tidak pernah memperlihatkan bahwa dia anak orang kaya dia bahkan lebih suka kemana-mana naik motor dibandingkan mobil.

Rani dan Hana baru pertama kali ke rumah Reno bahkan selama ia berteman denganya mungkin hanya Ahmad lah yang sering bermain dirumah Reno karena mereka sama-sama menyukai game. Setelah melihat-lihat rumah Reno,mereka makan bersama dengan keluarga Reno dan berbincang-bincang dengan akrab layaknya seperti keluarga sendiri. Memang ibu Reno sangat baik bahkan dia menerima semua teman Reno tanpa memdang status yang terpenting pertemanan mereka tulus.

Setelah selesai makan Reno yang termenung sendiri di balkon samping rumahnya yang terdapat sebuah taman dengan tempat duduk santai. Rani melihatnya dan menghampirinya ia tidak tahu kalau Reno orangnya sangat rapuh dibandingkan dengan yang sering dia lihat padahal Reno adalah sosok yang pemberani dan tegar.

Reno terkejut saat Rani menghampirinya ia langsung menyeka air matanya seolah tidak terjadi apa-apa. “Kamu sedang apa Ran disini.

“Aku disini karena melihatmu sedang termenung dan menangis.”Rani duduk disebelah Reno yang notabenya adalah teman akrabnya itu untuk menghiburnya. Reno mengatakan bahwa dia sangat terpukul atas kehilangan ayahnya yang secara tiba-tiba.Kini dia harus menjadi kepala keluarga untuk ibu dan adiknya sebenarnya dia belum siap untuk itu semua namun keadaan lah yang membuatnya harus menjaga keluarganya dari sekarang.

“Menangis lah aku akan menjadi bahumu.” Rani sambil menepuk bahunya untuk bersandar.

Mendengar hal itu Reno langsung memeluk Rani dan menangis dia terharu mendengar perkataannya itu. Dan ketika Rani mendapat pelukan dari Reno secara mendadak membuat jantungnya berdegup kencang wanita dengan rambut sebahu dan berparas manis itu pun perlahan-lahan membalas pelukan dari Reno.

Setelah Reno sudah tenang dalam pelukannya dia mulai melepas pelukan hangat itu dan mengajak Rani untuk masuk kedalam. Namun Rani memutuskan untuk pulang karena hari mulai larut malam ia pun lantas mengajak Hana untuk pulang bersamanya. Ketika di jalan ia ingin membeli martabak namun saat hendak turun, ia merasa melihat ada seseorang dibalik gang yang gelap yang sepertinya sedang melihatnya.

“Han kamu lihat gak ada orang disitu.” Rani sambil menunjuk gang gelap disekitar tempat penjual martabak itu.

“Mana ada.” Hana yang melihat gang tersebut namun tidak ada orang seperti dikatakan oleh Rani.

Rani yang melihat lagi namun ternyata tidak ada orang tapi sepertinya dia tidak salah lihat terlihat jelas ada orang dengan rambut panjang yang menutupi sebagian wajahnya. Entah Rani yang merasa bahwa dia berhalusinasi atau tidak untuk sekarang dia hanya ingin berpikir lebih positif supaya tidak ada yang mengganggunya.

“Mungkin itu fikiranku saja.” Rani yang menutup matanya sambil menarik nafas dalam-dalam supaya pikirannya tetap jernih.

Setelah mereka membeli martabak mereka pun pulang ke kosnya dan dia melihat Ani yang di depan pagar seolah-olah sedang menunggu seseorang.

“Ani kenapa kamu berdiri di luar.” Hana yang bertanya kepada Ani apa yang sedang ia lakukan.

Ani pun menjawab. “Aku sedang menunggu kalian aku ingin mengatakan sesuatu kepada kalian.”

“Baiklah apa itu.” Lanjut Hana.

“Sebenarnya akhir-akhir ini aku gak bisa tidur karena mimpi buruk aku bahkan aku sampai gak berani masuk ke kos sendirian.” Ujar Ani dengan keluh kesahnya.

Mendengar Ani mengatakan seperti itu ia mengingatkan akan dirinya yang selalu bermimpi buruk. Lagi pula kamar kos san disana termasuk cukup luas dan untuk itulah Hana dan Rani nge kos berdua disana juga dilengkapi fasilitas dapur dan kamar mandi.

Rani pun menyetujui begitu juga Hana untuk membiarkan Ani menginap hanya semalam. Setelah mereka masuk Ani langsung meminta izin Hana dan Rani untuk pergi mandi. Setelah beberapa saat mereka akhirnya tidur satu kasur walaupun kasurnya besar namun sebenarnya itu hanya untuk 2 orang alhasil mereka bertiga mau tidak mau saling bedesakan. Saat Ani tidur ditengah entah kenapa kedua orang yang berada di samping kanan kiri Ani tidak bisa tidur karena merasa badan mereka terasa panas padahal ac disana sudah menyala.

Saat itu juga Hana bangun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi saat selesai kekamar mandi entah kenapa dibalik lampu yang remang-remang ia melihat Ani yang seperti tidak menempel di kasur seperti sedang mengayang di atas kasur. Saat itu Hana langsung mengucek kedua bola matanya yang seperti tidak percaya namun saat di lihat lagi ternyata tubuh Ani sedang tidak mengayang. Lantas Hana pun memeriksa Ani yang tengah tertidur pulas namun ternyata itu mungkin cuma halusinasi Hana saja.

Saat Hana mencoba untuk memejamkan kedua matanya entah kenapa dia yang sekarang merasa tidak bisa tidur. “Hana.” Suara yang menggema di telinga Hana yang membuat dia langsung terbangun lagi. Namun saat itu Ani dan Rani sedang tertidur pulas lalu siapakah yang memanggilnya. Saat itu juga dia mencium aroma melati yang sangat menyengat yang membuat merinding seluruh tubuhnya.

Dia ingin sekali membangunkan kedua temanya itu namun melihat mereka berdua terlalu pulas dia akhirnya mengurungkan niatnya untuk membangunkan dan memilih untuk diam dan mencoba untuk tidur dibawah selimutnya.

Hana yang ketakutan ingin sekali melalui malam tersebut secepatnya dan ingin mendengar suara ayam berkokok yang menandai datangnya pagi. Malam terlalu suram hingga ia tidak ingin malam tersebut terlalu lama,ini pertama kalinya bagi Hana yang melalui malam begitu menakutkan yang membuat seluruh badannya lemas dan merinding.

*

*

Pagi yang di tunggu telah tiba namun saat Hana bangun dari tidur yang hanya tidur sebentar dia meraba kasur tempat Ani tidur namun saat diraba ternyata Ani telah meninggalkan kasur tersebut dan yang ada hanya Rani.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!