Bab 9 : Libur Telah Usai

Keesokan harinya Rani dan kawan-kawan akan pergi dari desa tersebut karena insiden yang menimpa mereka akhir-akhir ini dan juga hari libur hampir usai waktunya mereka untuk memulai aktivitas sebagai seorang mahasiswa. Sebelum pergi kakek Sugeng dan mbah Darmi memberi sedikit nasehat kepada mereka.

“Kalian semua harus hati-hati jaga kesehatan dan keselamatan,ingat selalu berdoa dan minta lah bantuan kepada pak ustad untuk meruqyah kalian.” Ucap mbah Darmi.

“Kami disini akan melakukan pengajian dan berdo’a bersama-sama untuk keselamatan kalian dan juga semoga desa ini bisa berubah yang lebih tentram.” Ucap kakek Sugeng.

“Baik kek.” Ucap Rani dan teman-teman.

Mereka akhirnya kembali ke kota setelah kejadian di desa Rani. Sinta dan teman-temanya tidak berani bercerita kepada keluarganya takut mereka khawatir. Mereka lebih memilih menyelesaikan masalah mereka sendiri karena semua itu terjadi karena ulah mereka.

“Teman-teman ayok kita ke ustad sholeh untuk membantu masalah kita.” Ucap Rani kepada teman-temanya.

“Iya ayok Ran,aku juga gak berani ngomong ke keluargaku tentang hal yang terjadi kepadaku.” Ucap Sinta.

“Baiklah ayok kita sama-sama ke Pak ustad.” Ucap Ahmad.

Mereka akhirnya pergi ke rumah ustad sholeh untuk meminta bantuan. Setelah sesampainya mereka di rumah pak ustad, mereka langsung menceritakan kronologinya secara rinci. Setelah mendengar cerita tersebut pak ustad langsung meruqyah satu per satu dan mengajak mereka mengaji bersama. Setelah mereka merasakan ketenangan batin mereka langsung pamit ke rumah ataupun kos mereka.

“Semoga kalian terhindar dari hal-hal mistis dan jangan lupa selalu beribadah dan berdoa, jika ada sesuatu yang membuat kalian terganggu kalian bisa datang kembali.” Ucap pak ustad.

“Iya pak terima kasih ya pak telah membantu kita.” Ucap Reno.

Akhirnya mereka pulang bersama dan Sinta menginap di kos san Rani dan Hana. Sedangkan Reno dan Ahmad kembali ke rumah masing-masing.

“Sebentar lagi kita akan masuk kuliah semoga hal ini menjadikan pelajaran dan pengalaman bagi kita.” Ucap Hana.

“Iya Han semoga ini sudah berakhir dan kita hidup normal seperti biasanya.” Ucap Sinta.

“Sudah ayok kita tidur.” Ucap Rani.

Segera setelah itu mereka tidur dan untuk pertama kalinya tidur mereka terasa nyenyak tidak ada mimpi buruk ataupun ganguan dari hal-hal mistis. Keesokan harinya mereka mulai kembali beraktifitas seperti biasanya Rani dan Hana juga mengantar Sinta pulang ke rumahnya. Dan akhirnya Sinta tiba di rumahnya sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Rani dan Hana yang sudah mengantarnya.

“Terima kasih ya teman-teman sudah ngantar aku pulang.” Ucap Sinta.

“Iy gak papa dekat kog dengan kos san kita lagi pula kita mana tega biarin kamu pulang sendirian.” Ucap Rani.

“Ya udah kita balik dulu,karena kita juga harus ber soap-siap karena kita besok udah masuk kuliah.” Ucap Hana.

“Ya udah hati-hati ya sampai ketemu besok.” Ucap Sinta.

Hana dan Rani kembali ke kos san mereka setelah mereka mengantarkan Sinta pulang. Setelah kembali ke kos san mereka,entah kenapa Rani dan Hana mencium aroma melati kemudian munculah sesosok wanita yang muncul dari kamar sebelah. Rani dan Hana mengira itu adalah anak kos baru namun ketika mereka saling bersebrangan Rani yang melihat wanita tersebut ada yang aneh.

“Han kamu lihat gak wanita tadi,siapa ya dia?” Tanya Rani.

“Mungkin anak baru.” Jawab Hana.

“Tapi Han wajahnya sangat pucat kayak orang lagi sakit.” Ucap Rani.

“Ya mungkin emang lagi sakit.” Ucap Hana.

“Tapi tadi sebelum wanita itu lewat sebelumnya aku mencium bau melati, kamu gak mencium apa bau melati tadi.” Ucap Rani.

“Ya kan mungkin ada yang pake parfum atau nggak ya tadi cewek itu pake parfum.” Ucap Hana.

“Masak pake parfum baunya sebelum orangnya muncul,kalau parfum baunya ketika orangnya lewat bukan dari depan mana sebelum wanita itu muncul lagi.” Ucap Rani.

“Udah lah Rani itu mungkin parfum orang lain,kamu jadi pikirannya kemana-mana setelah kita dari desa kamu.” Ucap Hana.

“Bagaimana gak kepikiran yang aneh-anak kita kan juga lagi ngalaminya.” Ucap Rani yang tak di gubris dan langsung ditarik masuk oleh Hana.

Ketika malam hati Hana mau keluar untuk membeli makanan. Namun ketika itu dia melihat wanita tadi dan mulai menyapanya karena bagaimanapun dia tetangga kosnya mereka berdua.

“Hai apakah kamu anak kos baru yang tinggal di sebelah kamarku?” Tanya Hana.

“Iya.” Ucap wanita itu yang menjawab dengan pelan dan lembut.

“Siapa namamu?” Tanya Hana lagi.

“Namaku Ani aku dari jawa timur.” Ucap wanita itu.

“Oh ya Ani namaku Hana dan teman yang satu kamar denganku namanya Rani.” Ucap Hana.

“Senang bertemu denganmu.” Ucap Ani.

“Apakah kamu sedang sakit,kenapa wajahmu pucat sekali.” Ucap Hana.

“Kulitku emang pucat seperti ini.” Ucap Ani.

“Oke baiklah aku pergi dulu ya soalnya mau beli makanan.” Ucap Hana.

“Hati-hati di jalan.” Ucap Ani.

Dan setelah pulang dari membeli makanan Hana menceritakan kepada Rani bahwa dia sudah bertemu dan berkenalan dengan Ani. Mendengar itu Rani sudah tidak kepikiran aneh-aneh kepada Ani. Dan dia juga ingin sekali menyapa teman baru kos nya itu.

Pagi harinya Rani dan Hana sudah memulai aktivitasnya sebagai seorang mahasiswa. Sinta,Reno dan Ahmad pun juga sudah memulai hari-hari seperti biasa dan menganggap kejadian kemarin sebagai mimpi buruk. Mereka semua bertemu di kelas dan mulai mengobrol satu sama lain.

“Akhirnya aku sudah tidak bermimpi buruk lagi.” Ucap Rani.

“Iya aku juga setelah melihat sosok genderuwo aku juga gak pernah bisa tidur nyenyak.” Ucap Reno.

“Apa kau pernah melihat genderuwo.” Ucap Hana.

“Iya Reno pernah melihatnya dia hampir pingsan di tempat,tapi kalau aku sih gak pernah lihat ya.” Ucap Ahmad.

“Jangan bilang gitu kalau udah dilihatin makhlus halus baru tau rasa kamu.” Ucap Reno.

“Amit-amit,jangan sampai deh.” Ucap Ahmad.

“Kamu beneran lihat dimana kalau lihatnya?” Ucap Rani.

“Di makam keramat.” Ucap Reno.

“Stress kalian ya,berani-beraninya ke makam angker itu.” Ucap Hana.

“Reno yang ngajak sebenarnya aku gak mau dari awal.” Ucap Ahmad.

“Sudah-sudah jangan berdebat kita sudah untung gak di ikutan sampai sini.” Ucap Sinta.

“Oh ya Sin,kamu udah gak pernah dilihatin lagi sama wanita berkebaya itu.” Ucap Reno.

“Semoga saja tidak,kalau sampai dia ngikutin kita kesini dia berarti di pecat karena kurang kerjaan.” Celetuk Sinta yang membuat teman-temanya tertawa.

“Hati-hati kalau berbicara nanti kalau dia ganggu kita gimana.” Ucap Rani.

“Santai Ran,kita cuma bercanda kog. Amit-amit sampai diganggu lagi.” Ucap Sinta.

Waktu belajar sedang berlangsung akan tetapi perut Sinta tiba-tiba bergejolak menandakan dia ingin buang hajat.Akhirnya dia meminta izin ke kamar mandi pada saat itu,ada wanita cantik namun berwajah pucat sedang berdiri di depan kaca kamar mandi. Sinta yang sudah mules langsung melewatinya saja. Namun saat selesai BAB,Sinta terkejut saat melihat wanita itu terus berdiri di depan kaca.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!