Saat sinta membicarakan Ani, saat itu muncul dari belakang yang ternyata Ani. Dan melihat Ani yang tiba-tiba muncul membuat Rani,Sinta dan Hana terkejut. Namun saat itu Hana malah menawarkan untuk pulang bersama padahal Sinta saat itu sungguh tidak nyaman saat bersama Ani. Namun saat itu Ani tidak membawa sepedah dan Hana berboncengan dengan Rani. Melihat Sinta yang saat itu tidak berboncengan dengan siapa pun Hana meminta Sinta untuk memboncengkan Ani.
“Eh Sin kamu boncengin Ani ya,kos san Ani kan sama dengan kos san aku dan juga satu jurusan dengan rumahmu.” Pinta Hana.
“Baiklah.” Jawab Sinta.
Sinta yang tidak berani menolak permintaan Hana akhirnya menyetujui untuk mengantarkan Ani pulang. Ketika dalam perjalanan Sinta dan Ani sama-sama diam yang membuat suasana menjadi hening,karena Sinta yang tidak mau berbicara kepada Ani akhirnya Ani lah yang memulai pembicaraan lebih dulu.
“Sinta,kenapa sepertinya kamu takut kepadaku.” Ucap Ani.
“Takut, aku gak takut kepadamu kog.” Ucap Sinta.
“Tapi ketika kamu bertemu denganku ekspresimu seperti sedang ketakutan.” Ucap Ani.
“Enggak,aku cuma penasaran sama kamu saja.” Ucap Sinta.
Setiap pertanyaan yang di ucapkan oleh Ani entah kenapa membuat seluruh tubuh Sinta gemetaran dan jantungnya tiba-tiba berdetak lebih cepat.
Mereka pun akhirnya tiba di kos san Rani dan Hana sekaligus Ani karena memang cukup dekat dengan kos san mereka. Sinta yang tiba-tiba merasa tidak enak badan akhirnya langsung pulang tanpa mampir ke kos san Rani dan Sinta setelah mengantarkan Ani.
Di satu sisi ada Reno dan Ahmad yang dari tadi belum pulang karena mereka menunggu seorang siswa yang pingsan tadi. Namun setelah Reno mencoba untuk membangunkan wanita tersebut akhirnya wanita tersebut sadar juga. Namun saat wanita itu sadar ternyata dia sangat ketakutan seperti habis melihat sesuatu yang menyeramkan.
“Hei,kenapa kamu seperti sedang ketakutan.” Ucap Reno kepada wanita itu yang sedang ketakutan.
“Tadi aku melihat sosok hantu wanita di dalam kelas.” Ucap wanita tersebut
“Benarkah itu.” Ucap Ahmad yang terkejut.
“Iya!!Tadinya aku hanya merasakan hawa yang aneh,namun saat aku melihat ke belakang ternyata ada sosok hantu wanita yang memakai kebaya merah namun wajahnya sangat menyeramkan.” Jelas.
Mendengar nama wanita berkebaya merah sontak membuat Reno dan Ahmad terkejut. Namun saat itu Ahmad dan Reno hanya diam dan mematung. Setelah wanita itu sadar dan menceritakan banyak hal yang terjadi tadi membuat Reno dan Ahmad tidak percaya,namun karena dia bilang bahwa yang dilihatnya adalah wanita berkebaya merah membuat mereka mau tidak mau harus mempercayainya karena mana mungkin wanita itu tahu tentang wanita berkebaya merah kalau dia tidak melihatnya sendiri. Setelah pikiranya dipenuhi dengan wanita berkebaya merah Reno dan Ahmad akhirnya pulang namun dalam perjalanan mereka masih tetap diam dan tidak berani berbicara sepatah kata pun apalagi kalau sampai Sinta tahu.
Keesokan harinya Reno dan Ahmad di ajak oleh teman kampusnya untuk camping bersama. Bukan hanya Reno dan Ahmad saja tapi juga para wanita juga di ajak termasuk Rani,Hana,Sinta tak lupa dengan Ani.
Saat mereka mulai mempersiapkan camping bersama sebenarnya Reno dan Ahmad tidak ingin mengajak teman-teman wanitanya karena takut terjadi sesuatu dengan mereka.
“Ran,kamu mau ikut?” Tanya Reno.
“Ya iyalah ini acara yang sudah ditunggu-tunggu tahun ini.” Ucap Rani.
“Kalian berdua juga ikut?”Tanya Reno kepada Sinta dan Hana.
“Kita kan emang biasanya juga ikut,kita jadi dekat kan gara-gara kita dulu ikut camping barsama kan.” Ucap Hana.
Reno tidak berani mengatakan alasanya karena takut mereka jadi gelisah terutama Sinta. Akhirnya Reno tidak memberitahu mereka karena lebih baik tidak tahu tentang masalah wanita berkebaya merah tersebut.
“Yuk kita persiapan,ayok kita tanya ke Ani dia mau gabung gak sama kita.” Ucap Hana.
“Hana nggak terlalu nyaman dengan Ani.” Ucap Sinta yang akhirnya berbicara karena dari tadi dia cuma diam mendengarkan namun tidak dengan masalah Ani.
“Kenapa kamu nggak suka sih sama dia,dia baik lho.” Ucap Hana.
“Tapi kalau Sinta gak nyaman dengan dia lebih baik jangan ajak masuk grup kita karena mungkin akan terjadi ketidaknyamanan.” Ucap Reno.
“Baiklah kalau begitu.” Ucap Hana.
Waktu ber camping akhirnya tiba. Rani dan teman-temanya sedang mendirikan tenda dan setelah selesai Rani sedang menikmati hawa sejuk di bukit tempat dia camping. Rani tiba-tiba melihat Ani yang berjalan menyusuri bukit dan Rani pun mengikutinya karena dia penasaran kenapa Ani berjalan sendirian tanpa ada yang menemani terlebih lagi dia takut Ani kesasar.
“Ani kamu mau kemana?” Teriak Rani sambil mengikuti Ani yang jaraknya semakin menjauh.
Rani yang sedari tadi meneriaki Ani namun tidak didengarnya tanpa di sadari telah kehilangan jejak Ani. Terlebih lagi saa itu malah Rani yang tersesat dia tidak tahu dimana ia sekarang sepertinya dia sekarang sangat jauh dari tempat campingnya.
Dia berteriak sambil memanggil teman-temanya namun tidak ada respon dia berlari kasana kemari tanpa tujuan pasti karena dia tidak tahu arah jalanya. Disaat dia hampir menyerah dan menangis tiba-tiba ada seorang kakek yang sedang membawa kayu di punggungnya. Kakek tersebut menghampiri Rani yang sepertinya tersesat saat itu.
“Nak sepertinya kamu sedang tersesat.” Ucap kakek tersebut.
“Iya kek,kakek saya mau minta tolong antarkan saya ke teman-teman saya yang sedang camping di sini.” Ucap Rani.
“Oow kamu sedang camping disini namun kamu tersesat,baiklah kakek antarkan kamu ke bukit tempat orang camping.” Ucap kakek tersebut.
Tak lama kemudian Rani akhirnya sampai ke tempat campingnya berkat bantuan dari kakek tersebut namun tiba-tiba kakek itu berpesan kepada Rani seolah-olah dia tahu tentang apa yang akan terjadi nantinya.
“Nak mulai sekarang kamu harus hati-hati ada sesuatu yang sedang mengincar kalian,jaga dirimu dan temanmu.” Ucap kakek tesebut.
“Kakek maksudnya apa.” Ucap Rani.
Tanpa menjawab pertanyaan Rani kakek tersebut langsung pergi setelah mengantarkan Rani. Rani bingung dengan pesan kakek. Apa maksud dari kakek tersebut kepada Rani. Saat Rani sedang memikirkan perkataan kakek tersebut tiba-tiba Sinta memanggil dan membuat lamunan Rani menjadi buyar.
“Ran kamu dari mana saja.” Ucap Sinta.
“Tadi aku…” Ucapan Rani yang terpotong karena ajakan Ahmad untuk makan siang.
“Hey kalian ayok kita makan.” Ucap Ahmad.
“Iya sebentar.” Ucap Sinta sambil menarik tangan Rani untuk ikut makan sebelum Rani menjelaskan kejadian yang baru saja menimpanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments