“Kamu tidak masuk kelas?” Tanya Sinta kepada wanita yang terus di depan kaca tersebut.
“Tidak.” Jawab wanita tersebut.
“Apakah kamu sakit?” Tanya Sinta.
“Tidak.” Ucap wanita tersebut.
Sinta yang dari tadi bertanya namun hanya jawaban “tidak” yang di dengarnya akhirnya penasaran dengan wajah wanita itu yang sedari tadi nunduk dan hanya berdiri di depan kaca. Namun saat dia memandanginya wanita tersebut menoleh ke arah Sinta. Sinta merasa tidak asing dengan wanita tersebut namun karena sepertinya dia sudah meninggalkan kelas terlalu lama dia pun akhirnya kembali ke kelas dan membiarkan wanita tersebut di dalam kamar mandi.
“Sepertinya aku pernah melihatnya,namun di mana ya.” Gumam Sinta yang sepertinya tidak asing dengan wajahnya.
“Kamu dari mana saja sih kog lama banget.” Ucap Hana.
“Tadi aku ketemu sama cewek namun dia hanya berdiri di depan kaca saja hampir satu jam.” Ucap Sinta.
“Mungkin dia lagi mikirin skripsi.” Ucap Hana.
“Mungkin saja tapi dia juga tingkahnya aneh banget.” Ucap Sinta.
“Sudahlah sampai kapan mau berpikiran aneh-aneh.” Ucap Hana.
Malam harinya tepat pada pukul 02.00 Ahmad yang tidur di kamarnya yang mana di malam itulah Ahmad mengalami hal yang tak terduga. Ketika dia tidur Ahmad mendengar seseorang sedang menyapu. Ahmad pun mulai terbangun namun dia tidak berani melihat ke arah jendela karena dia berfikir mana mungkin ada orang yang akan menyapu tengah malam. Dia pun mulai melanjutkan tidurnya dengan selimut yang menutupi mukanya.
Di sisi lain Rani juga mengalami hal aneh di tengah malam yaitu dia mendengar suara tangis yang berasal dari kamar sebelah yaitu kamarnya Ani. Suara tangis semakin terdengar di telinga Rani padahal kamar kos nya adalah kamar yang kedap suara. Namun Rani berpikir mungkin dia menangis terlalu kencang sehingga bisa terdengar di kamar sebelahnya. Tak lama kemudian Rani mencoba untuk tidur kembali.
Keesokan harinya Rani yang melihat Ani ketika Rani akan berangkat kuliah bersama Hana. Dia ingin sekali bertanya kenapa dia bisa menangis pada tengah malam. Namun dia mengurungkan niatnya karena mungkin itu adalah urusan pribadinya.
“Han kamu mendengar tidak,tadi pas tengah malam aku mendengar suara tangisan dari kamar sebelah.” Ucap Rani.
“Maksudmu dari kamarnya Ani.” Ucap Hana.
“Iya masak kamu gak dengar.” Ucap Rani.
“Gak dengar tuh.” Ucap Hana.
“Emang ya kebangetan kalau tidur mungkin kalau ada kebakaran baru bangun itu pun harus di guyur air se ember dulu.” Celetuk Rani ke Hana.
“Ya namanya orang tidur pasti gak dengar apa-apa lah ya.” Ucap Hana.
Sesampainya dia di kampus Rani dan Hana bertemu dengan Sinta,Reno dan Ahmad namun sepertinya mereka lebih fokus ke Ahmad yang sepertinya dia kurang tidur semalam. Dikarenakan Ahmad mendengar ada yang menyapu tengah malam membuatnya terjaga sepanjang malam.
“Kamu kenapa sih pasti gak tidur ya tadi malam,makanya jangan main game mulu.” Ucap Sinta.
“Bukanya gak tidur,cuma gak bisa tidur karena semalam dengar orang nyapu.” Ucap Ahmad.
“Mungkin itu ibumu.” Ucap Reno.
“Masak iya ibuku nyapu tengah malam jam 02.00 lagi.” Ucap Ahmad.
“Jangan-jangan mbak kunti lagi.” Celetuk Reno sambil ketawa.
”nanti malam temenin tidur di rumahku ya Ren plisss.” Pinta Ahmad ke Reno.
“Gak ah males.” Ucap Reno.
“Temenin saja dia Ren, orang lagi ketakutan juga.” Ucap Rani ke Reno.
“Iya gantian,dulu kamu minta temenin ke makam keramat aku mau loh Ren. Masak minta temenin gitu doang gak mau sih,satu malam saja nanti kalau tidak dengar lagi ya sudah.” Ucap Ahmad.
“Iya deh.” Ucap Reno yang akhirnya menyetujui.
Waktu pelajaran sudah di mulai akhirnya mereka sudah menyelesaikan mata kuliah pertama mereka. Bel berbunyi menandakan waktu istirahat telah di mulai. Rani,Sinta,Hana,Reno dan Ahmad sedang makan di kantin dan tak lama kemudian Sinta melihat lagi wanita yang pernah ia lihat di toilet tersebut sedang makan di meja paling pojok. Saat Sinta melihat wanita tersebut tiba-tiba wanita itu juga melihat Sinta dengan tatapan kosong dan berwajah pucat seketika itu Sinta mengatakan kepada temanya.
“Han lihatlah wanita itu yang aku lihat di toilet kemarin.” Ucap Sinta yang menunjuk ke orang itu namun tidak berani melihat wajahnya.
“Dimana?” Tanya Hana.
“Di situ di meja paling pojok.” Ucap Sinta yang menunjuk lagi tanpa melihat.
“Mana sih.” Ucap Hana yang tidak melihat siapa pun di meja pojok itu.
“Itu.” Ucap Sinta yang akhirnya melihatnya namun dia terkejut ternyata tidak ada siapa pun di sana.
“Loh kemana wanita itu ya tadi apa aku salah lihat ya,tapi sepertinya dia juga ngelihat aku.” Gumam Sinta.
“Kalian ngomongin apa sih.” Ucap Rani.
“Gak ada apa-apa kog Ran,kita lanjutkan saja makanya.” Ucap Sinta yang mengalihkan pembicaraan.
Dan setelah selesai makan mereka mulai kembali ke kelas namun saat mereka sedang berjalan di koridor tiba-tiba Sinta di tabrak oleh seseorang yang sedang berlari akhirnya membuatnya jatuh. Saat terjatuh sepertinya dia melihat ada seseorang yang sedang mengawasinya dari belakang namun saat dia melihat kebelakang tidak ada siapa pun. Mereka yang berfikir bahwa semua teror yang pernah terjadi dulu di desa Barunda sudah berakhir,namun kenyataanya sepertinya mereka masih di ikuti sampai sekarang.
“Itu orang gak lihat apa main nabrak orang saja.Sinta kamu gak papa kan” Ucap Rani yang melihat Sinta di tabrak tadi.
“Dikira lapangan apa main lari-lari saja.” Ucap Hana yang marah.
“Sudahlah aku gak papa kog.” Ucap Sinta malah fokus ke orang yang dilihatnya dari belakang tadi.
Sementara itu akhirnya mereka pulang semua. Dan Reno ikut pulang ke rumah Ahmad karena dia ingin menemani Ahmad untuk mencari tahu siapa yang menyapu tengah malam.Malam hari mulai tiba dan waktunya mereka untuk tidur namun sepertinya suara itu muncul kembali yang membuat Ahmad terbangun dari tidurnya. Karena memang Ahmad tidak bisa tidur dengan nyenyak.
“Ren bangun ada suara orang nyapu lagi.” Ucap Ahmad sambil membangunkan temanya itu.
“Mana?” Ucap Reno setengah sadar.
“Itu masak gak dengar sih.” Ucap Ahmad.
“Eh iya,ayok kita lihat siapa itu sebenarnya.” Ucap Reno.
“Kamu dulu aja yang buka tirainya.” Ucap Ahmad.
“Ya bareng-bareng dong.” Ucap Reno.
Setelah mereka berdebat tentang siapa yang akan mebukanya duluan akhirnya mereka bersama-sama mengintip dari balik jendela. Dan setelah mereka melihat ke jendela mereka berdua benar-benar terkejut yang dilihatnya ternyata bukan seseorang yang sedang menyapu.Ternyata itu adalah suara dari rambut kuntilanak yang tergerai panjang hingga menyapu tanah dan berjalan tanpa kakinya menapak ke tanah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments