Bab 8 : Misteri Wanita Berkebaya Merah part 2

“Dulu kakek pernah bercerita tentang anak KKN yang juga kena teror-teror seperti kalian yang salah satunya ada yang kehilangan nyawanya.” Ucap kakek Sugeng.

“Jadi itu nyata kejadianya Kek.” Ucap Ahmad.

“Iya dan ternyata yang meneror mereka salah satunya adalah wanita berkebaya merah.” Ucap kakek Sugeng.

Kakek Sugeng akhirnya menceritakan bahwa dulu ketika ada anak KKN di desa ini mereka pernah mengalami hal serupa yaitu foto bertiga. Bahkan lebih parahnya ada yang kehilangan nyawa. Kasus Anak KKN tersebut sama dengan kasus Rani dan teman-temanya. Salah satu dari mahasiswa tersebut yang kala itu posisinya sama kaya sinta foto ditengah juga diteror wanita berkebaya itu dan mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya.

“Jadi gimana kek.” Ucap Rani yang khawatir.

“Apakah kita semua juga akan kena teror?” Tanya Reno ke kakek Sugeng.

“Jadi kalian semua harus segera pergi dari desa ini,dan minta ke keluarga kalian untuk meruqyah kalian. Mungkin saja hal-hal yang terjadi pada kalian karena kalian berada di desa ini.” Ucap kakek Sugeng.

Mereka yang mendengarkan dengan seksama akhirnya bersepakat untuk meninggalkan desa Barunda. Mungkin saja mereka bisa terhindar dari hal-hal buruk yang akan menimpa mereka.Setelah itu mereka segera memberitahukan Sinta bahwa mereka harus meninggalkan desa tersebut agar merekaselamat.

Dan hari mulai gelap mereka mulai mempersiapkan barang-barang mereka untuk pulang. Rani yang berpikir bahwa itu adalah kesalahanya seandainya dia menolak keras permintaan teman-temanya untuk datang kedesanya hal ini tidak akan terjadi. Rani juga tahu bahwa desanya itu penuh dengan misteri jadi tidak sembarangan untuk datang ke desa ini. Itulah kenapa ketika orang luar datang ke desa Barunda kakek Sugeng salaku kepada desa selalu menjelaskan hal-hal yang dilarang di desanya karena jika dilanggar akan ada hal buruk yang akan menimpa mereka. Rani yang sedang berada di kamar bersama Sinta dan Hana merasa bersalah terutama kepada Sinta.

“Sinta maafin aku ya seandainya aku tidak mengajak kalian kesini kamu gak bakal terluka kayak gini.” Ucap Rani.

“Ini bukan kesalahanmu Ran,ini adalah kemauan kita sendiri.” Ucap Sinta.

“Kita juga ingin mengunjungi rumahmu,mana mungkin itu bisa jadi kesalahanmu,sebenarnya ini adalah kesalahan kita kamu juga udah ngingetin kita.” Ucap Sinta.

“Bentar lagi kita juga sudah mulai masuk kuliah,kamu tenang saja semua akan baik-baik saja.” Ucap Sinta.

Rani juga bersiap-siap ikut ke kota karena sebentar lagi sudah masuk kuliah. Rani dan Hana satu kos karena mereka sama-sama anak rantauan sedangkan Sinta tinggal di rumahnya sendiri karena rumahnya dekat dengan kampus sama hal nya dengan Reno dan Ahmad.

Malam semakin larut semua pernah mengalami hal-hal yang aneh kecuali Hana,Hana yang tidak pernah mengalami hal tersebut membuatnya berani keluar kamar tengah malam. Di saat itu Hana terbangun pukul 01.30 karena merasa mules pada perutnya,akhirnya dia pergi sendiri ke kamar mandi tanpa ditemani siapa pun. Hana yang merasa tidak ada hal aneh tiba-tiba barang di dapur satu per satu jatuh.Hana yang sedari tadi berada di kamar mandi kerena perutnya yang mules tiba-tiba bulu kuduknya merinding semua namun Hana pura-pura dan mengabaikanya.

Dan ketika Hana keluar dari kamar mandi dan membereskan barang yang berjatuhan tadi. Hana merasa kalau seluruh tubuhnya terasa panas,kita juga tahu kalau Hana sangat sensitif terhadap makhlus tak kasat mata. Dan tiba-tiba kesadaran Hana mulai perlahan-lahan hilang dan dia merasa seolah-olah pingsan namun kenyataanya Hana telah dirasuki oleh makhluk tak kasat mata.Setelah dirasuki,Hana tiba-tiba masuk kedalam kamar Rani dan Sinta sambil bernyanyi lagu jawa. Rani yang tengah tertidur merasa terkejut denga Hana yang menyanyi pada saat tengah malam. Melihat tingkah Hana yang aneh Rani pun segera membangunkan Sinta.

“Sinta bangun!!” Ucap Rani sambil membangunkan Sinta.

“Ada apa Ran.” Ucap Sinta.

“Lihat ada yang aneh dengan Hana. Dia bernyanyi di tengah malam gini,lagi pula dia kan gak bisa nyanyi lagu jawa.” Ucap Rani.

Melihat tingkah aneh Hana mereka mencoba menyadarkan Hana,namun Hana terus saja menyanyi.melihat itu Rani dan Sinta membangunkan semua orang termasuk kakek Sugeng dan Mbah Darmi.

“Mbah Hana mbah,ada yang aneh dengan Hana.” Ucap Rani ke mbah Darmi.

“Ada apa dengan Hana.” Ucap mbah Darmi.

“Hana dari tadi nyanyi lagu jawa terus dan sepertinya ada merasuki Hana mbah.” Ucap Rani.

Kakek Sugeng dan mbah Darmi akhirnya melihat Hana diikuti dengan Reno dan Ahmad. Dan ternyata benar Hana sedang dirasuki oleh makhluk tak kasat mata. Melihat Hana yang sedang dirasuki Kakek Sugeng pun membacakan ayat-ayat suci Al-quran dan tiba-tiba sosok tersebut bereaksi dan selalu mengatakan hal yang sama yaitu “Aku akan selalu mengikutimu.” Ucapan itu yang terus-menerus yang di ucapkan Hana.

“Jangan ganggu cucu-cucuku atau nggak kamu akan berhadapan denganku.” Ancam kakek Sugeng terhadap makhluk tak kasat mata tersebut.

Setelah mendengar ucapan kakek Sugeng akhirnya makhluk itu pun pergi dari tubuh Hana. Hana yang sudah pingsan akhirnya di sadarkan oleh kakek Sugeng.

“Kakek kog disini.” Ucap Hana yang sudah sadar.

“Tadi Hana telah dirasuki makhluk halus.” Ucap kakek Sugeng.

“Benarkah itu kek, tadi sebelum Hana pingsan memang tubuh Hana terasa panas.” Ucap Hana.

“Sudah kalian jangan khawatir,yang penting kalian harus meninggalkan desa ini dulu dan kakek akan selalu berdzikir dan berdoa semoga kalian selamat. Kakek akan membantu kalian dari sini namun kalian juga harus selalu berdoa ketika disana nanti.” Ucap kakek Sugeng.

“Iya kek.” Ucap Hana dan teman-temanya.

“Jika terjadi sesuatu lagi tolong kabari kakek sama mbah Darmi ya.” Ucap mbah Darmi yang begitu khawatir tentang keadaan cucunya.

Mbah Darmi dan kakek Sugeng sudah menganggap mereka adalah cucu-cucunya dan berharap mereka semua bisa selamat dan bahagia pada akhirnya.

Namun apa yang telah terjadi pada mereka telah membuat khawatir kakek dan mbah Darmi dan mereka berpikir harus melakukan sesuatu agar tidak terjadi hal yang sama dengan anak KKN yang dulu pernah mengalaminya.

“Mbah apa yang harus kita lakukan supaya sosok tak kasat mata tersebut tidak mengikuti mereka.” Ucap kakek Sugeng.

“Sudah cukup kek berapa banyak nyawa yang sudah menjadi korban desa ini,sekarang cucu kita juga sudah kena” Ucap mbah Darmi sambil nangis.

“Mungkin ini kesalahan kita sebagai orang tua yang terlalu mempercayai mitos-mitos tersebut hingga menjadi kenyataan dan menjadi desa terkutuk.” Ucap kakek Sugeng dan mencoba menenangkan mbah Darmi yang lagi bersedih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!