Setelah mendengarkan penjelasan dari pak polisi akhirnya Reno pun pulang untuk mengurusi jenazah ayahnya. Setelah pulang tak lupa Reno juga mengabari teman-temanya tentang kematian ayahnya.Mendengar kematian ayah Reno teman-temanya pun terkejut dan langsung menuju ke rumah Reno. Sesampainya di rumah Reno mereka langsung menghiburnya dan tidak disangka Ani pun juga datang karena diajak oleh Hana.
Reno yang tengah bersedih dia terharu karena kedatangan teman-temanya itu. Tak hanya itu bahkan Ani pun yang notabenya adalah teman baru dia bahkan ikut juga. Dan ketika Sinta duduk disamping Ani entah kenapa Ani langsung pindah dan dia memilih untuk duduk di samping Hana. Dan juga walaupun Rani sedang sakit ia masih menyempatkan untuk datang.
Reno berusaha untuk menenangkan diri dan ia pun keluar dan duduk di depan pintu yang sudah tersedia kursi. Tepat disaat dia tengah gundah dan sedih Ani pun datang menghapiri dan menghiburnya. Entah kenapa saat Reno bersama Ani ia merasa nyaman berada di dekatnya.
Setelah mereka selesai mendoakan ayah Reno mereka memutuskan untuk pulang karena sudah larut malam. Dan mereka akan kembali besok lagi untuk melihat pemakaman ayah Reno.
Dan mereka pun akhirnya pulang bersama-sama dan ketika Sinta berjalan disamping Ani lagi ia tak sengaja bersentuhan dengan Ani namun yang mengejutkan adalah kenapa saat tangan mereka bersentuhan tiba-tiba Ani merasa kesakitan seolah tangannya terasa terbakar.
“Ani kamu kenapa?” Tanya Sinta yang melihat Ani seolah kesakitan.
“Aku gak papa kog,mungkin karena gelangmu sepertinya melukaiku.” Jawab Ani sambil memegang tanganya yang kesakitan.
“Benarkah itu,kalau begitu aku minta maaf ya.” Sinta yang merasa bersalah karena merasa telah menyakiti Ani. Namun Ani langsung menjawab bahwa dirinya baik-baik saja.
Namun saat dilihat lagi gelangnya ia merasa bahwa gelang kayunya tidak tajam sama sekali bahkan teksturnya pun halus. Setelah mereka pulang kerumahnya masing-masing.Sinta yang di temani Ahmad karena jalan mereka satu jurus tibalah mereka di depan rumah Sinta entah kenapa ada angin yang sangat kencang membuat batang pohon manga jatuh hampir mengenai kepala Sinta beruntunglah Sinta yang menghindar dengan cepat. Ahmad yang melihat kejadian tadi pun sangat terkejut.
“Kamu gak papa kan Sin?. Untung kamu menghindar” Ucap Ahmad yang khawatir.
“Aku gak papa kog tenang saja.” Ujar Sinta.
Setelah selesai mengantarkan Sinta,Ahmad pun pulang ke rumahnya saat itu sangat sepi di jalan.
“Ahmad.” Terdengar suara orang memanggilnya,namun setelah dia melihat kanan kiri dia tidak melihat siapapun juga dan ternyata setelah dia melihat ke belakang melalui kaca ternyata ada sosok wanita berbaju putih sedang membonceng di belakang motor.Ahmad sangking terkejutnya bukanya berhenti malah ia langsung mengegas sambil berteriak minta tolong. Mungkin itu adalah gerakan refleksnya,ketika dia melaju dengan kencang dan sampai dirumahnya ia langsung meninggalkan motornya di depan tanpa menoleh kebelakang. Ia pun langsung lari kekamar dan menutupi dirinya dengan selimut.
*
*
*
Pagi harinya Ketika selesai di shalatkan ayah Reno langsung di kebumikan.Dan teman-temanya pun juga hadir di pemakaman ayahnya. Bahkan Ahmad yang habis mengalami gangguan pun datang untuk memberi penghormatan terakhir untuk ayah dari sahabatnya itu.
Setelah selesai pemakaman Reno sangat berterima kasih kepada teman-temanya yang telah hadir untuk menghiburnya dikala ia sedang mengalami kesulitan.
Dan disitu lah Ani juga datang lagi ke pemakaman ayahnya yang membuat Reno semakin yakin bahwa Ani adalah orang yang baik. Tak lama kemudian Rani,Hana,Sinta dan Ani pun pulang sedangkan Ahmad masih menemani temanya itu.
Keadaan yang tadinya Rani sakit karena temanya sedang mengalami kesulitan ia dengan seka rela untuk datang kerumah Reno.
“Ran,kamu gak papa kan keluar rumahkan kamu lagi sakit?” Tanya Sinta.
“Iya gak papa kog.” Jawab Rani.
Rani juga sudah mengalami hal buruk namun dia tetap datang bahkan dia tidak ingin menambah kekhawatiran lagi kepada teman-temanya.
Dan sisi lain lagi dan lagi saat bersama Sinta entah kenapa Ani merasa tidak nyaman saat berjalan dengan Sinta,lalu ia memutuskan untuk pulang ke kosnya sendiri. Bahkan Sinta pun merasa kalau Ani sedang menjauhinya.
“Sebenarnya Ani kenapa ya kog dia selalu menghindar dariku.” Ucap Sinta.
“Mungkin itu persaanmu saja kali.” Ujar Hana.
Mendengar Hana yang terus membela Ani membuat Sinta tidak melanjutkan pembicaraannya saja karena dari sekian temanya hanya Hana lah yang sangat mempercayai Ani.
*
*
2 hari telah berlalu Reno yang tengah berduka namun ia tetap hadir untuk mengenyam pendidikan di kampusnya. Saat itulah dia bertemu dengan Ani. “Ani terima kasih ya sudah datang ke pemakaman ayahku bahkan kamu juga datang dua kali.” Reno yang mengucapkan terima kasih kepada Ani.
“Iya sama-sama Reno,kita kan teman.” Ucap Ani yang membuat jantung Reno berdetak tak karuan.
Mereka berjalan beriringan menyusuri lorong kampus yang membuat Rani dan Hana pun terkejut saat melihatnya. Entah sejak kapan Ani dan Reno mulai dekat dan disaat mereka dekat entah kenapa Rani merasa gak nyaman melihat pemandangan itu. Bahkan Rani pun heran kenapa dia tidak menyukai Reno bersama dengan wanita lain selain teman-temanya.
“Sejak kapan mereka menjadi dekat begitu ya.” Ucap Hana.
“Entahlah.” Rani yang sedikit jeolous saat berbicara.
Mereka akhirnya ke dalam kelas dan disitu saat ketika Sinta sedang fokus belajar dia melihat gelang yang ada ditanganya itu membuat berpikir kenapa akhir-akhir ini dia tidak merasakan mimpi buruk atau gangguan bahkan hal-hal yang bisa mencelakainya pun dia bisa menghindarinya. Dia merasa bahwa gelang itulah yang membuat dia merasa bisa menghindari kesialan.
**kring**
Bel berbunyi tanda istirahat. Rani dan Hana menghampiri teman-temanya untuk mengajak mereka makan namun mereka malah melihat Reno yang sedang mengajak Ani untuk makan di kantin. Melihat itu semua temanya merasa bahwa Reno benar-benar menyukai Ani bahkan mereka membiarkan Reno dan Ani untuk makan berdua saja.
“Kita biarkan saja mereka berdua mungkin Ani lah yang bisa mengurangi kesedihan Reno.” Ujar Ahmad.
“Kau benar,mungkin Reno mulai menyukai Ani,jadi kita biarkan saja mereka berkencan.” Ucap Hana.
Mendengar kedua temanya itu mendukung Reno dan Ani,Rani dan Sinta hanya bisa terdiam mungkin karena Sinta tidak terlalu menyukai Ani dan kenapa Rani juga ikut terdiam seperti tidak setuju. Apakah selama ini Rani juga menyukai Reno. Memang mereka berlima berteman sudah cukup lama bahkan ketika mereka masih menjadi mahasiswa baru sampai sekarang. Tidak mungkin jika ada pertemanan diantara cowok dan cewek yang tidak pernah menyukai satu satu sama lain pasti ada walaupun cuma diam karena gak mau merusak pertemanan mereka. Mungkin salah satunya adalah Rani yang sudah lama menyukai Reno,memang siapa yang gak mau sama Reno dia adalah salah satu cowok populer di kampusnya mungkin dia beruntung bisa berteman dengan cowok paling keren di kelasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments