Bab 4 : Mimpi Buruk

Malam mulai larut mereka semua beristirahat di kamar masing-masing. Rani,Sinta,dan Hana satu kamar dan yang kamar sebelah ditempati Reno dan Ahmad.

Rani yang tengah tidur bermimpi didatangi seorang kakek-kakek berambut putih yang membawa tongkat dengan jalan membungkuk yang pernah ia lihat waktu itu. Dalam mimpi, Rani melihat teman-temanya tersesat dan dibawa oleh kakek tersebut. Rani pun ingin menolong teman-temanya dan ia pun berteriak hingga menangis tak sadar bahwa itu hanya mimpi dan membuat Sinta dan Hana terkejut karena Rani berteriak dan menangis memanggil nama mereka yang tengah tidur.

“Ran..Rani bangun, kamu kenapa?” Tanya Hana.

“Iya Rani kamu kenapa?” Tanya Sinta.

Rani pun akhirnya bangun dengan keadaan takut dan terkejut ternyata itu hanya mimpi. Ia pun lega karena teman-temanya masih ada dan selamat.

“Kamu kenapa Ran?” Tanya Hana.

“Gak papa aku hanya mimpi buruk saja.” Jawab Rani.

“Syukurlah kamu gak kenapa-kenapa. Kamu bikin khawatir aku saja.” Ucap Sinta.

“Ayok kita tidur lagi,kamu jangan lupa baca doa sebelum tidur supaya tidak mimpi buruk lagi.” Ucap Hana.

“Iya Han, makasih ya!” Ucap Rani.

Pagi telah tiba mereka melanjutkan kegiatan dengan di temani kakek Sugeng dan mbah Darmi untuk memanen buah di kebun milik kakek Sugeng.

“Waah banyak sekali buah-buahanya.” Ucap Sinta.

“Kek ini buahnya seger-seger banget.” Ucap Reno sambil memakan buah jambu kristalnya.

Di samping itu Rani yang dari diam membuat Santi dan Hana penasaran apa yang di mimpikanya hingga membuat dia histeris seperti itu.

“Eh Ran tadi malam kamu mimpi apa kenapa kamu manggil nama kita?” Tanya Hana.

“Kamu ingat gak kakek-kakek yang kita tolong dulu lalu menghilang.” Ucap Rani

“Iya aku ingat,emang kenapa?” Jawab Hana.

“Aku di datangi kakek tersebut dan membawa kalian pergi.” Ucap Rani yang masih ketakutan.

“Itu kan cuma mimpi Ran lagi pula kita tidak apa-apa kan.” Ucap Sinta.

“Semoga tidak terjadi apa-apa.” Ucap Rani dengan gelisah.

Melihat para wanita yang ngumpul tadi kakek Sugeng langsung memanggil mereka bertiga untuk mencicipi buah Jambu yang tadi sudah di petik oleh anak laki-laki.

“Rani ayok kesini ajak kedua temanmu untuk gabung dengan kita.” Ucap kakek Sugeng.

“Emang kebiasaan cewek suka gosip kek.” Ucap Ahmad.

Ketika mereka akan pulang,mata mereka tertuju pada sebuah makam yang dekat dengan kebun kakek Sugeng. Makam tersebut ternyata makam keramat yang kakek Sugeng ceritakan. Ketika melihat Makam tersebut hawa dingin sangat terasa di sekitar mereka.

“Kek itu makam keramat yang kakek ceritain ya?” Tanya Ahmad.

“Iya Nak ini makam keramat itu.” Jawab kakek Sugeng.

“Banyak sekali sesajenya.” Ucap Reno.

“Haduh seram sekali.” Ucap Sinta.

“Kek boleh difoto gak ini supaya orang tau kalau ini itu makam keramat.” Ucap Reno.

“Jangan Nak nanti kamu kenapa-kenapa.” Ucap kakek Sugeng.

“Emang kenapa kek?” Tanya Reno.

“Nanti penunggunya marah.” Jawab kakek Sugeng.

“Lagi-lagi gak boleh haduh!” Gumam Reno dalam hati.

Mereka pun sampai di rumah kakek Sugeng. Dan Reno yang masih penasaran tentang makam keramat dan mitos-mitos di desa ini membuat Rico mempunyai banyak sekali pertanyaan-pentaanya yang masih belum bisa di terimanya.

“Kenapa gak boleh foto bertiga padahal jaman sekarang foto bertiga sudah umum,kenapa gak boleh keluar maghrib-maghrib padahal di kota-kota banyak yang seliweran pas maghrib,dan kenapa gak boleh foto kuburan padahal digoogle saja banyak tuh foto kuburan.” Gumam Reno pada diri sendiri yang mana banyak sekali yang masih belum bisa diterima Reno.

“Heh Ren ngapain ngelamun sendirian.” Ucap Ahmad.

“Eh Mad kamu gak penasaran sama hal-hal yang ada di desa ini.” Ucap Reno.

“Ya pasti penasaran tapi kan kita harus menghormati kepercayaan mereka walaupun kita tidak mempercayai soalnya ini kan wilayah mereka pasti tiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda.” Ucap Ahmad yang terdengar bijaksana.

“Aku sih pengenya gitu tapi kan bikin kita gak bisa ngapa-ngapain dengan pikiran kuno seperti itu, seharusnya semakin perkembangan zaman juga harus berkembang juga nih fikiran kita.” Ucap Reno yang masih tidak terima.

“Ya udah sih itu kan hak mereka.” Ucap Ahmad.

“Karena mereka mempercayai hal tersebut membuat desa ini jadi serem kan kayak gak ada kemajuan.”

“Sebenarnya aku ingin ngebuktiin bahwa ini itu hanya mitos biasa bukan nyata.” Ucap Reno.

“Bagaimana caranya?” Ucap Ahmad.

“Ayok kita ke makam keramat itu.” Ucap Reno.

“Beneran kamu mau kesana tadi kita juga lihat tuh makam serem banget?” Ucap Ahmad.

“Makanya itu kita harus buktiin dengan memotretnya apa akan terjadi sesuatu apa enggak.” Kekeh Reno.

“Baiklah-baiklah emang kalau soal debat emang kamu gak ada tandinganya.” Ucap Ahmad.

Akhirnya mereka menyepakati untuk pergi ke makam keramat.

Terpopuler

Comments

Marii Buratei

Marii Buratei

Jleb banget plot twist-nya!

2023-08-02

0

Duane

Duane

Ceritanya sangat kreatif dan menantang imajinasi. Semangat terus, thor!

2023-08-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!