Akhirnya Rani mengajak mereka keliling desa tak lupa mereka mengabadikan foto di setiap objek desa. Sinta yang melihat rumah-rumah kuno yang masih berjejer rapi tak lupa ia mengajak Rani dan Hana untuk foto bersama.
“Ren fotoin kita ber 3 dong aku,Rani dan Hana.” Ucap Hana sambil merangkul kedua sahabat wanitanya itu.
“Eh jangan Sin tadi pesan kakek ke kita apa!” Tegas Rani yang mengingatkan apa yang kakeknya katakan.
“Itu kan bagi orang yang percaya kamu tahu kan kita gak percaya yang begituan.” Ucap Sinta yang tak percaya pada hal tabu seperti itu.
“Tapi ini kan di desaku kamu juga tahu kalau di desaku sangat percaya akan mitos-mitos tersebut.” Ujar Rani lagi supaya Sinta bisa percaya kepadanya.
Namun Reno menyela ucapan Rani.“Halah gak papa cuma satu kali saja kog ini juga tempatnya cerah dan bagus gk bakal terjadi apa-apa.”
“Kalau pun terjadi sesuatu pasti yang kena sial aku kan aku yang ada di tengah biar aku yang tanggung.”ujar Sinta sambil nyengir dan percaya diri bahwa tidak akan terjadi sesuatu pada dirinya dan teman-temanya.
“Tapi…” Ucap Rani yang belum selesai ngomong tapi sudah di tarik Sinta dan langsung di foto oleh Rano.
Hana dan Ahmad hanya diam karena mereka juga tidak percaya akan hal-hal mitos namun berhubung mereka berada ditempat yang mempercayai hal itu mereka hanya diam. Namun karena kegigihan Sinta dan Reno mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan juga itu pun sudah terlanjur di foto oleh Reno.
Sinta yang semakin penasaran dan mulai bertanya tentang desa ke Rani,“Kenapa sih desa kalian sangat mempercayai hal-hal mitos seperti itu.”
Mendengar pertanyaan Sinta Rani akhirnya mulai menceritakan kejadian di masa lalu yang pernah terjadi di desanya. “Sebenarnya dulu ada anak KKN di sini dan mereka juga gak percaya akan mitos-mitos tersebut namun ketika mereka melanggar pantangan yang kakekku berikan setelah itu ada kejadian-kejadian mistis yang menghantui mereka dan lebih parahnya ada salah satu murid KKN yang meninggal.”
“Kejadian mistis bagaimana? ada hantu atau yang lain.” Tanya Hana lagi.
“Ya gak tau,aku juga gak pernah ngalamin sih.” Ucap Rani.
“Lah kenapa kamu percaya kalo kamu gak pernah ngalamin.” Reno menyela di saat Rani dan Sinta berdebat.
“Bukanya percaya aku tuh cuma menghormati karena aku hidup di desa ini yang penuh dengan pamali.” Ujar Rani lagi.
“Apakah kakek Sugeng dan mbah Darmi pernah ngalamin kejadian-kejadian aneh.” Ucap Ahmad yang juga penasaran.
“Katanya sih iya sejak anak KKN melanggar pantangan kakek dan mbahku juga ngalamin hal-hal mistis itu.”
“Namun kakek dan mbahku mengandakan pengajian 7 hari 7malam bersama para warga akhirnya teror pun berhenti.”
“Untuk itulah kakek sering khawatir kalau anak kota datang ke desanya karena kata kakek anak kota rata-rata tidak tahu aturan yang ada di desa ini jika dilanggar akan merugikan mereka sendiri.” Penjelasan Rani yang detail membuat mereka sedikit merinding.
Waktu hampir sore mereka segera kembali ke rumah mbah Darmi namun saat dijalan tiba-tiba kucing hitam lewat dan hampir menabrak mereka entah berasal dari mana kucing tersebut dan membuat mereka semua terkejut.
“Dari mana kucing hitam ini berasal.” Ucap Hana yang terkejut melihat kucing hitam itu.
“Kakek bilang kalau kita di lewati kucing hitam biasanya kita akan sial.” Ujar Rani.
“Apaan sih Ran itu cuma kucing biasa di rumahku juga banyak yang kayak gitu.” Ucap Sinta yang tidak mempercayai ucapan Rani lagi.
“Udah-udah jangan pada parno ini cuma kucing biasa yuk kita pulang karena bertar lagi hampir maghrib.” Ucap Ahmad.
Rani dan teman-temanya sudah tiba dirumahnya. Rani yang diam tidak membicarakan kejadian yang tadi karena takut kakeknya akan marah. Setelah itu mereka pun duduk di ruang tamu karena hampir maghrib.Namun ketika hampir maghrib Reno mau keluar rumah untuk memotret pemandangan matahari terbenam. Reno pun dicegah oleh kakek Sugeng karena disana tidak boleh keluar maghrib-maghrib.
“Nak Reno jangan keluar itu pamali karena banyak hal-hal ghoib yang keluar saat maghrib.” Ucap kakek Sugeng.
“Keluar pun juga gk boleh kek!” Ucap Reno.
“Bukanya gak boleh tapi lebih baik habis maghrib aja kalau mau keluar pas maghrib ya di depan rumah saja tapi jangan jauh-jauh.” Ucap kakek Sugeng.
“Waah banyak sekali ya pantanganya lebih baik hidup di kota ya gak ada tuh larangan sana sini.” Batin Reno.
Malam telah tiba mereka makan bersama di meja makan sambil ngobrol bersama. Mereka mulai bertanya-tanya tentang sesuatu yang ada di desa ini. Bahkan Ahmad berani bertanya tentang sesuatu yang dulu pernah Rani katakan bahwa ada makam keramat yang menjadi makam paling angker di desanya itu.
“Oh ya kek katanya disini ada kuburan keramat ya.” Ucap Ahmad.
“Bagaimana Nak Ahmad tau kalau disini ada kuburan keramat?” Ucap kakek Sugeng.
“Dulu Rani pernah bercerita bahwa ada kuburan keramat yang sangat angker di sini namun aku tidak mempercayainya.” Ucap Ahmad.
“Iya nak kuburan itu menjadi angker karena sering di buat ritual-ritual yang digunakan oleh orang dari luar dan dalam desa ini untuk mencari kekuatan atau kekayaan.” Ucap mbah Darmi yang menjelaskan secara detail tentang makam keramat itu.
“Menakutkan sekali ya mbah.” Hana yang ketakutan mendengar cerita dari mbah Darmi.
“Itulah yang membuat desa kita menjadi mistis karena ulah orang-orang luar maupun dalam yang memanggil makhluk-makhluk tak kasat mata.” Tutur mbah Darmi lagi.
“Jadi apakah kakek dan mbah Darmi pernah di teror makhluk halus.” Ucap Sinta dengan penuh pertanyaan yang membuatnya opakah harus mempercayainya atau sebaliknya.
“Dulu sering ketika ada banyak orang-orang yang berkunjung ke desa ini,namun karena mereka selalu melanggar hal-hal yang dianggap pamali akhirnya mengundang makhluk ghoib.” Ucap Kakek Sugeng.
“Benarkah itu kek,berarti desa ini benar-benar menyeramkan.” Ucap Sinta yang langsung merinding mendengar cerita itu,ia bahkan tidak sadar bahwa ia juga telah melanggar pantanganya.
“Kalau sekarang sudah enggak karena mereka tidak melanggar pantangan-pantangan yang ada di desa ini.” Ucap kakek Sugeng.
Mendengar ucapan itu membuat Rani bergidik karena Rani dan teman-temanya sudah melanggar pantangan tersebut namun berbeda dengan yang lainnya mereka tak sadar bahwa mereka telah melanggar pantangan yang kakek berikan. Namun Rani tidak berani memberi tahu kepada kakek dan neneknya supaya mereka tidak mengkhawatirkanya. Namun Sinta dan lainya hanya merinding tanpa sadar bahwa mereka juga telah melanggar larangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Jeremiah Jade Bertos Baldon
Tidak sabar untuk mengetahui bagaimana kisah ini akan berakhir. Semangat thor! 💪
2023-08-02
0
StarJustStar
Baca cerita ini kayak masuk ke dalam dunia lain, seru deh!
2023-08-02
0
Bunny Koo
Mantap banget, thor! Seru abis!
2023-08-02
0