Hadiah Villa mewah

Kaivan merasakan perasaan canggung itu, padahal dia sendiri yang mengusulkan untuk bicara di cafe. Namun karena sudah waktunya makan malam, Vicky mengajak Kaivan makan di restoran terbaik di sekitar wilayah Myeongdong. Yang namanya restoran terbaik sudah pasti harganya pun baik, maksudnya mahal.

Namun, bukan itu yang membuat Kaivan canggung, seberapa banyak pun Vicky makan, dia pasti bisa membayar. Masalahnya adalah, Vicky memesan tempat VIP. Itu artinya tempatnya privat, hanya ada mereka berdua disana, itulah kenapa canggung sekali.

Makanan pun berdatangan, beberapa diantaranya adalah menu dengan daging babi. Kaivan tidak bisa memakan babi, jadi dia memesan daging sapi.

"Kamu beneran gak bisa makan babi? Kenapa? Apa alergi?" Tanya Vicky dengan nada sopan, tidak ingin menyinggung atau apa, dia hanya takut Kaivan marah.

"Iya, aku juga gak bisa makan kelinci, dulu aku punya kelinci kecil, aku sayang padanya, tapi karena aku tidak punya uang, kelinciku ikut kelaparan lalu meninggal" ucap Kaivan.

Vicky yang mendengar itu ikut sedih, "jadi gitu ya? Apa kamu dulu pernah memelihara babi juga?"

Kaivan menggeleng, "tidak, tapi aku waktu kecil pernah bekerja pada orang, dia punya peternakan, ada sapi, kambing, babi, ayam... Aku tidak ada masalah dengan hewan lain, tapi babi selalu menyerang ku, mungkin aku trauma, aku benci sekali jika mengingatnya."

Vicky terdiam mendengar cerita Kaivan, kehidupan seperti apa yang Kaivan hadapi sebelum ini? Kenapa dia dan kelincinya harus kelaparan? Kenapa juga anak kecil bekerja di peternakan segala? Lalu, bagaimana Kaivan sekarang bisa punya uang banyak? Vicky sungguh penasaran dan ingin tahu.

"Apa ceritaku terlalu aneh? Kau tahu, aku dulu miskin, mungkin aku juga masih punya mental miskin, jika kamu jijik dengan orang miskin seperti ku -"

"Kamu bicara apa, Kai? Untuk apa aku jijik dengan orang miskin. Memang aku dari kecil sudah berada dalam keluarga berada, tapi keluargaku mengajariku untuk baik pada semua orang dan tidak membeda-bedakan siapapun. Bagaimanapun masa lalu mu, kamu tetaplah manusia yang sama denganku."

Perkataan Vicky membuat Kaivan lega, tapi masih ada juga perasaan aneh. Entah apa Vicky sungguhan baik atau tidak. Tidak masalah, Kaivan mau membantunya karena kegigihannya untuk memulai bisnis.

Vicky tidak memiliki mental miskin seperti Kaivan, dia mampu menerjang apapun yang menghalanginya. Tidak peduli modal cukup atau tidak, tekadnya memulai bisnis sangat kuat. Itu yang Kaivan sukai dari Vicky.

Mereka pun makan dengan tenang, Vicky makan seperti putri bangsawan, dengan table manner yang menakjubkan. Kaivan yang mudah belajar pun mengikuti gerakan Vicky dengan baik.

"Ternyata daging sapinya enak ya, ku rasa mereka menggunakan daging sapi Korea tingkat tinggi" ucap Vicky setelah mereka selesai makan.

"Ku rasa juga begitu, aku baru kali ini makan daging sapi seenak itu" balas Kaivan, dia takjub dengan rasa daging sapinya. Sekarang dia juga penasaran dengan daging Wagyu Jepang yang katanya terbaik itu.

"Oh ya? Kalau begitu kamu harus sering makan denganku! Akan ku tunjukkan restoran terbaik di sekitar sini."

"Terimakasih, oh iya, gimana dengan keputusan mu?"

Vicky tersenyum, "aku mau kamu membantuku! Aku percaya kamu bisa membantu, Kaivan."

"Kalau begitu, katakan saja biaya yang kau butuhkan saat ini, jangan sungkan ya? Tapi ada syaratnya."

Vicky mengernyitkan keningnya"syarat apa itu?"

"Jangan katakan pada siapapun dulu jika aku investor mu, bahkan Dania saja tidak tahu uangku banyak, aku sendiri punya saham 30% di Chancel Fashion dan supermarket Happyo, aku sudah mengatakan pada keluarga Dania, tapi berapa uangku yang sebenarnya masih ku rahasiakan."

"Kenapa kamu melakukan itu? Bukankah biasanya orang malah suka memamerkannya?"

Kaivan menggeleng, "aku tidak suka, jika kamu pikir lagi, dengan orang-orang tahu aku banyak uang, kemudian mereka juga tahu aku yatim piatu, pasti aku menjadi sasaran empuk orang jahat. Jika hanya seperti Seon, aku bisa melawan, tapi jika seperti sindikat berbahaya, aku mungkin tidak bisa, jadi ku mohon padamu, rahasiakan dari media jika aku investor mu, kamu itu terkenal, pasti banyak media yang ingin tahu bukan? Aku sendiri ada hubungan dengan sindikat jahat, maksudku - aku korban mereka, jika mereka tahu aku hidup, pasti aku dihabisi."

Vicky melongo karena terkejut, shock, dan juga heran.

"Baiklah aku rahasiakan, itu bisa diatur, tapi temanku harus mengenalmu, tidak masalah bukan? Lalu, tentang sindikat itu, apa maksudnya?"

Kaivan pun menceritakan masalahnya dengan sindikat jahat, tentang dia yang menjadi korban tapi bisa selamat, hingga tinggal di rumah Dania. Tapi Kaivan tidak mengaku jika ibunya sendiri yang menjualnya, dia hanya mengaku jika dia yatim piatu. Kaivan pikir lebih baik dia yatim piatu daripada mengingat punya ibu seperti itu.

Vicky tentu saja sedih mendengar cerita Kaivan gadis itu sampai mendekati Kaivan lalu memeluknya erat. Kaivan sendiri kaget dengan perlakuan Vicky.

"Kamu kuat sekali Kai, kamu hebat bisa sampai sejauh ini, terimakasih sudah hidup dan bertemu denganku!"

Kaivan hanya diam, dia terharu dengan ucapan Vicky.

(Kamu berhasil membantu Vicky dengan bisnisnya)

(Hadiah untuk kebaikanmu adalah vila mewah di Hannam-dong)

(Surat lengkapnya berada di rekening sistem, silahkan diambil)

"Vicky, Hannam-dong itu tempat seperti apa?" Tanya Kaivan yang bingung dengan notifikasi sistem.

Setiap notifikasi akan muncul di depan Kaivan sendiri, seperti layar transparan. Tapi jika Kaivan sedang main tablet atau ponsel, maka notifikasi bisa muncul di tablet atau ponsel itu, tergantung keadaannya. Rose sendiri bilang dia tidak ikut campur dengan notifikasi itu, dia hanya pemandu.

"Oh? Itu tempat indah yang banyak dihuni selebriti atau orang kalangan atas, memiliki pemandangan sungai Han dan gunung Namsan, tempatnya bagus sekali, aku diberi hadiah ulang tahun ke 17 baru-baru ini, villa seharga 4 miliar won yang bagus sekali."

Kaivan mendadak sesak mendengar empat miliar won, itu sekitaran 46,5 miliar rupiah lah. Meski belum tahu vila hadiah Kaivan yang harga berapa.

"Kalau paling murah vila disana berapa ya?" Tanya Kaivan lagi.

"Yah tergantung, biasanya vila baru paling murah tiga miliar won, ada juga yang bekas sekitar satu setengah miliar won, kalau rumah baru di Un village itu ya sekitaran sepuluh miliar won."

Kaivan tidak mau menghitung berapa itu sepuluh miliar won, mungkin seratusan miliar rupiah. Meski Kaivan punya uang banyak, dia itu masih mental miskin, jadi jelas terkejut.

Vicky yang melihat reaksi Kaivan tersenyum geli, "kenapa? Kamu mau beli vila disana juga?" Tanya Vicky.

"Mu-mungkin.... Hahaha" Kaivan tertawa canggung, dia malah diberi hadiah gratis.

Memang hadiah berbuat baik random, tapi Kaivan tidak menyangka akan se-random itu.

Vicky mengantar Kaivan pulang dengan mobilnya, ada supir yang mengantar tentunya. Vicky ini satu tahun lebih tua dari Kaivan, dia kelas dua. Sebulan lalu dia ulangtahun dan mendapat vila di Un village Hannam-dong. Kaivan bisa membayangkan betapa kaya rayanya orangtua Vicky. Meski begitu, Vicky masih berusaha keras untuk membuka bisnis, luar biasa sekali.

"Kamu yakin turun disini?" Tanya Vicky, karena Kaivan meminta untuk diturunkan agak jauh dari rumah Dania. Kaivan ingin berjalan sebentar sebelum sampai, agar makanannya bisa turun, dia makan terlalu banyak.

"Iya, sampai bertemu besok, Vicky!"

Mobil Vicky pun menjauh, Kaivan bisa berjalan santai sekarang.

"Kaivan! Gawat! Temanmu dalam bahaya!" Rose muncul tiba-tiba, lalu menarik rambut Kaivan. Meski kelihatan lucu, tapi Kaivan ikut panik.

"Teman yang mana? Memang aku punya teman?" Tanya Kaivan.

"Itu lho, yang namanya Dasha! Dia mau dilecehkan mantannya!"

Mendengar itu Kaivan segera melesat menuju tempat yang Rose tunjukkan.

Ternyata ada di taman dekat rumah, masih tenang suasana disana, Dasha hanya bicara (berdebat sebenarnya) dengan mantan pacarnya. Kaivan masih ingat betapa susahnya Dasha setelah putus, pengkhianat seperti itu bisa-bisanya datang dan berniat buruk pada Dasha.

"Kamu mau apa - lepaskan!" Mendengar teriakan Dasha, Kaivan yang memperhatikan dari ujung taman pun mendekat.

"Lepaskan kak Dasha!"

Pria yang berusaha menarik lengan Dasha pun menoleh pada Kaivan. Penampilan pria itu terlihat mewah, dari ujung rambut hingga ujung kaki, semuanya mahal.

"Kau siapa, bocah? Jika tidak mau babak belur, pergi saja sana!"

"Kaivan, pergilah, dia ini sabuk hitam taekwondo!"

Kaivan mengernyit tidak suka, "lalu aku harus membiarkan dia melecehkan kakak? Aku tidak mau!"

Dasha terkejut mendengarnya.

"Sial, kok bisa dia tahu niatku?" Gumam pria itu, Dasha yang terkejut mendengar ternyata niat mantannya sungguhan sejelek itu, dia pun menyiku rusuk pria itu, berkelit dan kabur menghampiri Kaivan.

Akan tetapi pria itu dengan cepat menarik Dasha kembali.

"Kaivan! Panggil siapapun!"

.

.

Terpopuler

Comments

Benny

Benny

next

2023-09-11

1

Hiu Kali

Hiu Kali

kereeen sop ilernya thor.. ditunggu full versi 10rb kata..

2023-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 Benda misterius
2 Peri pemandu sistem
3 Olahraga di tepi sungai
4 Bertemu pak polisi
5 Tuan Harlan
6 Dasha yang dikhianati
7 Keluarga harmonis
8 Dasha dan Dania
9 Tidak bisa serakah
10 Saham dan investasi
11 Makan siang dengan Vicky
12 Menjadi investor
13 Hadiah Villa mewah
14 Pertarungan sabuk hitam taekwondo
15 Trauma kembali muncul
16 Pancake pisang
17 Tidak seharusnya dekat
18 Mengunjungi villa
19 Mempekerjakan pengurus villa
20 Menghajar preman sekolah
21 Pertama kali menginap
22 Menjadi psikopat?
23 Masakan Kaivan
24 Akhirnya naik level
25 Curhatan dokter UKS
26 Ayah Kandung Kaivan
27 Pindah ke apartemen
28 Rencana bisnis baru
29 Membeli toko sayur dan buah
30 Game misi khusus
31 Menghajar para preman
32 Nasi Jagung
33 Popcorn
34 Godaan Vicky
35 Mendapatkan semua cinta
36 Haruskah kembali lagi?
37 Membantai pembully
38 Menjebak dan dijebak
39 Belajar investasi
40 Mendadak jadi model
41 Bertemu Jaden Harlan
42 Sudah lebih akrab
43 Kopi campur kecap
44 Temanku ternyata artis sinetron
45 Menolong teman masa kecil
46 Kenapa ibuku seperti itu?
47 Perusahaan game
48 Penjara khusus wanita
49 Kaivan dan ibunya
50 Level lima lebih sulit
51 Drama hanya karangan
52 Makanan bergizi untuk anak
53 Misi olahraga rutin
54 Membuka luka lama
55 Menikahi banyak wanita
56 Sudah saatnya dewasa
57 Bertemu nenek Mirna
58 Kembali ke Korea
59 Cafe ramen terbaik
60 Tantangan bertanding
61 Apa salahnya cemburu?
62 Panci yang mahal
63 Pertandingan game
64 Tidak ingin terkenal
65 Teman baru selebriti
66 Drama menggelikan
67 Serba salah
68 Keluarga dari Filipina
69 Wanita mabuk menyedihkan
70 Kelas baru, suasana baru
71 Dilamar kakak seksi
72 Gadis itu berbahaya
73 Pesan terror yang aneh
74 Omongan buruk orang lain
75 Acara Penghargaan
76 Hanna dan sindikat
77 Cinta itu khayalan
78 Adik perempuan yang manja
79 Chocolate
80 Ternyata tidak buruk
81 Pemabuk dan pengacau
82 Rasanya kesepian
83 Pusat permainan
84 Kaivan diculik
85 Akhirnya tertangkap
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Benda misterius
2
Peri pemandu sistem
3
Olahraga di tepi sungai
4
Bertemu pak polisi
5
Tuan Harlan
6
Dasha yang dikhianati
7
Keluarga harmonis
8
Dasha dan Dania
9
Tidak bisa serakah
10
Saham dan investasi
11
Makan siang dengan Vicky
12
Menjadi investor
13
Hadiah Villa mewah
14
Pertarungan sabuk hitam taekwondo
15
Trauma kembali muncul
16
Pancake pisang
17
Tidak seharusnya dekat
18
Mengunjungi villa
19
Mempekerjakan pengurus villa
20
Menghajar preman sekolah
21
Pertama kali menginap
22
Menjadi psikopat?
23
Masakan Kaivan
24
Akhirnya naik level
25
Curhatan dokter UKS
26
Ayah Kandung Kaivan
27
Pindah ke apartemen
28
Rencana bisnis baru
29
Membeli toko sayur dan buah
30
Game misi khusus
31
Menghajar para preman
32
Nasi Jagung
33
Popcorn
34
Godaan Vicky
35
Mendapatkan semua cinta
36
Haruskah kembali lagi?
37
Membantai pembully
38
Menjebak dan dijebak
39
Belajar investasi
40
Mendadak jadi model
41
Bertemu Jaden Harlan
42
Sudah lebih akrab
43
Kopi campur kecap
44
Temanku ternyata artis sinetron
45
Menolong teman masa kecil
46
Kenapa ibuku seperti itu?
47
Perusahaan game
48
Penjara khusus wanita
49
Kaivan dan ibunya
50
Level lima lebih sulit
51
Drama hanya karangan
52
Makanan bergizi untuk anak
53
Misi olahraga rutin
54
Membuka luka lama
55
Menikahi banyak wanita
56
Sudah saatnya dewasa
57
Bertemu nenek Mirna
58
Kembali ke Korea
59
Cafe ramen terbaik
60
Tantangan bertanding
61
Apa salahnya cemburu?
62
Panci yang mahal
63
Pertandingan game
64
Tidak ingin terkenal
65
Teman baru selebriti
66
Drama menggelikan
67
Serba salah
68
Keluarga dari Filipina
69
Wanita mabuk menyedihkan
70
Kelas baru, suasana baru
71
Dilamar kakak seksi
72
Gadis itu berbahaya
73
Pesan terror yang aneh
74
Omongan buruk orang lain
75
Acara Penghargaan
76
Hanna dan sindikat
77
Cinta itu khayalan
78
Adik perempuan yang manja
79
Chocolate
80
Ternyata tidak buruk
81
Pemabuk dan pengacau
82
Rasanya kesepian
83
Pusat permainan
84
Kaivan diculik
85
Akhirnya tertangkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!