Terjadi Lagi

"Inara, kamu kok ada disini?" tanya Pak Satria Esa saat baru sampai.

"Kakak dari mana? malam begini baru pulang." ucap Ibu Inara.

"Habis mengantarkan Amora pulang, ada apa ya malam - malam?" ucap Pak Satria Esa.

"Saya hanya mengantarkan makanan buat Kakak." ucap Ibu Inara.

"Terima kasih, masuk dulu sama Mita kan?" ucap Pak Satria Esa menatap ke arah mobil.

"Iya, saya tidak enak kalau mampir. Sudah malam, salam buat Amora."

"Nanti saya akan sampaikan, hati - hati jangan mengebut."

"Saya pamit kak, Assalamu'alaikum. "

"Walaikumsalam." ucap Pak Satria Esa mengantar sampai pintu gerbang.

"Om, pamit dulu ya." ucap Mita.

"Hati - hati Mita, jangan ngebut."

"Dah Om."

"Dah."

Pak Satria menatap mobil itu, hingga jauh tak terlihat. Pak Satria lalu masuk kedalam rumah, namun langkah kaki nya terhenti saat Ibu Wulan memanggilnya.

"Mas maaf." panggil Ibu Wulan.

"Ada apa?" tanya Pak Satria Esa.

"Hari ini kan saya sedang libur praktek, ada pasien kritis dan harus di bawa ke rumah sakit. Masalahnya, mobil saya tiba - tiba mogok. Bisa minta tolong antarkan kami?" jawab Ibu Wulan kembali bertanya.

"Boleh, ayuk tapi saya masuk taruh ini dulu."

"Saya tunggu di depan rumah."

Pak Satria Esa, lantas masuk kedalam mobilnya, untuk menolong Ibu Wulan mengantarkan pasien nya ke rumah sakit. Ibu Wulan pun memapah seorang wanita tua renta dengan di bantu seorang pemuda.

"Rumah sakit mana?" tanya Pak Satria Esa.

"Mas, rumah sakit dekat sini saja. Kalau ke RSUD kasihan 30 menit, si nenek nggak kuat." jawab Ibu Wulan.

"Rumah sakit Harapan Medica saja ya."

"Iya." ucap Ibu Wulan.

****

Eldrian membuka pintu rumah Amora, untuk pulang namun saat mau pulang, Eldrian melihat ada sebuah mobil mencurigakan. Lalu Eldrian menutup kembali pintu rumah, dan kembali ke Amora yang sedang menonton televisi.

"Ngapain kamu balik lagi?" tanya Amora.

"Saya tidak bisa pulang sekarang." jawab Eldrian.

"Kenapa?" tanya Amora.

Eldrian lantas mengunci pintu rumah, dan mematikan lampu ruangan utama. Dan mematikan televisi, lalu menarik tangan Amora.

"Mereka tahu rumah kamu, untuk sementara kamu ikut dengan saya." ucap Eldrian.

"Ikut kemana? besok saya ada kerjaan." ucap Amora.

"Kamu akan pakai kantor Meisa, jadi kamu bisa meninggal rumah ini sementara."

"Yang punya masalah itu kamu bukan saya kenapa mesti ribet begini."

"Karena kamu itu, dekat dengan saya."

Amora tanpa bicara lagi, lalu mengambil barang - barang miliknya, untuk di bawa seperlunya.

"Besok anak buah saya akan bawa sebagian milik kamu."

"Tapi keluarga saya?"

"Urusan saya."

Amora dan Eldrian mengendap keluar, dan beberapa pria berdiri di depan pintu gerbang. Eldrian meminta Amora untuk memanjat ke atas tembok, namun Amora berdebat dengan Eldrian.

"Saya manjat tembok! itu tinggi banget." ucap Amora.

"Kamu naik ke atas pohon mangga, nanti saya akan bantu kamu turun. Saya akan di bawah,e menjaga kamu biar tidak jatuh."

"Ah ribet banget sih, nggak ah nggak. Mending kamu itu, urus tuh penjahat. Kan bawa senjata, kita tembak satu - satu beres kan?"

"Kamu mau keributan?"

"Iya, dari pada kabur itu pengecut."

"Ok kita hadapi." ucap Eldrian lalu berjalan ke arah pintu gerbang, sedangkan Amora mengintip dari balik pohon.

"Bakalan menang nggak ya?" ucap Amora.

"Saya video saja." ucap Amora mengambil ponselnya.

Eldrian berjalan ke arah pintu gerbang, dan kedua pria itu menatap ke arah Eldrian. Eldrian membuka pintu pagar, mereka pun siap menghajar Eldrian.

"Belum puas juga kalian, sampai mengikuti saya sampai sini!" ucap Eldrian.

"Kamu harus mati."ucap salah satu dari pria itu.

Mereka langsung menghajar Eldrian, namun Eldrian langsung menangkis nya. Tendangan dan adu jotos terjadi, Eldrian memelintir tangan kanan salah satu musuhnya, pria satu nya hendak memukul kepala Eldrian, namun menghindar dan mengenai temannya sendiri.

Sedangkan Amora terus mem video, hingga Amora seperti sedang melihat film action, seolah sedang memberikannya semangat pada Eldrian.

"Hajar terus, hajar sampai mampus." ucap Amora dengan greget.

Salah satu pria itu menoleh, dan langsung berjalan ke arah Amora. Dan Amora tidak pergi, malah terus mem videonya, setelah berhasil melumpuhkan lawan satunya, dengan mematahkan salah satu kakinya. Eldrian langsung menendang punggung, pria yang mendekati Amora.

Pria tersebut tersungkur tepat, di depan kaki Amora. Dan hendak menarik kaki Amora, namun Amora langsung menendang wajah pria itu.

Buuugghhh

Buuugghhh

Eldrian terus menghajar, hingga keluar darah dari mulutnya. Pria tersebut, mengambil sebuah belati tapi Eldrian langsung menahan dan aksi saling menghindari belati tersebut, hingga mata belati tepat di perut pria itu. Dengan sekuat tenaga, Eldrian terus mendorong.

"Sedikit lagi itu, tusuk saja." ucap Amora yang masih terus mem video bahkan jarak dekat.

Mata musuh tersebut, mengarahkan pada kaki Amora dan langsung menendang kaki kanan Amora, hingga terjatuh tersungkur tepat di samping pria itu, dan menjambak rambut Amora.

"Aaaaaaa sakit." teriak Amora, sambil mencengkram wajah pria itu dengan kuku yang panjang.

Eldrian terus berusaha mengarahkan mata belati tersebut, namun pria itu terus menahan dengan wajah di cengkram oleh Amora.

Amora melihat ada sebuah batu, dan mengambil dengan tangan kirinya lalu memukul tepat di kepala pria itu, lalu pingsan.

"Mampus kamu, main macam - macam sama Amora." ucap Amora dengan bangga.

"Eh kamu itu gila apa ya? bukannya lari cari pertolongan, malah kamu asik video. Lihat kalau saya tertusuk lagi, dan mati di tempat, kamu juga akan sama mati di sini." ucap Eldrian kesal.

"Tapi kita menang." ucap Amora tanpa salah.

Eldrian lalu menghubungi IPTU Akmal, memberitahu bahwa terjadi kejahatan kembali. Dan Polisi pun, akan segera meluncur ke TKP.

"Polisi akan kesini, kamu cari tali buat ikat mereka." ucap Eldrian.

"Satu nya pingsan, satu nya patah kaki tidak akan kabur." ucap Amora.

"Saya perintahkan kamu, cepat..!! " bentak Eldrian.

"Iya, saya ambil." ucap Amora pergi masuk kedalam rumah.

****

"Apa! terjadi kejahatan di rumah anak saya?" ucap Pak Satria Esa, saat menerima telepon dari IPTU Akmal.

"Kamu sedang di jalan menuju TKP." ucapnya dari seberang.

"Mereka bagaimana?"

"Seperti nya baik - baik saja."

"Saya akan kesana, setelah urusan saya selesai."

"Ada apa?" tanya Ibu Wulan datang menghampiri.

"Terjadi sesuatu sama Amora dan Eldrian di rumah anak saya, apa kamu sudah selesai?" ucap Pak Satria Esa.

"Sudah, mereka sudah di IGD dan harus di rawat."

"Kalau begitu, langsung ke rumah anak saya."

"Iya Mas."

Sedangkan di rumah Amora, banyak warga yang melihat karena datang beberapa mobil Polisi dan beberapa Tentara di rumah Amora.

Eldrian sedang memerintahkan anak buah nya untuk memasang camera, di setiap sudut. Dan melakukan penjagaan di rumah Amora.

"Mulai malam ini, berjaga di rumah ini sekitar 3 orang, dengan bergantian. Amankan putri Komandan Satria, jangan sampai dia terluka." ucap Eldrian.

"Hey, kamu perhatian sekali. Bukannya, yang harus di jaga itu kamu?" ucap Amora.

"Saya bisa jaga diri, kamu belum tentu bisa jaga diri." ucap Eldrian pergi meninggalkan Amora.

.

.

.

Terpopuler

Comments

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

wah luar biasa benar" seru ternyata Amora hebat juga ya

2023-08-09

2

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

Waduh Satria Esa malah bawa bu dokter ke rumah Amora bisa-bisa tuh Kepala Amora berasap karena jealous

2023-08-09

2

Nabil abshor

Nabil abshor

greget bgt ce aku sm kamu,,,, pgn tk cakaarrrr,,

2023-08-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!