"Kalian cari informasi tentang mereka.." ucap Eldrian memberikan perintah.
"Siap." ucap Cacing dan Paus.
"Pak El, ternyata plat nomer itu palsu." ucap salah satu Polisi yang ada di TKP.
Eldrian hanya diam, dengan menatap petugas medis yang sedang menggotong 3 jenazah. Amora minum banyak, hingga habis 3 botol air mineral, karena masih dalam kondisi syok.
"Kamu gimana keadaannya?" tanya Eldrian dengan duduk berjongkok.
"Mereka siapa?tanya Amora.
"Apa yang pernah Ayah khawatirkan dulu seperti ini!" ucap Amora kembali.
"Ini tidak ada hubungannya sama kamu, mereka mengincar saya." ucap Eldrian.
"Pak El, seperti ini mereka masih satu komplotan, saat kejadian penusukan itu." ucap IPTU Akmal.
"Iya, tapi saya tidak tahu mereka siapa. Dan saya merasa tidak memiliki musuh." ucap Eldrian.
"Kamu akan mencari tahu informasinya."
"Terima kasih."
Pak Satria Esa pun langsung datang ke TKP, saat mengetahui kabar Eldrian dan Amora kecelakaan di tol.
"Ayah." ucap Amora langsung memeluk tubuh Pak Satria Esa.
"Kamu tidak apa - apa?" tanya Pak Satria Esa sambil memeriksa tubuh Amora.
"Amora, lemas semua." jawab Amora, memeluk kembali tubuh Pak Satria Esa.
"El siapa mereka?" tanya Pak Satria Esa.
"Saya tidak tahu, sepertinya mereka ingin mencelakai saya." jawab Eldrian.
"El gimana kamu?" tanya Angga sambil memegang punggung Eldrian, dan Eldrian merasakan sakit.
Awwww
"Kamu ada yang luka?"tanya Angga.
" Mungkin tadi bekas terbentur, kan kencang banget." jawab Eldrian.
"Saya bawa Amora pulang dulu, Angga kamu bantu pecahkan kasus ini. Soalnya ini bukan main - main, mereka sudah 2 kali sekarang ingin mencelakai Eldrian.
" Siap komandan, tapi maaf apa ini tidak berhubungan dengan kasus terdahulu?" tanya Angga.
"Kasus itu sudah lama di tutup, dan pelakunya sudah di hukum mati." jawab Pak Satria Esa.
"Kami pulang dulu." ucap Pak Satria Esa.
"Amora kamu harus di bawa ke rumah sakit!" ucap Eldrian.
"Anak saya tidak apa - apa, dia hanya syok." ucap Pak Satria Esa lantas segera masuk ke dalam mobil nya.
****
Amora masih dalam ke adaan syok, dirinya bak pembalap dan menghindari tembakan berkali-kali. Pak Satria Esa, membawa seorang dokter ke rumah, untuk memeriksa putri nya.
"Saya sarankan untuk istirahat, dan hanya ada luka memar sedikit di punggung. Dan tidak ada luka serius, ini obatnya." ucap Ibu Wulan.
"Terima kasih." ucap Pak Satria Esa.
"Ini putri angkat Mas kan?" tanya Ibu Wulan.
"Iya dia putri saya, dia harta berharga Saya satu - satunya." jawab Pak Satria Esa.
"Cantik."
"Seperti mamah nya."
"Kalah begitu saya pamit, kalau ada apa - apa hubungi saya saja."
"Terima kasih."
Pak Satria Esa lantas menghampiri Amora, membelai rambut putrinya yang masih melamun. Lantas Pak Satria Esa bangun dari duduk nya, dan tangan Pak Satria Esa di pegang oleh Amora.
"Kalau Ayah lihat, itu seperti di film - film." ucap Amora.
"Dari mana kamu belajar menyetir seperti itu?" tanya Pak Satria Esa.
"Secara tiba - tiba saja, tahu - tahu seperti film action." jawab Amora.
"Kamu sementara disini dulu, Ayah keluar dulu sebentar."
"Iya."
****
Eldrian melihat punggungnya memar, Pak Santoso mengobati punggung putranya. Ada rasa nyeri, bila tersentuh.
"Kalau sampai mamah kamu lihat, dia pasti akan seperti radio butut." ucap Pak Santoso.
"Mamah juga tidak tahu kan? tentang luka tusuk!" ucap Eldrian.
"Tidak tahu, kalau tahu kamu akan di suruh pindah menjadi pengusaha seperti mamah kamu."
"Pah, El mau tanya sama papah."
"Tanya apa?"
"Menurut Papah, Amora gimana?"
"Dia anaknya baik, hanya saja Amora yang papah kenal tidak seperti Amora yang dulu."
"Tapi Papah setuju kan, kalau El sama dia?"
"Setuju saja, yang penting kamu bahagia. Memangnya kamu sama Amora, sudah jadian?"
"Belum sih, dia nya juga kayak gimana gitu."
****
Ceklek
"Hi Amora!" sapa Ibu Wulan sambil membawa sebuah rantang.
"Bawa apa itu?" tanya Amora.
"Ini buat makan malam kamu sama om." jawab Ibu Wulan.
"Terima kasih Tante." ucap Amora mengambilnya.
"Sam... " pintu sudah tertutup kembali, Ibu Wulan hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Amora membuang semua isinya ke dalam tempat sampah, dan Amora melihat ada sebuah rantang lagi yang belum dicuci.
"Ngapain sih itu perempuan, sok perhatian sama Ayah!" ucap Amora kesal.
Terdengar suara mobil datang, Amora langsung berjalan ke arah jendela, dan melihat Ayahnya sedang mengobrol dengan Ibu Wulan.
Amora langsung membukakan pintu, dan mencium punggung tangan Pak Satria Esa. Dan memastikan, Ibu Wulan sudah pergi.
"Tadi katanya kirim makanan buat kita?" tanya Pak Satria Esa.
"Iya, tuh disana." jawab Amora.
Pak Satria Esa masuk kedalam dapur, hanya melihat rantang kotor namun tidak ada isinya, dan membuka tudung saji tidak ada apa - apa.
"Kamu taruh dimana Amora? Ayah lapar ingin makan!"
"Ayah lapar? Amora buatkan mie rebus ya!" ucap Amora bangun dari duduknya.
"Makanan yang di kirim Tante Wulan."
"Oh itu, ada tuh dalam tempat sampah."tunjuk Amora.
"Astagfirullah, kamu itu terlalu Amora. Itu makanan, kamu buang mubazir."
"Kalau Ayah mau, Amora bisa masakin yang lebih enak."
"Bukan masalah enak nggak enak, kamu hargai orang yang kasih ke kita. Kalau sampai tahu, dia akan tersinggung loh."
"Jangan kasih tahu dong, diam aja."
"Mau kamu apa sih? setiap ada perempuan yang dekat atau suka sama Ayah kamu larang! Ayah juga ingin berumah tangga."
"Amora sayang sama Ayah, cinta sama Ayah. Hanya Amora yang boleh, miliki Ayah."
"Terus, kalau kamu menikah Ayah bagaimana?"
"Ya Amora nggak akan nikah, hidup Amora untuk Ayah."
"Ayah antar kamu pulang, mau ke rumah siapa sekarang kamu pulang?"
"Ayah mengusir Amora?"
"Iya, lama - lama otak kamu konslet." ucap Pak Satria Esa sambil mengambil kunci mobil, lalu menarik tangan Amora.
"Ayah!" ucap Amora kesal.
"Nurut sama Ayah." bentak Pak Satria Esa.
****
"Ternyata mereka itu anak buah Jack, tahu tidak siapa Jack?" tanya IPTU Akmal, Eldrian menggelengkan kepalanya.
"Masih ingat, bos pengedar obat terlarang yang kemarin di tangkap dan anak buah nya kamu tembak?" tanya kembali IPTU Akmal.
"Iya, apa hubungannya?" jawab Eldrian dan kembali bertanya.
"Dia mungkin balas dendam, seperti nya dia ada di negara ini. Jack itu tercatat, sebagai mantan napi kasus penembakan salah satu Polisi di luar negeri, dan penyelundupan senjata api. ."
"Kenapa bisa bebas?"
"Dia hanya di jatuhi hukuman 15 tahun penjara, dan saat itu dia tinggal di luar negeri menjadi seorang pengusaha. Bahkan dia bekerja sama dengan salah satu, orang berpengaruh di negara itu. Kita pun sulit untuk menangkap dia karena bukti, yang tidak kuat. Kita harus berhati - hati, karena lawan kita pintar. Dan kita tidak bisa langsung menangkapnya, karena tersangka tidak bisa memberikan info sedetail nya."
"Jadi, dia ingin balas dendam!" ucap Eldrian.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
Amora mau sampai kapan kamu begini biarkan pak esa menikah lagian kamu kan sdh ada El
2023-08-08
2
ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ
Aduh ada-ada aja kelakuan kamu Amora
2023-08-08
2
HARTIN MARLIN
keterlaluan Amora ini,nikahkan aja dia secepatnya biar papa nya juga menikah
2023-08-07
2