Menjaga Dengan Perasaan

"Hari ini kamu boleh pulang, Ayah sudah urus semua administrasinya." ucap Pak Satria Esa.

"Amora pulang kemana? Ayah tidak lihat, Amora tidak bisa ngapa - ngapain." ucap Amora.

"Pulang ke rumah kamu, masa pulang ke rumah Ayah." ucap Pak Satria Esa.

"Ada pacar Ayah ya?" celetuk Amora.

"Nggak ada Amora, lagian kamu sudah besar. Dari dulu juga, kamu tinggal sama kakek Nenek, tinggal sama Ayah nggak mau, giliran Ayah belikan kamu rumah malah ingin pulang ke rumah Ayah, gimana sih kamu tuh."

"Kan Amora kakinya sakit Ayah, gimana sih sama anak nggak ada perhatiannya?"

"Ayah nggak mau, kamu satu atap sama Ayah."

"Ayah!" ucap Amora kesal.

"Ada El yang akan menjaga kamu, kita tunggu El datang."

"Bukannya, Ayah tidak setuju dia merawat Amoral! kenapa sekarang Ayah setuju?"

"Satu lawan empat, Ayah bisa apa?"

Pintu kamar rawat terbuka, terlihat Eldrian mengenakan kaos berjaket denim warna abu - abu, dengan celana jeans dan sepatu kets. Eldrian tersenyum, dan bersalaman dengan Pak Satria Esa.

"Apa sudah siap?" tanya Eldrian.

"Sudah, yuk kita pulang." jawab Pak Satria Esa, mengajak Amora.

Amora yang berjalan dengan mengenakan tongkat, di bantu oleh Pak Satria Esa hingga sampai di depan pintu keluar rumah sakit. Amora pun lantas masuk, ke dalam mobil bersama Eldrian. Pak Satria Esa , lalu masuk ke dalam mobilnya.

"Amora gimana?" tanya Ibu Inara.

"Sudah sama Eldrian, ini mungkin terbaik dari pada dengan saya. Kamu kan tahu, Amora memiliki rasa seperti apa?" jawab Pak Satria Esa.

"Kak, apa sebaiknya Kakak tidak langsung menikah saja. Tidak harus minta persetujuan Amora, dan Amora itu memang harus di dekatkan dengan laki - laki seusianya."

"Untuk itu, saya serahkan pada Amora." ucap Pak Satria Esa menjalankan mobilnya.

"Anak kamu Mita bagaimana?" tanya Pak Satria Esa.

"Dia masih fokus latihan Biola, bulan depan konser tunggal pertamanya." jawab Ibu Inara.

"Bagus dong, kalau Almarhum suami kamu masih hidup, pasti bahagia melihat putrinya."

"Kak, Mita itu malah ingin kakak jadi Papah tirinya." ucap Ibu Inara dengan menatap ke arah Pak Satria Esa.

"Hahahaha bisa saja Mita."

"Saya kan bilang, Mamah itu sahabat mantannya Om Satria. Masa Malah nikah sama, mantan sahabat Mamah."

"Kalau jodoh, masa menolak." ucap Pak Satria Esa dengan tersenyum.

*****

"Lepasin, jangan pegang." bentak Amora saat Eldrian mencoba membantu Amora berjalan.

Eldrian membiarkan Amora berjalan masuk ke dalam rumahnya, rumah dengan gaya minimalis di sambut oleh berbagai macam photo.

"Ibu bagus - bagus banget." ucap Eldrian.

"Iya itu hasil karya saya." ucap Amora.

"Jadi kamu photographer, pantas waktu itu kamu bawa kamera."

"Tas pakaian saya, tolong taruh di kamar utama." ucap Amora memberikan perintah.

"Nggak apa - apa saya masuk?" tanya Eldrian.

"Masuk saja, nggak ada yang larang. Tapi kalau saya, cari sesuatu tidak ketemu ya kamu tersangkanya." jawab Amora.

Eldrian pun masuk ke kamar Amora, banyak photo - photo seksi Amora. Mulai dari pakaian santai hingga resmi, dengan gaya yang ****.

"Hey.. kamu lama banget di kamar?" teriak Amora.

Eldrian keluar dari kamar Amora, dan duduk di sofa sambil menatap ke arah Amora yang duduk di depannya.

"Kamu juga pintar berpose." ucap Eldrian.

"Iya, kenapa? tambah naksir!" ucap Amora dan mengambil rokok yang ada di bawah bantal sofa

"Kamu merokok?" tanya Eldrian.

"Iya, kenapa? awas saja kalau kamu bilang sama Ayah!" jawab Amora dengan menghembuskan asap nya ke sembarang.

"Sejak kapan kamu mulai merokok?"

"Sejak kuliah di luar negeri."

"Saya tidak suka wanita perokok."

"Syukurlah, kamu nggak jadi suka sama saya."

Eldrian tersenyum dengan menatap ke arah Amora, lantas duduk nya beralih di samping Amora. Dengan sengaja, Amora menghembuskan asap rokok ke arah wajah Eldrian, namun sebatang rokok itu di ambil oleh Eldrian lantas menghisap nya.

"Kamu ambil rokok saya!"

"Saya memang perokok, tapi saya tidak suka perempuan perokok. Kamu tahu kan bahaya merokok? tidak baik buat kesehatan."

"Sebelum menasehati, apa tubuh kamu juga sehat selama merokok? nggak usah menggurui saya tahu, orang perokok sama tidak merokok. Kamu itu aslinya bukan perokok, lihat saja cara merokok kamu."

"Kok tahu?" ucap Eldrian, lantas rokok tersebut di ambil kembali oleh Amora.

"Kamu kenapa suka sama saya?" tanya Amora tiba - tiba.

"Saya jatuh cinta pada pandangan pertama, kamu itu memiliki daya tarik sendiri." jawab Eldrian.

"Maksudnya, saya memiliki medan magnet ya? ada kutub utara dan kutub Selatan, dan akan saling tarik menarik kalau tidak sama, dan akan bertolak kalau sama seperti y dengan atau tarik menarik u dengan Y."

"U dan Y." ucap Eldrian.

"No, Y dan Y or U dan U." ucap Amora.

"Saya akan disini sampai kamu sembuh, tapi saya akan pergi dinas terus sore pulang kesini."

"Terserah, yang jelas jangan ganggu privacy saya dan ingat, sedekat nya kamu cinta kamu sama saya, tidak akan bersambut." ucap Amora sambil menghembuskan asap rokok ke wajah Eldrian.

*****

Amora memeriksa laporan di laptopnya, memeriksa beberapa photo yang di tolak oleh perusahaan yang bekerja sama dengan dia. Amora pun mencoba kroscek satu persatu.

"Hallo mba Meisa, photo ini kenapa?" tanya Amora lewat ponselnya.

"Saya tidak mau pakai model itu, saya ingin bawa model sendiri."jawab Meisa dari seberang.

"Mereka itu kan model - model saya, perusahaan lain juga pakai mereka. Mana mungkin, saya tidak pakai mereka."

"Ini kurang pas untuk produk perfume pria, kalau yang yang cewek ok. Tapi yang cowok kurang greget, kurang macho."

"Dia macho mba, mau kurang macho gimana? gini saja, ada satu model pria. Dia sedang photoshoot di luar negeri, lusa pulang, dia masih model saya gimana?"

"Boleh, kirim saja photo nya."

"Ok." Amora mematikan ponselnya.

Eldrian membuka lemari di dapur, melihat banyak botol minuman beralkohol, bahkan minuman anggur dengan harga jutaan.

"Ternyata dia bukan wanita alim." ucap Eldrian.

Eldrian pun berjalan ke arah Amora, lantas menunjukkan beberapa botol minuman beralkohol. Amora hanya menatap sekilas, dan fokus pada photo - photo pria.

"Ini punya kamu semua?" tanya Eldrian.

"Kalau mau ambil saja." jawab Amora dengan mata yang fokus pada layar laptopnya.

"Om Satria apa tidak tahu juga?" tanya Eldrian.

"Yups itu benar." jawab Amora.

"Jangan katakan, kamu juga pemakai obat - obat an terlarang."

Amora menghentikan pekerjaannya, lalu menoleh ke arah Eldrian dengan tatapan tajam ke arah Eldrian.

"Saya memang perokok, pemabuk tapi tidak pakai barang begituan. Dan satu lagi, walau hidup saya bebas, saya ini masih segel."

"Mana saya percaya!" ucap Eldrian.

"Mau buktikan? ayok siapa takut!" tantang Amora.

.

.

.

Terpopuler

Comments

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

yukk gaskennnn🤣

2023-08-04

0

Nabil abshor

Nabil abshor

yoook bang,,,, ghaaasss buka segel,,,,, 😁😁😁😁

2023-08-03

1

Lilik Utami

Lilik Utami

wah amora dari luar kelihatan lugu ternyata kamu perokok dan suka minum asal jangan suka freedom sex sebelum menikah
itu el kamu ditantang sama amora🤭🤭🤭

2023-08-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!