Seorang wanita berdiri di depan pintu pagar rumah Amora, memastikan alamat yang di lihatnya benar. Sebuah mobil berhenti tepat, di depan rumah Amora.
"Maaf cari siapa?" tanya Pak Satria Esa.
Wanita seumuran Amora, menatap takjub. Melihat ketampanan Pak Satria Esa, dia tersenyum dengan mata tanpa berkedip.
"Maaf cari siapa?" tanya Pak Satria Esa kembali.
"Oh maaf, kenalkan saya Lusi. Mencari Amora, apa benar ini alamatnya?" jawab Lusi kembali bertanya.
"Iya benar." ucap Pak Satria Esa.
"Tunggu, Om ini pasti Ayah nya Amora ya? maksud saya Om nya!"
"Iya benar, silahkan masuk." ajak Pak Satria Esa.
Lusi dan Pak Satria Esa masuk, Amora kaget saat melihat sahabatnya datang dari luar negeri.
"Aaaaa Lusi..! " teriak Amora.
"Amora...! " teriak kembali Lusi, dan akhirnya mereka pun pelukan.
"Kok bisa sama Ayah?" tanya Amora.
"Ayah ketemu dia di depan." jawab Pak Satria Esa lanjut masuk kamar.
Lusi menatap punggung Pak Satria Esa, hingga masuk ke dalam kamar. Amora yang tahu, langsung menarik rambut Lusi.
Awwww
"Sakit tahu." ucap Lusi.
"Awas saja, kalau kamu naksir Ayah saya." ancam Amora.
"Sorry, tapi ternyata ganteng juga ya. Padahal umur nya mau setengah abad, tapi mukanya awet muda. Mau dong, saya jadi istrinya!" ucap Lusi dengan mengkhayal wajah Pak Satria Esa.
"Sekali lagi, kamu bicara begitu. Saya lakban ini mulut, awas ya." ucap Amora dengan mengancam kembali.
"Sorry." ucap Lusi.
"Kapan kamu balik? tujuan kamu kesini ada apa?" tanya Amora lagi.
"Saya ini butuh kerjaan, katanya kamu sekarang sedang menjalani kontrak, dengan perusahaan kosmetik." jawab Lusi.
"Iya, terus kenapa?"
"Saya butuh kerjaan, kamu kan sahabat saya. Tolong lah bantu, apalagi kamu itu sudah memiliki agensi sendiri, model sendiri tidak kerja sama orang."
"Kerjaan apa ya? saya sudah punya asisten sendiri. Untuk saat ini tidak ada, tapi kalau mau menunggu proyek satu nya lagi. Itu juga kalau jadi karena kontrak saya dengan perusahaan kosmetik ini belum selesai, karena kendala model pria."
"Saya butuh banget, tolong lah."
"Bukannya kamu itu, sedang kerja sama dengan model pakaian olahraga?"
"Sudah tidak kontrak lagi, karir saya hancur disana. karena suatu masalah, makannya saya pulang. Dan minta tolong sama kamu, apa saja yang penting bisa dapat uang."
"Apa ya, kalau ada info nanti saya rekomendasikan kamu deh, sorry banget."
"Benar ya, soalnya saya tidak mungkin harus menganggur terus."
"Pasti, saya akan bantu."
*****
"Teman kamu sudah pulang?" tanya Pak Satria Esa.
"Sudah." jawab singkat Amora, sambil menatap ke layar laptopnya.
"Ayah tidak suka sama teman kamu."
"Kenapa?"
"Tidak sopan, baru kenal tingkah laku nya seperti tidak pernah sekolah."
"Ya memang begitu, nggak aneh."
"Pantas kamu seperti itu, teman - teman kamu, tidak pernah punya etika."
"Dia sedang minta tolong Ayah, buat cari kerja. Tapi Amora, memang sedang tidak ada lowongan, lagian kalau di terima mau gimana lagi, orang kagak ada."
Tiba - tiba mendapatkan panggilan dari Meisa, dan Amora pun mengangkat panggilan teleponnya.
"Hallo mba, bagaimana?" tanya Amora.
"Kamu bisa ke kantor sekarang? saya ada di sini!"jawab Meisa.
" Bisa, tapi kalau boleh tahu ada apa?"
"Saya pakai model pria sendiri, lakukan pemotretan sekarang."
"Maaf mba, kaki saya belum pulih, tapi saya kesana akan lihat wajah model pria itu."
"Ok no problem, yang penting saya sudah menemukan yang cocok."
"Ok saya kesana." ucap Amora menutup teleponnya.
"Ayah, saya harus pergi ke Lou Kosmetik."
"Perusahaan kosmetik itu?"
"Iya, tolong hubungi Eldrian. Dia kan sudah janji, mau menolong saya selama belum sembuh."
"Masalahnya, dia tidak bisa." ucap Pak Satria Esa.
"Kenapa? gara - gara kemarin Ayah penjarakan dia! "
"Nggak maksud Ayah." ucap Pak Satria Esa, terhenti karena suara bell berbunyi.
Ting tong
"Ayah buka pintu dulu."
Pak Satria Esa membuka pintu, melihat Eldrian sudah berdiri di depan Pak Satria Esa. Dan Eldrian pun langsung mencium punggung tangan Pak Satria Esa.
"Kamu, kok ada disini!" ucap Pak Satria Esa.
"Om, saya hanya ingin cek kondisi Amora." ucap Eldrian.
"Dia baik - baik saja. "
"Kebetulan kamu kesini, antar saya ke Lou Kosmetik." ucap Amora langsung melewati Pak Satria Esa yang berdiri di depan pintu.
"Lou Kosmetik!" ucap Eldrian.
"Yuk ah, tolong antar." ucap Amora, langsung mendorong pelan Eldrian.
"Om saya antar Amora." ucap Eldrian, sedangkan Pak Satria Esa hanya diam saja.
***
"Kalau boleh tahu, sama Lou Kosmetik apa sedang ada kerja sama?" tanya Eldrian sambil fokus menyetir mobil milik Amora.
"Iya, sedang menggarap model iklan untuk majalah." jawab Amora.
"Kaki kamu gimana?"
"Sudah mulai, membaik."
"Yang kemarin, saya minta maaf. Jadi buat heboh, padahal saya itu niat bercanda saja."
"Gitu ya, tapi seperti nggak bercanda. Namanya juga cowok, satu konek, y konek semua."
"Sembarangan, kemarin boro - boro begitu." ucap Eldrian dengan wajah memerah.
Mobil pun sampai di parkiran kantor Lou Kosmetik, Eldrian membantu Amora membuka pintu, lantas mereka berjalan ke arah resepsionis.
"Selamat siang di Lou Kosmetik, ada yang bisa saja bantu?" tanya seorang resepsionis.
"Saya sudah membuat janji, dengan Ibu Meisa. Saya Amora, photographer untuk iklan di majalah." jawab Amora.
"Oh iya Ibu langsung saja ke lantai 20 , tapi maaf Ibu hanya bisa menggunakan tanggal darurat, karena lift sedang perbaikan."
"Apa! lantai 20, naik tangga! lihat saya ini sedang sakit kakinya, kalau begitu saya tunggu disini." ucap Amora kesal.
"Mba, tolong telepon dia, suruh datang kesini." ucap Eldrian.
"Maaf Pak, karena sedang ada tamu."
Eldrian lantas mencoba menghubungi seseorang, namun ponselnya tidak juga kunjung di angkat.
"Kita naik anak tangga saja." ucap Amora.
"Kamu pikir, dengan kaki kamu seperti itu, bisa sampai ke lantai 20?" tanya Eldrian.
"Ya kamu lah, gendong saya sampai ke lantai 20." ucap Amora.
"Hah.. gendong! kamu kira saya tidak kehabisan nafas nanti nya? berat kamu saja berapa, belum bawa tongkat. Di bayar 1 milyar pun, saya tidak mau."
"Ok kalau tidak mau, saya laporkan ke atasan kamu, kemarin itu kamu hampir, menodai saya.
" Silahkan, karena atasan saya itu Ayah kamu." ucap Eldrian menang.
Amora tampak kesal, lantas berjalan ke arah anak tangga darurat. Dengan ketidak tega an Eldrian, lalu menyusul Amora, dan memintanya untuk naik ke punggungnya.
"Serius?" tanya Amora.
"Iya serius, ayo naik." jawab Eldrian.
Amora pun naik ke punggung Eldrian, satu demi satu anak tangga di pijak. Rasa capek dan sakit, akibat luka tusuk, Eldrian tahan demi Amora dengan menggendongnya sampai lantai 20.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Lilik Utami
amora dengarkan kata ayah angkat kamu jangan terlalu dekat sama lusi meski dia sahabat kamu.
eldrian sabar banget meski kena luka tusuk masih mau gendong amora buat menemui pemilik lou kosmetik
2023-08-09
1
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
sabar El cinta kan butuh pengorbanan 🤭
2023-08-06
2
ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ
semoga luka tusuknya tidak kebuka lagi karena menggendong Amora ke lantai 20
2023-08-05
3