Mencintaimu Dengan Tulus

"Loh mana Amora?" tanya Meisa.

"Maaf mba, katanya tidak enak badan. Jadi saya yang datang menemui mba, kalau ada sesuatu masalah pekerjaan bisa langsung dengan saya." jawab Purba.

"Ini ada bonus dari saya, karena pekerjaan kalian membuat saya puas. Semoga bisa jadi partner kerja, sampaikan terima kasih sama Amora." ucap Meisa

"Siap mba, saya akan sampaikan." ucap Purba.

"Kalau begitu, saya pamit." ucap Purba kembali.

"Iya, hati - hati." ucap Meisa.

Ibu Salsa masih berada di dalam ruangan Meisa, Ibu Salsa melihat bangga pada Meisa. Di usia yang masih muda, sudah sukses menjalankan perusahaannya sendiri.

"Seandainya El mau kembali sama kamu." ucap Ibu Salsa.

"Saya memang salah Tante, pantas El malah benci sama saya." ucap Meisa.

"Wajar manusia punya salah, tapi orang salah itu dan menyesal berhak mendapatkan maaf. Tuhan saja memaafkan hambanya, apalagi ini manusia masa tidak memaafkan." ucap Ibu Salsa.

"Tapi El suka sama Amora."

"Bohong dia, nggak mungkin El suka sams perempuan seperti itu." ucap Ibu Salsa.

"Seperti itu bagaimana Tante?" tanya Meisa penasaran.

"Namanya juga anak baru keluar dari sarangnya, langsung kuliah di luar negeri. Disana kehidupan nya bebas, apalagi sama Ayah angkat nya itu di manja. Dia itu main celup sana celup sini, sampai akhirnya di pakai satu lobang rame - rame, hingga robek tuh masuk rumah sakit. Gimana nggak ayok Ayahnya tahu kelakuan bejat anak angkatnya. Malah katanya keluarga besarnya tidak tahu, si Satria selalu menutupi."jawab Ibu Salsa.

" Tante tahu dari mana?" tanya Kembali Meisa.

"Tahu dari suami Tante lah, kan curhat." jawab Ibu Salsa.

Sedangkan di dalam mobil, Purba menyerahkan amplop berisi uang pada Amora. Namun Amora meminta Purba untuk menyimpannya.

"Bonus nya lumayan, apa kita makan - makan?" tanya Purba.

"Makan - makanlah sendiri, saya ingin tidur." jawab Amora.

"Sudahlah, jangan kamu pikirkan. Itu masa lalu kamu, jangan kamu ingat terus." ucap Purba.

"Kalau Ayah tahu, pasti kecewa." ucap Amora berkaca - kaca.

"Apa kamu tahu, dimana mereka?" tanya Purba.

"Saya tidak ingin tahu, terlalu sakit. Apalagi dengan bajingan itu, sudah membuat saya kecewa."jawab Amora.

" Saya sudah tidak punya harapan, mana ada pria yang mau sama saya. Wanita nakal, dan hancur tidak ada tujuan. Hanya Ayah, yang mau menerima saya, tapi entahlah bagaimana kalau dia tahu. Ayah yang membuat saya kuat, hiks.. hiks.. mungkin Ayah mau menerima Amora tidak dengan pria lain. Kamu juga tidak akan mau, bila mau pasangan seperti saya."ucap Amora.

"Amora, saya ini sahabat kamu. Saya tahu kamu itu seperti apa, kamu berubah saat mengenal dia tapi malah membawa kamu lebih dalam dan berakhir menyakitkan. Pernah tidak saya menjauh dari kamu? selama ini, saya tetap ada disisi kamu."

"Thanks ya, sudah menjadi sahabat untuk saya."

****

"Pulang juga kamu ke rumah!" ucap Ibu Salsa.

"Kangen rumah Mah." ucap Eldrian.

"Kamu masih berhubungan dengan anaknya Satria?"

"Memangnya ada apa sih Mah?"

"Jadi kamu belum tahu ya? kalau Amora itu sudah tidak suci, dia pernah di pakai rame - rame, kehidupan nya bebas, pemabuk, suka club malam. Mamah ogah, gak sudi kamu suka sama dia!" ucap Ibu Salsa yang membuat Eldrian kaget.

"Mamah tahu dari siapa?" tanya Eldrian.

"Papah kamu kan, teman curhat Ayahnya!" jawab Ibu Salsa.

Eldrian diam, mengingat saat dirinya mencium bibir Amora. Eldrian menemukan sebuah jawaban, kenapa Amora seperti itu, dan Pak Satria Esa menangis namun tidak kuat untuk menceritakan.

"Besok malam, kamu datang ya? Meisa mau kesini, dia akan makan bersama kita."

"El tidak bisa, ada acara sendiri."

"El tolonglah." ucap Ibu Salsa memohon.

****

Eldrian berdiri di depan pintu rumah Amora, terlihat mobil nya terparkir di depan garasi. Eldrian mencoba mengetuk pintu, namun terlihat pintu rumah terbuka sedikit.

Eldrian masuk kedalam rumah Amora, terlihat tampak sepi. Eldrian masuk ke lantai atas, memeriksa kondisi dalam rumah yang tidak terkunci.

Eldrian membuka pintu kamar, yang tidak tertutup rapat. Eldrian melihat Amora sedang tertidur lelap. Eldrian melihat, ada sebuah botol pil tergeletak.

"Apa kamu akan selalu konsumsi seperti ini? kamu tidak mengerti akan efeknya!" ucap Eldrian lalu keluar dari kamar Amora dan menutup nya.

"Om." ucap Eldrian kaget saat itu Pak Satria Esa sudah berdiri tepat di depan kamar Amora.

"Sa - saya tadi lihat pintu terbuka, dan Amora tidur. Saya ingin menutup rapat, agar tidak ada orang jahat." ucap Eldrian.

"Kita bicara." ucap Pak Satria Esa.

Kini kedua nya duduk di taman belakang rumah Amora, kedua pria beda usia ini saling menatap lurus dengan serius.

"Apa kamu mencintai anak saya?" tanya Pak Satria Esa.

"Iya Om." jawab Eldrian jujur.

"Tapi kamu harus tahu sesuatu hal, tapi tolong jangan kamu katakan kalau Om sudah tahu." ucap Pak Satria Esa.

"Saya sudah tahu Om." ucap Eldrian, lalu Pak Satria Esa menoleh ke arah Eldrian.

"Kamu tahu dari siapa?"

"Maaf, kalau Papah cerita sama Mamah."

Pak Satria Esa memijat keningnya, lalu menarik nafas panjang. Dan Pak Satria Esa, berusaha untuk tidak menangis.

"Om telah gagal."

"Tidak gagal Om, selama ini Om berusaha menjaga putri Om. Saya mencintai Amora, tidak peduli apa yang terjadi padanya. Saya akan tunggu Amora , mengatakan jujur."

"Kamu yakin, ingin memiliki Amora?"

"Iya Om, saya yakin. Dari pertama lihat Amora, saya sudah jatuh cinta."

"Om akan pegang ucapan kamu, karena akan sulit mendapatkan pria yang mau menerima kondisi anak Om."

"Saya akan cari tahu, siapa yang berbuat seperti itu. Saya akan membawa dia masuk dalam jeruji besi, membayar semua apa yang mereka lakukan." ucap Eldrian.

"Terima kasih El, Om akan pegang ucapan kamu."

*****

"Tidak usah repot - repot, kamu suka bawakan makanan." ucap Pak Satria Esa pada Ibu Wulan.

"Nggak kok, memang sengaja masak lebih. Tapi kalau sedikit asin, tambahi gula saja ya."

"Siap, sekali lagi terima kasih."

"Kak." panggil Ibu Inara, saat masuk ke rumah Pak Satria Esa.

"Masuk Inara." ucap Pak Satria Esa.

Ibu Inara dan Ibu Wulan saling tersenyum, Ibu Inara memberikan rantang berisi makanan. Namun matanya melihat, apa yang ada di tangan kanan Pak Satria Esa sebuah, sebuah capcay.

"Duduk dulu, saya ganti tempat dulu." ucap Pak Satria Esa.

Keduanya duduk bersebrangan, tidak ada yang memulai mengajak bicara. Bahkan keduanya, hanya sibuk dengan ponselnya masing - masing.

"Kalian mau minum apa? tapi cemilan nggak ada, paling juga buah." ucap Pak Satria Esa menawarkan.

"Tidak usah repot - repot Mas." ucap Ibu Wulan.

"Iya kak, tidak usah repot - repot. Ada salam dari Mita, katanya nanti minta Kakak hadir, ke konser keduanya." ucap Ibu Inara.

"Kapan itu? kalau tidak ada acara, saya akan datang." ucap Pak Satria Esa.

"Besok Malam, kalau boleh Kakak bisa jemput kami!" ucap Ibu Inara.

"Ok, besok malam saya akan jemput."

Ibu Wulan hanya menatap kesal ke arah Ibu Inara, hatinya cemburu melihat kedekatan keduanya.

.

.

.

Terpopuler

Comments

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

repot ya jadi orang ganteng slalu diperebutkan wanita" cantik

2023-08-13

2

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

apaan si inara.. caper bnget. meski sahabat tiara tpi cukup anggap bang Esa kk sja gak lebih meski dah janda. mn pke alasan mita segala. awas diamuk amora, aq dukung itu😒

2023-08-12

2

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

pesona Satria emang gak kaleng-kaleng lah top banget, Para janda-janda muda pada kepincut semua yuk lomba siapa yang menang

2023-08-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!