Eldrian sampai di lantai 20, tubuhnya penuh dengan keringat. Sedangkan Amora, sudah masuk ke dalam ruangan Meisa.
Eldrian pun, memegang lukanya, yang begitu sangat sakit. Dirinya memegang, terlihat ada sebuah darah, yang meresap di kaosnya. Dengan segera Eldrian, menutup dengan jaketnya.
"El." sapa seorang wanita.
"Lala." ucap Eldrian.
"Ya ampun, saya tidak menyangka. Kalau kamu ada di kantornya Meisa, kamu tahu dia pulang ya?" ucap Meisa.
"Saya tidak tahu dia pulang, dan saya kesini mengantar seseorang. Bukan untuk bertemu dengan Meisa, karena dia masa lalu."
"Saya paham kamu kecewa, tapi Meisa menyesal. Dia kembali untuk kamu, apa Tante Salsa tidak pernah cerita?"
"Cerita, tapi bagi saya itu hal tidak penting."
"Ayolah, kalian itu masih ada rasa."
"Jangan sok tahu kamu, hanya saya yang tahu bagaimana dia itu. Kamu itu hanya seorang sahabat, yang berusaha menutupi keburukannya."
Sedangkan di ruangan Meisa, Amora sedang menatap beberapa model pria yang di ajukan Meisa. Beberapa model tersebut, pria bule.
"Kenapa tidak yang lokal?" tanya Amora.
"Saya ingin salah satu dari mereka, tolong pilih yang menurut kamu bagus." jawab Meisa.
"Semuanya ok, ini yang membuat saya bingung untuk memilih."
"Ok, saya bantu. Akan saya sisakan dua, tolong nanti kamu pilih satu."
Amora menatap kedua photo tersebut, lantas Meisa memanggil seseorang untuk masuk kedalam ruangannya. Saat pintu terbuka, Meisa menatap kaget saat melihat dua orang, pria bule yang ada di photo itu.
"Ini aslinya, gimana?" ucap Meisa.
Amora menatap dari ujung rambut, hingga ujung kaki. Dua pria bule itu, di minta Amora untuk berjalan lalu berpose.
"Punya pengalaman modeling atau photo model?" tanya Amora.
"Yes, punya pengalaman. Ada sebuah majalah, dan iklan kamu bisa lihat." jawab Meisa menunjukkan pada Amora.
Amora melihat apa yang di tunjukan oleh Meisa, lantas Amora memilih salah satu dari model pria bule itu.
"Ok, saya sudah memilih dia. Tapi Sorry, kaki saya belum bisa di gunakan untuk bekerja. Sementara waktu di undur, dan mba Meisa harap maklum." ucap Amora.
"Saya hargai itu, karena saya juga ingin hasil maksimal, saya ikuti apa kata kamu." ucap Meisa.
"Kalau begitu, saya pamit dulu."
"Oh iya, maaf tadi lift ada sedikit gangguan teknis, mungkin sekarang sudah selesai. Tadi gimana cara naik nya? dan saya minta maaf, tidak bisa ke bawah karena ada klien juga." ucap Meisa menyesal.
"Ada seseorang yang bantu saya."
"Sekali lagi terima kasih." ucap Meisa.
"Sama - sama." ucap Amora.
Meisa pun mengantar Amora hingga sampai depan lift, namun saat itu di dekat Lift ada sebuah sofa tunggu. Meisa dan Eldrian saling bertatap mata.
"El." sapa Meisa.
"Sudah selesai?" tanya Eldrian pada Amora.
"Sudah." jawab Amora.
"Kamu naik ke atas punggung lagi." ucap Eldrian.
"Lift nya sudah jalan lagi katanya." ucap Amora.
"Kalian saling kenal?" tanya Meisa.
"Dia calon istri saya." jawab Eldrian mendorong pelan Amora, untuk segera masuk ke dalam lift, dan Amora pun kaget, data Eldrian mengatakan itu.
"Kamu kenal sama mba Meisa?" tanya Amora pada Eldrian.
"Nggak kenal."jawab Eldrian langsung membawa Amora masuk kedalam lift.
Meisa dan Lala menatap pintu lift hingga menutup, kedua mata Meisa berkaca - kaca dan melangkah kan kakinya, masuk ke arah ruangannya.
" Kamu kenapa bilang saya itu pacar kamu?" protes Amora di dalam lift.
"Kamu kan pacar saya." ucap Eldrian.
"Cih.. enak saja, sorry ya kamu bukan level saya."
"Di depan orang banyak, kamu harus menjadi pacar saya."
"Yeeeee enak saja, main ngatur. Di bilang nggak mau, ya nggak mau."
"Saya sudah menggendong kamu, dari lantai satu sampai dua puluh. Apa salahnya, kalau kamu bantu saya."
"Eh.. kamu dengar ya, tidak ada balas budi. Kaki saya begini itu, karena kamu. Jangan mentang - mentang Ayah kamu sama Ayah saya sahabat, itu tidak akan pengaruh buat saya."
Pintu lift terbuka, Amora dan Eldrian keluar dan berjalan ke arah parkiran mobil. Eldrian menghentikan langkahnya, lalu memutar tubuhnya, kini berhadapan dengan Amora.
"Dia mantan saya." ucap Eldrian mencoba menjelaskan.
"Bukan urusan saya." ucap Amora.
"Dia selingkuh, sekarang dia kembali ingin menjalin hubungan dengan saya. Kamu tahu kan, rasanya sakit hati?"
"Nggak tahu tuh, karena belum merasakan jatuh cinta atau pacaran." ucap Amora, dan membuat Eldrian gemas.
"Tolong kamu bantu saya, depan dia kita pura - pura pacaran."
"Imbalannya apa?" tanya Amora.
"Apa saja terserah kamu." jawab Eldrian.
"Setelah pulang dinas, kamu jadi pembantu saya."
Eldrian berkacak pinggang, sambil menatap ke arah Amora. Dan Amora, menatap dengan senyum kemenangan.
"Kalau keberatan tidak masalah."
"Saya mau." ucap Eldrian, dan Amora tersenyum kemenangan lantas berjabat tangan tanda kesepakatan.
*****
Saat sedang mengemudi, Amora melihat jaket yang di pakai Eldrian basah. Amora memegang dan di tangannya, berwarna merah.
"Ini darah?" tanya Amora kaget.
"Iya, nanti juga kering." jawab Eldrian dengan wajah pucat.
"Nggak, ini basah. Kita ke rumah sakit, atau cari klinik terdekat."ucap Amora panik.
" Nggak apa - apa, saya sudah biasa dengan kondisi seperti ini."
"Jangan seperti itu, ini bahaya bisa infeksi. Di depan ada klinik, kita berhenti disana."
Mobil pun berhenti tepat, di depan sebuah klinik, Eldrian lantas meminta suster di klinik tersebut, untuk dokter segera menanganinya.
"Ini luka nya terbuka, harus di jahit kembali." ucap dokter.
"Kalau boleh tahu, itu luka apa?" tanya Amora.
"Apa pacar anda tidak tahu?" tanya dokter pada Eldrian.
"Ini luka tusukan, kemarin ada penjahat yang mencoba melukai saya." jawab Eldrian.
"Sudah tahu punya luka, kenapa menggendong saya sampai lantai 20?" ucap Amora.
"Jadi luka nya terbuka, akibat menggendong sampai lantai 20! seharusnya jangan banyak gerak, apalagi luka masih basah. Walau tidak dalam, ini kalau infeksi bagaimana?" ucap dokter.
"Kalau dokter di posisi saya, melihat pasangannya tidak bisa menaiki tangga darurat, dengan kondisi kaki terluka, lift mati. Apa akan membiarkan begitu saja? tidak kan dok!" ucap Eldrian.
"Benar kata anda, kita harus berkorban."
Amora terdiam, dan melihat luka Eldrian telah selesai di tangani. Dan dokter pun, memberikan obat antibiotik untuk Eldrian.
*****
"El punya pacar?" ucap Ibu Salsa saat bertemu dengan Meisa, di salah satu cafe dalam Mall.
"Benar Tante, malah perempuan nya itu, photographer untuk iklan produk saya." ucap Meisa.
"Siapa ya? Tante belum kenal deh."
"Mungkin baru jadian, atau memang di sembunyikan!"
"Nanti Tante tanya, soalnya dekatnya sama Om Santoso. Kamu tahu sendiri kan, Om Santoso itu suka mengatakan yang tidak - tidak tentang Tante."
"Masa Tante! itu prasangka Tante saja."
"Nanti Tante, bereskan masalah Eldrian." ucap Ibu Salsa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Lilik Utami
ini mamanya eldrian apa apaan sih sudah tau meisa pernah selingkuh masih aja mau dijodohkan sama eldrian😢😢
2023-08-12
1
ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ
Hello mamanya El ini udah Tahun berapa masih ada jodoh-jodohan, anak kamu itu sudah sakit hati karena diselingkuhin Kenapa kamu yang ngotot mau nikahin anak kamu sama si mantan . kalau kamu mau ya kamu aja yang nikah sama orang yang udah nyakitin hati anak kamu emang situ mau nggak mikir kali ya
2023-08-06
2
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
itu El anak kandung ibu Salsa bukan sih gitu amat sama anaknya
2023-08-06
3