Chapter 6 : Goblin Dan Manusia

Setelah mengatasi para bandit, Ferisu membuat mereka menjadi penjaga untuk desa. Semua warga dan bandit yang mati dikuburkan di pemakaman desa. Di pagi yang cerah semua warga desa dan para bandit sedang merapikan dan memperbaiki kerusakan yang terjadi semalam.

"Desa ini, mungkin akan kujadikan tempat uji coba terlebih dahulu," gumam Ferisu.

Ferisu meminta semua orang untuk berkumpul di alun-alun dan menghentikan semua kegiatan. Semua orang tampak bingung karena diminta berkumpul secara tiba-tiba.

"Aku akan pergi sebentar dan kembali lagi, kalian tetap melakukan tugas seperti yang kukatakan. Mantan bandit menjadi penjaga desa dan para warga tetap melakukan pekerjaan seperti biasa," ujar Ferisu.

Semua orang mengangguk. "Jangan ada yang berkelahi atau apapun yang menyebabkan kerugian, jika tidak. Kalian tahu apa akibatnya, kan?" tegas Ferisu dengan senyuman simpul.

"Iyaa!"

Ferisu meninggalkan desa tersebut dan berjalan menuju ke desa goblin yang pernah ia singgahi. Tak seperti sebelumnya, Ferisu meningkatkan kecepatannya dengan accelerator dan bisa sampai di desa tersebut hanya dalam kurun waktu 1 hari.

Para goblin yang sedang berpatroli menyadari keberadaan Ferisu dan langsung menyambutnya. "Se-selamat datang Tu-Tuan," ucap mereka dengan gemetaran.

"Ah, iya. Apa kepala desa ada?" tanya Ferisu.

Para goblin mengangguk dan memandu Ferisu menuju ke desa. Di rumah kepala desa, Ferisu berbicara dengan kepala suku Oldurt, yang tak lain kepala desa itu sendiri.

"A-apa yang Tuan butuhkan hingga datang ke desa lusuh ini lagi?" tanya kepala suku.

"Aku ingin kalian ikut denganku," ujar Ferisu.

"Eh?" kepala suku terkejut dengan ucapan Ferisu yang meminta mereka untuk ikut dengannya. "Kemana?" tanya kepala suku.

"Ke sebuah desa milik manusia yang tak jauh dari sini," jawab Ferisu.

"Desa manusia, kurasa itu cukup mustahil. Saat melihat kami, mereka akan langsung menyerang, da-," ucap kepala suku.

"Tak perlu khawatir, itu tak akan terjadi," sela Ferisu.

Melihat Ferisu yang serius, kepala suku menerima ajakan tersebut dan mengumpulkan semua goblin dari suku Oldurt. Ferisu memberikan sihir peningkatan kecepatan pada mereka agar bisa pergi menuju desa itu dengan cepat. Tak lama kemudian mereka sampai di desa manusia.

Para penjaga desa menjadi waspada saat melihat ada banyak goblin. "A-apa yang..."

"Tenanglah, para goblin ini ada dibawah perintahku," ujar Ferisu.

Mereka masuk kedalam desa dan berkumpul di alun-alun. Para manusia tampak waspada dengan para goblin, begitu pula sebaliknya. Walaupun begitu, mereka tak bisa mengabaikan sosok yang ada dihadapan mereka.

"Aku tau kalian pasti bingung kenapa aku membawa para goblin kesini. Mereka berasal dari suku Oldurt yang ahli dalam tanaman dan obat-obatan. Aku ingin kalian hidup secara berdampingan," ujar Ferisu.

Saat mendengar pernyataan tersebut semua orang tercengang karena perkataan yang tak masuk akal seperti hidup berdampingan. Bahkan untuk tak saling menyerang saat bertemu itu saja sudah seperti keanehan, hidup berdampingan? Itu adalah hal yang paling tak bisa dipercaya.

"Aku paham dengan apa yang kalian pikirkan, hidup berdampingan itu hal yang tak masuk akal. Tapi aku ingin menciptakan sebuah utopia, sebuah negeri dongeng dimana semua ras hidup berdampingan tanpa adanya rasa permusuhan dan kebencian," ujar Ferisu.

Mendengar hal itu para goblin dan manusia saling melihat satu sama lain lalu mengangguk pelan. Kepala suku goblin mengangkat tangannya dan bertanya.

"Ferisu-sama, apa Anda benar-benar serius tentang itu?" tanya kepala suku goblin.

"Tentu, itulah kenapa aku membawa kalian para goblin ke desa ini," jawab Ferisu.

Para manusia dan goblin masih terlihat ragu dengan hal itu, walaupun begitu mereka juga mengharapkan tentang negeri dimana semua ras bisa hidup berdampingan.

"Untuk sekarang kita coba jalani terlebih dahulu, para manusia akan bertani dan menjaga kemanan dan para goblin bisa membantu sekaligus mengobati yang terluka dengan obat-obatan buatan mereka," ujar Ferisu.

Setelah mendengarkan penjelasan itu para goblin dan manusia mencoba untuk hidup secara berdampingan. Satu minggu berlalu dengan cepat, mereka bisa hidup secara berdampingan dan mulai percaya satu sama lain. Para goblin juga membantu dalam pertanian dan mengajarkan para penduduk desa (manusia) soal tanaman herbal.

Pembangunan desa juga menjadi lebih cepat, mereka membangun perumahan untuk para goblin dan mantan bandit yang menjadi penjaga desa. Saat ini mereka sedang membangun sebuah dinding untuk melindungi desa dari serangan.

Pada awalnya Ferisu hendak menggunakan sebuah sihir tanah untuk menciptakan sebuah dinding, namun ia mengurungkan niatnya. Hal itu ia lakukan untuk melihat kerja sama para goblin dan manusia untuk membangun sebuah dinding yang akan melindungi tempat tinggal mereka.

"Tak kusangka akan berjalan selancar ini," gumam Ferisu melihat para goblin dan manusia hidup secara berdampingan.

Kepala suku Oldurt dan kepala desa manusia datang menemui Ferisu. Mereka bertanya soal nama desa ini, karena sudah berubah mereka ingin sebuah nama baru.

"Nama yah, hmm, bagaimana kalau Heiwa?" ujar Ferisu memberikan sebuah nama.

"Heiwa?" mereka berdua tampak bingung dengan nama itu.

"Benar, artinya kedamaian," ujar Ferisu.

Mereka setuju dan memberitahu semua orang tentang nama desa yang baru. Desa Heiwa memiliki total penduduk sebanyak 35 orang manusia dan 20 goblin dari suku Oldurt. Ferisu berjalan-jalan melihat perdesaan, anak-anak yang tersenyum bahagia dan bermain bersama, mau itu anak goblin atau manusia.

Saat makan siang Ferisu menemui kepala suku goblin untuk menanyakan lokasi desa suku goblin yang lain. Kepala suku memanggil seorang goblin yang bertugas sebagai penjaga desa. Goblin itu pernah pergi menuju desa suku redhood untuk menjual ramuan obat.

"Apa kau bisa memanduku ke desa itu?" tanya Ferisu.

"Tentu saja Ferisu-sama, serahkan pada saya!" jawabnya dengan penuh percaya diri.

Keesokan paginya Ferisu pergi bersama beberapa goblin menuju ke desa suku Redhood. Perjalanan menuju ke desa itu memakan waktu selama 3 hari, namun karena sihir dari Ferisu mereka bisa sampai di desa itu dalam kurun waktu 1 hari perjalanan.

Desanya tampak cukup berbeda dari desa suku Oldurt, suku Redhood memiliki sebuah dinding pertahanan yang mengelilingi desa. Goblin yang berpatroli juga memiliki kemampuan sihir. Walaupun begitu, mereka akan lemah jika bertarung dalam jarak dekat.

Salah satu goblin mendekat ke desa itu untuk memberi tahu jika Ferisu ingin berkunjung kesana dan berbicara dengan kepala suku. Redhood memiliki sekitar 60 goblin yang tinggal di desa tersebut. Semua goblin memiliki kemampuan dalam menggunakan sihir.

"Ternyata benar ada goblin jenis lain di dunia ini," gumam Ferisu melihat para goblin.

Mereka-pun sampai di rumah kepala suku, di dalam sudah ada kepala suku dengan 2 pengawalnya yang memiliki peringkat tertinggi dari para goblin yang lain.

Terpopuler

Comments

AnS Duo

AnS Duo

Jadi inget empire gw di stellaris. Gw pake ethic authoritarian, xenophile ama militarist. Jadi kayak lu harus akur kalo enggak lu mati. 😅

2024-04-01

1

TOXIC|READER

TOXIC|READER

alurnya kecepatan , kurang seru deh

2023-12-21

1

Rivaldy gamers

Rivaldy gamers

ini mirip tensei cok

2023-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Reinkarnasi
2 Chapter 2 : Dunia Envend
3 Chapter 3 : Pertarungan Dengan Tubuh Baru
4 Chapter 4 : Ras Goblin
5 Chapter 5 : Serangan Bandit
6 Chapter 6 : Goblin Dan Manusia
7 Chapter 7 : Serangan
8 Chapter 8 : Pembentukan Desa
9 Chapter 9 : Kota Petualang
10 Chapter 10 : Guild Petualang
11 Chapter 11 : Misi Pertama
12 Chapter 12 : Anak Kecil Di Distrik Merah?
13 Chapter 13 : Permintaan Ras Bunny
14 Chapter 14 : Desa Fulen
15 Chapter 15 : Malaikat Jatuh?
16 Chapter 16 : Para Pedagang?
17 Chapter 17 : Pertikaian
18 Chapter 18 : Kedatangan Ras Bunny
19 Chapter 19 : Menuju Ke Ibu Kota Urushia
20 Chapter 20 : Gadis Penyihir Yang Tak Bisa Menggunakan Sihir?
21 Chapter 21 : Mengajarkan Sihir
22 Chapter 22 : Kebetulan Yang Gila
23 Chapter 23 : Di Balik Senyum
24 Chapter 24 : Iblis Bertopeng Manusia
25 Chapter 25 : Mengeliminasi 1 Dari 8 Organisasi Gelap
26 Chapter 26 : Serangan Sepihak
27 Chapter 27 : Kembali Ke Awal
28 Chapter 28 : Petunjuk
29 Chapter 29 : Tujuan Baru
30 Chapter 30 : Pelatihan
31 Chapter 31 : Mencoba Untuk Percaya
32 Chapter 32 : Pertarungan Di Rawa
33 Chapter 33 : Pertarungan Di Rawa #2
34 Chapter 34 : Lembah Berkabut
35 Chapter 35 : Lamia
36 Chapter 36 : Terjalinnya Hubungan Dengan Para Lamia
37 Chapter 37 : Sword of Nothingness
38 Chapter 38 : Hutan Elf
39 Chapter 39 : Kedatangan Monster Bencana
40 Chapter 40 : Monster Zaman Dewa
41 Chapter 41 : Hilang Kendali
42 Chapter 42 : Alter Ego
43 Chapter 43 : Melepas Kutukan
44 Chapter 44 : Desa Heiwa Sementara
45 Chapter 45 : Berpindah Tempat
46 Chapter 46 : Hutan Dryad
47 Chapter 47 : Dryad Dan Fairy
48 Chapter 48 : Tuan Dari Hydra
49 Chapter 49 : Bersatu
50 Chapter 50 : Melanjutkan Perjalanan
51 Chapter 51 : Hutan Kematian
52 Chapter 52 : Menuju Dungeon
53 Chapter 53 : Colosseum
54 Chapter 54 : Mendaki Dungeon
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Chapter 1 : Reinkarnasi
2
Chapter 2 : Dunia Envend
3
Chapter 3 : Pertarungan Dengan Tubuh Baru
4
Chapter 4 : Ras Goblin
5
Chapter 5 : Serangan Bandit
6
Chapter 6 : Goblin Dan Manusia
7
Chapter 7 : Serangan
8
Chapter 8 : Pembentukan Desa
9
Chapter 9 : Kota Petualang
10
Chapter 10 : Guild Petualang
11
Chapter 11 : Misi Pertama
12
Chapter 12 : Anak Kecil Di Distrik Merah?
13
Chapter 13 : Permintaan Ras Bunny
14
Chapter 14 : Desa Fulen
15
Chapter 15 : Malaikat Jatuh?
16
Chapter 16 : Para Pedagang?
17
Chapter 17 : Pertikaian
18
Chapter 18 : Kedatangan Ras Bunny
19
Chapter 19 : Menuju Ke Ibu Kota Urushia
20
Chapter 20 : Gadis Penyihir Yang Tak Bisa Menggunakan Sihir?
21
Chapter 21 : Mengajarkan Sihir
22
Chapter 22 : Kebetulan Yang Gila
23
Chapter 23 : Di Balik Senyum
24
Chapter 24 : Iblis Bertopeng Manusia
25
Chapter 25 : Mengeliminasi 1 Dari 8 Organisasi Gelap
26
Chapter 26 : Serangan Sepihak
27
Chapter 27 : Kembali Ke Awal
28
Chapter 28 : Petunjuk
29
Chapter 29 : Tujuan Baru
30
Chapter 30 : Pelatihan
31
Chapter 31 : Mencoba Untuk Percaya
32
Chapter 32 : Pertarungan Di Rawa
33
Chapter 33 : Pertarungan Di Rawa #2
34
Chapter 34 : Lembah Berkabut
35
Chapter 35 : Lamia
36
Chapter 36 : Terjalinnya Hubungan Dengan Para Lamia
37
Chapter 37 : Sword of Nothingness
38
Chapter 38 : Hutan Elf
39
Chapter 39 : Kedatangan Monster Bencana
40
Chapter 40 : Monster Zaman Dewa
41
Chapter 41 : Hilang Kendali
42
Chapter 42 : Alter Ego
43
Chapter 43 : Melepas Kutukan
44
Chapter 44 : Desa Heiwa Sementara
45
Chapter 45 : Berpindah Tempat
46
Chapter 46 : Hutan Dryad
47
Chapter 47 : Dryad Dan Fairy
48
Chapter 48 : Tuan Dari Hydra
49
Chapter 49 : Bersatu
50
Chapter 50 : Melanjutkan Perjalanan
51
Chapter 51 : Hutan Kematian
52
Chapter 52 : Menuju Dungeon
53
Chapter 53 : Colosseum
54
Chapter 54 : Mendaki Dungeon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!