Keputusan

⚠️ Peringatan Cerita ini berisi konten bunuh diri

17 Agustus

Setelah aku berbicara dengan Mama dan juga Frill, aku memutuskan untuk bertemu dengan Aqua. Pulang sekolah usai pelajaran, aku pergi ke kelasnya, yang sudah kosong dimana para murid sibuk ekskul ataupun langsung pulang, di pintu aku melihat Aqua sedang bersama gadis berambut merah itu yang tidak lain adalah pacarnya.

Langkahku terhenti dan Aqua menyadari keberadaanku sementara si gadis membelakangiku sehingga tak tahu kedatanganku, Aqua melihatku sejenak lalu ia mencium gadis itu dihadapanku.

Mataku membulat melihat itu,rasa nyeri menusuk jantungku,aku menahan nafas,aku mencengkram tangaku sendiri, tenggorokanku sakit, pandanganku tiba-tiba buram dan sebelum air mataku jatuh, aku memutuskan berbalik melangkah pergi dari sini.

Aku mengusap pipiku beberapa kali, langkahku dipercepat,aku tahu Aqua melakukan ini karena ingin aku terluka, sampai akhirnya aku berhenti di loker lantas memasukan tasku disana. Aku akan meninggalkan semuanya.

Matahari sore mulai terbenam, langit senja berwarna jingga dengan angin sepoi-sepoi yang menerpaku ketika keluar dari sekolah membuatku sadar bahwa keindahan ini hanya sementara dan akan tergantikan oleh keindahan lainnya.

"Sayonara." Gumamku seraya aku perhatikan lingkungan sekolah ini untuk terakhir kalinya.

Apakah keputusan yang aku ambil benar? Siapa yang tahu? Siapa yang memutuskan apakah itu benar atau salah?

Sekarang aku merasa diriku kosong, aku merasa akan bebas,aku merasa, sebenarnya apa yang aku rasakan,sakit hati? Lelah? Bahagia? Takut? Aku ingin menyerahkan hal hal itu dan mengakhirinya hari ini.

Aku pergi ke danau Aishi dimana seharusnya aku mati dulu, seharusnya hidupku berakhir disana. Sampai disana matahari sudah terbenam. Suara hewan mengisi keheningan malam disini. Jujur aku masih memikirkan apa aku harus melakukannya? Aku takut sebenarnya, pada akhirnya aku hanya terduduk disana Berjam jam. Sebenarnya aku ingin memberitahu Aqua mengenai masa lalu itu dimana ia menyelamatkanku. Dimana dirinya yang masih kecil mempertaruhkan nyawanya untukku. Tapi itu hanya kilas balik tidak berarti baginya. Aku tahu bahwa ia akan menyesal telah menyelamatkanku yang pada akhirnya merepotkan hidupnya.

Banyak pertanyaan yang ada dalam benakku, kenapa Aqua sampai sebegitu nya membenciku? Apa kesalahan terbesarku? Aku tahu kesalahan terbesar ku adalah karena aku hidup.

Aku berjalan mendekati tori yang berada disana ternyata bulan bersinar terang malam ini, apa ia mendukung keputusanku. Kamisama aku mohon maafkan aku, ayah, bagaimana rasanya disana? Apakah menyenangkan? Apakah aku akan bertemu denganmu? Atau aku akan jadi roh gentayangan? Aku hanya meratapi bulan,pikiran ku melayang kemana mana. Sejenak aku ragu dengan keputusanku ini, aku takut menghadapi kematian, aku takut menghadapi traumaku. Ini gila karena alasan cinta aku bisa senekat ini, aku terkekeh sejenak dengan kelakuanku.

Aku menghembuskan nafas panjang lalu berjalan ke dermaga disana, tempatku dulu melihat ikan yang muncul sampai membuat terjatuh lalu tenggelam.

"Hah? Aku tak menyangka akan berakhir ditempat ini lagi.." aku tertawa kecil. Lalu senyumku tiba-tiba hilang diganti ketakutan. "Aku takut, tolong hentikan aku." Sekarang aku di dorong oleh thanatos untuk ke jurang kematian, tangaku terasa dingin, tak terbayang aku harus masuk ke dalam air itu lagi.

Untuk menenangkan diri aku berjalan bolak balik, sampai pada titik."Ayo selesaikan semuanya sekarang." Karena takut akan rasa sakit aku, sudah menyiapkan obat di sakuku, obat bius dimana aku akan pingsan sehingga tak sadarkan diri jadi tak harus takut untuk tenggelam. Dan mungkin sadar Sadar aku sudah berada di dunia lain.

Aku mengeluarkan obat itu, lalu meminumnya, efeknya akan terjadi dalam 3 menit. Aku memandang air yang tenang ini.

"Aquakun penuhi janjimu bahwa kamu akan mencintaiku sekarang, diriku yang sekarang akan mati." ucapaku pelan. Aku berharap kamu tersiksa setelah aku pergi, aku bertanya tanya, kenapa aku berharap seperti itu padahal aku mencintainya.

Saat itu pula aku menyadari."Aquakun aku membencimu."

Dan ya setelah itu penglihatanku mulai sama samar, tubuhku melemas dan aku merasakan dinginnya air yang membasahi seluruh tubuhku. Setelah itu aku tak mengingat apapun.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!