Menuju kebenaran

"Akane, malam ini kita akan bertemu untuk makan malam bersama keluarga Hoshino." Sahut mama tiba tiba sembari membawa pancake dari penggorengan.

Aku mengernyit heran."Maksud mama apa? Untuk apa kita bertemu mereka?" Tanyaku penasaran, Mana gak ada basa basi langsung sat set sat set ketemuan.

Mama menyirami madu diatas pancake itu." Kita akan membahas perjodohan itu lagi." katanya dengan nada santai.

Aku langsung tersedak mendengar itu."Bukankah itu dibatalkan? Maksudku calonku sekarang sudah tiada, dan setelah hari itu rencana ini seakan menghilang tak pernah di bahas lagi "

"Ai-san ingin melanjutkannya, lagipula ini amanah dari kakek yang diturunkan pada papa agar dilaksanakan." Mama menatap aku lekat lekat." Mereka punya putra kedua, katanya sih seumuran dengan mu, bahkan satu sekolah kalau tidak salah." Lanjutnya mencoba memberitahukan informasi.

"Benarkah? Aku tidak tahu putranya satu sekolah denganku." Aku semakin terkejut mendengar kenyataan itu, ternyata dunia sesempit ini.

"Mungkin kamu bisa akrab dengannya."

"Mama tahu siapa namanya?" tanyaku lebih lanjut mengenai identitas calon keduaku. Siapa tahu aku bisa langsung menemukan orangnya, Aku akan lebih terkejut kalau kami sekelas.

Sebentar mama memijat pelipisnya mengingat ingat nama yang terselip di otaknya."Seingat mama namanya Aqua." ucapnya agak ragu.

"Aqua?? Ah waktu itu Ai-san menyebut namanya di telepon, tapi aku belum mendengarnya disekolah, mungkin karena kita tidak sekelas." Tidak menyerah aku berusaha mengabsen orang orang yang ku kenal, tapi nama Aqua belum terselip di otakku.

"Kamu tidak keberatan kan?" Tanyanya Khawatir." Matanya menatap ku lurus lurus." Akane, Sebenarnya Mama takut kamu tertekan dengan semua ini."

"Tidak" Selaku cepat supaya Mama percaya, disisi lain sebenarnya aku tidak nyaman namun aku tidak ingin membebani Mama, Aku yakin ini semua adalah keputusan terbaik yang membuat semua orang bahagia.

Mama mengeluarkan nafas lega dan seulas senyuman menghiasi bibirnya, wajah cemas tadi sudah berganti menjadi lebih tenang dalam sekejap."Syukurlah mama berharap hubungan mu akan berjalan dengan lancar."

Aku hanya mengangguk mantap terlihat ceria di depannya.

...----------------...

Disekolah aku ingin mencari orang yang bernama Aqua, namun hari ini aku cukup sibuk dan belum ada kesempatan untuk itu, disisi lain aku ingin bertanya pada Frill perihal ini karena gadis ini selalu Up-to-date.Namun aku mengurungkan niat sebab masih belum bisa menceritakan tentang perjodohan ini. Pasti banyak pertanyaan yang ia ajukan dan aku pastikan gadis ini pasti ingin aku membatalkan perjodohan ini supaya aku bisa mengikuti keinginanku sendiri.

Saat mengambil buku ke perpustakaan, lagi lagi aku melihat sosok itu yang sedang duduk di ujung meja panjang ini posisinya dekat jendela, Aku perhatikan sejanak matanya benar benar kosong tak membaca buku yang di pegangnya.Sejujurnya aku ingin mengetahui kenapa ia berubah?

"Akane-chan berapa buku hari ini?" Tanya gadis berkacamata di depanku.

Mendengar namaku disebut otomatis aku mengalihkan pandangan."Cuma dua kok" kataku dengan agak malu-malu.

"Beberapa hari ini kamu jarang ke Perpus." Tanyanya selagi memeriksa buku itu.

"Iya aku sedikit sibuk."jawabku mencari alasan yang tepat.

Ia memandangku dengan perasaan lega."Syukurlah kamu lebih ceria lagi sekarang."

Aku sedikit terkejut ternyata ia memperhatikan ku."Ahh terimakasih .."

Saat aku melirik ke meja itu lagi, aku melihat sosok itu sedang bersama seorang gadis berambut pendek berwarna merah yang sepertinya sedang membujuknya, itu sih yang terlihat dari kejauhan.

Aku penasaran siapa gadis yang bersamanya, lalu gadis itu menyeretnya keluar dari perpustakaan. Membuat kakiku reflek ingin mengejar mereka namun..

"Ini bukunyaa.." Suara itu menghentikan langkah yang bahkan belum sempat.

"Ah iya terima kasih.." Aku membungkuk lalu pergi.

Buru buru aku keluar penasaran kemana mereka pergi namun sayang aku tak melihatnya lagi di sepanjang lorong.

Tiba tiba dadaku terasa sesak, perasaan apa ini ada sesuatu yang nyelekit di hatiku, jangan jangan itu pacarnya, satu gagasan itu muncul dalam otakku.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!