Rumor

Upacara pemakaman papa sudah dilaksanakan, tamu tamu yang berbela sungkawa telah pulang yang menyisakan mama dengan mata sembab yang terkulai lemas, walaupun aku sangat bersedih namun hal pertama adalah mama, aku sebisa mungkin menjadi support systemnya. Setelah memastikanya baik baik saja aku tak memikirkan kessedihanku.

Hal yang aku sadari saat itu, aku tak melihat keluarga calonku datang berbela sungkawa mungkin karena mereka juga kehilangan seseorang, sama seperti kami yang tak sempat datang kesana untuk berbela sungkawa atas kepergian putranya.

Kepergian papa sangat mempengaruhi hidupku, 3 bulan terakhir ini aku tak memperhatikan apapun dan hidup seperti zombie, selama aku masih bisa berjalan aku akan melakukannya, setelah kejadian ini rencana perjodohan berlalu begitu saja tanpa ada konfirmasi apapun sebab dua keluarga ini sedang dalam masa berkabung. Mungkin juga akan batal karena calonku sudah tiada.

...----------------...

Bel pulang sekolah berbunyi, sepanjang kelas aku tak memperhatikan pelajaran dan memilih untuk tidur di kelas, padahal mataku tidak tidur sih, tiba-tiba aku merasakan seseorang memelukku.

"Akaneee jangan gini dong, aku ga tahan melihat mu seperti ini." rengek Frill dekat telingaku."Aku tahu kamu bisa melalui ini,"Lanjutnya.

Aku menengadah menatap matanya yang berkaca-kaca." Terima kasih sudah peduli padaku." ucapku sembari memberikan senyuman tipis tak mau membuatnya khawatir.

"Gimana kalau hari ini kita pergi karaoke? tumpahkan semua kesedihan mu disana!" bujuknyaa menghiburku.

"Ng..." aku hanya mengangkat sebelah alis, bingung harus menerima nya atau tidak.

"Ayoooo...aku jamin kamu tidak akan bersedih lagi.."ia merangkul lenganku menyeretku untuk pergi dengannya, yah dari pada meratapi kesedihan aku memilih pergi menuju kebahagiaan.

.

.

Setelah kemarin aku cukup sembuh berkat Frill dan mulai menatap hari dengan cerah, Hari ini aku melihat sosok yang beberapa bulan ini tak ku perhatikan lagi dan yang lebih kaget adalah wajah orang itu tak bersinar seperti biasanya, matanya yang berubah menjadi sendu, tingkah lakunya yang menjadi lebih pendiam, senyumnya yang menghilang. Apa yang sebenarnya terjadi padanya? Sejak kapan ia menjadi seperti itu? Aku bertanya tanya dalam hati.

Karena melihatnya seperti itu menimbulkan rasa penasaran yang sangat pada diriku.

"Frill kamu tahu orang itu?" tanyaku pada gadis yang sedang fokus memakan bentonya.

Frill melirik ke arahku dengan mulut yang penuh dengan makanan." Siapa?".

Aku menunjuknya dari kejauhan." Itu orang yang berambut pirang." Jawabku memperjelas.

Matanya beralih pada orang itu." Ah aku tahu orang itu cukup populer, namanya eummm... siapa ya lupa.."

"Eh kamu tahu?" aku cukup terkejut Frill mengenalinya.

"Iyaa..dia cukup terkenal di club drama.." ucapnya sembari melahap bentonya."Tapi sekarang orang-orang bertanya tanya tentang sikapnya yang berubah, dari asalnya manis menjadi dingin dan sensitif., kalo gasalah sekarang tidak terlalu aktif lagi di club karena kebanyakan murung, itu sih rumor yang aku tahu." Jelas frill panjang lebar.

"Ehh begitu ya .." Mendengar penjelasan Frill aku hanya bisa mangut mangut. Padahal disini lain aku juga khawatir dan penasaran.

Frill menatap ku lekat lekat." Kenapa kamu bertanya tentang dia? Atau jangan jangan kamu naksir yaa???" Goda Frill seraya menggelitik ku.

"Tidak.." Bantahku sambil menghindari serangannya.

"Bohong"

"Tidak.."

"Tuhkan wajahmu merah lagi...!"

"Masa sih??"

"Beneran..."

"Sepertinya aku demam lagi.."

"Ngga mungkin...kamu pasti berbohong.."

Setelah itu kami tertawa bersama.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!