Eros&Thanatos

Suasana hangat kumpul dua keluarga dihiasi kebahagiaan canda dan tawa diantara mereka, kecuali seorang cowok yang sama sekali tak nyaman berada dalam situasi ini, ya aku bisa melihat dari ekspresi wajahnya yang segera ingin pulang, ia hanya mengaduk aduk makanannya tak jelas.

Hidangan lezat beraneka ragam tersaji diatas meja, yang dibuat special oleh Mama dan juga Ai-san untuk keluarga kami. Setelah menikmatinya akhirnya kami sampai pada obrolan serius.

"Aqua dan Akane selamat Minggu depan kalian akan bertunangan." Ucap Hikaru-san di ujung meja sana.

Aqua yang sedari tadi mengaduk makanannya langsung melohok tak percaya mendengar itu. Akupun sama namun disisi lain aku senang mendengar itu.

Aqua akhirnya membuka mulutnya untuk mencegah pertunangan ini."Bukannya ini terlalu cepat? Kami masih sekolah.." Tanyanya mencoba memberi pertimbangan.

"Kami sudah memikirkan ini matang-matang, lebih cepat lebih baik lagian kalian hanya bertunangan bukan menikah." Jawab Hikaru san meyakinkan.

Aqua mendelik padaku mungkin karena aku tak bersuara dan tak menolak pertunangan itu, wajahnya terlihat kesal. Maka dari itu aku juga berusaha membuka mulut, aku menggigit bibir bawahku sejenak karena ragu untuk mengatakannya.

"Iya sepertinya kami belum siap.." Kataku pelan, yang langsung semua orang menatap kearahku.

Aisan dan mama berbarengan langsung bertanya."Kenapa?"

Sebelum menjawab Aisan langsung menyela."Hubungan kalian baik-baik saja kan? Jadi tinggal ikutin saran orang tua saja ya, kami tahu apa yang terbaik buat kalian berdua, dan juga keluarga tentunya."

Mendengar itu aku hanya bisa menunduk dan mengangguk tak tahu harus beralasan apa, Aqua juga sama ia masih bingung cara untuk membatalkan semua ini dan tak berani mengahadapi orang tuanya dan akhirnya menggaku setuju. Namun aku lihat ia mengepalkan tangannya seperti marah dan kesal. Dan saat mata kami bertemu ia menatapku tajam.

Aku merasa tak enak karena hanya aku saja yang merasa bahagia kami akan bertunangan sementara calonku tidak merasakan itu. Apakah aku termasuk orang yang egois? Atau dirinya yang egois? Atau keluarga kami yang egois? Sebenarnya disini siapa yang salah dan siapa yang benar? Aku sama sekali tak tahu.

...----------------...

Seminggu kemudian acara tunangan resmi dilakukan namun yang hadir hanya keluarga, ini masih tertutup karena takut mengganggu kami disekolah hanya untuk persemian dua keluarga.

CUP

Sebuah ciuman ringan mendarat di bibirku

Tak lama sorakan dan tepukan meriah terdengar, tawa hangat serta ekspresi bahagia terpancar dari arah dua keluarga besar ini. Acara pertunangan yang sudah ditunggu-tunggu.

Melihat sekeliling, senyum tipis terulas di bibirku, namun saat melihat ke samping, ekspresi ku berubah.

Cowok ini, Aqua-kun tunangaku dengan wajah datar tanpa ekspresi ia mengalihkan pandangannya dariku, tak ada raut bahagia dari wajahnya. Aku tahu la Membenciku.

.

.

"Jangan tersenyum,jangan bahagia!" titahnya sembari membelakangi aku.

"Kenapa acara ini harus berlangsung?! aku tahu kamu senangkan? keinginanmu terwujud." lanjutnya.

"Aqua-kun, apa kamu masih membenciku?" Tanyaku dengan agak gemetar, karena tiba tiba suaraku tercekat, tenggorokan ku sakit, kumpulan cairan bening berkumpul di mata ku.

"SELAMANYA" sahutnya pendek.

"Apa yang harus aku lakukan? supaya Aqua-kun tidak membenciku, sejujurnya aku tidak mengerti kenapa Aqua-kun begini?" tak bisa ditahan air mata ini ternyata mengalir juga.

"Seberapa besar kamu menyukaiku?"tanyanya, ia berbalik sambil menatapku tajam, memegang bahuku. "Kamu mau tahu? apa yang harus kamu lakukan Akane?".

Aku menatapnya nanar, lalu mengangguk. sejujurnya aku menahan tangis yang mendesak ingin segera dikeluarkan, sehingga mulutku tak bisa mengeluarkan suara dan hanya menggigit bibir bawah.

"Jadi gimana kalau kamu menghilang dari dunia ini??!"

...----------------...

Malam itu Aquakun mengatakan cara supaya ia bisa mencintaiku, yaitu dengan cara aku mati. Dan dia akan bisa mencintaiku. Melihat sorot matanya saat itu dia mengatakannya dengan sungguh-sungguh.

Aku menelan ludah yang sulit, sebenarnya sekarang aku masih hidup di dunia ini juga karenanya. Jika saat itu aku mati perjodohan ini juga tak akan dilakukan dan Aquakun bisa bahagia dan aku tak akan ada dalam hidupnya. Dari awal tempatku bukan disini, Mama maafkan aku karena seharusnya aku mati waktu itu. Dan sekarang orang itu menginginkan aku mati, hilang dari dunia ini, egois jika aku malam memilih untuk hidup, dan dengan ini aku ingin berterima kasih untuk sepuluh tahun kehidupanku.

Mataku tiba tiba terasa perih dan airmata mengalir dipipiku, hatiku serasa dihantam sesuatu yang berat sehingga aku sulit untuk bernafas.

"Aquakun aku mencintaimu, terima kasih telah menyelamatkan ku waktu dan maaf telah merepotkanmu karena aku hidup." Gumamku seraya melihat selembar foto saat kami bertunangan.

Aku beranjak dari ranjang dengan malas dan ingin mengucapkan perpisahan dengan orang orang terdekatku, rasanya waktuku sudah habis didunia.

Katanya didunia ini ada dua tipe manusia yaitu orang yang didorong oleh kehidupan (eros) dan orang yang didorong oleh kematian (thanatos) dan bagiku Aqua adalah eros dan thanatos ku, jika ia ingin aku mati sekarang baiklah akan aku lakukan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!