Kencan

Saat itu aku memutuskan untuk berdiam diri dikelas, ya walaupun hari ini ada kegiatan club aku tak ingin mengikutinya. Tapi seseorang tiba-tiba muncul dipintu kelas.

"Karena aku menyukai Aqua-kun." Ucap gadis itu dengan tegas.

Apa apaan ini? Suka? Di bilang suka? Setelah aku memperlakukannya seperti ini. Apa gadis ini sudah gila. Reflek aku tertawa mendengar pernyataannya.

"Maaf tapi aku membencimu.." Balasku saat itu juga.

Matanya tampak sedih mendengar perkataanku"Kenapa? Kenapa Aquakun membenciku?"Lirihnya sambil menahan tangis.

"Emang butuh alasan?"Tanyaku cuek padanya.

Sebenarnya jika ditanya kenapa aku benci aku juga tak tahu, ya karena aku membencinya, aku tak suka melihatnya, aku tidak suka perjodohan ini dan aku membencinya, aku juga sengaja bersikap seperti ini supaya dia tak nyaman dan akhirnya ingin membatalkan perjodohan ini tapi gadis ini malah mengatakan dia menyukaiku, candaan apa ini? Karena di keluargaku aku tidak bisa menolak keinginan papa dan mama apalagi sudah hitam diatas putih.

"Sudah kubilang kita batalkan saja, jangan mengatakan hal yang tak masuk akal!" Kataku seraya memasukan buku pada tas berniat pergi dari sini walaupun tanpa penyelesaian.

"Aku senang bisa bertemu denganmu lagi Marine."Sahut gadis itu tiba-tiba berhasil menghentikan aktivitasku. Karena kenapa ia memanggilku seperti itu.

Hanya orang orang tertentu yang memanggilku khusus seperti itu dan berani beraninya dia mengatakannya.

Bayanganku terbang ke waktu itu, ketika gadis ini memungut ganci yang terjatuh tanpa aku sadari Ya aku pertama kali bertemu dengannya waktu. tak lebih dari itu.

Aku menyunggingkan bibir."Siapa yang memberitahumu panggilan itu."Tanyaku sinis padanya. Ia hanya menggigit bibir bawah tanpa menjawabku walaupun aku lihat dimatanya semua itu penuh arti.

lalu gadis itu mengacungkan 2 buah tiket."Ini..tadi Ruby memberiku tiket ini katanya dari tante Ai, ia ingin kita kencan.." Katanya terbata bata mengalihkan pembicaraan.

aku langsung menyambar benda itu dan merobeknya seketika membuat mata gadis itu terbelalak."Kamu tak usah mengkhawatirkan hal hal seperti ini,.lagian siap juga yang mau kencan denganmu!"

"Walaupun begitu, Aquakun tak harus merobeknya." Ia mengumpulkan serpihan robekan itu.

Aku berdecih kesal."Sebelum aku menemukan cara untuk membatalkan perjodohan ini, di depan keluarga kita akan berpura-pura dekat. Dan satu lagi jangan sampai orang orang disekolah tahu tentang ini." Ucapaku tajam memperingatinya.

Diam hanya terdiam mencerna kata kataku, dan aku memutuskan untuk pergi saat beberapa langkah menuju pintu.

"Aku tidak akan menyerah." Katanya setengah berteriak."Aku akan membuat Aquakun menyukaiku." Tambahnya.

Walaupun langkahku berhenti sejenak, aku tak menoleh sama sekali dan memutuskan meninggalkan kelas, meninggalkan gadis itu sendirian.

...----------------...

Aku menghempaskan diriku diatas ranjang, menghembuskan nafas berat, menatap langit-langit seketika kejadian tadi terbayang di pikiranku, kenapa bisa bisanya dia menyukaiku padahal diawal pertemuan kita aku sudah bersikap acuh tak acuh. Keningku berkerut dan aku baru terpikir apa ia jatuh cinta pada pandangan pertama saat dia memberikanku ganci itu?

Aku langsung menggelengkan kepala berusaha menghempaskan pikiran itu, lagian kenapa aku harus memikirkannya. Namun tak lama terdengar ada seseorang yang mengetuk pintu.

"Aqua.. mama masuk ya.." Sedetik kemudian ia sudah di dalam kamar dengan wajah berseri seri.

"Bagaimana kencannya? Apakah berjalan dengan lancar?" Tanyanya penasaran

Aku langsung terduduk, dan berpikir untuk mencari alasan untuk pertanyaan mama, tak menyangka ia langsung mengintrogasi ku, namu bila aku bilang tidak ia pasti ngamuk.

"Ya, biasa saja." Sahutku pendek.

"Apa Akanechan suka filmnya? mama udah pilih film terbaik yang digandrungi anak muda sekarang loh." Mama berjalan mendekatiku dengan penuh curiga.

Gawat,Mana tadi aku langsung merobek tiket itu tanpa melihat judul filmnya lagi, gimana kalau mama menanyakan pertanyaan lain, bisa mati aku.

"Ya seru kok.".

"Apa kamu tahu.." Sebelum mama melanjutkan kalimatnya aku langsung menyelanya takut ia menanyakan hal lain.

"Mama aku capek, tolong keluar ya.." Ucapku langsung tidur lagi sambil menyembunyikan wajahku dengan bantal.

"Aqua lain kali kamu harus memberikan bukti pada mama saat berkencan dengan Akanecha."ternyata mama masih berdiri disamping ranjangku."Misalnya foto.." Tambahnya.

Karena tak mau memperpanjang pembicaraan aku hanya mengacungkan tanganku mengisyaratkan kata Oke.

"Yasudah mama keluar ya... besok besok kamu harus mengajaknya ke Disneyland, kata Sohara-san, Akane menyukai tempat itu." Ucapnya sebelum akhirnya pintu tertutup.

Aku mendengus kesal sudah kuduga aku harus berkencan dengannya. Tapi kalau gadis itu mengadukan sikap ku pada mama bagaimana? wah parah sih kalau gitu. Aku tak mau memikirkan itu sekarang.

"Oyasumi niisan" Gumamku sebelum menutup mata.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!