Bertemu dengan sendirinya

Sepanjang pelajaran aku tak fokus pada apa yang sensei katakan dan hanya menjentik jentikan balpoin, pikiranku melayang saat Aqua merangkul gadis itu, beribu ribu pertanyaan mengganggu pikiranku.

Apa Aqua punya pacar? Apa ia ingin membatalkan pertunangan ini karena pacarnya? Beberapa kali aku melihat Aqua selalu bersamanya. Apa yang harus aku lakukan? Apa keluarganya tahu? Ya pastinya tidak sih. Aku harus memastikan ini agar semuanya tidak salah paham.

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi aku menghembuskan nafas lega, perasaanku tidak karuan sekarang.

"Akanechan...."Panggil seseorang dari luar kelas, aku menengok ke arah suara itu dan ternyata itu Ruby.

Ia melambai lambaikan tangannya sambil tersenyum lebar. Melihat dirinya aku bergegas menemuinya.

"Ada apa Rubychan?" Tanyaku khawatir takutnya terjadi apa apa, soalnya baru pertama kali Ruby mencariku sampai ke kelas.

"Ayo kita belajar bareng,"Ajaknya tiba tiba.

Keningku berkerut mendengar itu."Maksudnya?"

"Kita pergi ke rumahku untuk belajar bareng!" Ulangnya memperjelas.

"Eh..tapi .." Aku cukup ragu menerima ajakan Ruby soalnya ya kau tau kan. Tapi kalau dipikir pikir ini kesempatan ku juga bertanya pada Aqua mengenai itu.

"Tidak ada tolakan titik." Katanya memperingatiku,

Setelah itu Aku akhirnya pergi ke rumah Ruby, Jujur aku merasa canggung ketemu Aqua tapi mungkin Aqua belum pulang dari sekolah, Ya biasanya dia masih ada di kelas.

"Tadaima...."Sahut Ruby setelah sampai Rumah."Akanechan sini sini.." ia mempersilahkan aku masuk.

Aku hanya mengangguk dan mataku berkeliling menatap rumah mewah ini.

"Ai-san dimana?" tanyaku padanya, untuk aku menyapa calon mertuaku. Haha geli sekali menyebutnya seperti itu

"Mama jam segini belum pulang."kata ruby sembari berjalan kearah tangga." Akanechan duduk dulu disana, aku mau ganti baju dulu..." ia menunjuk ke sebuah sofa berwarna abu-abu.

Tak lama ia turun kembali dengan memakai pakaian kasual, dan dari arah pintu muncul Aqua yang baru pulang.Ia sedikit terkejut melihat keberadaanku.

Melihat Aqua, Ruby langsung menyahut."Ne Oniichan, tolong ajari kami dong.!" Pintanya pada kakaknya.

Aqua terbelalak." Heh aku baru pulang tahu, belajar sendiri sana!" ketusnya.

Ruby langsung menyeringai." Wah kayaknya aku harus bilang ke Mama nih," Ancam Ruby.

Aqua mendelik kesal."Apa yang harus aku ajari?" tanya ketus seakan terpaksa, ya memang terpaksa sih.

Aku tak menyangka Aqua sangat tak berdaya dihadapan mamanya, dan langsung mengabulkan keinginan Ruby setelah diancam akan diadukan pada Ai-san.

Rubi tertawa kemenangan."Yah kita bertanya yang gak paham, soalnya kan oniichan pintar, aku sih payah dalam mengajari.." Ucapnya sambil terkekeh.

Setelah itu kami sudah ada dikamar Aqua, ini pertama kalinya aku masuk ke ruangan pribadinya. Tapi Ruby yang ada disampingku membuat ku sedikit tenang. Aqua masih ada di dalam toilet.

"Rubychan..."lirihku merasa tak enak.

Dengan cerianya dia bilang." Gimana rasanya masuk ke kamar pasanganmu? Akanechan bisa tidur diranjangnya.." godanya padaku."Berterimakasihla padaku." tambahnya.

"Ini terlalu berlebihan tahu..."

"Wajamu merah Akanechan..." ia benar benar menggodaku setengah mati.

Aqua tiba tiba keluar dari kamar mandi sehingga kami menghentikan aktivitas tadi. Ia lantas duduk dihadapan kami. Suasananya langsung menjadi canggung.

"Ah sepertinya aku harus menyiapkan camilan." celoteh Ruby tiba tiba, langsung beranjak bangkit dari posisinya.

Jantungku langsung berdebar, dan akan ikut beranjak juga tapi Ruby langsung menahanku."Akanechan tidak usah ikut." Ia lantas menutup pintu sedikit demi sedikit dengan wajah yang seakan senang rencananya berhasil meninggalkan kami berdua disini.

Dan di ruangan ini akhirnya hanya ada Aquakun dan Aku dilengkapi dengan dilema masing-masing.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***