Klub Drama

"Aqua sampai kapan kamu seperti ini?"

Aku mengambaikan Kana Arima yang dari tadi terus mengomeliku.

"Kau itu, Klub drama membutuhkanmu tahu, punya bakat kok ngga di manfaatkan."Ucapnya dengan nada kesal.

"Sudah kubilang aku akan berhenti, lagipula aku sudah tidak berminat lagi." aku menghela nafas panjang."Disana bukan cuma ada aku, kamu, bakatmu juga bagus." Kataku menyakinkan dirinya.

Gadis itu terdiam sejenak."Ya, walaupun bakatku bagus, tapi disana aku tidak punya partner yang seimbang, jadi aku agak kesulitan."

"Sudahlah aku tak mau membahas ini." Aku berbalik bermaksud akan pergi, namun aku melihat Akane yang sedang berjalan kearahku, untuk menghindarinya aku langsung berbalik lagi tanpa pikir panjang langsung merangkul bahu Kana sembari mengajaknya pergi dari sini.

Awalnya ia langsung berontak kebingungan dan ingin melepaskan rangkulanku, tapi aku menahannya sehingga ia tak berkutik dan mengikuti kemana aku membawanya. Aku yakin Akane melihat ini.

"Apa apaan sih kamu?" tanyanya kebingungan.

Aku berdesis agar ia tak bicara. Setelah cukup jauh aku menengok kebelakang untungnya Akane tak mengikutiku. Lagian kenapa sih dia mau bertemu denganku disekolah gimana kalau orang orang sampai tahu hubungan kami.

Kana Arima adalah salah satu anggota klub drama yang berbakat dalam akting, beberapa kali setelah aku keluar dari klub dirinya selalu mengintilku membujukku agar aktif lagi disana.

Kana melepaskan rangkulanku."Aqua ada apa denganmu? Bisa bisanya kamu menyentuhku seperti itu." Ia mendelik kesal sambil nyerocos.

"Tadi aku cuma..hmm gimana ya ya pokoknya itu deh." Aku menggaruk kepalaku yang tak gatal." Yasudah aku mau pergi." kataku seraya melangkahkan kakiku tapi Kana langsung mencengkeram lenganku membuat ku berhenti.

"Bisa bisanya kamu pergi begitu saja, heh dengar ya aku masih akan membuat mu untuk aktif lagi di klub." Sahutnya dengan tegas berapi api.

Aku menatap gadis berambut merah itu dengan intens."Aku tidak tertarik untuk menjadi artis kalau bukan karena seseorang, jadi sekarang karena orang itu telah tiada aku tak punya alasan untuk tetap berada disana." Jelasku agar dia paham dan tidak ngeyel terus memaksaku.

Gadis itu malah mangut mangut gajelas." Jadi kamu bergantung pada seseorang yah..dan tidak melakukan keinginan mu sendiri."

Aku hanya menyunggingkan sebelah bibirku sambil menjitak keningnya." Bukannya sekarang kamu juga bergantung padaku, sampai ngintilin terus maksa aku buat ikut klub, kalau kamu memang tertarik pada akting jalani aja sekarang bergantung pada dirimu sendiri." kataku menceramahinya.

Ia sedikit meringis." Sakit tau,." ia mengusap usap keningnya padahal tidak sakit."Gini ya, aku tuh tidak bergantung padamu, Aku memang berbakat dan mengejar akting sekarang aku cuma butuh partner yang memang setara denganku, kalau aku sudah menemukan yang lain aku juga nggak akan ngejar ngejar kamu..wlee". Ia menjulurkan lidahnya mengejekku.

"Bagus deh kalau kamu bisa menemukan orang lain, risih juga terus dikejar kejar dua orang nyebelin." kataku sembari menyilangkan kedua tangan.

Gadis itu mengernyit heran." Dua orang?" tanyanya kebingungan." Jadi ada orang lain yang mengejar kamu selain aku?" ia menyipitkan matanya menelisik wajahku yang agak tegang.

Aku mengalihkan pandangan menghindari tatapannya."Tidak, aku pergi dulu bye.."desisku sambil buru buru pergi.

Dibelakang ia mengejarku setengah berteriak." Heh tunggu Aqua, jangan menghindar, siapa orang yang mengejarmu selain aku?.."

"Aquaaaaaaa..."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!