Cuaca tampak melayu, tepatnya saat ini matahari telah terbenam. Walaupun hari akan mulai menggelap, gadis itu masih saja berkutat dengan kertas dan penanya.
Jadwal dirinya memanglah padat. Diselangi kehidupan Lucy yang terlihat santai, namun sebenarnya gadis itu juga cukup sibuk dalam mengurusi pengelolaan istana ini. Dimulai dari perawatan, bahan makanan, anggaran, dan lainnya.
Fyuhhh….
“Ini tugas yang berat untukku.. apa lagi akhir-akhir ini aku tidak bisa tidur dengan nyenyak.” Keluhnya sembari memijati pelipis kepalanya dengan pelan.
“Mimpi kemarin membuat ku memikirkan hal aneh.. tatapan mata Yang Mulia saat Pesta pertunangan dulu juga terlihat sama..” lirihnya khawatir. Mimpinya yang kemarin cukup membuat fokus Lucu seharian ini menjadi turun. Karna ia memikirkan perubahan aneh pada Putra Mahkota setiap kali warna matanya tertutupi “Kabut berwarna ungu..” lirihnya sembari menepuk pelipisnya pertanda ia merasa pusing dengan segala teori yang tengah ia kumpulkan.
Disimpanlah pena berbulu itu kepada tempatnya, kini fokus Lucy teralih kepada salah satu buku yang tergeletak di atas meja.
“Hmm.. buku itu harus segera dikembalikan ya..” lirihnya sembari menatap sebilah buku yang baru saja ia pinjam 3 hari yang lalu di perpustakaan istana, ya tentunya buku berisi tentang penyihir abadi di kerajaan Garfield. “Aku belum selesai membacanya..” tuturnya penasaran, dengan cekatan ia meraih buku itu kemudiam membukanya pada halaman yang terakhir ia baca kemarin.
Mengulas kembali kisah dimasa lalu..
Tahukah kalian, bahwa dulu beredar kisah cinta abadi di kekaisaran Garfield? Itu bukan hanya rumor semata, melainkan kisah cinta yang nyata dari Penyihir abadi ‘Morticia’ dan Raja pertama negeri ini ‘Caesare Garfield’. Kisah mereka cukup populer hingga beberapa Abad namun kini mulai terlupakan, dan cerita tentang mereka pun akhirnya mulai tenggelam.
Paras Morticia digambarkan secantik dewi, dengan netranya yang sebiru safir beserta surainya yang sepanjang lutut berwarna pirang. Itu merupakan paras terindah yang pernah ada dikerajaan ini, hingga pada akhirnya Raja Caesare yang jatuh hati kepadanya memilih menikahinya dan menjadikan Morticia sebagai Ratu. Anak-anak yang terlahir dari Morticia membuat dirinya mewariskan kekuatan sihirnya secara turun menurun hingga terlahirlah penyihir baru.
Morticia merupakan seorang penyihir yang pertama kali muncul dikerajaan Garfield, kemunculannya ini membuat tatanan kerajaan Garfield menjadi kuat dan kokoh. Sosoknya yang melindungi kerajaan Garfield membuat kerajaan ini tampak sempurna, ditambah perasaan penyihir itu sangatlah tulus hingga rela mengorbankan jiwa dan raganya demi melindungi tanah yang ia cintai.
Disamping memperhatikan semua keturunannya, Morticia yang memiliki hidup abadi terlihat kesepian, ia mencintai rajanya, Caesare seumur hidupnya. Walau ia harus menderita setelah ditinggal pergi sang kekasih, namun itu tak membuatnya goyah dalam mencintai dan melindungi negerinya.
Hingga terlahirlah sebuah malapetaka dunia, penyihir wanita kegelapan yang dapat menghancurkan dan memporak-porandakan dunia. Ia dapat membangkitkan dunia kegelapan, membuat mayat menjadi berjalan dengan sempoyongan, dan merusak segalanya demi menghidupkan kematian yang penuh dengan kesengsaraan.
Awal tanda-tanda kedatangan sosoknya ialah, kekeringan disuatu wilayah, wabah penyakirt yang menular, dan angka kematian yang meningkat pesat. Dia merupakan sosok yang tidak manusiawi dan sangat mengerikan.
Morticia juga mengarahkan segala kekuatannya demi melindungi tanahnya dari penghancur dunia itu, penyihir yang hidupnya abadi itu menyerahkan hidupnya, ia mengorbankan nyawanya, darahnya, hati dan jantungnya agar dapat menyegel penyihir kegelapan itu dalm kurun waktu ratusan tahun yang entah sampai kapan. Pada akhirnya kita menerima 1 fakta, bahwa hingga saat ini penyihir kegelapan itu belum mati. “Lantas kenapa, Kuil suci berkata ‘Akan terlahir kembali seorang penyihir kegelapan di kerajaan ini’ bukankah lebih tepatnya, penyihir itu akan ‘bangkit’ kembali?” lirihnya sembari membuka lembaran buku selanjutnya.
Hingga pada halaman terakhir, kisah sejarah ini berakhir dengan sang penyihir Morticia yang menyematkan beberapa kalimat pada saat nafas terakhirnya.
...“Jauh ratusan tahun mendatang, aku akan terlahir kembali dengan rupa yang hampir sama, kekuatan yang sama, dan perasaan yang sama demi melindungi tanah yang kucintai ini.”
...
Lucy tersenyum kecil ketika mendapati ending tak terudga di buku sejarah itu. “Mereka lebih fokus terhadap Morticia yang akan terlahir kembali, padahal kisah yang mengharukan dari sejarah ini ialah perasaan penyihir itu yang bersyukur telah mengorbankan dirinya demi menyegel penyihir kegelapan itu, disamping itu hidupnya yang abadi tanpa sang kekasihnya membuatnya berat.” tukasnya yang entah kenapa seolah dirinya dapat memahami isi hati Morticia.
“Dan aku bertanya, kapan penyihir kesepian itu akan kembali muncul?” lirihnya bingung, mengingat ratusan tahun telah berlalu tanpa menemukan kabarnya.
Diletakkan buku itu diatas meja, kemudian ia membangkitkan diri dan melangkah meninggalkan ruang kerjanya. Ia rasa saat ini adalah waktunya untuk beristirahat.
...***...
Sesampainya dikamar, ia melakukan rutinitas seperti biasa yaitu membersihkan dirinya dan berpakaian nyaman untuk tidur.
Kini ia memilih duduk bersantai di sofa terlebih dahulu sembari menyeruput secangkir teh yang baru saja Flona tuangkan untuknya, ia pun meraih katalog model pakaian Couple yang tersimpan diatas meja.
“Modelnya bagus-bagus ya.” Lirihnya sembari membuka beberapa halaman.
“Ini adalah model-model terbaru yang digambar oleh desainer kerajaan, jadi Nona tidak perlu khawatir soal kejadian gaun yang sama seperti perburuan tahun lalu.” Lirih Flona dengan raut wajah khawatir.
“Hah? Ada kejadian seperti itu?” tanya Lucy heran, ia tampaknya baru mendengar kisah ini dari mulut Flona.
“Ah- i-itu.. Nona memakai gaun yang sama dengan Nona Sheyra.” lirihnya diiringi keringat dingin, gadis itu bergelagat aneh. Sepertinya ia sudah keceplosan mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak ia katakan.
“APA?!” reaksi Lucy tentunya terkejut, bisa-bisanya ada kejadian hal yang memalukan seperti ini, terlebih ia baru mengetahuinya lewat mulut Flona.
“Baiklah, itu sudah berlalu, lagi pula saat itu aku berpasangan dengan Yang Mulia juga kan?” Tanya gadis itu sedikit mengorek-orek kejadian masa lalu.
“Tidak, Nona berpasangan dengan Putra Duke Emillo, Sir Emillo yang sekarang menjadi ksatria pelindung anda, Nona.” jawabnya tanpa merasa aneh, bukankah jika Lucy salah menjawab seharusnya ia merasa curiga?
“Apa?! Kenapa?! Begini.. entah kenapa akhir-akhir ini ingatan masa laluku agak memburuk.” Jelas Lucy berniat menghindari kecurigaan.
“Saya tidak tahu, tetapi saat itu beliau tiba-tiba ingin menjadi Partner Nona Sheyra dan mengirim surat pembatalan kepada Nona.. jadi Yang Mulia menyuruh Sir Emillo.. begini.. saya rasa sebaiknya Nona lebih baik melupakan kejadian ini..” tutur katanya dengan gelagat panik.
‘Kenapa dia sampai seperti itu? Apa Lucy sebelumnya mengamuk karna hal itu?’ batinnya penasaran ketika mengamati tingkah laku Flona yang terlihat takut bersamaan rasa khawatir.
“Jangan Khawatir, aku baik-baik saja.” Lirih gadis itu diiringi senyuman pahit. Walau hal itu menjadi misteri, tapi baginya itu hanyalah kejadian tahun lalu. Tidak.. ‘Aku harus mencari tahu tentang kejadian itu, sebenarnya apa yang sudah terjadi?!’
“Baiklah, aku rasa model ini bagus. Tolong beritahu Yang Mulia, aku akan menggunakan desain ini.” tukasnya sembari menunjuk ke salah satu model pakaian yang terlihat serasi dan menarik.
“Aku harap Yang Mulia menyetujui pendapatku.” tukasnya penuh harap.
Alih-alih pergi dan menyampaikan pesannya, Flona masih saja mematung dengan raut wajah yang sulit dijelaskan. “Nonaa..” lirihnya penuh pertimbangan.
“Ada apa?” tanyanya kebingungan.
“Begini… Nona Sheyra tampaknya telah menyebarkan undangan pesta perayaan kedewasaannya kesana kemari, namun di kalangan bangsawan, hanya nona yang tidak mendapatkan undangannya.” Jelasnya dengan penuh keraguan, bukannya marah-marah seperti biasanya, Lucy saat ini malah memasang wajah datar sembari menyeruput teh hangatnya. “Begitu? Aku tidak peduli.” Lirihnya tak tertarik.
“Tapi Yang Mulia Putra Mahkota mendapatkan undangannya..”
“….?”
“Apa?!” teriaknya kaget bercampur kesal, ia membulatkan matanya tak percaya.
Bisa-bisanya sebelum kisah percintaan Sheyra dan Reygan di mulai saat perburuan yang akan digelar sebentar lagi. Perempuan sialan itu malah menyerang dan melancarkan aksinya duluan seperti ini?!
“Tidak.. aku rasa proses pertemuan mereka itu tidak wajar.. sebenarnya berapa kali mereka bertemu dibelakang ku?!” tukasnya berwajah panik.
‘Ya! Pertemuan yang tidak dijelaskan di dalam novel.’ lirihnya kesal.
“Nona! Tenanglah!” lirih Flona yang merasa bersalah.. ‘Aku seharusnya tidak memberi tahu Nona.. maka Nona tidak ak-’ batinnya terhenti ketika ia melihat Lucy yang hanya terdiam dengan tatapan murung.
“Aku hanya tidak menyangka dia akan bertingkah sampai seperti ini.. tidak.. jangan mengira aku akan diam saja.. Sheyra!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments