Teringat akan janjinya dulu, ia kini membawa sebilah peta dari wilayah kekuasaan County di tangannya. Ia sepertinya harus menceritakan hal ini diam-diam sebelum pergi meninggalkan kediaman Count besok pagi. Ia merasa bersalah telah menyusahkan sang Ayah selama satu tahun ini, hingga dia yang berbekal akan masa depan itu kini mencoba mencari jalan keluar dari kebangkrutan finansial sang Ayah.
Anda jauh berbeda jika harus dibandingkan dengan Ayah saya dulu yang hidupnya hanya untuk berjudi dan bermabuk-mabukan di setiap harinya.
“Penyesalan terbesarku dulu yaitu aku dengan suka rela menyiksa diriku untuk bekerja rodi hanya demi menghidupi Ayah yang bahkan menelantarkan putrinya..” ucapnya diiringi perasaan terluka.
Apabila melihat sisi keluarga tentang Lucy di novel, keluarga mereka benar-benar di buat rumit karena kurang adanya komunikasi. Sang Ayah sebenarnya tidak pernah membenci putrinya, ia selalu berusaha dengan sekuat tenaga agar Lucy bisa tumbuh bahagia walaupun tanpa seorang Ibu di sampingnya. Namun sang Ayah yang tidak pernah pulang membuat Lucy benar-benar salah paham tentangnya.
“Sehingga Lucy yang asli hanya selalu berpikir bahwa Ayahnya selama ini tidak pernah peduli tentang kabarnya.” tuturnya sembari menatap jendela disebuah lorong yang panjang. Saat ini ia tengah mencoba pergi menemui sang Ayah diruang kerjanya.
Ketakutan sang Ayah ialah kepada kedua Putrinya yang akan pergi meninggalkan rumah seperti yang dilakukan Ibunya, Rosella Barayev. Sehingga yang bisa ia lakukan hanyalah kerja dan bekerja demi memenuhi segala keinginan Putri tercintanya, yang pada akhirnya sang Ayah tidak pernah memiliki waktu luang untuk kedua Putrinya.
“Katanya Lucy juga punya seorang kakak perempuan yang sudah tiada, tapi aku tidak pernah melihat lukisannya di pajang dirumah ini.” ucapnya sembari menatap beberapa furniture rumahnya.
Hingga sampailah Lucy kedepan pintu ruang kerja Ayahnya. Usai mengetuk pintunya pelan-pelan, ia pun memasuki ruangan dan memberikan salam hormat di depan meja kerja Ayahnya.
“Selamat siang Ayah, apa anda sedang sibuk?” tanyanya yang merasa takut jika kedatangannya malah mengganggu rutinitasnya.
Harisson menatap kearah sumber suara kemudian menaruh pena berbulu itu ketempatnya, ia menggelengkan kepala sambil berkata “Tidak, ada apa?” tanya Pria paruh baya itu dengan tatapan bingung.
“Ee.. apa Ayah sudah mendengar keributan kemarin malam?” tanya Lucy dengan wajah kikuk.
“Iya. Apa kalian bertengkar hebat?” tanya Harisson yang benar-benar mengkhawatirkan kondisi Putrinya.
“Sepertinya begitu.. hehe.” ucapnya diiringi tawaan yang di paksakan. Harisson hanya menggelengkan kepalanya pertanda bahwa ia benar-benar tidak mengerti atas kelakuan Putrinya akhir-akhir ini.
“Katanya kamu bersikukuh ingin pertunangan ini dibatalkan, sebenarnya ada apa Lucy? Apa kamu tidak lagi menyukai anak itu? Coba ceritakan nak..” tanya Harrison dengan ekspresi bingung. Lucy pun hanya mengedikkan bahunya.
“Ini karena sikapnya yang tidak pernah berubah.. itu membuat saya lelah Ayah.. namun sudah terlambat untuk membahas hal ini.. dari pada itu, ada yang ingin saya sampaikan terkait pertambangan berlian milik ayah.” kilahnya yang sekarang berpusat pada peta wilayah County di atas meja.
Usai peta itu dibentangkan, Lucy mulai menceritakan sesuatu yang mungkin saja dapat membantu meningkatkan finansial sang Ayah sehingga dapat terhindar dari kebangkrutan. Wajah sang Ayah hanya berkerut bingung. Tidak seperti biasanya, sejak kapan Putriku ini tertarik dengan bisnis pertambangan. Yang kutahu akhir-akhir ini dia hanyalah pemboros yang suka menghabiskan uang..
“Ini merupakan peta pertambangan milik Ayah kan? Nah untuk disebelah timur, tepat disebelah pohon yang paling besar dan berusia paling tua. Terdapat sebuah lubang dengan ukuran sejengkal tangan yang di rumorkan orang-orang bahwa lubang itu merupakan tempat tinggal dimana monster ular bersarang.” jelas Lucy yang lumayan memakan waktu lama, tidak lupa dengan pergerakan jarinya yang menunjuk ke arah timur.
“Lantas?” tanya Pria paruh baya itu dengan tatapan bingung.
“Yang namanya rumor ya hanya rumor ayah~ saya harap, Ayah dapat segera menemukan tempat itu, karena dibalik lubang kecil yang dirumorkan tempat bersarangnya monster, nyatanya tertimbun Cullinan Diamond yang banyak di dalamnya. Saya harap dengan ini akan membantu ayah dalam merintis usaha dari awal lagi!” jelas gadis itu dengan rasa antusias yang penuh.
Tapi wajah sang Ayah masih menunjukan rasa ketidak percayaannya.. “Jadi nak, kau tahu soal ini dari mana?” Harisson tampak bingung untuk bereaksi seperti apa.
Namun gadis itu hanya tersenyum sembari menggaruk rambutnya yang tak gatal, dengan senyuman cengirnya ia hanya memalingkan wajahnya ke arah lain, “Sa—saya mendapatkan mimpi dari masa depan hehe~ apa aku kurang meyakinkan ya ha—ha” gagapnya dengan keringat dingin yang mulai menetes di keningnya.
“Um.. ffuf.. tenanglah. Baiklah nak, Ayah akan mengirim pasukan ksatria untuk memerikasanya kesana nanti.” sahut Pria itu bernada lembut, tidak lupa dengan tangannya yang mengusap puncak kepala Lucy pertanda bahwa sang Ayah telah memuji Putrinya dengan hangat.
Merasakan perasaan lembut itu membuat Lucy hanya tersenyum kecil, tangannya terasa hangat. Rupanya beliau sangat menyayangi Putrinya bahkan lebih jauh dari yang aku kira.. dibandingkan hidupku dulu.. jangankan mengharapkan kasih sayang, untuk ku bertahan hidup saja sulit.
Ia tampak menundukkan wajahnya dengan tatapan murung, jika diingat kembali.. masalalunya yang ia jalani sebagai Raflesa benar-benar buruk. Walaupun sebenarnya tidak akan ada bedanya jika aku hidup kembali sebagai tokoh Lucy yang mati di usia muda begini..
“Maafkan Ayah nak.” tutur Harisson tiba-tiba. Sontak gadis itu mengankat wajahnya dengan tatapan kaget.
“Eh?” ia nampak terkejut dengan permintaan maafnya yang tiba-tiba. Namun setelah diperhatikan, tatapan yang Ayahnya berikan saat ini hanyalah dipenuhi rasa bersalah.
“Ayah sebelumnya menyetujui pertunangan kalian karena berpikir kalau sejak kecil kamu mencintai Yang Mulia. Ayah juga merasa bersalah karena dulu tidak bisa mendukung hubungan kalian karena adanya kakak tertuamu, tapi setelah masa menyedihkan datang menghampiri kita, kupikir kamu akan bahagia jika bersamanya. Tapi tampaknya Ayah gagal lagi melakukan yang terbaik untukmu..” ujarnya yang terlihat benar-benar putus asa.
Secara garis besar, gadis itu kurang mengerti dengan segala maksud dari ucapannya. Namun satu dari tali simpul yang bisa ia tarik dan ia artikan bahwa dulu Harisson tidak bisa mendukung hubungan Lucy dengan Reygan, karena ada kakak tertuanya..
Berarti?
Ah.. rupanya sekarang aku bertunangan juga karena untuk menggantikan kakak yang sudah tiada. Ternyata Ayah sejak kecil tahu ya.. bahwa Lucy sangat menyukai Reygan.
Suasana tiba-tiba berubah hening, namun untuk mencairkan suasana ini Lucy hanya memasang senyuman yang paling indah seperti musim semi.
“Ayah tidak perlu memikirkan hal itu, kemarin saya hanya bertengkar dengan Yang Mulia. Tak lama kemudian kami juga akan berbaikan lagi kok! Lalu sebelum itu, Ayah sebaiknya pikirkan saja kondisi kesehatan Ayah sendiri, saya berharap anda segera sembuh seperti sedia kala.” hibur sang anak yang tak ingin membuat Ayahnya khawatir.
Kondisinya memang benar menurun semenjak bulan kemarin. Lucy hanya khawatir akan kondisi Ayahnya yang akan menjadi semakin parah. Walau hatinya sedikit tersayat, ketika tahu bahwa sang Ayah menyetujui pertunangan ini karena Putrinya sangat mencintai Putra Mahkota.
Sebelumnya ia sempat berpikiran jahat bahwa sang Ayah berniat menjual Putrinya pada kerajaan demi kedudukan, kuasa, dan kekayaan. Namun hatinya kini menyesal telah berpikiran sempit sampai seperti itu.
“Terimakasih Lucy.”
Bisikan seseorang yang merdu kini membentur halus ditelinganya, itu merupakan bisikan seorang wanita dengan suara lembutnya. Jika di perhatikan kesana kemari, tidak ada siapapun diruangan ini selain mereka berdua. Hatinya tiba-tiba terasa sesak..
Apakah itu dirimu.. Lucy? Apa kamu berterima kasih karena aku telah membantu Ayahmu..
Dipikirkan beberapa kalipun tak ada jawabannya. Ia hanya berpikir, mungkinkah Lucy yang asli sedang mencoba mengontak dirinya? Ayah juga terlihat tenang, berarti hanya aku yang bisa mendengar suaranya..
“Kalau begitu ijinkan saya kembali Ayah..” pamitnya dengan salam hormat, kemudian gadis dengan surai emas itu berbalik dan pergi meninggalkan ruangannya.
Tiba-tiba ia terpikirkan dengan isi novel yang menceritakan tentang side story dari kematian Lucy, usai Putrinya meninggal dengan mengenaskan. Sang Ayah jatuh sakit dengan pertambangan yang bangkrut. Tanah itu pun di jual kepada keluarga kerajaan karena demi membiayai pengobatannya yang mahal.
Ha.. siapa sangka karena ke isengan Putra Mahkota soal sarang monster ular itu malah menemukan sesuatu yang tak terduga? Yah beginilah jika mengetahui masa depan~ walau aku harus minta maaf.. aku seperti mencuri harta mu di masa depan hehe~ Putra Mahkota sialan.
Percaya atau tidak, jauh dimasa depan nanti bahwa yang menemukan Diamond itu adalah Putra Mahkota, ia tahu karena telah membaca Novel itu hingga tamat.
Ini juga merupakan kabar mengejutkan untuk Harisson, karena sejak awal sang Putri tidak pernah tertarik soal pertambangan. Ia tidak tahu dengan kebenaran yang diucapkan Putrinya tadi, sehingga saat ini ia masih berpikiran keras tentangnya.
“Tapi tidak ada salahnya untuk mengutus seseorang kesana, karena jika ini ditemukan oleh orang dari kerajaan, maka akan benar-benar gawat.” gumamnya benar-benar serius.
Sebab, sudah sejak lama keluarga kerajaan mengincar pertambangan miliknya. Mungkin salah satu siasat dari pertunangan ini juga untuk memonopoli pertambangannya. Karena mereka benar-benar picik. Tak ada salahnya menaruh kecurigaan kepada mereka yang seperti itu.
Namun fakta mengejutkannya memang wilayah timur itu tidak pernah terjamah, itu hanya hutan belantara yang tak terurus karena bingung untuk dijadikan bisnis seperti apa, terlebih ada rumor mengerikan tentang monster ulang disana. Dan yang memulai rumor ini merupakan pemilik wilayah kekuasaan County yang terdulu.
Sebenarnya.. “Putriku ini siapa? Dia berambut pirang keemasan.. tidak seperti aku ataupun Rosella.. dia juga memiliki kekuatan sihir yang hebat dan bahkan bisa memprediksi masa depan..” pikirnya benar-benar aneh.
Alasan Rosella pergi meninggalkannya, ini karena Harisson tidak mempercayai bahwa Lucy merupakan Putri kandungnya, karena ia benar-benar anak yang paling mencolok di antara keluarganya. Namun semenjak kepergian istrinya yang entah ada dimana, ia tetap menyayangi Lucy selayaknya Putri Kandungnya sendiri. Bagaimanapun mata coklatnya benar-benar persis seperti dirinya.
Setelah Countess pergi, yang tersisa pada dirinya hanyalah rasa penyesalan karena sempat tidak mempercayai istrinya sendiri.
“Apapun yang terjadi, jangan pernah maafkan ayahmu yang bodoh ini, Lucy.. penyihir abadi kami.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments