Usai mendengar permohonan sang Putra Mahkota, gadis itu nampak terpaku cukup lama, kemudian ia memiringkan kepalanya, senyumannya saat ini nampak terasa hampa.
“Kenapa anda tiba-tiba berbeda?” tanyanya tak mengerti.
“Bukankah Lucy juga berubah?” tanya balik Reygan.
Lucy pun memajang senyuman miris di wajahnya, “Saya berubah karna sudah menyerah dengan sikap Yang Mulia, anda selalu bersikap dingin kepada saya. Anda tidak pernah membalas surat yang saya kirim, anda tidak pernah mengunjungi saya, anda bahkan tidak mau menjadi partner saya ketika menghadiri pesta, anda juga bahkan tidak pernah membalas sapaan saya, dan saya juga lelah dengan hidup saya yang terus mengekori anda.” keluh gadis itu dengan tatapan datar.
“Jadi, alasan sikapmu berbeda selama satu tahun itu karna diriku, ya..” lirihnya sembari mengalihkan pandangan.
‘Lantas siapa lagi? ( ͠° ͟ ͜ʖ ͡ ͠°)’
“Saya lelah mengatakan cinta kepada anda disetiap harinya.” lanjutnya lagi dengan wajah yang terlihat lesu.
“Lalu, apa kamu sekarang berhenti mencintaiku?” tanyanya tiba-tiba.
“....”
Lucy tidak menjawab, ia hanya membisu. ‘Lucy tidak pernah berhenti mencintaimu..’ lirihnya sembari membenamkan wajahnya dibalik telapak tangan.
“Apa anda bersikap seperti ini agar saya tidak pergi meninggalkan anda?” tanyanya spontanitas, dan pemuda itu kini menatapnya dengan lekat, ekspresinya sedikit menurun, “Apa perasaan ku masih belum tersampaikan?” tanyanya bernada kecewa. “Dibanding tersampaikan, bagi saya ini perubahan yang terlalu mendadak, karna sebelumnya anda menunjukan reaksi yang berbeda.” tukasnya sembari membangkitkan diri.
“Sudah malam Yang Mulia, izinkan saya kembali.” tukasnya sembari memberi salam. Dan pemuda itu hanya tersenyum miris sembari mengangguk. Gadis itu melajukan langkahnya, kemudian sebuah kalimat terdengar ditelinganya. “Maafkan aku Lucy.” lirihnya dengan jarak yang hampir mengikis, gadis itu mendengarkan ucapannya namun ia tidak berniat menghentikan langkahnya, pemuda itu hanya bisa diam menatap nanar bersamaan punggung sang gadis yang makin menjauh.
‘Ada yang salah dengannya? Apa yang harus kulakan Lucy.. beri aku petunjuk.’ batinnya risau.
...***...
Hari yang cerah telah berganti..
Pagi ini setelah menyelesaikan sarapan, rutinitas Lucy kini berganti yaitu dengan mencari buku-buku di perpustakaan kerajaan. Perpustakaan kerajaan ini dibuka dengan bebas, namun hanya para bangsawan yang boleh memasukinya. Tentunya di perpustakaan ini tidak diperkenankan berisi buku/dokumen rahasia negara. Hanya terisi bebukuan umum seperti sejarah, pengetahuan umum dan lainnya.
Tubuhnya yang tidak terlalu tinggi itu memaksa untuk menggapai sebuah buku yang menarik perhatiannya, dan memang letak buku itu berada di rak yang paling atas. Tangan mungilnya itu meronta-ronta keatas namun buku itu masih tidak kunjung tergapai. “Uh.. tinggi sekali..” keluhnya yang kesusahan.
Dengan tiba-tiba pula seseorang meraih buku itu untuknya, dan gadis itu hanya bereaksi terkejut ketika menerimanya. “Maafkan atas ketidak sopanan saya Nona.” tukasnya sembari mengulurkan buku itu. “Ah, Sir.. saya kira anda menunggu diluar.” lirih gadis itu sembari menerima bukunya yang berjudul ‘Sejarah Penyihir abadi Kerajaan Garfield.’
“Tidak.. saya mendengarkan anda membutuhkan pertolongan, maka saya datang untuk membantu anda.” lirihnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Deg..
‘Perpustakaan seluas ini, bagaimana bisa-’
Gumamnya terhenti ketika ia memikirkan satu hal, Lucy mengira ketika Pria itu jatuh cinta padanya.. karena ia menyaksikan segala penderitaan Lucy diistana.
Namun jika dipikirkan lagi, Crylo Emillo adalah seorang sword master.. dimana dengan jarak tertentu, ia dapat mendengar atau merasakan kehadiran seseorang.
Jadi.. ‘Alasan dia bisa menyelamatkan Lucy dihutan karena itu ya..’
‘Aku mengerti.. jadi selama ini dia mengetahui tangisan, ucapan Lucy, dan segalanya dibalik tembok penghalang yang disebut ksatria penjaganya itu..’ lirihnya sembari tersenyum pilu.
Gadis itu mengangguk, dan ia terkekeh kecil. “Baiklah Sir, terimakasih.” ucapnya tulus.
“Kalau begitu, ayo kita kembali.” tukasnya diiringi anggukan sang ksatria.
Ia pun melangkahkan kakinya berniat meninggalkan perpustakaan, namun langkahnya tiba-tiba terhenti ketika seorang gadis berambut merah mencolok itu datang menghadangnya.
“Rupanya Nona Lucy tertarik dengan buka seorang penyihir ya..” tukasnya dengan lantang, seisi perpustakaan beserta pustakawan kini mengalihkan perhatian ke padanya. Apa ia sengaja membuat situasi seperti ini?
Gadis itu terdiam mengamati keadaan, apakah Gadis yang bernawa ‘Sheyra Chevelle’ berniat memojokkannya sebagai penyihir kegelapan?
‘Oho..’
Tampaknya Sir Emillo akan ikut campur, namun dengan segera Lucy menghentikan langkahnya. Respon Lucy hanyalah tersenyum dengan anggun. “Bagaimana bisa seorang Putri Baron berkeliaran di perpustakaan kerajaan seperti ini.” tukasnya bernada lembut, namun terkesan merendahkan.
Deg..
Wajah gadis itu memerah padam, “Bagaimana bisa anda membicarakan status seperti ini.. uhk! Anda bersikap seolah Putri Mahkota saja!” murkanya tak suka.
‘Lho.. dia kan tokoh Protagonis, kenapa sikapnya se memalukan ini?’ batinnya heran.
“Tentu saya berani membicarakan status, karna anda yang hanya seorang Putri Baron tidak mengerti etika dengan benar, Perpustakaan kerajaan yang suci ini ialah tempat yang sunyi dan damai, namun anda malah berbicara dengan lantang tanpa tahu malu.” tukasnya dengan nada yang tenang.
Deg..
‘Lucy, jika itu kamu yang diposisi saat ini pasti kamu sudah menggila termakan pancingannya bukan?’
“A-apa?!” gugupnya sembari memundurkan langkah, pengunjung perpustakaan yang berisikan beberapa bangsawan itu kini mulai berbisik tentangnya.
“Saya tidak menyangka Nona yang baik hati itu bertingkah seperti itu.”
“Aku tidak pernah menyukainya, dia hanya berusaha mengambil simpati rakyat.”
“Lihatlah Nona Lucy, dia selalu bersikap tenang.”
”Ouh? Aku tidak menyangka dengan Nona Sheyra yang tidak mengikuti etiket dengan baik, bagaimana tuan baron mengajarkannya ya?”
Serba-serbi bisikan membuat gadis itu meringis kesal, gertakan giginya cukup terlihat jelas di mata Lucy walaupun gadis baron itu hanya diam menunduk. ‘Apa sebenarnya tokoh antagonis itu adalah kamu?’ gumamnya diiringi senyuman puas.
“Lagi pula Nona Chevelle, saya mengambil buku sejarah penyihir abadi karena sedang mempelajari sejarah kerajaan Garfield sebagai calon ratu mendatang, hari ini guru saya tidak datang mengajar, maka dari itu saya berinisiatif belajar sendiri. Karna saya sibuk, saya undur diri.” tukasnya sembari meninggalkan Sheyra.
“Wah.. Nona Lucy sangat rajin.”
“Bukankah sudah sepantasnya kita memanggilnya dengan sebutan Putri?”
Medengar bisikan-bisikan itu membuat Lucy tersenyum miring, akhirnya sedikit demi sedikit ia dapat mengubah citranya.
Sembari melangkah melewati Sheyra, ia nampak mendengar sepatah kata yang diucapkan mulutnya dengan pelan, sepertinya gadis itu tengah bergumam hal aneh.
‘Kenapa dia bertingkah seperti itu?!’
“Hm.. aku tidak salah dengar kan?” tukasnya yang semakin menjauh.
Dan dengan jelasnya, Sir Emillo menjawab “Tidak, Nona.” dibelakangnya.
‘Ha, ini makin menarik, Sheyra. Apa peran antagonis Lucy dimulai saat ini? Atau..’
‘Sepantasnya peran itu ada ditangan mu?’
Walaupun orang-orang memandang bahwa Sheyra hanyalah tokoh protagonis yang penuh luka, namun di mata Lucy ialah sesosok antagonis yang merebut kekasihnya.
Benar bukan? Jika dia seorang wanita berilmu, ia tidak mungkin mau menjalin suatu hubungan dengan seorang Pria yang sudah memiliki status bertunangan, jika ia sudah diperingati tunangannya pria itu, maka seharusnya dia sadar diri dan pergi meninggalkannya.
Berbeda dengan Sheyra, ia meladeni keinginan Pria itu dan menjalin kasih secara terang-terangan didepan bangsawan lain, hingga rumor itu sampai ke telinga Lucy.
‘Jika tidak salah, novel ini mengambil referensi dari kisah nyata. Apa benar?!’
Ia Menggeleng-gelengkan kepalanya tak setuju, ‘Yang terjadi saat ini bahkan terlalu melenceng dari Novelnya, apa-tidak?! Jangan-jangan ini adalah kisah yang sebenarnya, benar.. novel itu kan ‘mengambil’ referensi.. dari jaman dahulu.’
”Yah, kisah klasik negara eropa. Hanya sejarah kecil.” gumamnya sembari berasumsi.
Lantas..
Jika dipikirkan lebih detail, bagaimana bila sebenarnya ‘Sheyra yang menginginkan Putra Mahkota’ dan bukan ‘Putra Mahkota yang menginginkan Sheyra.’
“Banyak yang mencurigakan..” gusarnya sembari menggigit bibirnya, gadis itu terlihat cemas.
“Sir Emillo, apakah anda mau mengabulkan perintah saya.” tuturnya sembari menghentikan langkah.
“Tentu Nona.” jawabnya sembari mengangguk.
Gadis itu menatap kesamping diiringi wajah datarnya. ‘Dia memang ksatriaku, namun dia belum mengucapkan sumpah ksatrianya kepada Lucy karna proses masuknya ke istana bisa dibilang terlalu mendadak. Jika tidak salah ia akan mengatakan itu disaat perburuan istana digelar nanti.’
“Baiklah, cari tahu asal usul Sheyla Chevalle dengan lengkap.” perintahnya dengan wajah serius. Pria itu hanya menutup natanya dan mengangguk.
“Baik Nona.”
‘Jika dia belum mengucapkan sumpah ksatria kepadaku, itu artinya dia bisa saja untuk tidak menyimpan segala rahasia yang ku miliki.’
Kalau begitu, Marki kita lihat saja kedepannya akan seperti apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments