Mendengar pernyataan Lucy yang saat itu sukses menciptakan keheningan diantara mereka. Dengan segera Pria itu bangkit dan menarik tengkuk gadis itu dengan tergesa. Ia menatap netra coklatnya yang tersalur rasa kesedihan didalamnya, gadis itu tidak berbohong dengan perkataannya.
Tapi kenapa Lucy? Perasaan berat macam apa ini.. kenapa aku tidak rela mendengar perkataan itu terucap di bibirmu?
“Walaupun kamu tidak mencintaiku, pertunangan kita takan pernah bisa dibatalkan. Karena aku takan pernah menyetujuinya, ingat saja itu.” tekannya yang tak lama kemudian berbalik untuk pergi meninggalkannya.
Lucy dengan perasaan gusar kini terduduk di atas lantai dengan jemari tangannya yang mencekal pergelangan kaki Pria itu. Dengan wajah yang dipenuhi rasa putus asa, dia memohon dengan sekuat tenaganya.
“Kenapa? Saya mohon lepaskan saya.. Yang Mulia kan tidak pernah mencintai saya.. bukankah pernikahan yang didasari tanpa cinta takan pernah bisa membuat hidup kita bahagia?” tanya gadis itu dengan perasaan sendu, ia merasa bahwa hidup dan menjauh dari pandangan Putra Mahkota merupakan pilihan yang terbaik untuknya.
Lagi pula, semenjak satu tahun ia tinggal disini, Reygan tidak pernah memperlihatkan rasa kesungguhannya dibalik penolakan Lucy kepadanya.
Pria itu menoleh sembari menggertakan giginya dengan tajam. Ia merasa kesal kepada Lucy yang memohon bahkan sampai berlutut di depan kakinya hanya karena ingin pertunangan ini segera dibatalkan. Kini ia berlutut dan menatap dalam pada netra coklatnya yang terlihat berlinang dengan air mata.
Ia menyelipkan beberapa helai rambut pirangnya ditelinga kemudian berbisik dengan tajam, “Lucy, bagiku kau adalah harta karun yang bernilai sangat mahal. Aku tidak mungkin melepaskanmu ketangan Pria lain sekalipun kamu ingin berpisah denganku, benar dengan katamu. Kamu adalah pondasi yang hebat untuk kerajaan, jadi aku harap kamu mengerti sampai sini.” bisiknya diakhiri senyuman picik diwajahnya.
Tangannya terangkat untuk mengusap lembut surai gadis itu. Ia tersenyum dengan dalam, “Padahal hidup disampingku tidak seburuk itu Lucy, aku bahkan bisa memberikan apapun seisi dunia ini hanya untuk mu. Tiada hentinya bagimu dulu untuk berusaha mengemis cinta kepadaku, lantas hal apa yang membuatmu sekarang berubah pikiran, Lucy?” tanya Pria itu dengan perasaan yang teramat heran.
Ia merasa kesal ketika menyadari sesuatu yang hangat tiba-tiba menghilang dari pandangannya. Dimana dirimu yang selalu tersenyum hangat ketika menatapku? Lucy..
Gadis itu berpaling diiringi senyumannya yang terlihat miris, “Anda masih sama saja Yang Mulia.” lantunannya yang terdengar dingin. Wajah gadis itu sedikit termenung ketika menyadari bahwa sejak awal Reygan memang tidak pernah berniat untuk melepaskannya.
Netra coklatnya sedikit bergetar tiap kali mendengar kata demi kata yang Pria itu lantunkan tanpa memikirkan perasaannya, “Sulit ya, Rean.” ucap gadis itu yang sukses membuat tatapan Pria itu membulat kaget. Saat ini Lucy telah memanggil nama panggilannya sejak kecil.
“Rean! Ehehe..” panggilan gadis kecil diiringi tawa lebarnya yang dipenuhi rasa kasih saying.
Tatapan gadis yang sudah dewasa itu kini hanya memancarkan rasa kebencian untuknya, dalam hatinya ia menyesal telah membuat gadis yang begitu tulus mencintainya sampai berubah sebenci ini ketika tiap kali menatap matanya.
Ia mengetahui hal ini dengan baik. Bahwa, “Saya sangat membenci anda, Yang Mulia.” lanjutnya yang diiringi wajah datar ketika menatap matanya.
Aku tahu.. jadi..
“Aku tidak peduli, kedatanganku kali ini untuk memberi tahu bahwa kedepannya kamu akan tinggal di istana Chatalia. Aku akan memberimu waktu selama beberapa hari, jadi bersiaplah.” ucapnya dengan tajam. Ia kemudian bangkit dan menoleh kearahnya dengan perasaan aneh.
“Sebenarnya kenapa kamu sampai membenciku seperti ini Lucy?” tanyanya dengan raut wajah yang sulit diartikan.
Anda bertanya? Kenapa anda tidak bertanya kepada diri anda sendiri..
Gadis itu hanya memalingkan wajahnya bahkan hingga Pria itu benar-benar menghilang dari pandangannyya. Flona yang mendapati Reygan telah pergi kini memasuki ruangan dengan perasaan terkejut, ia melihat Lucy dengan kondisi berantakan disana.
Gadis itu hanya terhuyung melamun diiringi tangan bergetar akibat luka bakar atas perbuatan Reygan sebelumnya. Tangan putihnya melepuh meninggalkan bekas kemerahan berkat air teh panas yang mengguyur kulit tangannya.
“Sebenarnya apa yang dilakukan Putra Mahkota kepada anda?!” tanya gadis itu benar-benar khawatir. Lucy masih saja terdiam.
Hingga wajahnya terangkat dan menatap wajah Flona dengan perasaan yang ingin menangis.
“Flona, apa aku harus mati..” ujarnya bernada pilu.
“Nona..” Gadis berpakaian pelayan itu hanya menunduk dan tak tahu harus bereaksi seperti apa.
Faktanya hingga saat ini aku hanya mengetahui sesuatu rahasia yang begitu besar hingga dapat melukai perasaanku sendiri. Dengan berat hati aku mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak pernah terucap dimulutku, dengan perasaan ini mengatakan bahwa aku tidak lagi mencintainya, namun perasaan bertolak belakang ini benar-benar menyiksaku.
Setidaknya jika kamu mengirimku kedunia ini, hapuslah perasaan mu yang tertinggal ditubuh ini.. seberapa berat aku membencinya.. pada akhirnya sampai mati pun kamu hanya akan tetap memaksaku untuk mencintainya.. Lucy..
Gadis itu hanya terisak dengan tangisan yang telah pecah dipelukan Flona, hatinya terasa berat dan pilu ketika merasakan bahwa perasaan mereka dapat saling terhubung seperti ini. Ia merasa sesak ketika harus merasakan betapa menderitanya dia ketika menerima segala perlakuan dan perkataan Reygan yang buruk itu kepadanya.
Aku tidak pernah menyangka bahwa Reygan benar-benar begitu berarti untuk hidupmu. Kenapa aku harus bisa merasakan rasa cintamu yang sebesar itu kepadanya Lucy..
...***...
Hari berlalu dengan cuaca yang tak begitu bersahabat. Seolah dapat mendengar suara hatinya yang terkoyak, langit tampak mendung bersamaan gemercik hujan yang turun membasahi bumi. Lucy hanya terdiam merenung dibalik jendela yang terpantul bulih-bulih air hujan disana.
“Keinginanku untuk membatalkan pertunangan ini benar-benar tidak bisa dilakukan.” Keluhnya tanpa rasa semangat.
Sebenarnya ada satu cara agar pertunangan mereka bisa dibatalkan, yakni dengan Putra Mahkota yang merobek kertas sihir perjanjian mereka. Namun Putra Mahkota tak akan begitu baik untuk mengabulkan permintaannya begitu saja.
“Jika seperti ini.. aku harus memilih plan yang lain, aku tidak ingin mati..” ujarnya yang tak mau pasrah begitu saja.
Jika dipikirkan secara saksama, Lucy mati karena telah berbuat jahat dan menjadi tokoh antagonis di dalam novel, pada akhirnya ia mati karena mendapatkan tuduhan jahat yang melekat dengan sikap bengisnya selama ini.
“Berarti aku hanya perlu menggunakan plan terakhir, jika pernikan ini tidak bisa dihindari, aku hanya perlu bersikap tidak peduli ketika Yang Mulia nanti mencintai Sheyra seperti di Novel.” tuturnya yang benar-benar memikirkan hal ini dengan serius.
Berarti aku hanya perlu memikirkan cara untuk menghindari tuduhan itu di pernikahan kun nanti. Tapi bagaimana caranya..
Ending novel berkisah dengan kehidupan bahagia Reygan dengan Sheyra yang telah usai melewati masa sulit di hidupnya. Lucy sang tokoh antagonis hanya berakhir dengan nama yang tercatat di sejarah sebagai wanita terjahat pada abad itu.
Padahal gadis itu hanya berharap bahwa Reygan dapat menghargai usahanya dengan waktu yang perlahan membuat Pria itu tersadar bahwa perasaan Lucy benar-benar tulus kepadanya. Namun yang ia terima setelah perselingkuhan dari Pria yang dicintainya hanyalah kepedihan yang berujung kematian.
Alasan ia mati karena tuduhan sebagai penyihir kegelapan, dimana saat Lucy telah mengucapkan janji sucinya bersama Reygan. Sheyra yang sedang duduk di bangku penonton menjadi terkapar akibat sihir kegelapan yang menyerang jiwanya.
Pernyataan ini dipercaya ketika penyihir menara memeriksanya dan menemukan jejak sihir kegelapan ditubuh Sheyra.
“Haha, jadi mereka menuduh Lucy karena dia juga seorang penyihir?” tawanya terdengar begitu renyah ketika ia mencoba mengingat kembali akhir dari kisah novel itu.
Lucy tampaknya menjadi tersangka utama karena orang-orang hanya percaya bahwa sampai akhir perempuan itu tidak akan pernah berhenti untuk berbuat jahat.
“Sungguh akhir yang mengerikan.” tuturnya teramat pelan.
Lantas sebenarnya siapa dalang dari semua ini? Sebenarnya siapa yang mencoba menyakiti Sheyra dengan sihir kegelapan itu? Apa ini hanya kebetulan? Kenapa orang yang harus terkena serangan itu adalah Sheyra dari sekian banyaknya bangsawan yang datang untuk menyaksikan upacara pernikahan mereka..
“Menurut ramalan kuil suci sejak beberapa tahun yang lalu, seorang penyihir kegelapan akan terlahir kembali. Seperti julukannya yang mengerikan, penyihir itu harus dimusnahkan. Jika tidak, maka kerajaan ini akan musnah.” pikir gadis itu yang benar-benar merasa lelah.
Ia lelah ketika harus memikirkan sesuatu yang bahkan awalnya saja tidak begitu dibahas di buku Novel.
Lalu satu hal yang teramat mengganggu pikirannya selama ini, ada sesuatu yang sangat menyimpang dari alur cerita novel ini.
Yaitu perubahan yang cukup aneh soal karakteristik Sheyra, dia adalah tokoh yang di gambarkan sangat anggun, manis, lugu dan sangatlah baik hati. Bahkan ketika Lucy menindasnya sekalipun ia hanya akan tersenyum dan menerima perbuatan Lucy dengan lapang dada.
“Lalu kenapa, yang aku rasakan selama satu tahun ini bahwa dia memang sengaja memancing pertikaian kepadaku, mau di pesta ataupun di peretemuan lain, dia selalu menyindir bahkan berkeritik keras tentangku di depan umum.. apa itu seorang protagonis?” tanya nya kebingungan.
Ia menunduk menatap sayu ke arah telapak kakinya yang menyentuh lantai. “Dia tidak bersikap seperti tokoh protagonis seperti yang pada umumnya, aku lebih memilih menilainya sebagai tokoh antagonis jika seperti ini jadinya..” lanjutnya diiringi perasaan yang tidak nyaman.
Alasan Lucy dicurigai sebagai penyihir kegelapan karena dirinya juga merupakan penyihir genius dengan lulusan terbaik di angkatannya.
Lalu untuk penghukuman dengan mati dibakar merupakan hukuman yang tepat untuk seorang penyihir, karena bagaimanapun juga hukuman bagi seorang penyihir kegelapan adalah mati dengan dibakar hidup-hidup.
Lucy kini menatap jemari tangannya yang terlihat melepuh akibat luka bakar tadi malam, ia terlihat tertawa ketika melihat sebuah sinar keemasan muncul dan menyembuhkan luka bakarnya secara perlahan.
“Aku bisa memulihkan luka ini dengan cepat.” Lantunannya dengan wajah serius, ia merasakan aura positif mengalir ditubuhnya. Lucy hanya merasakan bahwa kekuatan yang ia miliki bukanlah sihir yang berasal dari kegelapan.
Lantas jika aku adalah seorang penyihir yang murni, sipa penyihir kegelapan yang asli itu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Mawar_Jingga
halo kak salam kenal☺️
aku mampir nih, mampir juga ya"sepotong sayap patah" di tunggu like dan komennya ya kak☺️
2023-08-27
2