Chapter 6 : Perasaan Yang Tertinggal

Mendengar pernyataan Lucy yang saat itu sukses menciptakan keheningan diantara mereka. Dengan segera Pria itu bangkit dan menarik tengkuk gadis itu dengan tergesa. Ia menatap netra coklatnya yang tersalur rasa kesedihan didalamnya, gadis itu tidak berbohong dengan perkataannya.

Tapi kenapa Lucy? Perasaan berat macam apa ini.. kenapa aku tidak rela mendengar perkataan itu terucap di bibirmu?

“Walaupun kamu tidak mencintaiku, pertunangan kita takan pernah bisa dibatalkan. Karena aku takan pernah menyetujuinya, ingat saja itu.” tekannya yang tak lama kemudian berbalik untuk pergi meninggalkannya.

Lucy dengan perasaan gusar kini terduduk di atas lantai dengan jemari tangannya yang mencekal pergelangan kaki Pria itu. Dengan wajah yang dipenuhi rasa putus asa, dia memohon dengan sekuat tenaganya.

“Kenapa? Saya mohon lepaskan saya.. Yang Mulia kan tidak pernah mencintai saya.. bukankah pernikahan yang didasari tanpa cinta takan pernah bisa membuat hidup kita bahagia?” tanya gadis itu dengan perasaan sendu, ia merasa bahwa hidup dan menjauh dari pandangan Putra Mahkota merupakan pilihan yang terbaik untuknya.

Lagi pula, semenjak satu tahun ia tinggal disini, Reygan tidak pernah memperlihatkan rasa kesungguhannya dibalik penolakan Lucy kepadanya.

Pria itu menoleh sembari menggertakan giginya dengan tajam. Ia merasa kesal kepada Lucy yang memohon bahkan sampai berlutut di depan kakinya hanya karena ingin pertunangan ini segera dibatalkan. Kini ia berlutut dan menatap dalam pada netra coklatnya yang terlihat berlinang dengan air mata.

Ia menyelipkan beberapa helai rambut pirangnya ditelinga kemudian berbisik dengan tajam, “Lucy, bagiku kau adalah harta karun yang bernilai sangat mahal. Aku tidak mungkin melepaskanmu ketangan Pria lain sekalipun kamu ingin berpisah denganku, benar dengan katamu. Kamu adalah pondasi yang hebat untuk kerajaan, jadi aku harap kamu mengerti sampai sini.” bisiknya diakhiri senyuman picik diwajahnya.

Tangannya terangkat untuk mengusap lembut surai gadis itu. Ia tersenyum dengan dalam, “Padahal hidup disampingku tidak seburuk itu Lucy, aku bahkan bisa memberikan apapun seisi dunia ini hanya untuk mu. Tiada hentinya bagimu dulu untuk berusaha mengemis cinta kepadaku, lantas hal apa yang membuatmu sekarang berubah pikiran, Lucy?” tanya Pria itu dengan perasaan yang teramat heran.

Ia merasa kesal ketika menyadari sesuatu yang hangat tiba-tiba menghilang dari pandangannya. Dimana dirimu yang selalu tersenyum hangat ketika menatapku? Lucy..

Gadis itu berpaling diiringi senyumannya yang terlihat miris, “Anda masih sama saja Yang Mulia.” lantunannya yang terdengar dingin. Wajah gadis itu sedikit termenung ketika menyadari bahwa sejak awal Reygan memang tidak pernah berniat untuk melepaskannya.

Netra coklatnya sedikit bergetar tiap kali mendengar kata demi kata yang Pria itu lantunkan tanpa memikirkan perasaannya, “Sulit ya, Rean.” ucap gadis itu yang sukses membuat tatapan Pria itu membulat kaget. Saat ini Lucy telah memanggil nama panggilannya sejak kecil.

“Rean! Ehehe..” panggilan gadis kecil diiringi tawa lebarnya yang dipenuhi rasa kasih saying.

Tatapan gadis yang sudah dewasa itu kini hanya memancarkan rasa kebencian untuknya, dalam hatinya ia menyesal telah membuat gadis yang begitu tulus mencintainya sampai berubah sebenci ini ketika tiap kali menatap matanya.

Ia mengetahui hal ini dengan baik. Bahwa, “Saya sangat membenci anda, Yang Mulia.” lanjutnya yang diiringi wajah datar ketika menatap matanya.

Aku tahu.. jadi..

“Aku tidak peduli, kedatanganku kali ini untuk memberi tahu bahwa kedepannya kamu akan tinggal di istana Chatalia. Aku akan memberimu waktu selama beberapa hari, jadi bersiaplah.” ucapnya dengan tajam. Ia kemudian bangkit dan menoleh kearahnya dengan perasaan aneh.

“Sebenarnya kenapa kamu sampai membenciku seperti ini Lucy?” tanyanya dengan raut wajah yang sulit diartikan.

Anda bertanya? Kenapa anda tidak bertanya kepada diri anda sendiri..

Gadis itu hanya memalingkan wajahnya bahkan hingga Pria itu benar-benar menghilang dari pandangannyya. Flona yang mendapati Reygan telah pergi kini memasuki ruangan dengan perasaan terkejut, ia melihat Lucy dengan kondisi berantakan disana.

Gadis itu hanya terhuyung melamun diiringi tangan bergetar akibat luka bakar atas perbuatan Reygan sebelumnya. Tangan putihnya melepuh meninggalkan bekas kemerahan berkat air teh panas yang mengguyur kulit tangannya.

“Sebenarnya apa yang dilakukan Putra Mahkota kepada anda?!” tanya gadis itu benar-benar khawatir. Lucy masih saja terdiam.

Hingga wajahnya terangkat dan menatap wajah Flona dengan perasaan yang ingin menangis.

“Flona, apa aku harus mati..” ujarnya bernada pilu.

“Nona..” Gadis berpakaian pelayan itu hanya menunduk dan tak tahu harus bereaksi seperti apa.

Faktanya hingga saat ini aku hanya mengetahui sesuatu rahasia yang begitu besar hingga dapat melukai perasaanku sendiri. Dengan berat hati aku mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak pernah terucap dimulutku, dengan perasaan ini mengatakan bahwa aku tidak lagi mencintainya, namun perasaan bertolak belakang ini benar-benar menyiksaku.

Setidaknya jika kamu mengirimku kedunia ini, hapuslah perasaan mu yang tertinggal ditubuh ini.. seberapa berat aku membencinya.. pada akhirnya sampai mati pun kamu hanya akan tetap memaksaku untuk mencintainya.. Lucy..

Gadis itu hanya terisak dengan tangisan yang telah pecah dipelukan Flona, hatinya terasa berat dan pilu ketika merasakan bahwa perasaan mereka dapat saling terhubung seperti ini. Ia merasa sesak ketika harus merasakan betapa menderitanya dia ketika menerima segala perlakuan dan perkataan Reygan yang buruk itu kepadanya.

Aku tidak pernah menyangka bahwa Reygan benar-benar begitu berarti untuk hidupmu. Kenapa aku harus bisa merasakan rasa cintamu yang sebesar itu kepadanya Lucy..

...***...

Hari berlalu dengan cuaca yang tak begitu bersahabat. Seolah dapat mendengar suara hatinya yang terkoyak, langit tampak mendung bersamaan gemercik hujan yang turun membasahi bumi. Lucy hanya terdiam merenung dibalik jendela yang terpantul bulih-bulih air hujan disana.

“Keinginanku untuk membatalkan pertunangan ini benar-benar tidak bisa dilakukan.” Keluhnya tanpa rasa semangat.

Sebenarnya ada satu cara agar pertunangan mereka bisa dibatalkan, yakni dengan Putra Mahkota yang merobek kertas sihir perjanjian mereka. Namun Putra Mahkota tak akan begitu baik untuk mengabulkan permintaannya begitu saja.

“Jika seperti ini.. aku harus memilih plan yang lain, aku tidak ingin mati..” ujarnya yang tak mau pasrah begitu saja.

Jika dipikirkan secara saksama, Lucy mati karena telah berbuat jahat dan menjadi tokoh antagonis di dalam novel, pada akhirnya ia mati karena mendapatkan tuduhan jahat yang melekat dengan sikap bengisnya selama ini.

“Berarti aku hanya perlu menggunakan plan terakhir, jika pernikan ini tidak bisa dihindari, aku hanya perlu bersikap tidak peduli ketika Yang Mulia nanti mencintai Sheyra seperti di Novel.” tuturnya yang benar-benar memikirkan hal ini dengan serius.

Berarti aku hanya perlu memikirkan cara untuk menghindari tuduhan itu di pernikahan kun nanti. Tapi bagaimana caranya..

Ending novel berkisah dengan kehidupan bahagia Reygan dengan Sheyra yang telah usai melewati masa sulit di hidupnya. Lucy sang tokoh antagonis hanya berakhir dengan nama yang tercatat di sejarah sebagai wanita terjahat pada abad itu.

Padahal gadis itu hanya berharap bahwa Reygan dapat menghargai usahanya dengan waktu yang perlahan membuat Pria itu tersadar bahwa perasaan Lucy benar-benar tulus kepadanya. Namun yang ia terima setelah perselingkuhan dari Pria yang dicintainya hanyalah kepedihan yang berujung kematian.

Alasan ia mati karena tuduhan sebagai penyihir kegelapan, dimana saat Lucy telah mengucapkan janji sucinya bersama Reygan. Sheyra yang sedang duduk di bangku penonton menjadi terkapar akibat sihir kegelapan yang menyerang jiwanya.

Pernyataan ini dipercaya ketika penyihir menara memeriksanya dan menemukan jejak sihir kegelapan ditubuh Sheyra.

“Haha, jadi mereka menuduh Lucy karena dia juga seorang penyihir?” tawanya terdengar begitu renyah ketika ia mencoba mengingat kembali akhir dari kisah novel itu.

Lucy tampaknya menjadi tersangka utama karena orang-orang hanya percaya bahwa sampai akhir perempuan itu tidak akan pernah berhenti untuk berbuat jahat.

“Sungguh akhir yang mengerikan.” tuturnya teramat pelan.

Lantas sebenarnya siapa dalang dari semua ini? Sebenarnya siapa yang mencoba menyakiti Sheyra dengan sihir kegelapan itu? Apa ini hanya kebetulan? Kenapa orang yang harus terkena serangan itu adalah Sheyra dari sekian banyaknya bangsawan yang datang untuk menyaksikan upacara pernikahan mereka..

“Menurut ramalan kuil suci sejak beberapa tahun yang lalu, seorang penyihir kegelapan akan terlahir kembali. Seperti julukannya yang mengerikan, penyihir itu harus dimusnahkan. Jika tidak, maka kerajaan ini akan musnah.” pikir gadis itu yang benar-benar merasa lelah.

Ia lelah ketika harus memikirkan sesuatu yang bahkan awalnya saja tidak begitu dibahas di buku Novel.

Lalu satu hal yang teramat mengganggu pikirannya selama ini, ada sesuatu yang sangat menyimpang dari alur cerita novel ini.

Yaitu perubahan yang cukup aneh soal karakteristik Sheyra, dia adalah tokoh yang di gambarkan sangat anggun, manis, lugu dan sangatlah baik hati. Bahkan ketika Lucy menindasnya sekalipun ia hanya akan tersenyum dan menerima perbuatan Lucy dengan lapang dada.

“Lalu kenapa, yang aku rasakan selama satu tahun ini bahwa dia memang sengaja memancing pertikaian kepadaku, mau di pesta ataupun di peretemuan lain, dia selalu menyindir bahkan berkeritik keras tentangku di depan umum.. apa itu seorang protagonis?” tanya nya kebingungan.

Ia menunduk menatap sayu ke arah telapak kakinya yang menyentuh lantai. “Dia tidak bersikap seperti tokoh protagonis seperti yang pada umumnya, aku lebih memilih menilainya sebagai tokoh antagonis jika seperti ini jadinya..” lanjutnya diiringi perasaan yang tidak nyaman.

Alasan Lucy dicurigai sebagai penyihir kegelapan karena dirinya juga merupakan penyihir genius dengan lulusan terbaik di angkatannya.

Lalu untuk penghukuman dengan mati dibakar merupakan hukuman yang tepat untuk seorang penyihir, karena bagaimanapun juga hukuman bagi seorang penyihir kegelapan adalah mati dengan dibakar hidup-hidup.

Lucy kini menatap jemari tangannya yang terlihat melepuh akibat luka bakar tadi malam, ia terlihat tertawa ketika melihat sebuah sinar keemasan muncul dan menyembuhkan luka bakarnya secara perlahan.

“Aku bisa memulihkan luka ini dengan cepat.” Lantunannya dengan wajah serius, ia merasakan aura positif mengalir ditubuhnya. Lucy hanya merasakan bahwa kekuatan yang ia miliki bukanlah sihir yang berasal dari kegelapan.

Lantas jika aku adalah seorang penyihir yang murni, sipa penyihir kegelapan yang asli itu?

Terpopuler

Comments

Mawar_Jingga

Mawar_Jingga

halo kak salam kenal☺️
aku mampir nih, mampir juga ya"sepotong sayap patah" di tunggu like dan komennya ya kak☺️

2023-08-27

2

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Chapter 1 : Pesta Pertunangan
3 Chapter 2 : Kisah si Tokoh Antagonis
4 Chapter 3 : Tuan Ksatria dan Cintanya
5 Chapter 4 : Keributan yang Menyebalkan
6 Chapter 5 : Sesuatu Telah Berubah
7 Chapter 6 : Perasaan Yang Tertinggal
8 Chapter 7 : Harta Karun Tersembunyi
9 Chapter 8 : Surat (1)
10 Chapter 9 : Surat (2)
11 Chapter 10 : Kencan Pertama (1)
12 Chapter 11 : Kencan Pertama (2)
13 Chapter 12 : Permohonan
14 Chapter 13 : Antagonis yang sebenarnya?
15 Chapter 14 : Mimpi Masa Lalu
16 Chapter 15 : Kisah Penyihir Abadi
17 Chapter 16 : Siapa Disana?
18 Chapter 17 : Ditolak?
19 Chapter 18 : Berbunga-bunga
20 Chapter 19 : Perburuan Tahun Kemarin (1)
21 Chapter 20 : Perburuan Tahun Kemarin (2)
22 Chapter 21 : Perburuan Tahun Kemarin (End)
23 Chapter 22 : Apa hanya perasaan saya?
24 Chapter 23 : Perempuan Mengerikan
25 Chapter 24 : Penyihir Kegelapan
26 Chapter 25 : Awal Yang Baru
27 Chapter 26 : Pesta Kedewasaan Sheyra
28 Chapter 27 : Pertikaian
29 Chapter 28 : Teman Lama
30 Chapter 29 : Ajakan Dansa
31 Chapter 30 : Asal usul Sheyra (1)
32 Chapter 31 : Asal Usul Sheyra (2)
33 Chapter 32 : Kecurigaan Selama Ini
34 Chapter 33 : Finnaly
35 Chapter 34 : Kesalah Pahaman
36 Chapter 35 : Moment Sederhana
37 Chapter 36 : Makcomblang
38 Chapter 37 : Misi Dewi Asmara?
39 Chapter 38 : Festival Abadi
40 Chapter 39 : Lucy menghilang
41 Chapter 40 : Ketemu
42 Chapter 41 : Penyihir Misterius
43 Chapter 42 : Tidak Mungkin
44 Chapter 43 : Merasa Bersalah
45 Chapter 44 : Perasaan Bercampur Aduk
46 Chapter 45 : Batu Suci?
47 Chapter 46 : Tekad
48 Chapter 47 : Sulaman Sapu Tangan
49 Chapter 48 : Dimulai
50 Chapter 49 : Situasi Berbalik
51 Chapter 50 : Perasaan Apa Ini?
52 Chapter 51 : Asumsi
53 Chapter 52 : Berubah
54 Chapter 53 : Rencana Awal
55 Chapter 54 : Fatal
56 Chapter 55 : Merepotkan
57 Chapter 56 : Calrhintis
58 Chapter 57 : Pertahanan
59 Chapter 58 : Putus Asa
60 Chapter 59 : Mati?
61 Chapter 60 : Pedang Misterius
62 Chapter 61 : Hal Yang Mengejutkan
63 Chapter 62 : Sebutan Aneh
64 Chapter 63 : Pahlawan Kesiangan
65 Chapter 64 : Lucia de Lamorrie Ticya
66 Chapter 65 : Duka
67 Chapter 66 : Winter
68 Chapter 67 : Lelucon Bodoh
69 Chapter 68 : Tired
70 Chapter 69 : Dream
71 Chapter 70 : Terbangun
72 Chapter 71 : Warna Mata
73 Chapter 72 : Pemulihan
74 Chapter 73 : Citra Yang Hancur
75 Chapter 74 : Surat Undangan
76 Chapter 75 : Undangan Makan Malam
77 Chapter 76 : Tyson Rose lagi?
78 Chapter 77 : Menu Favorite
79 Chapter 78 : Topik Pembicaraan Yang Aneh
80 Chapter 79 : Sejarah Tak Resmi
81 Chapter 80 : Kuil Suci (I)
82 Chapter 81 : Kuil Suci (II)
83 Chapter 82 : Kuil Suci (III)
84 Chapter 83 : Kuil Suci (IV)
85 Chapter 84 : Pembuhuh
86 Chapter 85 : Memanggil Samantha
87 Chapter 86 : Peranku & Peranmu
88 Chapter 87 : Raja memanggil?
89 Chapter 88 : Berbincang
90 Chapter 89 : Permintaan Terakhir
91 Chapter 90 : Penundaan
92 Chapter 91 : Bagian Dari Ku?
93 Chapter 92 : Bukan Putriku
94 Chapter 93 : Lucy yang Malang
95 Chapter 94 : Pertemuan Pertama
96 Chapter 95 : Teman Bicara
97 Chapter 96 : Perubahan
98 Chapter 97 : Perempuan Aneh
99 Chapter 98 : Diracuni
100 Chapter 99 : Hadiah Kecil
101 Chapter 100 : Putus Asa
102 Hiatus
103 Chapter 101 : Kebisingan Aula
104 Chapter 102 : Putusan Baru
105 Chapter 103 : Aura Yang Aneh
106 Chapter 104 : Teman Lama
107 Chapter 105 : Takdir Dunia dan Cinta Dewa
108 Chapter 106 : Alasan
109 Chapter 107 : Tahanan
110 Chapter 108 : Rencana Awal
111 Chapter 109 : Saksi Mata
112 Chapter 110 : Bukti Nyata
113 Chapter 111 : Panggung Sandiwara
114 Chapter 112 : Dimulai
115 Chapter 113 : Mulai Hari Ini
116 Chapter 114 : Jangan Mencintaiku
117 Chapter 115 : Aku Telah Berakhir
118 Chapter 116 : Tidak Mungkin
119 Chapter 117 : Kisah Kelam I
120 Chapter 118 : Kisah Kelam II
121 Chapter 119 : Kisah Kelam III
122 Chapter 120 : Kisah Kelam IV
123 Chapter 121 : Kisah Kelam Last
124 Chapter 122 : Halaman Terakhir
125 Chapter 123 : Penantian
126 Chapter 124 : Menjelang Pernikahan
127 Chapter 125 : Akankah berakhir?
128 Chapter 126 : Kumohon
129 Chapter 127 : Akhir dari ku
130 Chapter 128 : Kematian Penyihir Abadi
131 Chapter 129 : Rencana yang gagal
132 Chapter 130 : Aku Tidak Menyesal
133 Chapter 131 : Aku Kembali
134 Chapter 132 : Ayo Menikah
135 Chapter 133 : Hentikan disini
136 Chapter 134 : Berkunjung
137 Chaoter 135 : Buku Harian
138 Hiatus sebentar
139 Chapter 136 : Satu Hal Lagi
140 Chapter 137 : Frustasi
141 Chaoyer 138 : Bagaimana mungkin
142 Chapter 139 : Pergi Bersama
143 Chapter 140 : Kenyataan
144 Chapter 141 : Ketahuan?
145 Chapter 142 : Andai kata
146 Chapter 143 : Titik Kehancuran
147 Chapter 145 : Titik Kehancuran ( II)
148 Chapter 146 : Titik Kehancuran (III)
149 Chapter 147 : Aku akan membunuhmu
150 Chapter 148 : Tidak ada disini
151 Chapter 149 : Final
152 Chapter 150 : Final 2
153 Surviving as Protagonist End
154 Side Story : Iris Dewellyn and Lucia 1
155 Side Story : Iris Dewellyn & Lucia 2
156 Side Story : Iris Dewellyn & Lucia 3
157 Side Story : Iris Dewellyn and Lucia 4
158 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 5
159 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 6
160 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 7
161 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 8
162 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 9
163 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn End
164 Side Story : Flona & Crylo Emillo 1
165 Side Story : Flona & Crylo Emilo 2
166 Side Story : Flona & Crylo Emillo 3
167 Side Story : Flona & Crylo Emilo 4
168 Side Story : Flona & Crylo Emillo 5
169 Side Story : Flona & Crylo Emillo 6
170 Side Story : Flona & Crylo Emillo 7
171 Side Story : Flona & Crylo Emillo 8
172 Side Story : Flona & Crylo Emillo 9
173 Side Story : Flona & Crylo Emillo 10
174 Side Story : Flona & Crylo Emillo 11
175 Side Story : Flona & Crylo Emillo 12
176 Side Story : Flona & Crylo Emillo 13
177 Side Story : Flona & Crylo Emillo End
178 Side Story : Lucy & Reygan 1
179 Side Story : Lucy & Reygan 2
180 Side Story : Lucy & Reygan End
181 Info
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Prologue
2
Chapter 1 : Pesta Pertunangan
3
Chapter 2 : Kisah si Tokoh Antagonis
4
Chapter 3 : Tuan Ksatria dan Cintanya
5
Chapter 4 : Keributan yang Menyebalkan
6
Chapter 5 : Sesuatu Telah Berubah
7
Chapter 6 : Perasaan Yang Tertinggal
8
Chapter 7 : Harta Karun Tersembunyi
9
Chapter 8 : Surat (1)
10
Chapter 9 : Surat (2)
11
Chapter 10 : Kencan Pertama (1)
12
Chapter 11 : Kencan Pertama (2)
13
Chapter 12 : Permohonan
14
Chapter 13 : Antagonis yang sebenarnya?
15
Chapter 14 : Mimpi Masa Lalu
16
Chapter 15 : Kisah Penyihir Abadi
17
Chapter 16 : Siapa Disana?
18
Chapter 17 : Ditolak?
19
Chapter 18 : Berbunga-bunga
20
Chapter 19 : Perburuan Tahun Kemarin (1)
21
Chapter 20 : Perburuan Tahun Kemarin (2)
22
Chapter 21 : Perburuan Tahun Kemarin (End)
23
Chapter 22 : Apa hanya perasaan saya?
24
Chapter 23 : Perempuan Mengerikan
25
Chapter 24 : Penyihir Kegelapan
26
Chapter 25 : Awal Yang Baru
27
Chapter 26 : Pesta Kedewasaan Sheyra
28
Chapter 27 : Pertikaian
29
Chapter 28 : Teman Lama
30
Chapter 29 : Ajakan Dansa
31
Chapter 30 : Asal usul Sheyra (1)
32
Chapter 31 : Asal Usul Sheyra (2)
33
Chapter 32 : Kecurigaan Selama Ini
34
Chapter 33 : Finnaly
35
Chapter 34 : Kesalah Pahaman
36
Chapter 35 : Moment Sederhana
37
Chapter 36 : Makcomblang
38
Chapter 37 : Misi Dewi Asmara?
39
Chapter 38 : Festival Abadi
40
Chapter 39 : Lucy menghilang
41
Chapter 40 : Ketemu
42
Chapter 41 : Penyihir Misterius
43
Chapter 42 : Tidak Mungkin
44
Chapter 43 : Merasa Bersalah
45
Chapter 44 : Perasaan Bercampur Aduk
46
Chapter 45 : Batu Suci?
47
Chapter 46 : Tekad
48
Chapter 47 : Sulaman Sapu Tangan
49
Chapter 48 : Dimulai
50
Chapter 49 : Situasi Berbalik
51
Chapter 50 : Perasaan Apa Ini?
52
Chapter 51 : Asumsi
53
Chapter 52 : Berubah
54
Chapter 53 : Rencana Awal
55
Chapter 54 : Fatal
56
Chapter 55 : Merepotkan
57
Chapter 56 : Calrhintis
58
Chapter 57 : Pertahanan
59
Chapter 58 : Putus Asa
60
Chapter 59 : Mati?
61
Chapter 60 : Pedang Misterius
62
Chapter 61 : Hal Yang Mengejutkan
63
Chapter 62 : Sebutan Aneh
64
Chapter 63 : Pahlawan Kesiangan
65
Chapter 64 : Lucia de Lamorrie Ticya
66
Chapter 65 : Duka
67
Chapter 66 : Winter
68
Chapter 67 : Lelucon Bodoh
69
Chapter 68 : Tired
70
Chapter 69 : Dream
71
Chapter 70 : Terbangun
72
Chapter 71 : Warna Mata
73
Chapter 72 : Pemulihan
74
Chapter 73 : Citra Yang Hancur
75
Chapter 74 : Surat Undangan
76
Chapter 75 : Undangan Makan Malam
77
Chapter 76 : Tyson Rose lagi?
78
Chapter 77 : Menu Favorite
79
Chapter 78 : Topik Pembicaraan Yang Aneh
80
Chapter 79 : Sejarah Tak Resmi
81
Chapter 80 : Kuil Suci (I)
82
Chapter 81 : Kuil Suci (II)
83
Chapter 82 : Kuil Suci (III)
84
Chapter 83 : Kuil Suci (IV)
85
Chapter 84 : Pembuhuh
86
Chapter 85 : Memanggil Samantha
87
Chapter 86 : Peranku & Peranmu
88
Chapter 87 : Raja memanggil?
89
Chapter 88 : Berbincang
90
Chapter 89 : Permintaan Terakhir
91
Chapter 90 : Penundaan
92
Chapter 91 : Bagian Dari Ku?
93
Chapter 92 : Bukan Putriku
94
Chapter 93 : Lucy yang Malang
95
Chapter 94 : Pertemuan Pertama
96
Chapter 95 : Teman Bicara
97
Chapter 96 : Perubahan
98
Chapter 97 : Perempuan Aneh
99
Chapter 98 : Diracuni
100
Chapter 99 : Hadiah Kecil
101
Chapter 100 : Putus Asa
102
Hiatus
103
Chapter 101 : Kebisingan Aula
104
Chapter 102 : Putusan Baru
105
Chapter 103 : Aura Yang Aneh
106
Chapter 104 : Teman Lama
107
Chapter 105 : Takdir Dunia dan Cinta Dewa
108
Chapter 106 : Alasan
109
Chapter 107 : Tahanan
110
Chapter 108 : Rencana Awal
111
Chapter 109 : Saksi Mata
112
Chapter 110 : Bukti Nyata
113
Chapter 111 : Panggung Sandiwara
114
Chapter 112 : Dimulai
115
Chapter 113 : Mulai Hari Ini
116
Chapter 114 : Jangan Mencintaiku
117
Chapter 115 : Aku Telah Berakhir
118
Chapter 116 : Tidak Mungkin
119
Chapter 117 : Kisah Kelam I
120
Chapter 118 : Kisah Kelam II
121
Chapter 119 : Kisah Kelam III
122
Chapter 120 : Kisah Kelam IV
123
Chapter 121 : Kisah Kelam Last
124
Chapter 122 : Halaman Terakhir
125
Chapter 123 : Penantian
126
Chapter 124 : Menjelang Pernikahan
127
Chapter 125 : Akankah berakhir?
128
Chapter 126 : Kumohon
129
Chapter 127 : Akhir dari ku
130
Chapter 128 : Kematian Penyihir Abadi
131
Chapter 129 : Rencana yang gagal
132
Chapter 130 : Aku Tidak Menyesal
133
Chapter 131 : Aku Kembali
134
Chapter 132 : Ayo Menikah
135
Chapter 133 : Hentikan disini
136
Chapter 134 : Berkunjung
137
Chaoter 135 : Buku Harian
138
Hiatus sebentar
139
Chapter 136 : Satu Hal Lagi
140
Chapter 137 : Frustasi
141
Chaoyer 138 : Bagaimana mungkin
142
Chapter 139 : Pergi Bersama
143
Chapter 140 : Kenyataan
144
Chapter 141 : Ketahuan?
145
Chapter 142 : Andai kata
146
Chapter 143 : Titik Kehancuran
147
Chapter 145 : Titik Kehancuran ( II)
148
Chapter 146 : Titik Kehancuran (III)
149
Chapter 147 : Aku akan membunuhmu
150
Chapter 148 : Tidak ada disini
151
Chapter 149 : Final
152
Chapter 150 : Final 2
153
Surviving as Protagonist End
154
Side Story : Iris Dewellyn and Lucia 1
155
Side Story : Iris Dewellyn & Lucia 2
156
Side Story : Iris Dewellyn & Lucia 3
157
Side Story : Iris Dewellyn and Lucia 4
158
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 5
159
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 6
160
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 7
161
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 8
162
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 9
163
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn End
164
Side Story : Flona & Crylo Emillo 1
165
Side Story : Flona & Crylo Emilo 2
166
Side Story : Flona & Crylo Emillo 3
167
Side Story : Flona & Crylo Emilo 4
168
Side Story : Flona & Crylo Emillo 5
169
Side Story : Flona & Crylo Emillo 6
170
Side Story : Flona & Crylo Emillo 7
171
Side Story : Flona & Crylo Emillo 8
172
Side Story : Flona & Crylo Emillo 9
173
Side Story : Flona & Crylo Emillo 10
174
Side Story : Flona & Crylo Emillo 11
175
Side Story : Flona & Crylo Emillo 12
176
Side Story : Flona & Crylo Emillo 13
177
Side Story : Flona & Crylo Emillo End
178
Side Story : Lucy & Reygan 1
179
Side Story : Lucy & Reygan 2
180
Side Story : Lucy & Reygan End
181
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!