Chapter 1 : Pesta Pertunangan

Sebuah diamond hall yang berletak diistana kerajaan Garfield, kini tengah mengadakan pesta pertunangan yang begitu besar, megah, dan meriah. Ini merupakan pertunangan antara Putra Mahkota dari kerajaan Garfield dengan seorang Putri bungsu yang memiliki darah penyihir dari keluarga Count Barayev.

Aula besar yang telah dipakai menjadi tempat suci untuk melaksanakan pesta pertunangan itu kini dipenuhi para bangsawan dengan sebuah obrolan dan tarian dansa yang memukau. Ini merupakan pemandangan indah yang sangat di damba-dambakan oleh manusia modern seperti kita.

Hanya saja, apakah kalian tahu apa itu mimpi buruk? Sebuah mimpu buruk yang bahkan bisa membuat kalian tidak terbangun selamanya?

Ya, aku saat ini tengah mengalaminya.

“Lucy, atur raut wajahmu,” tegur seorang Pria dengan tajam. Gadis itu hanya mendongak untuk menatap wajahnya dengan tatapan tak suka.

Benar adanya, Pria yang sedari tadi ia gandeng menghabiskan waktu berjam-jam lamanya itu adalah Putra Mahkota, seorang tunangan dari gadis cantik bernama Lucy Fleur Barayev.

Pria berperawakan tinggi dengan tatapan tajam bagai elang itu merupakan Putra Mahkota dari kerajaan ini, Pria yang akan mengisi takhta kerajaan dimasa depan nanti.

Ia bernama Reygan Garfield, seorang pemuda yang bahkan ketampanannya seperti pahatan patung porselan. Benar, tokoh Pria yang paling aku benci di dalam novel!

“Kau baik-baik saja?” tanya Pria itu yang merasa heran dengan reaksi Lucy yang hanya diam saja.

“Maaf, saya hanya kelelahan Yang Mulia.” tutur perempuan itu diiringi wajah berseri-seri ketika menatap iris ruby di hadapannya.

Para penghuni pesta kini berbisik-bisik melihat pertikaian Lucy dan Reygan yang malah dianggap sebagai bentuk kedekatan sepasang kekasih.

Mereka berpikir bahwa banyak rumor yang tidak baik tentang hubungan mereka, akan tetapi “Bukankah mereka berdua akan menjadi pasangan yang sangat cocok dan penuh kharisma setelah mengisi tahkta kerajaan?” tanya salah satu bangsawan di perkumpulan mereka.

“Saya setuju soal itu, perpaduan Manusia terkuat di kerajaan dengan pasangannya yang seorang penyihir, kriteria mereka memang cocok!” puja mereka yang menatap Lucy dengan Reygan sebagai potret lukisan yang luar biasa.

Raut wajah Lucy kini terlihat tidak nyaman ketika para bangsawan sangat sibuk mengerubungi mereka berdua dan bahkan sampai membicarakan mereka.

Ini cukup melelahkan untukku yang tidak begitu suka menjadi pusat perhatian.

Tapi mau bagaimana lagi? Ini merupakan hal umum yang terjadi dikalangan bangsawan.

Para bangsawan juga kini berbisik buruk tentang pertunangan mereka saat ini.

“Walaupun Nona Lucy memang merupakan penyihir terbaik di angkatannya, kenapa harus dia yang menjadi tunangan Putra Mahkota dikala bisnis pertambangan Count Barayev hampir bangkrut.” bisik salah satu bangsawan yang teramat heran.

“Kau bodoh?! Tidak ada lagi kandidat bangsawan yang memiliki darah penyihir di kerajaan kita kan?! Ada sih perempuan jelata itu, tapi sekarang dia telah menikah dan menjadi Marchionest muda.” timpal bangsawan lainnya dengan tatapan tak suka.

Lucy tampak memperhatikan beberapa bangsawan yang tengah membicarakan dirinya di belakang, kelakuan mereka benar-benar tidak sopan.

Jika kalian mencoba berbisik-bisik tentangku dibelakang, setidaknya jangan biarkan aku mendengarnya dong?!

Gadis itu menggerutu sebal di dalam hatinya, ia merasa bahwa tingkah laku bangsawan sepertinya hanya senang untuk membuat suasana hatinya murka.

“Sstt! Nona Lucy menatap kesini!” lagi-lagi mereka sukses membuat raut wajah Lucy terpampang rasa jengkel saat ini juga.

Klotak.. klotak..

Dentingan hak sepatu seseorang membuat semua mata tertuju kepadanya, seorang gadis berambut merah yang mencolok dengan gaun hitam yang melekat ditubuhnya, ia cukup menuai banyak kritikan dari para bangsawan.

Mereka berpikir apakah perempuan berambut merah itu ingin membuat onar lagi dihari yang berbahagia ini?

“Bisa-bisanya dia memakai pakaian yang seolah berduka di hari pertunangan Yang Mulia.” serunya merasa hal ini akan menjadi bahan gossip yang menyenangkan.

Fufu..

“Nona-nona bukankah Yang Mulia terlihat terpaksa menerima pertunangan ini? Karena setelah terjadinya kecelakaan 2 tahun yang lalu, Yang Mulia sepertinya tidak memiliki pilihan lain selain menerima pertunangan ini dengan lapang dada.” ujaran seseorang diiringi tawa renyah.

Saat ini Lucy hanya menggertakan giginya, ia membatin dengan perasaan yang aneh.

Gadis bersurai merah itu merupakan Sheyra Chevelle, gadis seusianya yang entah kenapa akhir-aknir ini suka bergosip terang-terangan didepannya.

Lalu apa yang lebih penting dari keberadaan perempuan itu saat ini? Ia adalah seorang Putri dari keluarga baron yang tak lain merupakan tokoh utama wanita di dunia ini.

Ya, dunia Novel menyedihkan yang berjudul, ‘Akulah pemenangnya!’

Benar adanya, Lucy aka Raflesa Angelica, hanyalah perempuan asing yang terlempar kedalam dunia Novel yang ia baca sendiri. Tepatnya Raflesa hanya seorang gadis desa yang gemar membaca novel. Sebelumnya Raflesa hanya menangis tersedu-sedu, bahkan ia menangis sampai tertidur lelap.

Dirinya hanya merasa terluka ketika memikirkan akhir dari tokoh antagonis ‘Lucy Fleur Barayev’ yang menyedihkan.

Anehnya setelah membuka kelopak matanya, untuk pertama kalinya ia merasa asing dengan interior dan nuansa kamar yang terlihat mewah mencolok dimatanya.

Tahu-tahu, setahun telah berlalu semenjak aku tinggal dan beradaptasi di dunia baru ini. Ini memang kehidupan baruku, tapi-

Wajah cantiknya yang tengah melamun itu kini terbuyarkan dengan tatapan Reygan yang menatapnya tajam, “Aku tahu kamu kesal, tapi tahan amarahmu itu.” bisiknya bernada datar.

Lucy hanya merasa tak habis pikir kepadanya, untuk apa ia repot-repot mengingatkan hal yang sudah pasti dirinya sendiri juga pahami?

Kini Sheyra tampak tersenyum puas ketika mendapati Lucy diselimuti cemoohan dari para bangsawan, dan Lucy saat ini diam tanpa membalas perilakunya bukan berarti karena takut kepadanya. Tapi ini karena Lucy harus menjaga martabatnya di pesta pertunangan yang digelar secara terbuka.

Namun hatinya berkata bahwa perempuan itu sedari tadi memang sengaja memancing pertikaian dengannya. Ia hanya mengucapkan sumpah serapah, bagi Lucy perempuan itu hanyalah batu kerikil dijalanan, kuat dan tak mudah dihancurkan, namun dirinya sendiri tidak begitu bernilai.

“Aneh…. Sheyra yang aku kenal sikapnya tidak begini.” gumamnya sembari menundukkan wajahnya.

Lucy hanya menyayangkan dengan wajah cantik Sheyra yang seperti malaikat itu, namun sifat dan kelakuannya benar-benar bertolak belakang! Lucy hanya membatin kesal, rasanya ia ingin menjambak gumpalan merah itu.

“Lucy.” Pria itu menegur lagi, ia merasa bahwa Lucy benar-benar kehilangan fokus hari ini.

“Saya mengerti Yang Mulia, saya tidak mungkin menciptakan keributan di hari yang bersejarah ini.” cetus Lucy dengan senyuman hangatnya. Awalnya Reygan terlihat membulatkan matanya, namun suara aneh malah terdengar di bibirnya.

“Ffftt..” tawanya benar-benar pelan.

“Yang Mulia menertawakan saya?” tanyanya dengan raut wajah kesal.

“Tingkah lembutmu itu sangat tidak cocok dengan kepribadianmu.” bisiknya begitu dekat, jemari tangannya kini teralih untuk mencium punggung tangan Lucy dengan lembut.

Netra coklatnya kini terlihat mengebu-ngebu memunculkan sebuah percikan api yang menandakan bahwa kesabaran yang sedang ia tahan sedari tadi benar-benar mencapai batasnya.

Kini ia menatap iris ruby itu dengan lekat, diraih tengkuk pemuda itu dengan paksa hingga tatapan mereka benar-benar bertemu, ujung bibirnya kini terangkat menampilkan senyuman miring.

“Yang Mulia sebenarnya ingin saya bersikap seperti apa?! Saya hanya sedang berusha untuk menyesuaikan diri saya didepan Yang Mulia.” tuturnya benar-benar mengintimidasi.

Sejenak Pria itu mematung di hadapan Lucy, dengan tatapan yang masih tak teralihkan jemarinya kini menyisipkan beberapa helai rambut Lucy ditelinganya, kemudian ia berbisik dengan bibir yang hampir menyentuh daun telinganya.

“Tidak perlu berusaha keras untuk menyesuaikan diri denganku, karna aku hanya berniat bertunangan saja denganmu.” bisiknya bernada merendahkan, deru nafasnya yang hangat kini membentur telinganya yang membuat Lucy merasa geli dan juga merinding.

Deg..

Tadi dia bilang apa?! Hanya bertunangan? Apa wajahku terlihat seperti menginginkan pernikahan itu denganmu?!

Tangannya terkepal keras, jika disini hanya ada mereka berdua, sebuah tinju pasti sudah melayang diwajah Pria menyebalkan itu. Sayangnya ia bisa saja dijatuhi hukuman mati jika melakukan itu tepat di depan para bangsawan.

“Dasar menyebalkan.” kecamnya pelan, ia kini hanya diam sembari menatapnya tajam.

Rasanya ia ingin membuat kekacauan seperti tokoh antagonis di pesta ini, namun ia juga merasa takut akan mengacaukan alur novel jika bertindak lebih jauh dari ini.

Tapi aku sudah mengacaukan semuanya! Ia hanya menjerit di hati kecilnya, jika saja ia tersadar sejak awal bahwa dirinya benar-benar masuk kedunia ini, situasi ini mungkin saja tidak akan terjadi.

Puk.. pukk..

Pergelangan tangannya yang kekar kini mengusap surai lucy dengan lembutnya, gadis itu hanya melongo kebingungan dengan sikap Putra Mahkota di depannya ini.

Lihatlah, Pria sialan itu kini tersenyum melihatku? Sikapnya yang berubah menjadi lembut itu seakan ia menyukai Lucy, namun disisi yang lain perubahan sikapnya yang dingin seolah menggambarkan betapa bencinya Reygan terhadap Lucy.

“Mungkin memang begitu.” ujarnya dengan tatapan yang tak biasa, Lucy hanya mendecih. Apa barusan Pria itu mengakui bahwa dirinya memang menyebalkan?

Wajah Lucy kini terlihat berkeringat dingin, tatapan Pria itu tampak menyeramkan sampai-sampai membuat bulu kuduknya merinding. Kenapa iris kemerahan yang seperti permata ruby itu kini dipenuhi kabut berwarna ungu yang memudar?

...***...

Brukk..

Usai melempar sepatu heelsnya sembarangan, gadis dengan surai pirang itu kini menjatuhkan dirinya di tempat tidur. Ia merasa lelah telah melewati hari yang panjang ini dengan sekuat tenaga.

Lucy berbaring dengan gaun putih yang masih melekat ditubuhnya, sepertinya ia hanya ingin beristirahat tanpa membilas dirinya terlebih dahulu. Kelopak matanya yang sayu kini menutup secara perlahan diiringi rasa kantuk yang berat, sedetik kemudian matanya terbelalak dengan perasaan kesal yang telah bertumpuk menjadi satu.

“Kenapa aku harus menjadi Lucy?!!” amuknya sembari menjambak rambutnya sendiri.

Gila, perempuan itu merasa gila! Setelah beberapa kali percobaan ia lakukan untuk membatalkan pertunangan ini, semuanya tidak ada yang berhasil. Pada akhirnya Lucy tetap bertunangan dengan tokoh utama Pria di dalam novel.

Bukankah seharusnya ini kabar gembira, karena sang tokoh utama wanita telah bertunangan dengan tokoh utama pria?

“Aku juga inginnya begitu.. tapi aku hanyalah sesosok antagonis di dunia yang asing ini.” tuturnya benar-benar putus asa.

Ia memeluk erat tubuhnya, tangannya terasa gemetaran seolah ia benar-benar merasa takut dengan dunia ini. Terlebih, kenapa ia harus memasuki tubuh seorang antagonis yang akan mati di usia muda begini?

“Padahal hidupku sendiri sudah menyedihkan, sekarang aku harus merasakan hidup menderita sebagai orang lain juga.” lanturnya sembari membenamkan matanya.

Lucy hanya berpikir, “Untuk apa bertunangan dengan Pria yang bahkan dimasa depan nanti akan membiarkan tunangannya sendiri mati?”

Tepat di saat upacara pernikahannya berlangsung, Lucy yang merupakan tokoh antagonis akan diseret dari altar pernikahannya hingga mati dibakar hidup-hidup karena mendapatkan tuduhan tidak berdasar sebagai seorang penyihir kegelapan.

Sebelumnya aku memang berkata takan membiarkan diriku mati seperti Lucy, tapi bukan berarti aku akan menggantikan kehidupannya untuk menghindari kematian Lucy seperti ini..

Matanya kini teramat sayu, ia merasa bahwa kantuknya tidak bisa ditahan lagi. Tepat sebelum dirinya tertidur dengan pulas, Lucy hanya melanturkan sebuah kalimat.

“Alangkah bahagianya jika aku menjadi Sheyra saja..”

Jangan lupa untuk tap jempolnya ya😉

Sampai berjumpa di chapter selanjutnya 😙

Terpopuler

Comments

Syll_

Syll_

kenya antagonis berkedok protagonis dh wk

2023-08-01

3

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Chapter 1 : Pesta Pertunangan
3 Chapter 2 : Kisah si Tokoh Antagonis
4 Chapter 3 : Tuan Ksatria dan Cintanya
5 Chapter 4 : Keributan yang Menyebalkan
6 Chapter 5 : Sesuatu Telah Berubah
7 Chapter 6 : Perasaan Yang Tertinggal
8 Chapter 7 : Harta Karun Tersembunyi
9 Chapter 8 : Surat (1)
10 Chapter 9 : Surat (2)
11 Chapter 10 : Kencan Pertama (1)
12 Chapter 11 : Kencan Pertama (2)
13 Chapter 12 : Permohonan
14 Chapter 13 : Antagonis yang sebenarnya?
15 Chapter 14 : Mimpi Masa Lalu
16 Chapter 15 : Kisah Penyihir Abadi
17 Chapter 16 : Siapa Disana?
18 Chapter 17 : Ditolak?
19 Chapter 18 : Berbunga-bunga
20 Chapter 19 : Perburuan Tahun Kemarin (1)
21 Chapter 20 : Perburuan Tahun Kemarin (2)
22 Chapter 21 : Perburuan Tahun Kemarin (End)
23 Chapter 22 : Apa hanya perasaan saya?
24 Chapter 23 : Perempuan Mengerikan
25 Chapter 24 : Penyihir Kegelapan
26 Chapter 25 : Awal Yang Baru
27 Chapter 26 : Pesta Kedewasaan Sheyra
28 Chapter 27 : Pertikaian
29 Chapter 28 : Teman Lama
30 Chapter 29 : Ajakan Dansa
31 Chapter 30 : Asal usul Sheyra (1)
32 Chapter 31 : Asal Usul Sheyra (2)
33 Chapter 32 : Kecurigaan Selama Ini
34 Chapter 33 : Finnaly
35 Chapter 34 : Kesalah Pahaman
36 Chapter 35 : Moment Sederhana
37 Chapter 36 : Makcomblang
38 Chapter 37 : Misi Dewi Asmara?
39 Chapter 38 : Festival Abadi
40 Chapter 39 : Lucy menghilang
41 Chapter 40 : Ketemu
42 Chapter 41 : Penyihir Misterius
43 Chapter 42 : Tidak Mungkin
44 Chapter 43 : Merasa Bersalah
45 Chapter 44 : Perasaan Bercampur Aduk
46 Chapter 45 : Batu Suci?
47 Chapter 46 : Tekad
48 Chapter 47 : Sulaman Sapu Tangan
49 Chapter 48 : Dimulai
50 Chapter 49 : Situasi Berbalik
51 Chapter 50 : Perasaan Apa Ini?
52 Chapter 51 : Asumsi
53 Chapter 52 : Berubah
54 Chapter 53 : Rencana Awal
55 Chapter 54 : Fatal
56 Chapter 55 : Merepotkan
57 Chapter 56 : Calrhintis
58 Chapter 57 : Pertahanan
59 Chapter 58 : Putus Asa
60 Chapter 59 : Mati?
61 Chapter 60 : Pedang Misterius
62 Chapter 61 : Hal Yang Mengejutkan
63 Chapter 62 : Sebutan Aneh
64 Chapter 63 : Pahlawan Kesiangan
65 Chapter 64 : Lucia de Lamorrie Ticya
66 Chapter 65 : Duka
67 Chapter 66 : Winter
68 Chapter 67 : Lelucon Bodoh
69 Chapter 68 : Tired
70 Chapter 69 : Dream
71 Chapter 70 : Terbangun
72 Chapter 71 : Warna Mata
73 Chapter 72 : Pemulihan
74 Chapter 73 : Citra Yang Hancur
75 Chapter 74 : Surat Undangan
76 Chapter 75 : Undangan Makan Malam
77 Chapter 76 : Tyson Rose lagi?
78 Chapter 77 : Menu Favorite
79 Chapter 78 : Topik Pembicaraan Yang Aneh
80 Chapter 79 : Sejarah Tak Resmi
81 Chapter 80 : Kuil Suci (I)
82 Chapter 81 : Kuil Suci (II)
83 Chapter 82 : Kuil Suci (III)
84 Chapter 83 : Kuil Suci (IV)
85 Chapter 84 : Pembuhuh
86 Chapter 85 : Memanggil Samantha
87 Chapter 86 : Peranku & Peranmu
88 Chapter 87 : Raja memanggil?
89 Chapter 88 : Berbincang
90 Chapter 89 : Permintaan Terakhir
91 Chapter 90 : Penundaan
92 Chapter 91 : Bagian Dari Ku?
93 Chapter 92 : Bukan Putriku
94 Chapter 93 : Lucy yang Malang
95 Chapter 94 : Pertemuan Pertama
96 Chapter 95 : Teman Bicara
97 Chapter 96 : Perubahan
98 Chapter 97 : Perempuan Aneh
99 Chapter 98 : Diracuni
100 Chapter 99 : Hadiah Kecil
101 Chapter 100 : Putus Asa
102 Hiatus
103 Chapter 101 : Kebisingan Aula
104 Chapter 102 : Putusan Baru
105 Chapter 103 : Aura Yang Aneh
106 Chapter 104 : Teman Lama
107 Chapter 105 : Takdir Dunia dan Cinta Dewa
108 Chapter 106 : Alasan
109 Chapter 107 : Tahanan
110 Chapter 108 : Rencana Awal
111 Chapter 109 : Saksi Mata
112 Chapter 110 : Bukti Nyata
113 Chapter 111 : Panggung Sandiwara
114 Chapter 112 : Dimulai
115 Chapter 113 : Mulai Hari Ini
116 Chapter 114 : Jangan Mencintaiku
117 Chapter 115 : Aku Telah Berakhir
118 Chapter 116 : Tidak Mungkin
119 Chapter 117 : Kisah Kelam I
120 Chapter 118 : Kisah Kelam II
121 Chapter 119 : Kisah Kelam III
122 Chapter 120 : Kisah Kelam IV
123 Chapter 121 : Kisah Kelam Last
124 Chapter 122 : Halaman Terakhir
125 Chapter 123 : Penantian
126 Chapter 124 : Menjelang Pernikahan
127 Chapter 125 : Akankah berakhir?
128 Chapter 126 : Kumohon
129 Chapter 127 : Akhir dari ku
130 Chapter 128 : Kematian Penyihir Abadi
131 Chapter 129 : Rencana yang gagal
132 Chapter 130 : Aku Tidak Menyesal
133 Chapter 131 : Aku Kembali
134 Chapter 132 : Ayo Menikah
135 Chapter 133 : Hentikan disini
136 Chapter 134 : Berkunjung
137 Chaoter 135 : Buku Harian
138 Hiatus sebentar
139 Chapter 136 : Satu Hal Lagi
140 Chapter 137 : Frustasi
141 Chaoyer 138 : Bagaimana mungkin
142 Chapter 139 : Pergi Bersama
143 Chapter 140 : Kenyataan
144 Chapter 141 : Ketahuan?
145 Chapter 142 : Andai kata
146 Chapter 143 : Titik Kehancuran
147 Chapter 145 : Titik Kehancuran ( II)
148 Chapter 146 : Titik Kehancuran (III)
149 Chapter 147 : Aku akan membunuhmu
150 Chapter 148 : Tidak ada disini
151 Chapter 149 : Final
152 Chapter 150 : Final 2
153 Surviving as Protagonist End
154 Side Story : Iris Dewellyn and Lucia 1
155 Side Story : Iris Dewellyn & Lucia 2
156 Side Story : Iris Dewellyn & Lucia 3
157 Side Story : Iris Dewellyn and Lucia 4
158 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 5
159 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 6
160 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 7
161 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 8
162 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 9
163 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn End
164 Side Story : Flona & Crylo Emillo 1
165 Side Story : Flona & Crylo Emilo 2
166 Side Story : Flona & Crylo Emillo 3
167 Side Story : Flona & Crylo Emilo 4
168 Side Story : Flona & Crylo Emillo 5
169 Side Story : Flona & Crylo Emillo 6
170 Side Story : Flona & Crylo Emillo 7
171 Side Story : Flona & Crylo Emillo 8
172 Side Story : Flona & Crylo Emillo 9
173 Side Story : Flona & Crylo Emillo 10
174 Side Story : Flona & Crylo Emillo 11
175 Side Story : Flona & Crylo Emillo 12
176 Side Story : Flona & Crylo Emillo 13
177 Side Story : Flona & Crylo Emillo End
178 Side Story : Lucy & Reygan 1
179 Side Story : Lucy & Reygan 2
180 Side Story : Lucy & Reygan End
181 Info
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Prologue
2
Chapter 1 : Pesta Pertunangan
3
Chapter 2 : Kisah si Tokoh Antagonis
4
Chapter 3 : Tuan Ksatria dan Cintanya
5
Chapter 4 : Keributan yang Menyebalkan
6
Chapter 5 : Sesuatu Telah Berubah
7
Chapter 6 : Perasaan Yang Tertinggal
8
Chapter 7 : Harta Karun Tersembunyi
9
Chapter 8 : Surat (1)
10
Chapter 9 : Surat (2)
11
Chapter 10 : Kencan Pertama (1)
12
Chapter 11 : Kencan Pertama (2)
13
Chapter 12 : Permohonan
14
Chapter 13 : Antagonis yang sebenarnya?
15
Chapter 14 : Mimpi Masa Lalu
16
Chapter 15 : Kisah Penyihir Abadi
17
Chapter 16 : Siapa Disana?
18
Chapter 17 : Ditolak?
19
Chapter 18 : Berbunga-bunga
20
Chapter 19 : Perburuan Tahun Kemarin (1)
21
Chapter 20 : Perburuan Tahun Kemarin (2)
22
Chapter 21 : Perburuan Tahun Kemarin (End)
23
Chapter 22 : Apa hanya perasaan saya?
24
Chapter 23 : Perempuan Mengerikan
25
Chapter 24 : Penyihir Kegelapan
26
Chapter 25 : Awal Yang Baru
27
Chapter 26 : Pesta Kedewasaan Sheyra
28
Chapter 27 : Pertikaian
29
Chapter 28 : Teman Lama
30
Chapter 29 : Ajakan Dansa
31
Chapter 30 : Asal usul Sheyra (1)
32
Chapter 31 : Asal Usul Sheyra (2)
33
Chapter 32 : Kecurigaan Selama Ini
34
Chapter 33 : Finnaly
35
Chapter 34 : Kesalah Pahaman
36
Chapter 35 : Moment Sederhana
37
Chapter 36 : Makcomblang
38
Chapter 37 : Misi Dewi Asmara?
39
Chapter 38 : Festival Abadi
40
Chapter 39 : Lucy menghilang
41
Chapter 40 : Ketemu
42
Chapter 41 : Penyihir Misterius
43
Chapter 42 : Tidak Mungkin
44
Chapter 43 : Merasa Bersalah
45
Chapter 44 : Perasaan Bercampur Aduk
46
Chapter 45 : Batu Suci?
47
Chapter 46 : Tekad
48
Chapter 47 : Sulaman Sapu Tangan
49
Chapter 48 : Dimulai
50
Chapter 49 : Situasi Berbalik
51
Chapter 50 : Perasaan Apa Ini?
52
Chapter 51 : Asumsi
53
Chapter 52 : Berubah
54
Chapter 53 : Rencana Awal
55
Chapter 54 : Fatal
56
Chapter 55 : Merepotkan
57
Chapter 56 : Calrhintis
58
Chapter 57 : Pertahanan
59
Chapter 58 : Putus Asa
60
Chapter 59 : Mati?
61
Chapter 60 : Pedang Misterius
62
Chapter 61 : Hal Yang Mengejutkan
63
Chapter 62 : Sebutan Aneh
64
Chapter 63 : Pahlawan Kesiangan
65
Chapter 64 : Lucia de Lamorrie Ticya
66
Chapter 65 : Duka
67
Chapter 66 : Winter
68
Chapter 67 : Lelucon Bodoh
69
Chapter 68 : Tired
70
Chapter 69 : Dream
71
Chapter 70 : Terbangun
72
Chapter 71 : Warna Mata
73
Chapter 72 : Pemulihan
74
Chapter 73 : Citra Yang Hancur
75
Chapter 74 : Surat Undangan
76
Chapter 75 : Undangan Makan Malam
77
Chapter 76 : Tyson Rose lagi?
78
Chapter 77 : Menu Favorite
79
Chapter 78 : Topik Pembicaraan Yang Aneh
80
Chapter 79 : Sejarah Tak Resmi
81
Chapter 80 : Kuil Suci (I)
82
Chapter 81 : Kuil Suci (II)
83
Chapter 82 : Kuil Suci (III)
84
Chapter 83 : Kuil Suci (IV)
85
Chapter 84 : Pembuhuh
86
Chapter 85 : Memanggil Samantha
87
Chapter 86 : Peranku & Peranmu
88
Chapter 87 : Raja memanggil?
89
Chapter 88 : Berbincang
90
Chapter 89 : Permintaan Terakhir
91
Chapter 90 : Penundaan
92
Chapter 91 : Bagian Dari Ku?
93
Chapter 92 : Bukan Putriku
94
Chapter 93 : Lucy yang Malang
95
Chapter 94 : Pertemuan Pertama
96
Chapter 95 : Teman Bicara
97
Chapter 96 : Perubahan
98
Chapter 97 : Perempuan Aneh
99
Chapter 98 : Diracuni
100
Chapter 99 : Hadiah Kecil
101
Chapter 100 : Putus Asa
102
Hiatus
103
Chapter 101 : Kebisingan Aula
104
Chapter 102 : Putusan Baru
105
Chapter 103 : Aura Yang Aneh
106
Chapter 104 : Teman Lama
107
Chapter 105 : Takdir Dunia dan Cinta Dewa
108
Chapter 106 : Alasan
109
Chapter 107 : Tahanan
110
Chapter 108 : Rencana Awal
111
Chapter 109 : Saksi Mata
112
Chapter 110 : Bukti Nyata
113
Chapter 111 : Panggung Sandiwara
114
Chapter 112 : Dimulai
115
Chapter 113 : Mulai Hari Ini
116
Chapter 114 : Jangan Mencintaiku
117
Chapter 115 : Aku Telah Berakhir
118
Chapter 116 : Tidak Mungkin
119
Chapter 117 : Kisah Kelam I
120
Chapter 118 : Kisah Kelam II
121
Chapter 119 : Kisah Kelam III
122
Chapter 120 : Kisah Kelam IV
123
Chapter 121 : Kisah Kelam Last
124
Chapter 122 : Halaman Terakhir
125
Chapter 123 : Penantian
126
Chapter 124 : Menjelang Pernikahan
127
Chapter 125 : Akankah berakhir?
128
Chapter 126 : Kumohon
129
Chapter 127 : Akhir dari ku
130
Chapter 128 : Kematian Penyihir Abadi
131
Chapter 129 : Rencana yang gagal
132
Chapter 130 : Aku Tidak Menyesal
133
Chapter 131 : Aku Kembali
134
Chapter 132 : Ayo Menikah
135
Chapter 133 : Hentikan disini
136
Chapter 134 : Berkunjung
137
Chaoter 135 : Buku Harian
138
Hiatus sebentar
139
Chapter 136 : Satu Hal Lagi
140
Chapter 137 : Frustasi
141
Chaoyer 138 : Bagaimana mungkin
142
Chapter 139 : Pergi Bersama
143
Chapter 140 : Kenyataan
144
Chapter 141 : Ketahuan?
145
Chapter 142 : Andai kata
146
Chapter 143 : Titik Kehancuran
147
Chapter 145 : Titik Kehancuran ( II)
148
Chapter 146 : Titik Kehancuran (III)
149
Chapter 147 : Aku akan membunuhmu
150
Chapter 148 : Tidak ada disini
151
Chapter 149 : Final
152
Chapter 150 : Final 2
153
Surviving as Protagonist End
154
Side Story : Iris Dewellyn and Lucia 1
155
Side Story : Iris Dewellyn & Lucia 2
156
Side Story : Iris Dewellyn & Lucia 3
157
Side Story : Iris Dewellyn and Lucia 4
158
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 5
159
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 6
160
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 7
161
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 8
162
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 9
163
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn End
164
Side Story : Flona & Crylo Emillo 1
165
Side Story : Flona & Crylo Emilo 2
166
Side Story : Flona & Crylo Emillo 3
167
Side Story : Flona & Crylo Emilo 4
168
Side Story : Flona & Crylo Emillo 5
169
Side Story : Flona & Crylo Emillo 6
170
Side Story : Flona & Crylo Emillo 7
171
Side Story : Flona & Crylo Emillo 8
172
Side Story : Flona & Crylo Emillo 9
173
Side Story : Flona & Crylo Emillo 10
174
Side Story : Flona & Crylo Emillo 11
175
Side Story : Flona & Crylo Emillo 12
176
Side Story : Flona & Crylo Emillo 13
177
Side Story : Flona & Crylo Emillo End
178
Side Story : Lucy & Reygan 1
179
Side Story : Lucy & Reygan 2
180
Side Story : Lucy & Reygan End
181
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!